Episode 4

Dengan rasa kesal atau lebih tepatnya menyesal Ara memasuki apartementnya sambil terus menundukkan kepala. Ya, ia sangat menyesal karna tak melihat pertandingan itu. Letha pasti menyarinya, ia juga tidak menepati janjinya untuk tidak pulang sebelum 30 menit. Sekarang ia dirundung penasaran akan pemenangnya. Sampai ia tak sadar jika seseorang telah duduk di sofa ruang tamu dengan dua pria bertubuh kekar.

Ara tersentak saat mendongakkan kepalanya. Seketika tubuhnya tegang menatap pria paruh baya yang terduduk dengan senyum sinis yang tertuju padanya. Ara mencoba terlihat santai saja, tapi tak bisa dipungkiri betapa takutnya ia saat ini.

"Kau tak ingin menyapaku?" tanya pria paruh baya itu sambil menyamankan posisi duduknya.

Hening tak ada jawaban dari Ara.

"Cih... Dasar anak tak tau sopan santun! Apa saja yang kau pelajari disekolah, jika untuk etika sopan santun saja tak ada! Dasar anak tak tau diri! Apa yang ada dipikiranmu! Aku mengeluarkan uang banyak untuk sekolahmu! Kenapa kau malah tak sungguh-sungguh dalam sekolah hah!!! Apa kau ingin membuatku malu karna memiliki ANAK BODOH sepertimu" teriak pria yang tak lain adalah papa Ara Tn. Felix Alardo penuh penekanan pada kalimat 'ANAK BODOH'

Ara terdiam menatap datar pria paruh baya didepannya. Ia bahkan sangat malas menatap kehadiran pria paruh baya itu.

"Apa pedulimu dengan diriku, Tn. Felix Alardo yang terhormat" ucap Ara datar yang memancing amarah papanya itu.

Mendengar jawaban Ara yang santai membuat Tn. Felix tidak bisa lagi menahan amarah yang sedari tadi ia tahan. Terlihat dari raut wajahnya yang berubah merah menatap Ara tajam.

"CAMBUK DIA SEKARANG!!!" teriak Tn. Felix pada anak buahnya.

Suasana semakin tegang saat suara Tn. Felix menggema memenuhi ruangan itu. Ara tak percaya dengan apa yang baru diucapkan pria paruh baya didepannya yang tak lain adalah papanya sendiri.

"Lepaskan!!!" teriak Ara saat salah satu bodygruad papanya mulai mengikat tangannya kebelakang dengan kencang.

Tak lama ia merasakan sebuah cambukan mendarat mulus dipunggungnya. Gadis itu menahan sakit dan perih pada punggungnya yang sudah mendapatkan 5 kali pukulan cambuk itu. Sedangkan pria paruh baya itu hanya menatap salah satu bodygruad yang masih mencambuk tubuh mungil Ara tanpa belas kasih sedikitpun. Bahkan rasa bersalah tak bisa hinggap pada hati yang sekeras batu itu.

Ara yang sudah tak kuat menahan tubuh lemahnya, akhirnya ambruk membentur dinginnya lantai sore itu. Tn. Felix mengangkat tangannya memberi perintah isyarat untuk menghentikan cambukkan itu dan berbalik melangkah pergi disusul kedua bodygruadnya.

"Ke... Ke... Kenapa... tak bunuh aku sekalian, hah! KENAPA!!!" Teriak Ara

"Jika... Jika kau malu memiliki anak bo...bodoh sepertiku, hah!!" ucap Ara lirih dengan menahan sakit yang luar biasa pada punggungnya.

"Karena kau putriku. Tidak ada orang tua yang tega membunuh putrinya sendiri. Kau tau itu? Dan ini hanya pelajaran kecil untukmu. Jadilah anak yang patuh. Kau mengerti?" santai Tn. Felix sebelum ia benar-benar pergi.

Ara hanya tersenyum kecut mendengar jawaban dari orang yang bernotabe adalah papanya. Tubuhnya sangat lemas, rasa sakit dan perih terus menjalar di area punggungnya. Membuatnya berulang kali mengerang kesakitan. Tubuhnya kini terkulai lemah diruang tamu. Ia hanya bisa menangis meratapi hidupnya yang tak berarti dimata keluarga yang sangat ia sayangi. Sungguh sangat menyedihkan, bukan?

Berulang kali ia berusaha untuk bangkit namun tetap sama tubuhnya terjatuh lagi dan lagi. Dengan sisa tenaga ia meraih tas punggung yang tak jauh darinya, berusaha mengambil ponselnya. Entah siapa yang kini ia hubungi, yang ia inginkan adalah seseorang yang menolongnya.

"Halo..." suara pria diseberang sana.

"Ka... Kakak... argh... K...ka..kak..." panggil Ara lirih dengan susah payah sebelum semua berubah menjadi gelap tak sadarkan diri.

"Ara! Halo! Ara! Kamu kenapa! Ara jawab Ara! Haloo!" panik pria diseberang sana.

...****...

Pertandingan sore itu, akhirnya dimenangkan oleh tim basket Riko. Fini yang melihat senyum kemenangan Riko hanya mendengus kesal.

Lisha hanya terkekeh melihat tingkah suaminya yang terlihat sangat kesal akan kekalahannya. Riko mulai mendekati mereka berdua yang sedang terduduk dibangku pinggir lapangan yang disediakan untuk para anggota basket beristirahat.

"Bagaimana kak? Bukankah aku tadi sangat hebat" ucap Riko dengan bangga sambil memeluk bahu Lisha yang tak lain adalah kakak sepupunya yang kini menyandang status istri seorang Alfino Xelo Alardo.

"Hey... Menjauhlah dari istriku makhluk aneh!" teriak Fino menarik Lisha kedalam pelukkannya.

Riko dan Lisha tertawa renyah melihat wajah Fino yang marah terbakar api cemburu. Fino yang ditertawakan hanya bisa menggerutu tak jelas. Hingga suara ponselnya berbunyi, dengan kesal Fino mengambil ponselnya didalam tas kecil.

"Halo..." jawab Fino tersenyum saat mengetahui bahwa Ara yang menghubunginya

"Ka... Kakak... argh... K...ka..kak..." panggil seorang gadis diseberang sana dengan merintih menahan sakit yang amat luar biasa. Hingga tak terdengar lagi suara gadis diseberang sana.

"Ara! Halo! Ara! Kamu kenapa! Ara jawab Ara! Haloo!" panik Fino

"..."

"Haloo Ara! Kau dimana! Halooo!!!" teriak Fino frustasi karna tak ada jawaban apapun.

Lisha dan Riko terkejut melihat kepanikkan Fino. Mereka mendekati Fino dengan wajah tak kalah cemasnya, terlebih Riko.

"Ada apa? Apa yang terjadi dengan Ara Fin?” tanya Riko panik.

"Ya ada apa, mas?"  tanya Lisha mengelus lengan kekar suaminya.

"Ara dalam bahaya! Sekarang kita harus ke apartementnya, aku yakin pasti dia disana” teriak Fino berlari diikuti Riko dan Lisha dibelakang.

Fino segera membukakan pintu untuk Lisha sebelum ia berlari mengitari mobil sport abu abu dan langsung masuk duduk pada kursi kemudi, sedangkan Riko sudah duduk dengan gelisah di kursi penumpang. Mobil yang mereka tumpangi segera melesat menuju apartement Ara yang memakan waktu 30 menit. Itupun jika tak terjebak macet.

...****...

Sesampainya di parkiran mereka langsung keluar berlari menuju apartement tempat tinggal Ara. Fino mulai mengetuk pintu sambil berteriak. Sudah hampir 10 menit dan pintu masih belum terbuka.

"sayang kenapa kau tak buka saja? Bukankah passwordnya kau tau? Cepat sayang!" cemas Lisha

"Cepatlah” teriak Riko tak kalah cemasnya.

Fino merasa bodoh karna kepanikkannya. Ia langsung menekan beberapa digit no password apartement Ara. Tak lama pintu pun terbuka.

"Ara!!!" teriak mereka bertiga saat melihat tubuh lemah berbaring dilantai dengan bercak darah dipunggungnya.

Riko berlari mengangkat tubuh tak berdaya itu.

"Kita bawa dia ke rumah sakit sekarang!!!" teriak Riko berlari menuju mobil milik Fino.

.

.

.

.

...-Di rumah sakit-...

Riko duduk memandang gadis yang berbaring lemas diatas ranjang rumah sakit. Sudah hampir dua jam ia duduk sambil menggenggam tangan Ara. Riko menatap luka disudut bibir Ara. Ia tak habis pikir ini semua bisa terjadi.

'Bagaimana bisa seorang ayah melukai anaknya sendiri. Bahkan sampai mencambuk putrinya sendiri?  Astaga!' batin Riko.

Perlahan tangan Ara mulai bergerak bersama dengan mata indahnya yang terbuka. Ia sudah sadar. Riko segera menekan tombol samping ranjang. Tak lama dokter datang dan mulai memeriksa keadaan Ara. Riko tak henti-hentinya tersenyum mengusap rambut Ara penuh kasih sayang.

"Bagaimana dok?" tanya Riko masih dengan kekhawatirannya.

"Keadaannya sudah membaik hanya tinggal menunggu luka pada punggungnya kering. Dan dia bisa beraktifitas kembali" jawab dokter Hans tersenyum.

"Terima kasih, dok"

"Baiklah kalau begitu saya permisi. Semoga kamu lekas sembuh Ara"

Setelah kepergian dokter Hans, Riko duduk kembali disisi ranjang Ara.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Riko canggung.

"Kenapa kau disini!" sinis Ara tanpa menatap Riko.

"Kakakmu menyuruhku untuk menemanimu. Dia masih ada urusan bentar" tak beda jauh dengan Ara yang sinis, Riko membalas dengan datar dan dingin.

Hening...

Tok Tok Tok

Cklek...

Pintu ruang rawat itu terbuka membuat mereka berdua menoleh kearah pintu. Fino dan Lisha tersenyum menatap adik kecilnya sudah sadar.

"Bagaimana keadaanmu?" cemas Fino mengusap surai hitam adiknya.

"Pergilah... Aku tak butuh kalian disini..." usir Ara sambil memejamkan matanya.

"Hey bagaimana mungkin aku pergi sedangkan kamu seperti ini. Aku akan disini menjagamu, karna aku kakakmu” kesal Fino.

"Memang sejak kapan kalian peduli pada hidupku! Pergilah!” teriak Ara.

Riko yang sedari tadi hanya mendengar perdebatan dua saudara itu kini berjalan menggapai bahu sahabatnya. Ia melirik Ara yang berbaring miring dengan berlinang air mata. Fino menatap Riko sesaat lalu ia pergi begitu saja bersama istrinya. Seketika tangis Ara pecah. Riko menggenggam tangan mungil itu.

"Sudah jangan menangis sini aku peluk" lirih Riko lalu memeluk tubuh Ara.

Ara terkejut dengan apa yang dilakukan Riko padanya. Tapi tak dapat dipungkiri, bahwa pelukan yang ia rasakan sangat nyaman. Mengingatkannya pada seseorang yang dulu pernah hadir, entah siapa?

'Sudah jangan menangis sini aku peluk' ucap anak laki laki itu pada gadis mungil didepannya.

‘Ini sangat sakit kak’ tangis gadis mungil itu.

Anak laki laki itu tersenyum sambil memeluk tubuh mungil gadis yang sedang menangis karna baru saja terjaruh saat berlari.

Sekilas ingatan tidak asing itu muncul dalam ingatan Ara. Ia mencoba mengingat siapa anak laki laki kecil ingatannya itu. Tiba-tiba Ara mengerang kesakitan pada kepalanya. Ia merasakan kepalanya berdenyut luar biasa sakit.

“Sakitt hiks hiks” tangis Ara

Riko bangkit menekan tombol samping ranjang. Kepanikkan semakin menjadi saat dokter datang dan menyuruhnya tuk keluar. Ia sangat panik saat Ara kesakitan.

‘Ada apa ini? Apa yang terjadi padamu sayang...’ batin Riko gelisah.

...****...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Laurensius Riko Zafano❣️Azallea Amaira Alardo

Apa yang akan terjadi pada Ara? Apa ia akan mulai mengingat apa yang ia lupakan. Next di part berikutnya ya gais.

Terpopuler

Comments

Fhans Rossi

Fhans Rossi

kasian banget hidupnya ara...oyha emangx Ara pernah hilang ingatan ..

2023-03-12

0

Y S

Y S

fini? atau fino?

2023-01-24

2

Anita Rohmawati

Anita Rohmawati

pengen mewek....

2023-01-02

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Visual
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 Episode 108
110 Episode 109
111 Episode 110
112 Episode 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Episode 114
116 Episode 115
117 Episode 116
118 Episode 117
119 Episode 118
120 Episode 119
121 Episode 120
122 Episode 121
123 Episode 122
124 Episode 123
125 Episode 124
126 Episode 125
127 Episode 126
128 Episode 127
129 Episode 128
130 Episode 129
131 Extra part 1
132 Extra part 2
133 Extra part 3
134 Extra part 4
135 Extra part 5
136 Extra Part 6
137 Extra Part 7
138 Extra Part 8
139 Extra Part 9 Baby Triplets
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Visual
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
Episode 108
110
Episode 109
111
Episode 110
112
Episode 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Episode 114
116
Episode 115
117
Episode 116
118
Episode 117
119
Episode 118
120
Episode 119
121
Episode 120
122
Episode 121
123
Episode 122
124
Episode 123
125
Episode 124
126
Episode 125
127
Episode 126
128
Episode 127
129
Episode 128
130
Episode 129
131
Extra part 1
132
Extra part 2
133
Extra part 3
134
Extra part 4
135
Extra part 5
136
Extra Part 6
137
Extra Part 7
138
Extra Part 8
139
Extra Part 9 Baby Triplets

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!