Episode 2

Pagi ini Ara datang lebih awal. Entah apa yang membuatnya bisa datang sepagi ini. Bahkan ini terlalu pagi. Dengan santai ia melangkah masuki kelas. Menaruh tas punggung dimejanya. Karna masih sangat pagi, ia memilih untuk membaca novel action yang selalu ia bawa kemana saja.

Dddrrrttt... Dddrrrtt...

Tiba-tiba ponselnya berdering terlihat dari lampu LED yang menyala disudut ponsel menandakan bahwa sebuah pesan masuk. Karna penasaran ia segera menyambar ponselnya dan langsung membuka pesan dari nomor yang sama seperti semalam. Ara mengernyit alisnya saat membaca pesan itu.

^^^Selamat pagi...^^^

^^^Semangat untuk hari ini.^^^

^^^Semoga hari ini menjadi hari yang menyenangkan bagimu malaikat kecilku😉😉^^^

'Malaikat kecilku? Apa ia salah kirim? Siapa dia? Kenapa aku merasa memiliki ikatan dengannya? Ah apa ini efek dari demamku semalam?' gumam Ara sambil menyentuh keningnya yang masih sedikit hangat.

"Ara!!! Kau sudah datang! Oh astaga!Setan mana yang membuatmu berangkat sepagi ini.Aku harus berterima kasih padanya" teriak Letha histeris yang sudah berdiri diambang pintu.

Sedangkan Ara hanya diam tak menghiraukan manusia yang berdiri disampingnya. Ia terus membaca novel, namun kepalanya terasa berdenyut sakit. Memang seharusnya ia sekarang tak ada disini melainkan diatas ranjang dengam selimut tebal yang menemaninya bermimpi. Letha yang melihat sikap perubahan sahabatnya itu, segera menggeser bangkunya agar lebih dekat dengan Ara.

"Kau tak apa Ara?" cemas Eunhee memegang bahu kiri Haneul.

"Tidak..." lirih Haneul menyembunyikan kepalanya diantara lipatan tangannya.

"Kau yakin? Kau terlihat pucat. Ap-"

"Diamlah!" Sahut Ara tegas memotong ucapan Letha

Ia tak suka diperhatikan apa lagi dikasihi. Yang ia butuhkan sekarang hanya tidur. Toh sekarang masih pagi bukan? Jadi ia bisa tidur sebentar.

...****...

Suara nyaring dipagi itu sudah berbunyi membuat seluruh siswa berhamburan masuk ke dalam kelas mereka masing-masing. Sama halnya seperti siswa kelas XII-5 IPA ini. Mereka sudah duduk rapi, menanti kedatangan guru mereka. Tak seperti biasanya suasana dalam kelas ini akan setenang dan sehening ini.

Tak lama Fino selaku guru wali kelas XII-5 IPA datang dengan pria tampan dibelakangnya dengan setelan celana panjang kemeja putih. Tubuhnya yang menjulang tinggi walau masih tinggi Fino, rambut yang tertata rapi menambah ketampanannya. Seketika kelas itu sedikit gaduh dengan bisikan para siswi centil.

'Oh... Lihatlah tampan sekali...'

'Apa dia guru baru kita,astaga...'

'Aku akan semangat mengerjakan tugas MTK..'

'Lihatlah astaga...'

’Apa dia sudah punya pacar...’

‘Aah aku bisa serangan jantung setiap menatapnya...’

Setidaknya seperti itulah ucapan mereka. Fino hanya menggeleng mendengar kegaduhan dikarenakan makhluk disampingnya.

"Okay... Saya harap kalian bisa tenang" tegas Fino membuka suara.

Hening...

"Baik saya lanjutkan, mulai hari ini pak Riko akan menggantikan pak Lukman dalam mata pelajaran Matematika. Baiklah itu saja yang saya sampaikan. Selebihnya kalian bisa bertanya langsung pada pak Riko. Semoga hari kalian menyenangkan" ucap Fino lalu pergi, sebelum ia pergi ia membisikkan sesuatu pada pria disampingnya.

“Disudut sana adalah adikku, semoga kau bisa membantuku. Aku tau kalau selama ini kau menyukai adikku. Aku ingin kau mengembalikan sifat ceria dan manjanya. Aku yakin kau bisa” bisik Fino pada pria itu yang dibalas dengan anggukan kecil.

Sepeninggalnya Fino, kelas itu mulai gaduh kembali. Pria itu mulai berjalan dengan gagah menuju meja guru dikelas itu dengan senyum yang tak sedikit pun luntur membuat kelas itu semakin heboh.

"Selamat pagi..." sapa suara bass  itu membuat setiap sudut ruang dipenuhi dengan jerit kekaguman para siswi perempuan. Berbeda dengan siswa laki laki yang hanya bisa menggerutu dalam hati karna merasa tersaingi dengan guru baru mereka.

"Baik, perkenalkan nama saya Laurensius Riko Zafano guru baru kalian. Saya menggantikan pak Lukman dalam mengajar matematika. Saya harap kalian akan bersungguh sungguh dalam mata pelajaran ini. Jadi mohon bantuannya sekalian" ucap Riko tersenyum.

Seketika ruang itu terdengar gaduh kembali.

“Jadi ada yang ingin kalian tanyakan?” Tanya Riko sambil memperhatikan seluruh siswanya.

“Pak apa anda sudah punya pacar?”

“Atau tunangan pak?”

“Apa boleh ku panggil sayang pak?”

“Boleh minta no wa nya pak?”

Riko tersenyum mendengar pertanyaan yang terlontar untuknya. Melihat senyum guru mereka membuat suasana semakin gaduh. Pesonanya memang membuat gadis remaja meleleh bukan.

“Saya tidak punya pacar atau pun tunangan, tapi ada seseorang yang sedang saya perjuangkan jadi bantu doanya ya” jawab Riko membuat para siswi merasa kecewa.

"Baiklah sebelum kita melanjutkan pelajaran ini. Saya ingin mengenal kalian terlebih dahulu. Jadi saya akan mengabsen kalian satu persatu" sahut Riko.

Ia mengambil map biru berisi data nama siswa XII-5 IPA. Dan mulai mengabsen satu persatu.

"..."

"..."

"..."

"..."

"..."

"Azallea Amaira." panggilan Riko

Hening.

"Azallea Amaira." panggilan Riko lagi

Letha yang berada disamping Ara menyikut mencoba memberi kode untuk memperhatikannya. Tapi Ara tak peduli dengan dirinya.

Ara yang kebetulan menggunakan headset tak mendengar jika namanya dipanggil. Ia tampak serius dengan novel ditangannya. Dan tak peduli dengan orang disampingnya yang terus mengganggunya. Ia bahkan tidak menyadari kehadiran guru barunya itu.

"Azallea Amaira. Apa dia tidak masuk hari ini?" tanya Riko pada ketua kelas.

"Dia yang duduk disana, pak" jawab ketua kelas sambil menunjuk pada meja disudut ruang itu.

Letha menahan nafas saat melihat gurunya menatap Ara dengan pandang tak terbaca. Ia akhirnya menginjak kaki Ara walau tak begitu keras. Hingga Ara menoleh menatap tajam pada gadis disampingnya itu. Terlihat dari wajah Ara yang tidak mau diganggu. Ia kembali melanjutkan bacaannya tanpa menghiraukan Letha.

Riko yang mendengar jawaban ketua kelas, menatap gadis dengan headset yang bertengger manis di kedua daun telinganya. Dengan santai ia melangkah mendekati gadis itu, tanpa pikir panjang ia menarik headset itu sampai terlepas. Membuat gadis itu mengangkat wajahnya menatap dengan kesal.

"Sekarang bukan waktunya membaca novel tak bergunamu itu NONA AZALLEA AMAIRA" ucap Riko penuh penekanan.

Seketika suasana kelas berubah menegangkan. Ara menatap Riko geram. Ia bangkit membawa novel dan memasang headsetnya kembali. Berjalan melewati Riko yang kesal menatapnya. Dengan santai ia berjalan meninggalkan kelas. Tak menghiraukan betapa kesalnya Riko saat ini.

"Berhenti disana NONA AZALLEA AMAIRA. Dan kembali ke mejamu!" geram Riko saat Ara akan membuka pintu kelas.

Letha terdiam menatapan guru tampannya dan sahabatnya bergantian. Ia terlihat bingung dan tak tau apa yang harus ia lakukan untuk Ara. Ia takut Ara akan mendapat hukuman dari gurunya satu ini.

Ara berbalik menatap Riko dengan benci, marah, geram, kesal semua teraduk jadi satu. Sedangkan Riko hanya tersenyum miring menatap wajah kesal Ara yang terlihat menggemaskan dimatanya.

"Apa kau tuli?" sinis Riko membuat Ara mengepalkan tangannya.

"Cih... Dasar menjadi guru baru saja sudah belagu” ucap Ara berbalik pergi tanpa menghiraukan Riko yang terus memanggilnya.

"AZALLEA AMAIRAAA!!!" teriak Riko geram.

Seketika suasana kelas itu sangat mengcengkram. Bagaimana tidak guru yang tampan dan mempesona dengan senyumnya itu, kini sedang naik darah hanya karna salah satu siswinya. Semua siswa XII-5 IPA hanya menunduk tak berani menatap guru mereka yang masih terselimuti kemarahan.

...****...

'Dasar! Menyebalkan! Kenapa harus ada orang sepertinya! Dasar makhluk astral! Lihat saja akan ku buat kau streess karna ulahku' gerutu Ara sepanjang jalan. Ia sengaja membolos dan lebih memilih duduk santai dikantin sekolah. Ia terus saja bergumam tak jelas, hingga sebuah panggilan.

"Ara... Araa!" panggil seseorang dari arah belakang membuatnya menoleh. Seperti biasa dengan tatapan dingin dan wajah datarnya yang selalu ia berikan pada siapapun.

"Embb... Kau dipanggil kepala sekolah untuk keruangannya sekarang juga" ucap siswi berkacamata didepannya dengan gugup karna tatapan Ara yang tidak pernah bersahabat dengan siapapun.

"Sial... Mau apa lagi si tua bangka itu" gerutu Ara.

Tanpa menjawab Ara melangkah berbalik arah dengan kesal. Ia sangat tau apa yang akan dibahas diruangan terkutuk didepannya ini. Langkahnya terhenti di ruangan tertulis 'HAEDMASTER ROOM'  yang sudah berulang kali ia datangi. Dan itu artinya ia dalam masalah.

Ckleck...

Dengan santai ia memasuki ruangan itu. Terlihat seorang pria paruh baya duduk dikursi kebesarannya diseberang sana membelakangi Ara. Ara hanya mendengus kesal sambil mendekati meja besar didepannya, berdiri dengan wajah datarnya.

"Duduklah nona Azallea Amaira" ucap pria itu sambil membalikkan posisi duduknya yang kini menghadap Ara.

Sedangkan Ara hanya memicing sebelah matanya sambil tersenyum miring. Sungguh sangat mengerikan.

"Katakan saja, apa yang ingin kau katakan! Kau sudah membuang waktu berhargaku tuan Andrian Winanta yang TERHORMAT" tekan Ara.

"Oh baiklah, kau memang tak berubah ternyata. Apa kau ingin aku berkata sekarang nona?" tanya pria paruh baya itu dengan santai, menambah rasa kesal Ara yang ia tahan sedari tadi.

"KAU!!!" gertak Ara menahan amarahnya.

Tn. Andrian hanya mendengus kesal dengan sikap Ara yang tak ada sopan sopannya. Jujur saja ia sangat menyayangi putri dari sahabatnya itu. Tapi, ia  tak suka dengan sikap dan tingkah Ara yang saat ini. Ia merindukan Ara yang ceria seperti dulu. Sudah berulang kali ia memberikan teguran untuk gadis itu. Tapi, apa? Ara malah tak pernah mendengar semua teguran itu dan menganggap hanya angin liwat.

"Ini peringatan terakhir dariku untukmu Ara. Ayolah! Tingkatkan belajarmu, kau tau bukan nilaimu itu sangat hancur dan lihatlah ujian nasional sudah didepan mata. Dan kau masih saja seperti ini. Apa kau ingin tidak lulus tahun ini. Tidak bisakah ka-"

"TIDAK!" tungkas Ara lalu pergi begitu saja dengan membanting pintu dengan keras.

Tn. Andrian hanya menatap sendu kepergian Ara. Ia sudah lelah untuk menasehati gadis itu. Tapi, ia juga sangat menyayangi gadis itu seperti putrinya sendiri.

"Anak itu" gumamnya.

Kemudian ia mengambil ponsel dimeja menekan salah satu tombol untuk menghubungi seseorang lalu mendekatkan ponsel pada telinganya.

"Halo..."

"..."

"Hmm... Baru saja aku menasehatinya. Ku mohon padamu beri dia sedikit nasehat kau tau sendiri bukan? Betapa hancurnya nilai putrimu itu. Jadi ku mohon bantuanmu. Jangan lakukan kekerasan padanya. Apa kau sudah gila sekarang hah!" ucap Tn. Andrian

"..."

"Terserah kau menganggapnya putrimu atau tidak. Yang aku inginkan sekarang adalah kau nasehatilah dia dengan perlahan. Ingat jangan menggunakan kekerasan. Kau tau bukan bahwa dia sudah ku anggap seperti putriku sendiri. Jadi ja-"

Tuuuttt... Tuuutttt... Tuuutttt...

"Cih... Dasar! Menyebalkan!" gerutu Tn. Andrian menatap ponselnya sebelum meletakkan kembali keatas meja kerjanya.

.

.

.

.

-Di tempat lain-

Seorang pria paruh baya baru saja melempar ponselnya kedinding. Membuat benda tipis itu tak terbentuk lagi. Terlihat dari raut wajahnya yang menahan semua amarah. Hingga...

BRAAKK...

Pria paruh baya itu menggebrak meja kerjanya dengan sangat kuat.

"Dasar anak tak berguna! Lihat saja apa yang akan ku lakukan padamu gadis kecil!" ucap pria itu menyeringai

...****...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Selamat membaca lanjutannya semoga bisa menghibur kalian.

Semoga tidak membosankan yaa...

Oke next...

Terpopuler

Comments

Fhans Rossi

Fhans Rossi

apakah sikapnya ara nda berlebihan thor....

2023-03-12

0

Lya

Lya

😀😀

2023-02-13

1

AjmiL

AjmiL

baru juga episode 2 udah dibikin mewek .... wahhhh sensitif kali hato ini hihi

2023-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Visual
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 Episode 108
110 Episode 109
111 Episode 110
112 Episode 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Episode 114
116 Episode 115
117 Episode 116
118 Episode 117
119 Episode 118
120 Episode 119
121 Episode 120
122 Episode 121
123 Episode 122
124 Episode 123
125 Episode 124
126 Episode 125
127 Episode 126
128 Episode 127
129 Episode 128
130 Episode 129
131 Extra part 1
132 Extra part 2
133 Extra part 3
134 Extra part 4
135 Extra part 5
136 Extra Part 6
137 Extra Part 7
138 Extra Part 8
139 Extra Part 9 Baby Triplets
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Visual
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
Episode 108
110
Episode 109
111
Episode 110
112
Episode 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Episode 114
116
Episode 115
117
Episode 116
118
Episode 117
119
Episode 118
120
Episode 119
121
Episode 120
122
Episode 121
123
Episode 122
124
Episode 123
125
Episode 124
126
Episode 125
127
Episode 126
128
Episode 127
129
Episode 128
130
Episode 129
131
Extra part 1
132
Extra part 2
133
Extra part 3
134
Extra part 4
135
Extra part 5
136
Extra Part 6
137
Extra Part 7
138
Extra Part 8
139
Extra Part 9 Baby Triplets

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!