Episode 5. Undangan

Michael terkejut mendapat perlakuan seperti itu dari Rose. Baru pertama kali ada orang yang berani bersikap kasar pada Michael. Pria itu tersenyum dan menatap Rose dengan wajah dingin.

"Kau, apa kau tidak tahu siapa aku?" tanya Michael dengan nada datar.

"Tentu saja aku tahu, kau itu pria yang nggak punya sopan santun dan nggak punya etika!" jawab Rose dengan nada kesal.

Rose berdiri dari kursi, dia melangkah masuk ke dalam lorong rumah sakit untuk kembali ke kamar James, Michael hanya diam menatap punggung Rose yang mulai menjauh dan akhirnya menghilang dari pandangan.

"Dan kau, wanita aneh." gumam Michael dengan senyuman kecil di bibirnya.

Michael menelepon Gerry. "Selidiki wanita di restoran tadi siang, dan selidiki pria kenalan nya yang bernama James Wijaya." ucap Michael lalu menutup telepon tanpa menunggu jawaban dari Gerry.

Michael pulang ke rumah, dia berbaring di atas ranjang. Michael tidak bisa tidur karena wajah Rose selalu terbayang saat dia memejamkan mata.

"Wanita itu pasti memakai guna-guna." benak Michael.

Hari menjelang pagi, matahari mulai bersinar terang. Sementara pria tampan yang sedang berbaring di ranjang masih belum tertidur. Michael bangkit dari ranjang dan masuk ke kamar mandi.

Dia memulai rutinitas harian dengan mandi air hangat. Setelah selesai mandi, Michael memilih baju di dalam lemari yang terlihat tidak ada beda nya. Karena di dalam lemari itu hanya ada baju kemeja putih dan jas berwarna hitam.

Michael turun ke ruang makan dan sarapan bersama orang tua nya. Walaupun sibuk, anggota keluarga Michael selalu meluangkan waktu untuk sarapan bersama.

Hari ini adalah hari minggu, Michael tidak memiliki pekerjaan yang mendesak. Dia memutuskan untuk meliburkan diri di hari minggu yang cerah ini.

"Tok...Tok... Tok...!"

"Masuk." ucap Michael.

Gerry membuka pintu kamar dan masuk dengan membawa dua amplop coklat di tangannya.

"Tuan muda, ini hasil penyelidikan Rose dan James." ucap Gerry.

Gerry membuka amplop dan membaca isinya. "Rose Harika Chandra, putri pertama Tuan Hanz Chandra, pemilik perusahaan A-more. Ibunya bernama Jasmine, Jasmine adalah seorang designer sebelum menikah. Setelah menikah dengan Hanz, dia berhenti dari pekerjaan nya dan menjadi Ibu Rumah Tangga.

Rose Harika Chandra, berusia 18 tahun, sedang kuliah. Rose memiliki seorang adik perempuan bernama Lily. Mereka tinggal terpisah dari orang tuanya, Rose dan Lily tinggal di Mansion Golden, sedangkan orang tua nya tinggal di Amerika.

James Wijaya adalah seorang anak yatim piatu, dia di besarkan di panti asuhan Kasih Bunda sejak bayi. Tidak ada yang tahu siapa orang tua kandungnya. James kuliah di tempat yang sama dengan Rose. Mereka selalu bersama di tempat kuliah, bahkan di luar jam kuliah mereka masih sering terlihat bersama."

"Ger, apa ada wanita yang akan menolak uang sebesar 100 juta?" tanya Michael dengan wajah penasaran.

"Meskipun ada, wanita seperti itu pasti sangat langka." jawab Gerry setelah berpikir.

"Apa ada wanita yang tidak menyukai pria tampan dan kaya?" tanya Michael.

Gerry menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia berpikir sejenak sebelum menjawab, "Tidak ada, kecuali wanita itu sudah punya orang yang dia sukai."

Michael merasa emosi mendengar jawaban yang keluar dari mulut Gerry. Hatinya menjadi gelisah tanpa sebab, dia menyuruh Gerry keluar karena tugasnya telah selesai.

Michael merebahkan tubuhnya ke atas ranjang. Dia masih membayangkan wajah cantik Rose yang seperti malaikat.

Rambut hitam panjang yang berkilau, bola mata hitam yang bersinar terang, hidung kecil yang menjulang tinggi dan bibir berwarna merah seperti darah. Benar-benar wajah yang sulit dilupakan. Di tambah dengan kulit putih Rose yang bercahaya dengan tubuh yang proposional seperti seorang model, wanita itu terlalu sempurna di mata seorang manusia biasa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

James baru saja bangun, Rose masih tidur di sofa panjang dalam kamar. Seorang perawat masuk ke kamar dan memeriksa keadaan James.

"Semuanya normal, untuk sementara jangan banyak bergerak dulu karena tulang rusuk anda patah." ucap Suster setelah memeriksa James.

Rose membuka matanya, dia terbangun karena mendengar suara suster.

"Pagi James, udah baikan?" tanya Rose sambil mendekat ke tempat tidur.

"Masih sakit semua." jawab James. "Kamu yang nolongin aku semalam? tanya James dengan menatap wajah Rose.

"Iya, aku kirim pesan tapi kamu gak balas, trus aku telepon, kamu gak jawab. Akhirnya aku nyariin kamu pakai GPS yang konek di handphone." jawab Rose.

"Makasih Rose, kalau gak ada kamu mungkin aku udah mati sekarang." ucap James.

"Tapi ngomong-ngomong, kamu di pukulin siapa sampai babak belur gitu?" tanya Rose dengan wajah penasaran.

James mengingat kembali kejadian tadi malam, orang-orang itu berkata agar James menjauhi Rose. Itu artinya ada seseorang yang tidak suka jika James berhubungan dengan Rose.

"Gak tau siapa, aku juga gak kenal. Tapi mereka nyebut nama kamu Rose. Aku di suruh jauhin kamu kalau masih mau hidup." jawab James dengan jujur.

Rose memiringkan kepala, dia bingung mendengar jawaban James. "Siapa orang kurang kerjaan yang mencoba melarang James berhubungan dengan ku?" benak Rose.

Sementara itu Wilson sedang menatap mereka dari gedung seberang Rumah Sakit. Pria itu begitu terobsesi dengan Rose.

"Sepertinya pelajaran yang dia terima masih kurang." ucap Wilson dengan senyum sinisnya.

Rose pamit kembali ke rumah, dia ingin mandi dan berganti pakaian. Rose berjalan ke area parkir, dia menghela napas saat melihat bagian belakang mobil merah kesayangan nya lecet dan sedikit penyot.

"Mobil kesayangan ku..." gumam Rose dengan wajah pasrah.

Rose melajukan mobilnya, setelah sampai di rumah dia segera mandi dan berganti pakaian.

"Hoamzz... ngantuk banget." keluh Rose.

Rose menyambar tas kecil dan kunci mobil, dia kembali ke rumah sakit untuk merawat James. Rose merasa iba melihat sahabatnya tidak punya keluarga dan sanak saudara. Rose merawat James dengan baik selama di rumah sakit.

Sebulan telah berlalu, nilai kuliah mereka merosot jauh karena tugas yang gagal di selesaikan. Namun Rose tampak tidak begitu peduli dengan nilai nya yang merosot. Baginya yang terpenting saat ini adalah hidup dengan bahagia.

Rose menerima undangan dari klien bisnis ayahnya, Hanz menyuruh Rose untuk menghadiri pesta yang akan diadakan di Hotel Moon Light besok malam.

Rose memilih gaun malam berwarna putih yang terlihat elegant, rambutnya di curly dengan satu ikatan tinggi. Make up wajahnya sederhana tanpa riasan tebal. Namun Rose tampak sangat cantik malam ini.

Rose menggunakan jasa supir taxi online karena mobilnya sedang di perbaiki. Saat memasuki hotel, semua mata tertuju pada Rose. Wajah cantiknya benar-benar menggoda tatapan mata pria dan juga wanita.

^^^BERSAMBUNG...^^^

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

huh? terobsesi dgn rose?! tpi lo mlh bunuh rose di kehidupan sebelomny?! gk waras lo HA!!!??

2023-03-09

2

🪱Crystal🪱

🪱Crystal🪱

mantap

2023-02-08

1

Ritasilviya

Ritasilviya

lagi thorttttttt

2021-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Akhir dan awal baru
2 Episode 2. Michael Prince Hoffmann
3 Episode 3. Pertemuan kedua
4 Episode 4. Nggak punya etika!
5 Episode 5. Undangan
6 Episode 6. Diberi obat
7 Episode 7. Salah Paham
8 Episode 8. Penculikan
9 Episode 9. Kecelakaan
10 Episode 10. Pertama kalinya
11 Episode 11. Utang budi
12 Episode 12. Trauma
13 Episode 13. Bertemu Mama dan Papa Hoffmann
14 Episode 14. Menabur garam di luka
15 Episode 15. Rasa cemburu
16 Episode 16. Pertengkaran lagi
17 Episode 17. Panik
18 Episode 18. Kejutan
19 Episode 19. Calon Kakak Ipar
20 Episode 20. Diary
21 Episode 21. Aku maunya makan kamu!
22 Episode 22. Tamu tak di undang
23 Episode 23. Kelanjutan kisah masa lalu Rose
24 Episode 24. Aku akan selalu menunggu
25 Episode 25. Teman baru di Tap Tap
26 Episode 26. Tekad
27 Episode 27. Kesempatan
28 Episode 28. Rose Ikut
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45. I Love You
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56. Seminggu berlalu
57 Episode 57. Tamu tak di undang
58 Episode 58. Ancaman
59 Episode 59. Jebakan
60 Episode 60. Ngakkk!
61 Episode 61. Balas dendam pertama
62 Episode 62. Hampir menjerit
63 Episode 63. Lagi dan Lagi...
64 Episode 64. Mimpi?
65 Episode 65. Wowww!
66 Episode 66. Dua telur
67 Episode 67. Kalung Liontin Hati
68 Episode 68. Kotak Makan porsi jumbo
69 Calvin Pratama
70 Calvin Pratama Part 2
71 Calvin Pratama part 3
72 Pertemuan Dewan Direksi
73 Balas Dendam Kedua
74 Pembebasan Luna
75 Hasil Test DNA
76 Perjodohan
77 Episode 77. Pakaian transparan
78 Episode 78. Di mobil berdua
79 Episode 79. Pertemuan Mama Daisy dan Nyonya Erna
80 Episode 80. Membuka Rahasia
81 Episode 81. Keputusan
82 Episode 82. Masa Lalu Michelle
83 Episode 83. SOS
84 Episode 84. Masih di gedung
85 Episode 85. Penyesalan
86 Episode 86. Sampai jumpa di neraka
87 Episode 87. Flashback
88 Episode 88. Ingatan
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92. Menu pasangan
93 Episode 93. Lamaran
94 Episode 94
95 Episode 95. Damai
96 Episode 96. Pernikahan
97 Episode 97. End Season 1
98 Season 2
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode 1. Akhir dan awal baru
2
Episode 2. Michael Prince Hoffmann
3
Episode 3. Pertemuan kedua
4
Episode 4. Nggak punya etika!
5
Episode 5. Undangan
6
Episode 6. Diberi obat
7
Episode 7. Salah Paham
8
Episode 8. Penculikan
9
Episode 9. Kecelakaan
10
Episode 10. Pertama kalinya
11
Episode 11. Utang budi
12
Episode 12. Trauma
13
Episode 13. Bertemu Mama dan Papa Hoffmann
14
Episode 14. Menabur garam di luka
15
Episode 15. Rasa cemburu
16
Episode 16. Pertengkaran lagi
17
Episode 17. Panik
18
Episode 18. Kejutan
19
Episode 19. Calon Kakak Ipar
20
Episode 20. Diary
21
Episode 21. Aku maunya makan kamu!
22
Episode 22. Tamu tak di undang
23
Episode 23. Kelanjutan kisah masa lalu Rose
24
Episode 24. Aku akan selalu menunggu
25
Episode 25. Teman baru di Tap Tap
26
Episode 26. Tekad
27
Episode 27. Kesempatan
28
Episode 28. Rose Ikut
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45. I Love You
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56. Seminggu berlalu
57
Episode 57. Tamu tak di undang
58
Episode 58. Ancaman
59
Episode 59. Jebakan
60
Episode 60. Ngakkk!
61
Episode 61. Balas dendam pertama
62
Episode 62. Hampir menjerit
63
Episode 63. Lagi dan Lagi...
64
Episode 64. Mimpi?
65
Episode 65. Wowww!
66
Episode 66. Dua telur
67
Episode 67. Kalung Liontin Hati
68
Episode 68. Kotak Makan porsi jumbo
69
Calvin Pratama
70
Calvin Pratama Part 2
71
Calvin Pratama part 3
72
Pertemuan Dewan Direksi
73
Balas Dendam Kedua
74
Pembebasan Luna
75
Hasil Test DNA
76
Perjodohan
77
Episode 77. Pakaian transparan
78
Episode 78. Di mobil berdua
79
Episode 79. Pertemuan Mama Daisy dan Nyonya Erna
80
Episode 80. Membuka Rahasia
81
Episode 81. Keputusan
82
Episode 82. Masa Lalu Michelle
83
Episode 83. SOS
84
Episode 84. Masih di gedung
85
Episode 85. Penyesalan
86
Episode 86. Sampai jumpa di neraka
87
Episode 87. Flashback
88
Episode 88. Ingatan
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92. Menu pasangan
93
Episode 93. Lamaran
94
Episode 94
95
Episode 95. Damai
96
Episode 96. Pernikahan
97
Episode 97. End Season 1
98
Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!