Teman Mama

" Gitu vid, menurut kamu gimana?" tanya Zia setelah bercerita.

" Yah, gimana yah. Terserah kamu sih cuma ya saran aku nih, mending pdkt dulu aja deh. Biar jelas gitu arah tujuan nya, secara belum pernah ketemu kan. Kalau bisa jangan terlalu di bawa hati, nanti kamu yang sakit." Saran David kepada Zia.

"Hmm, iya juga sih tapi..."

Dring..

Dring..

"Sebentar..."

Handphone Zia berbunyi, di lihatnya panggilan tersebut dari Sia mama nya.

"Mam ku yang telfon.."

"Ya sudah cepat angkat"

"Hallo ma, kenapa tuh?" Kata Zia menjawab telpon.

"Lagi dimana sayang, segera pulang yah." perintah mama di ujung telfon.

" Di kafe biasa ma, kafe Sinar. Sama si David. Entar lagi deh belum sore juga, mau kangen-kangenan dulu sama David hahaha." Jawab Zia sedikit mengoda David

" Apa sih mu, najis " kata David dengan jijik.

" Pulang dulu, ada temen mama dirumah, mau ketemu kamu. Oke" perintah Sia

"Oke ma" jawab Zia singkat dan langsung menutup telfon.

"Aku di suruh pulang.."

Zia mengajak David untuk ikut bersama nya, tapi David menolak dan ia ingin segera pulang. Tapi Zia memaksa karna perasaan nya tidak enak. Dan sahabat nya itu pun menerima untuk pergi. Lalu mereka pergi dari kafe dan pulang ke rumah, beberapa menit setelah perjalanan akhirnya mereka sampai rumah. Ada mobil Pajero yang terparkir didepan rumah, Zia seperti mengenal mobil itu. Mereka berjalan beriringan memasuki rumah. Di ruang tamu terlihat ada Sia dan teman nya duduk di sofa, ada juga seorang pria berambut klimis.

"Akhirnya pulang juga" sambut Sia mencium pipi putrinya.

Dari arah samping ada pria muda yang berparas tampan. Ia adalah anak dari temen Sia yang seumuran dengan nya.

Pria muda itu memiliki kulit putih bersih dan berparas tampan, ada sedikit kumis tipis juga rambutnya yang klimis karena minyak rambut.

Pakaian nya begitu rapi dan formal, padahal ini hanya sebuah kunjungan semata. Menemui sahabat lama yang sudah pindah ke lain kota.

Sia juga menyuruh David bergabung bersama mereka.

Mereka pun duduk dan berbincang, Tante Nana mengatakan bahwa Doni akan bersekolah bersama Zia. Zia dan David saling menatap lalu mengangguk, karena mereka tidak peduli dengan hal tersebut. Zia pun berkenalan dengan Doni, David pun mengulurkan tangan kepada Doni. Paras tampan nya membuat David terpukau.

"Woy, udah udah dasar si david" kata Zia yang langsung menarik tangan David untuk segera melepas tangan Doni.

"Hati-hati sama David kamu Don, wkwkkw bahaya dia mah" kata Zia sambil tertawa.

"Hehe iya zi, kamu apa kabar?"

"Ha, aku, aku baik Don. Kamu bagaimana?"

"Baik saja Zia"

David sedikit menahan tawa karna ia merasa akan ada perjodohan di antara keluarga mereka, melihat dari gestur pria muda tersebut ia sudah menerka-nerka sedari tadi.

Zia yang melihat gelagat David langsung mencubit nya dengan keras. David pun berteriak karna kesakitan.

"Aaaaa"

Seisi ruangan menoleh ke arah David, ia hanya senyam-senyum dan menggeleng saja. Zia yang duduk di sisi nya juga hanya meringis ke arah mereka.

'Awas mu ya zi' Batin David penuh ancaman.

*Zia sudah besar ya

Cantik juga

Tante jodohin sama Doni mau*?

Zia melamun sambil membayangkan semua pertanyaan-pertanyaan yang akan keluar dari Nana.

"Hey, kenapa melamun nak?" Kata Nana.

"Oh gapapa Tan,heheh." jawab nya santai.

"Cantik ya Zia, cocok banget sama Doni"

Deg

'Astaga aku baru kepikiran, dan ternyata beneran terucap dari Tante Nana. Haduh'

"Emm, makasih Tante" ucap Zia meringis.

Setelah berbincang-bincang lama, Zia merasa bosan. Doni juga sama sekali tidak bergeming atau menunjukkan ketertarikan nya pada obrolan orang tua nya.

Lalu..

"Ma Zia ke kamar dulu ya sama David" kata Zia sambil berdiri.

Tante Nana terkejut dengan pernyataan Zia,

'Bagaimana mungkin seorang gadis mengajak pria ke kamar nya apalagi didepan tamu dan orang tua nya' dalam hati Tante Nana sedikit nyinyir.

"Baiklah"

"Tante Nana, Doni, kami pergi duluan ya" ucap Zia lalu pergi dari ruang tamu sambil menggandeng David.

Sia langsung mengatakan bahwa kamar Zia itu berbeda dan menjelaskan bahwa mereka adalah teman dekat. Sudah hal biasa bila David bermain di kamar Zia, karna David adalah tipe laki-laki yang lembut dan gemulai.

Pukul 17:30 wib, Tante Nana dan Doni pun berpamitan karna sebentar lagi hari akan malam. Mereka juga takut terjebak macet bila terlalu malam pulang, secara hari ini adalah malam minggu. Zia pun di panggil untuk turun kebawah, Zia bersalaman lalu tersenyum ramah. Sia mengantar Tante Nana dan Doni sampai ke depan rumah, melambai kan tangan saat mobil sudah berjalan.

" Doni dah gede yah sekarang, ganteng juga, kaya nya dia suka deh sama kamu" kata Sia spontan.

"Oh ya, besok-besok kalau ada tamu mama, jangan masuk kamar ya. Mama jadi gak enak sama tante Nana tadi" timpal nya menasehati.

" Haduh ma, Zia aja udah lama banget ga ketemu dia, terakhir pas SD kelas 1 kan" jawab Zia sambil mengingat nya.

"Mengenai tadi Zia minta maaf ya ma, janji gak mengulangi lagi, oke" sambung Zia meminta maaf.

" Kalian waktu kecil akrab banget loh, cocok lah pokok nya" tambah Sia menyakinkan.

"Aduh ma, Doni tu terlalu pendiam. Anak nya emang ganteng, tapi kurang greget ih"

"Yang begitu yang bagus, tidak banyak ulah dan pasti juga menjaga hati" ucap Sia.

"Emm tapi ma..."

" Zia mau nyusul David aja deh, kasian baby aku di kamar sendirian hahaha" kata Zia sambil berlalu dari hadapan mama nya.

"Dasar anak konyol" gumam sia seraya menutup pintu.

Zia masuk kekamar lalu membuka laptop, ia ingin menunjukkan kepada David tentang pria misterius yang dikenal nya melalui media sosial.

"Vid, coba baca deh" kata Zia sambil menunjuk percakapan nya dengan pria tersebut.

"Ganteng sih" kata David membuka foto profil pria tersebut.

"Kok malah jadi buka profil nya sih vid" kata Zia sambil menutup profil dan fokus ke chat mereka.

David mulai fokus membaca setiap kalimat di percakapan itu, kening David mengerut dan tiba-tiba tersenyum. Zia terus bertanya bagaimana pendapat David tentang pria itu.

"Gimana vid, gimanaa ih buruan jawab " paksa Zia, ia terus menggoyangkan badan David.

Merengek untuk segera di beri Jawaban, David tetap fokus membaca dan akhirnya David mengatakan.

" Terserah kamu deh " ucap David singkat

" Oh bilang terserah." Seperti sikap mengancam

" eh, enggak-enggak. Maksud aku ya, bagaimana nya kamu saja Baby ku sayang"

"Najis anj..

Terpopuler

Comments

Nenieedesu

Nenieedesu

sudah aku like dan favoritkan kak

2024-02-16

0

anggita

anggita

Doni... Zia,,, David

2023-01-16

1

CekerAyam

CekerAyam

noice!

2022-12-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!