Michael terkejut mendapat perlakuan seperti itu dari Rose. Baru pertama kali ada orang yang berani bersikap kasar pada Michael. Pria itu tersenyum dan menatap Rose dengan wajah dingin.
"Kau, apa kau tidak tahu siapa aku?" tanya Michael dengan nada datar.
"Tentu saja aku tahu, kau itu pria yang nggak punya sopan santun dan nggak punya etika!" jawab Rose dengan nada kesal.
Rose berdiri dari kursi, dia melangkah masuk ke dalam lorong rumah sakit untuk kembali ke kamar James, Michael hanya diam menatap punggung Rose yang mulai menjauh dan akhirnya menghilang dari pandangan.
"Dan kau, wanita aneh." gumam Michael dengan senyuman kecil di bibirnya.
Michael menelepon Gerry. "Selidiki wanita di restoran tadi siang, dan selidiki pria kenalan nya yang bernama James Wijaya." ucap Michael lalu menutup telepon tanpa menunggu jawaban dari Gerry.
Michael pulang ke rumah, dia berbaring di atas ranjang. Michael tidak bisa tidur karena wajah Rose selalu terbayang saat dia memejamkan mata.
"Wanita itu pasti memakai guna-guna." benak Michael.
Hari menjelang pagi, matahari mulai bersinar terang. Sementara pria tampan yang sedang berbaring di ranjang masih belum tertidur. Michael bangkit dari ranjang dan masuk ke kamar mandi.
Dia memulai rutinitas harian dengan mandi air hangat. Setelah selesai mandi, Michael memilih baju di dalam lemari yang terlihat tidak ada beda nya. Karena di dalam lemari itu hanya ada baju kemeja putih dan jas berwarna hitam.
Michael turun ke ruang makan dan sarapan bersama orang tua nya. Walaupun sibuk, anggota keluarga Michael selalu meluangkan waktu untuk sarapan bersama.
Hari ini adalah hari minggu, Michael tidak memiliki pekerjaan yang mendesak. Dia memutuskan untuk meliburkan diri di hari minggu yang cerah ini.
"Tok...Tok... Tok...!"
"Masuk." ucap Michael.
Gerry membuka pintu kamar dan masuk dengan membawa dua amplop coklat di tangannya.
"Tuan muda, ini hasil penyelidikan Rose dan James." ucap Gerry.
Gerry membuka amplop dan membaca isinya. "Rose Harika Chandra, putri pertama Tuan Hanz Chandra, pemilik perusahaan A-more. Ibunya bernama Jasmine, Jasmine adalah seorang designer sebelum menikah. Setelah menikah dengan Hanz, dia berhenti dari pekerjaan nya dan menjadi Ibu Rumah Tangga.
Rose Harika Chandra, berusia 18 tahun, sedang kuliah. Rose memiliki seorang adik perempuan bernama Lily. Mereka tinggal terpisah dari orang tuanya, Rose dan Lily tinggal di Mansion Golden, sedangkan orang tua nya tinggal di Amerika.
James Wijaya adalah seorang anak yatim piatu, dia di besarkan di panti asuhan Kasih Bunda sejak bayi. Tidak ada yang tahu siapa orang tua kandungnya. James kuliah di tempat yang sama dengan Rose. Mereka selalu bersama di tempat kuliah, bahkan di luar jam kuliah mereka masih sering terlihat bersama."
"Ger, apa ada wanita yang akan menolak uang sebesar 100 juta?" tanya Michael dengan wajah penasaran.
"Meskipun ada, wanita seperti itu pasti sangat langka." jawab Gerry setelah berpikir.
"Apa ada wanita yang tidak menyukai pria tampan dan kaya?" tanya Michael.
Gerry menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia berpikir sejenak sebelum menjawab, "Tidak ada, kecuali wanita itu sudah punya orang yang dia sukai."
Michael merasa emosi mendengar jawaban yang keluar dari mulut Gerry. Hatinya menjadi gelisah tanpa sebab, dia menyuruh Gerry keluar karena tugasnya telah selesai.
Michael merebahkan tubuhnya ke atas ranjang. Dia masih membayangkan wajah cantik Rose yang seperti malaikat.
Rambut hitam panjang yang berkilau, bola mata hitam yang bersinar terang, hidung kecil yang menjulang tinggi dan bibir berwarna merah seperti darah. Benar-benar wajah yang sulit dilupakan. Di tambah dengan kulit putih Rose yang bercahaya dengan tubuh yang proposional seperti seorang model, wanita itu terlalu sempurna di mata seorang manusia biasa.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
James baru saja bangun, Rose masih tidur di sofa panjang dalam kamar. Seorang perawat masuk ke kamar dan memeriksa keadaan James.
"Semuanya normal, untuk sementara jangan banyak bergerak dulu karena tulang rusuk anda patah." ucap Suster setelah memeriksa James.
Rose membuka matanya, dia terbangun karena mendengar suara suster.
"Pagi James, udah baikan?" tanya Rose sambil mendekat ke tempat tidur.
"Masih sakit semua." jawab James. "Kamu yang nolongin aku semalam? tanya James dengan menatap wajah Rose.
"Iya, aku kirim pesan tapi kamu gak balas, trus aku telepon, kamu gak jawab. Akhirnya aku nyariin kamu pakai GPS yang konek di handphone." jawab Rose.
"Makasih Rose, kalau gak ada kamu mungkin aku udah mati sekarang." ucap James.
"Tapi ngomong-ngomong, kamu di pukulin siapa sampai babak belur gitu?" tanya Rose dengan wajah penasaran.
James mengingat kembali kejadian tadi malam, orang-orang itu berkata agar James menjauhi Rose. Itu artinya ada seseorang yang tidak suka jika James berhubungan dengan Rose.
"Gak tau siapa, aku juga gak kenal. Tapi mereka nyebut nama kamu Rose. Aku di suruh jauhin kamu kalau masih mau hidup." jawab James dengan jujur.
Rose memiringkan kepala, dia bingung mendengar jawaban James. "Siapa orang kurang kerjaan yang mencoba melarang James berhubungan dengan ku?" benak Rose.
Sementara itu Wilson sedang menatap mereka dari gedung seberang Rumah Sakit. Pria itu begitu terobsesi dengan Rose.
"Sepertinya pelajaran yang dia terima masih kurang." ucap Wilson dengan senyum sinisnya.
Rose pamit kembali ke rumah, dia ingin mandi dan berganti pakaian. Rose berjalan ke area parkir, dia menghela napas saat melihat bagian belakang mobil merah kesayangan nya lecet dan sedikit penyot.
"Mobil kesayangan ku..." gumam Rose dengan wajah pasrah.
Rose melajukan mobilnya, setelah sampai di rumah dia segera mandi dan berganti pakaian.
"Hoamzz... ngantuk banget." keluh Rose.
Rose menyambar tas kecil dan kunci mobil, dia kembali ke rumah sakit untuk merawat James. Rose merasa iba melihat sahabatnya tidak punya keluarga dan sanak saudara. Rose merawat James dengan baik selama di rumah sakit.
Sebulan telah berlalu, nilai kuliah mereka merosot jauh karena tugas yang gagal di selesaikan. Namun Rose tampak tidak begitu peduli dengan nilai nya yang merosot. Baginya yang terpenting saat ini adalah hidup dengan bahagia.
Rose menerima undangan dari klien bisnis ayahnya, Hanz menyuruh Rose untuk menghadiri pesta yang akan diadakan di Hotel Moon Light besok malam.
Rose memilih gaun malam berwarna putih yang terlihat elegant, rambutnya di curly dengan satu ikatan tinggi. Make up wajahnya sederhana tanpa riasan tebal. Namun Rose tampak sangat cantik malam ini.
Rose menggunakan jasa supir taxi online karena mobilnya sedang di perbaiki. Saat memasuki hotel, semua mata tertuju pada Rose. Wajah cantiknya benar-benar menggoda tatapan mata pria dan juga wanita.
^^^BERSAMBUNG...^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Frando Kanan
huh? terobsesi dgn rose?! tpi lo mlh bunuh rose di kehidupan sebelomny?! gk waras lo HA!!!??
2023-03-09
2
🪱Crystal🪱
mantap
2023-02-08
1
Ritasilviya
lagi thorttttttt
2021-03-03
2