Episode 3. Pertemuan kedua

Handphone Michael bergetar, dengan cepat ia menjawab telepon.

"Hallo..."

"Hai Prince, udah lama ngak ngumpul bareng. Gimana kalau malam ini kita ngumpul di Domino?"

Michael mengira telepon itu dari Rose, ternyata dari teman kuliahnya. Entah kenapa pemuda itu merasa kecewa, dalam hati ia berharap Rose lah yang menghubunginya.

"Oke, ntar malam aku ke sana." jawab Michael singkat.

Michael bersiap ke kantor, hari ini ada rapat penting dengan klien dari Prancis. Gerry telah menunggu di dalam mobil, dia membawa semua dokumen yang dibutuhkan untuk rapat.

Gerry adalah asisten Michael yang sudah bekerja padanya selama 5 tahun. Gerry melakukan semua pekerjaan dengan sempurna tanpa ada celah, dia adalah lulusan terbaik di Universitas GIO. Universitas GIO merupakan salah satu universitas yang terkenal di kota X.

Michael sampai di kantor, semua mata melirik wajah tampannya. Michael baru saja pindah ke kota X, sebelumnya dia bekerja di cabang perusahaan yang ada di negara Prancis. Dia bekerja sama dengan banyak perusahaan besar di Prancis dan kembali ke kota X untuk menempati posisi CEO yang telah di lepas oleh ayahnya.

Rapat berjalan dengan lancar, mereka menanda-tangani surat perjanjian kerja sama. Michael berjabat tangan dengan klien itu dan mengakhiri rapat yang sudah memakan waktu 2 jam.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11.45, Michael menyuruh Gerry untuk mencari restoran yang higienis, maklum saja pria itu sedikit over dengan masalah kebersihan. Dia tidak akan menyentuh makanan yang di anggap tidak higienis.

"Tuan muda, di sekitar sini hanya ada satu restoran yang sesuai standart, apakah anda ingin makan di sana?" ucap Gerry.

"Terserah, yang penting layak di makan." jawab Michael dengan cuek.

Michael melihat layar ponsel, dia teringat dengan Rose yang hingga saat ini belum menghubunginya. Perasaannya menjadi kesal, entah kenapa dia sangat penasaran dengan wanita itu.

Sementara itu, Rose sedang makan siang bersama James. Mereka sedang melakukan tugas kelompok. Karena sudah waktunya makan siang, Rose memilih makan di restoran terdekat.

Sebuah mobil lamborghini berhenti di depan pintu restoran, Michael turun dari mobil itu sementara Gerry melajukan mobilnya menuju parkiran.

Michael masuk ke restoran, matanya berbinar saat melihat Rose yang sedang duduk di samping tembok kaca. Wajah gadis itu terlihat berkilau terkena pantulan sinar matahari.

Michael memilih meja di belakang Rose, dia menguping pembicaraan Rose dengan James.

"Rose, udah dapat?" tanya James sambil mengetik di laptopnya.

"Belum, susah banget sih minta izin buat merekam video di pabrik. Sepertinya mereka takut rahasia perusahaan ke bongkar." jawab Rose dengan wajah kesal.

Gerry masuk ke restoran, dia duduk berhadapan dengan Michael. Gerry yang memang peka dan jenius tentu mengetahui bahwa pria itu sedang menguping pembicaraan Rose dan James.

Kedua orang itu masih membahas masalah mereka, Gerry merasa heran melihat Michael yang tertarik dengan masalah orang lain. Biasanya Michael tidak perduli dengan orang lain apalagi orang yang tidak di kenal.

Michael meminta kertas dan pen dari Gerry, dia memanggil pelayan dan menyerahkan kertas itu. "Tolong berikan kertas ini pada wanita yang duduk di sana." Michael menunjuk Rose, dia melanjutkan ucapannya, "Antarkan ice cream rasa strawberry untuknya. Aku akan membayar tagihan mereka."

"Baik Tuan." jawab pelayan.

Michael dan Gerry keluar dari sana setelah selesai makan, dia membayar tagihan Rose dan Gerry.

"Permisi, ada surat buat anda. Dan ini ice cream yang di pesan oleh orang itu buat mbak." ucap pelayan sembari meletak kertas dan semangkuk ice cream di meja.

Rose mengerutkan keningnya, dia bertanya pada pelayan. "Orang yang mana yah Mas?"

"Cowok ganteng mbak, baru saja orangnya keluar." jawab pelayan.

"Terima Kasih Mas." ucap Rose.

Rose membuka surat itu dan membaca isinya. "Tagihan di meja sudah saya bayar, jangan lupa hubungi saya untuk mengambil sisanya."

"Siapa Rose?" tanya James.

Rose mengingat kartu nama yang diberikan oleh Michael, "Sepertinya pria semalam yang menulis surat ini." benak Rose.

"Mungkin cowok yang semalam." jawab Rose.

"Sumpah... demi apa?" tanya James dengan wajah kagetnya.

"Apaan sih James!" Rose kesal melihat wajah James yang kaget karena Michael.

"Berita langka nih, kalau aku jadi wartawan udah pasti berita ini jadi topik utama." ucap James.

Rose menatap James dengan wajah penasaran, James menjelaskan dengan semangat membara.

"Michael itu terkenal dingin sama semua cewek, malah ada yang bilang kalau dia tuh gay. Nah ini malah kasih surat dan ice cream, trus bayarin makanan. Amazing banget... Mungkin dia suka sama kamu Rose."

Rose menjitak dahi James, dia berkata, "Kalau menghayal tuh jangan ketinggian, entar sakit pas jatuhnya."

"Ya ellah, menghayal aja kagak boleh. Sejak kapan ada peraturan tertulis dilarang menghayal?" James komplain dengan nada kesal.

"Udah ngayalnya? Yuk cuss cari perusahaan lain." ucap Rose kemudian berdiri dari kursinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Tuan Wilson, saya sudah mendapatkan data tentang orang di dalam foto yang anda kirim." ucap seorang detektif.

"Berikan padaku!" Wilson mengambil amplop dari tangan detektif dan membaca laporan di dalamnya.

"Anak panti berani saingan sama Wilson Harris. Cari mati nih orang." benak Wilson.

"Beri pelajaran pada pria yang tidak tahu diri itu! bilang padanya untuk tidak lagi mendekati Rose." perintah Wilson pada salah satu anak buahnya.

"Baik, Tuan muda." jawab seorang pria di samping.

Anak buah Wilson menunggu James dalam sebuah mobil van yang terparkir di depan rumah James. Mereka melihat James turun dari sebuah mobil porsche merah, mereka menculik dan memasukkan James ke dalam mobil van saat melihat mobil porsche telah menjauh.

James di bawa ke sebuah bangunan kosong, dia di ikat dan di pukuli hingga babak belur. Setelah puas memukuli pemuda itu, anak buah Wilson melempar tubuhnya ke jalanan yang sepi.

Rose baru sampai di rumah, dia mengirim pesan online kepada James agar sahabatnya tahu bahwa dia telah sampai di rumah. Memang sudah kebiasaan mereka saling mengirim kabar. Beberapa jam telah berlalu, Rose merasa gelisah karena James tidak membalas pesan.

Rose menelepon James beberapa kali, namun tidak ada yang jawaban. Rose menyambar kunci mobil yang terletak di meja, dia segera menuju ke rumah James. Perasaan Rose menjadi tidak tenang selama di perjalanan, James belum pernah mengabaikan pesan atau telepon dari Rose. Sesibuk apapun dirinya, James akan menjawab telepon dan membalas pesan dari sabahatnya itu.

^^^BERSAMBUNG...^^^

Maacih buat teman-teman yang sudah mampir. Jangan lupa kritik dan sarannya di kolom komen💕 Bantu dukung author dengan Vote dan Like👍 tiap Episode💖

Semoga karya ini bisa menghibur teman-teman semua✌😁✌

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

James ternyata anak panti...tpi lo blg saingan dgn lo? ckckck 🙄...jgn lupa lo ini udh di cap penghianat!

2023-03-09

1

🪱Crystal🪱

🪱Crystal🪱

yang ke 3

2023-02-08

1

Ritasilviya

Ritasilviya

lanjut

2021-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Akhir dan awal baru
2 Episode 2. Michael Prince Hoffmann
3 Episode 3. Pertemuan kedua
4 Episode 4. Nggak punya etika!
5 Episode 5. Undangan
6 Episode 6. Diberi obat
7 Episode 7. Salah Paham
8 Episode 8. Penculikan
9 Episode 9. Kecelakaan
10 Episode 10. Pertama kalinya
11 Episode 11. Utang budi
12 Episode 12. Trauma
13 Episode 13. Bertemu Mama dan Papa Hoffmann
14 Episode 14. Menabur garam di luka
15 Episode 15. Rasa cemburu
16 Episode 16. Pertengkaran lagi
17 Episode 17. Panik
18 Episode 18. Kejutan
19 Episode 19. Calon Kakak Ipar
20 Episode 20. Diary
21 Episode 21. Aku maunya makan kamu!
22 Episode 22. Tamu tak di undang
23 Episode 23. Kelanjutan kisah masa lalu Rose
24 Episode 24. Aku akan selalu menunggu
25 Episode 25. Teman baru di Tap Tap
26 Episode 26. Tekad
27 Episode 27. Kesempatan
28 Episode 28. Rose Ikut
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45. I Love You
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56. Seminggu berlalu
57 Episode 57. Tamu tak di undang
58 Episode 58. Ancaman
59 Episode 59. Jebakan
60 Episode 60. Ngakkk!
61 Episode 61. Balas dendam pertama
62 Episode 62. Hampir menjerit
63 Episode 63. Lagi dan Lagi...
64 Episode 64. Mimpi?
65 Episode 65. Wowww!
66 Episode 66. Dua telur
67 Episode 67. Kalung Liontin Hati
68 Episode 68. Kotak Makan porsi jumbo
69 Calvin Pratama
70 Calvin Pratama Part 2
71 Calvin Pratama part 3
72 Pertemuan Dewan Direksi
73 Balas Dendam Kedua
74 Pembebasan Luna
75 Hasil Test DNA
76 Perjodohan
77 Episode 77. Pakaian transparan
78 Episode 78. Di mobil berdua
79 Episode 79. Pertemuan Mama Daisy dan Nyonya Erna
80 Episode 80. Membuka Rahasia
81 Episode 81. Keputusan
82 Episode 82. Masa Lalu Michelle
83 Episode 83. SOS
84 Episode 84. Masih di gedung
85 Episode 85. Penyesalan
86 Episode 86. Sampai jumpa di neraka
87 Episode 87. Flashback
88 Episode 88. Ingatan
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92. Menu pasangan
93 Episode 93. Lamaran
94 Episode 94
95 Episode 95. Damai
96 Episode 96. Pernikahan
97 Episode 97. End Season 1
98 Season 2
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode 1. Akhir dan awal baru
2
Episode 2. Michael Prince Hoffmann
3
Episode 3. Pertemuan kedua
4
Episode 4. Nggak punya etika!
5
Episode 5. Undangan
6
Episode 6. Diberi obat
7
Episode 7. Salah Paham
8
Episode 8. Penculikan
9
Episode 9. Kecelakaan
10
Episode 10. Pertama kalinya
11
Episode 11. Utang budi
12
Episode 12. Trauma
13
Episode 13. Bertemu Mama dan Papa Hoffmann
14
Episode 14. Menabur garam di luka
15
Episode 15. Rasa cemburu
16
Episode 16. Pertengkaran lagi
17
Episode 17. Panik
18
Episode 18. Kejutan
19
Episode 19. Calon Kakak Ipar
20
Episode 20. Diary
21
Episode 21. Aku maunya makan kamu!
22
Episode 22. Tamu tak di undang
23
Episode 23. Kelanjutan kisah masa lalu Rose
24
Episode 24. Aku akan selalu menunggu
25
Episode 25. Teman baru di Tap Tap
26
Episode 26. Tekad
27
Episode 27. Kesempatan
28
Episode 28. Rose Ikut
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45. I Love You
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56. Seminggu berlalu
57
Episode 57. Tamu tak di undang
58
Episode 58. Ancaman
59
Episode 59. Jebakan
60
Episode 60. Ngakkk!
61
Episode 61. Balas dendam pertama
62
Episode 62. Hampir menjerit
63
Episode 63. Lagi dan Lagi...
64
Episode 64. Mimpi?
65
Episode 65. Wowww!
66
Episode 66. Dua telur
67
Episode 67. Kalung Liontin Hati
68
Episode 68. Kotak Makan porsi jumbo
69
Calvin Pratama
70
Calvin Pratama Part 2
71
Calvin Pratama part 3
72
Pertemuan Dewan Direksi
73
Balas Dendam Kedua
74
Pembebasan Luna
75
Hasil Test DNA
76
Perjodohan
77
Episode 77. Pakaian transparan
78
Episode 78. Di mobil berdua
79
Episode 79. Pertemuan Mama Daisy dan Nyonya Erna
80
Episode 80. Membuka Rahasia
81
Episode 81. Keputusan
82
Episode 82. Masa Lalu Michelle
83
Episode 83. SOS
84
Episode 84. Masih di gedung
85
Episode 85. Penyesalan
86
Episode 86. Sampai jumpa di neraka
87
Episode 87. Flashback
88
Episode 88. Ingatan
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92. Menu pasangan
93
Episode 93. Lamaran
94
Episode 94
95
Episode 95. Damai
96
Episode 96. Pernikahan
97
Episode 97. End Season 1
98
Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!