Nindi

Nindi

episode 1

Hay nama aku nindi umur aku 24 tahun.

aku mau berbagi pengalaman kisah aku aku ingin berbagi pengalaman kisah aku di masa remaja aku dulu.

jujur ini adalah pengalaman yang sangat berat hidup aku.dulu di mana aku memperjuangkan hidup aku bersama ibu yang berhasil mendidik aku hingga saat ini.dulu keluarga aku di bilang sangat berada ayah mempunyai perusahaan ternama namun waktu umur aku 16 tahun waktu SMA ayah aku meninggal dunia serangan jantung.ini lah kisah aku.

pagi pukul setengah tujuh pagi alaram pun berbunyi aku pun bangun.aku pun bergegas mandi.selesai mandi aku langsung turun ke meja makan.

"selamat pagi ayah ibu"jawab aku

"selamat pagi anak aku,ayo kita serapan"jawab ayah.

"kamu mau makan apa nindi, mau roti atau nasi goreng"

"aku mau roti saja ibu"

"ini roti buat kamu"

"terimakasih ibu"

tiba-tiba saja suara hp ayah berdering.ayah langsung beranjak dari meja.

"hallo,pagi ya ada apa"jawab ayah.

"maaf pak Iqbaal, kantor kita kebakaran pak"jawab karyawan ayah.

"apa, serius kamu jangan bercanda,gak mungkin"jawab ayah dengan nada panik, tiba-tiba saja jantung ayah aku kumat tidak sadarkan diri.

"ayah, ayah bangun"

jawab aku dengan terkejut melihat ayah tergeletak di lantai tidak sadar diri, langsung ke tempat ayah.

"ya ampun ayah bangun ayah,cepat nindi kamu panggil pak Tio"

jawab ibu dengan panik.

"ya ibu"

akupun langsung bergegas memanggil supir membawa ayah ke rumah sakit.

tiba sampai rumah sakit ayah langsung di tangani oleh dokter di ruang icu.

"duh kok dokter belum ke luar juga ya nindi,ibu takut ayah mu kenapa-kenapa"jawab ibu. dengan cemas.

"ibu yang sabar, ayah lagi di tangani dokter semoga ayah tidak kenapa-kenapa"

Jawab aku dengan menenangi ibu

satu jam kemudian dokter pun keluar.

"maaf keluarga pak Iqbaal" jawab doktor

"ya dok saya istrinya"

"pak Iqbaal sudah sadar beliau mau ketemu dengan ibu dan anaknya"jawab dokter.

"ok dokter kalau gitu terimakasih"

jawab ibu . kami berdua pun langsung masuk ke ruang icu.setiba di ruang icu ayah masih lemas.

"ayah...." jawab ibu memeluk ayah menetes air mata.

rasanya aku tidak tega melihat ayah lemas tak berdaya di tempat kasur di pasang selang oksigen.

"ibu,nindi ada ayah menyampaikan sesuatu jika ayah telah tiada nanti ayah mohon kalian berdua saling menjaga satu sama lain"jawab ayah ku dengan nada sangat pelan berbisik.

"ayah kenapa ngomong gitu ,ayah kita akan selalu bersama ayah jangan tinggalkan nindi sana ibu yah"jawab aku dengan sedih"

"ibu janji pasti selalu menjaga nindi ayah,ayah jangan pikirkan yang lain ibu mau ayah sehat"

jawab ibu.

"umur ayah sudah tidak lama lagi ,ayah mau pesan ke ibu selesaikan pendidikan nindi sampai selesai biar dia sukses nanti nya" jawab ayah pesan terakhir kepada ibu.

"ibu akan selalu menyelesaikan pendidikan anak kita sampai dia sukses nanti" jawab ibu

"kalau gitu ayah bisa pergi dengan tenang ayah titip nindi ibu jaga nindi dengan baik.jawab ayah ku tiba-tiba saja jantung ayah kumat lagi nadinya mulai tidak bergerak lagi.

"ayah bangun ayah bangun jangan tinggalkan kami ayah"jawab ibu dan aku mulai cemas kondisi ayah.

"nindi cepat kamu panggilkan dokter"jawab ibu kebingungan melihat ayah tidak bergerak.

"ya ibu"aku pun langsung keluar memanggil dokter.aku pun langsung menghampiri dokter tersebut yang sedang lagi berjalan.

"dokter, dokter tolong dokter ayah saya dokter tidak bergerak"jawab aku dengan mulai panik.

"kalau gitu gitu ayo kita ke tempat ayah mu"jawab dokter langsung ke tempat ayah.

tiba aku dan dokter ke ruang ayah.

"maaf ibu, biar saya periksa dulu,kalau gitu ibu dan anak ibu keluar dari ruangan "jawab dokter mengecek kondisi ayah.

"baik dokter" aku dan ibu langsung keluar.

jantung ayah semakin lemah dan nadinya sudah tidak bergerak.

"suster catat jam kematian nya"dokter pun langsung keluar.

"dokter bagaimana kondisi suami saya dokter"

jawab ibu menanyakan kondisi ayah tersebut.

"maaf ibu ,suami ibu tidak bisa kami selamatkan beliau sudah meninggal kalau gitu saya permisi"jawab dokter pergi dari ruangan tersebut.

"gak mungkin ayah......"jawab ibu langsung ke ruangan memeluk ayah.

"ayah kenapa ayah meninggalkan nindi dan ibu yah bangun ayah" jawab ku memeluk ayah.

sekitar jam sembilan ayah di makamkan ibu memeluk foto ayah.

"ayah, ibu janji ibu akan selalu menjaga putri kita sampai iya sukses kelak"

jawab ibu ku memegang batu nisan.

"sudah ibu jangan sedih lagi kita doa kan semoga ayah tenang di sana"jawab aku menenangkan ibu.

tiba-tiba saja Tante,om Reno ,dan Elsa datang ke makam. mereka adalah saudara Tante adik dari ayah sifat mereka memang berbeda Tante ku paling benci sama ibu ku dari dulu.

"mas Iqbaal kenapa pergi secepat ini mas"jawab Tante ku memeluk batu nisan.

"Tante, yang sabar ya kita doain semoga ayah tenang di sana"Jawab ku menghampiri Tante Siska

"dengar ya, ini semua salah kalian berdua gara-gara kalian mas Iqbaal meninggal, terutama kamu mbak selalu saja membawa bencana buat keluarga kami"jawab Tante Siska dengan penuh emosional.

"maksud Tante apa ini tempat makam tidak sepantasnya Tante ngomong gitu emang ibu aku salah apa sama Tante ayah meninggal karena sakit bukan karena ibu"

jawab aku tidak terima perilaku tante siska.

"dengar ya nindi kamu tidak usah ikut campur,kamu tidak tau apa-apa"

jawab Tante Siska membentak aku dan ibu.

"Tante sudah keterlaluan,sejak aja memarahi ibu aku tidak terima ibu aku di gituin"jawab aku dengan emosi.

tiba-,tiba saja Elsa mendorong nindi dengan kencang.

"maksud mu apa bentak-bentak ibu emang kenyataan kan kalau dirimu dan ibu membawa masalah"jawab Elsa.

"sudah cukup ini tempat makam suami saya,kalau kalian mencari ribut pergi sana"

jawab ibu menangis.

"ayo lah mas,Elsa kita pergi dari sini aku malas ladenin mereka "

mereka pun pergi meninggalkan tempat makam tersebut tinggal aku dan ibu di makam tersebut.

"ibu sudah jangan nangis lagi,tidak usah dengar apa kata mereka ada nindi disini"

jawab aku menenangkan ibu.

"aku masih punya anak aku,aku harus berjuang demi mewujudkan impian anak aku"jawab ibu dalam hati.

"ayo Bu kita pulang"jawab aku membujuk ibu pulang.

"ayo"

aku dan ibu pulang ke rumah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!