"Tok... Tok... Tok...!"
"Tok... Tok... Tok...!"
Berulang kali Rose mengetuk pintu, namun tidak ada jawaban. Perasaan Rose makin gelisah, dia mengecek lokasi GPS James yang terhubung dengan handphone miliknya. Mereka membeli handphone itu bersama, James bertukar lokasi GPS hanya sekedar iseng-iseng. Untungnya saat ini GPS itu berguna.
Rose melajukan mobil merahnya mengikuti arah GPS. Setelah beberapa jam akhirnya dia menemukan James yang tergeletak di tengah jalan dalam kondisi mengenaskan.
Wajah James penuh memar, hidung dan bibirnya mengeluarkan darah. Pakaian James juga dipenuhi bercak merah dari luka di tubuhnya.
Dengan susah payah Rose mengangkat tubuh James ke mobil, maklum saja bila Rose kesulitan karena tubuh James memang tinggi dan berat.
Rose membawa James ke rumah sakit terdekat. Dokter berkata bahwa 3 tulang rusuk James patah, tubuhnya penuh memar dan banyak luka pukulan benda tumpul yang melukai organ dalam. James harus di rawat sekitar sebulan untuk memulihkan kondisinya. Tulang rusuk yang patah juga perlu di operasi agar tulang tersambung kembali.
"Siapa orang yang tega melakukan perbuatan kejam ini?" benak Rose.
Rose menelepon Lily untuk mengabarkan dirinya tidak pulang malam ini, dia akan menginap di Rumah Sakit dan menjaga James. Rose menatap iba wajah sahabatnya, wajah tampan itu kini dipenuhi luka memar dan bekas darah yang mulai mengering.
"Siapa orang itu? akan ku balaskan dendam ini kepada orang yang telah membuat James menderita." gumam Rose.
Rose membantu James membersihkan darah di wajahnya, luka itu masih terus mengeluarkan darah walau hanya sedikit. Rose yang kelelahan akhirnya tidur di sofa kamar Rumah Sakit.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Michael mengendarai mobil hitam nya menuju Domino, teman-temannya telah menunggu di tempat itu. Domino adalah nama sebuah klub terbesar di Kota X.
Michael baru sampai, dia turun di depan pintu masuk kemudian melempar kunci mobil kepada petugas valet.
"Hai bro, lama ngak ketemu." ucap Kevin.
"Nggak sibuk Prince?" tanya Jack.
"Hai Vin, Jack, seperti biasa masih tetap sibuk dengan kerjaan kantor, ini luangin waktu buat ketemu kalian bentar." kata Michael.
Kevin dan Jack adalah teman Michael di masa sekolah dan kuliah. Mereka sudah bersahabat sejak masih remaja. Kevin dan Jack memanggil Michael dengan nama tengahnya "Prince", karena saat di sekolah dan kuliah dia merupakan pangeran tampan yang menggoda semua hati wanita.
"Gimana sekarang? udah dapat gebetan?" tanya Kevin pada Michael.
"Kayaknya sih masih jomblo." sambung Jack.
"Kepo deh kalian. Pesan minum dulu." ucap Michael.
Mereka ngobrol hingga tengah malam, walaupun kumpul di klub, mereka tidak pernah memanggil wanita penghibur. Tempat itu hanya sekedar ruangan untuk berkumpul dan melepas tekanan batin ketiga pemuda itu.
Kevin merupakan anak tunggal dan pewaris utama PT. J-tec , dan Jack adalah pewaris utama dari PT. Lee Corp. Ketiga pria itu memiliki tanggung jawab yang berat di pundak mereka.
Walau kelihatan nakal dan hidung belang, Kevin merupakan pria sejati yang setia pada pasangannya, sedangkan Jack pendiam dan pemalu. Apalagi bila berhadapan dengan gadis yang di sukainya, cara bicara Jack menjadi gagap dan wajahnya memerah karena malu.
Waktu sudah menunjukkan pukul 02.00, ketiga pemuda itu berpisah dan pulang ke rumah masing-masing. Karena jalanan sudah sepi, Michael melajukan mobilnya dengan kecepatan 80 km/jam.
Tanpa sengaja mobil Michael menabrak mobil porsche berwarna merah. Michael telat menginjak rem, matanya menatap layar di ponsel saat mobil porsche berhenti di depan nya.
"Sial...!" ucap Michael, dia segera turun dan melihat keadaan pengemudi mobil merah itu.
"Duh, sakit banget!" ucap Rose sambil memegang dahinya. Rose melepas safety belt, dia membuka pintu dan turun dari mobil.
"Wanita itu." batin Michael saat melihat wajah Rose yang baru turun.
Rose keluar mencari makanan saat bangun di tengah malam. Perutnya keroncongan setelah bekerja keras merawat James.
Rose masih memegang dahinya yang terasa sakit, dia melirik wajah pelaku yang menabrak mobilnya.
"Ck... sial banget sih hari ini. Malah ketemu lagi sama ini cowok." benak Rose.
"Bisa nyetir ngak sih?" tanya Rose dengan wajah kesal karena menahan rasa sakit.
Michael menaikkan alis, "Wanita ini lagi, sudah tiga kali aku bertemu dengan nya, entah ini kebetulan atau sudah di rencanakan." benak Michael.
"Aku akan membayar semua kerugian dan biaya berobat." ucap Michael dengan nada datar.
"Ngak perlu!" ucap Rose dengan wajah cemberut.
Michael melangkah kembali ke mobilnya, Rose menahan lengan jas Michael dan berkata, "Minta maaf!"
Michael berbalik menatap wajah Rose, wajahnya tersenyum sinis, dengan nada datar dia menjawab, "Keluarga Hoffmann belum pernah mengucapkan kata itu."
Rose memicingkan mata, dia melepas lengan jas Michael dengan kasar dan menghela napas. "Nggak punya etika!" ucapnya dengan wajah kesal.
Rose berjalan masuk ke dalam mobil, Michael mengikuti laju mobil Rose dari belakang. Gadis itu kembali ke Rumah Sakit, mood nya sudah hilang untuk mencari makanan.
Rose turun dari mobil setelah parkir di basement. Michael masih mengikuti langkah Rose menuju gedung Rumah Sakit. Rose masuk ke kamar rawat James, sedangkan Michael berhenti di depan pintu kamar.
"Kenapa wanita itu datang ke sini malam-malam? Siapa yang di rawat di kamar ini?" benak Michael.
Michael berjalan ke tempat customer service, dia bertanya pada seorang suster, "Permisi sus, siapa yang sedang di rawat di kamar 808?"
Suster terkagum melihat wajah tampan di depannya, dia termenung sesaat sebelum menjawab pertanyaan dari Michael.
"Ehem... ehem... tunggu sebentar saya lihat dulu di catatan." Suster membuka catatan yang ada di atas meja, "Kamar 808... atas nama James Wijaya." jawab Suster sambil melihat buku catatan.
Michael mengerutkan dahinya, dia berjalan kembali ke kamar tanpa mengucapkan kata "Terima Kasih" kepada suster. Memang sifat pria itu arogan dan sombong.
"Tok... Tok... Tok...!"
"Siapa sih malam-malam datang ke sini?" gumam Rose.
Rose membuka pintu dengan malas, dia terlihat kesal saat melihat Michael di depan pintu kamar. "Kamu ngikutin aku yah?" tanya Rose dengan nada menyelidik.
"Ikut aku bentar!" perintah Michael.
Michael menarik lengan gadis itu, Rose berusaha menghempas tangan Michael. Namun tenaga pemuda itu sangat besar, Rose yang bertubuh kecil tidak dapat melawan tenaga Michael. Michael membawa Rose ke lobby Rumah Sakit.
"Duduk!" perintah pria itu setelah melepas lengan Rose.
Rose duduk di kursi lobby, Michael duduk di sampingnya. Pria itu mengeluarkan selembar cek dengan nilai 100 Juta Rupiah.
"Ini buat biaya ganti rugi dan biaya pengobatan." ucap Michael sambil menyodorkan lembaran cek di tangannya.
Rose mengambil dan menatap cek yang ada di tangannya. Michael tersenyum sinis seolah menghina Rose dengan uang adalah hal yang tepat. Namun pikiran Michael meleset, Rose melempar cek itu ke wajah Michael dan berkata, "Ini buat biaya kamu belajar sopan santun!!"
^^^BERSAMBUNG...^^^
Kira-kira apa yang akan di lakukan Michael setelah mendapat perlakuan seperti itu dari Rose?
Yuk tulis jawaban teman-teman di kolom komentar ✌😁✌
Jangan Lupa bantu share dan Like 👍ya teman-teman semua 😘🤗
Terima Kasih 💕💖💕
Aku padamu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Sanny
eak uda macam pacaran aja 🤣
2023-02-21
3
~Anyelir~
weh mantap banget dah ini mah kata katanya nampol beut
2023-02-15
2
Ritasilviya
lanjut lagi thorttttttt ceritanya tambah seru banget lanjut
2021-03-03
2