"ZEVINA" terdengar suara seorang pria memanggil Zevina dengan suara yang keras.
Roy menyeringai "Lihatlah aku bahkan belum menyentuh mu, tapi pahlawan mu sudah tersulut emosi." Ucap nya.
Ia tahu yang berteriak itu adalah Darvin. Roy dengan setia menindih tubuh Zevina didinding, tidak berniat untuk melepas nya.
BUkkk
Darvin meninju wajah Roy. Roy terjungkal namun tidak tumbang. Ia kembali berseringai.
"Sepertinya ada sesuatu yang tidak dimiliki oleh wanita lain dalam dirimu Nona Zevina. Itu sebabnya Tuan Anthony sangat menjaga mu." Ucap Roy sambil menghapus darah di sudut bibir mya dengan jempol nya.
"Brengsek." Ucap Darvin lalu kembali meninju beberapa kali perut Roy. Kali ini sukses membuat Roy tumbang.
Darvin seketika langsung menarik Zevina dengan sangat kuat menuju tempat mobilnya terparkir. Setelah membuka pintu, ia mendorong Zevina dengan sangat kuat agar masuk kemobil. Setelah ia juga masuk, ia pun mengemudi dengan kecepatan tinggi.
Jalanan cukup ramai, tapi itu tidak membuat ciut nyali nya. Beberapa pengemudi di jalanan bahkan sempat berteriak kepadanya karena hampir saja mencelakai mereka. Sesampainya dirumah ia langsung menyeret Zevina kekamar nya. Bahkan rintihan Zevina pun tidak ia pedulikan.
Setelah dikamar ia langsung mendorong tubuh Zevina hingga terpelanting keatas ranjang. Ia kemudian ******* bibir Zevina dengan kasar.
"Apa dia mencium mu seperti ini atau seperti ini?" Ucap Darvin sambil mengigit bibir Zevina, tidak kasar tapi juga tidak lembut. Lalu ia menghentikan aksinya dan melepas tautan bibir mereka. Ia memandang kekasih nya dengan tatapan membunuh.
"Tidak sayang, dia tidak mencium ku." Ucap Zevina terisak sambil menggeleng kepalanya. Zevina tetap harus memanggil nya sayang dalam kondisi apapun. Itu perintah Darvin. Tidak ada kebohongan dimata Zevina. Tapi amarah Darvin menguasai dirinya sehingga hati nurani nya tidak bekerja.
Ia kembali ******* bibir Zevina dengan kasar dan bahkan menarik paksa pakaian Zevina. Ia berhenti sebentar untuk membuka pakaian nya lalu melanjutkan aksinya. Ia mencumbu tubuh Zevina dengan kasar, seolah sedang menghapus jejak sentuhan Roy ditubuh wanita nya.
Lalu tanpa peduli Zevina siap atau tidak ia langsung menyatukan miliknya pada Zevina. Ia menghentak dengan kuat miliknya. Zevina hanya bisa menahan sakit, sakit fisik dan juga perasaan nya. Air mata mengalir deras membasahi wajahnya.
"Aku minta maaf sayang. Tapi itu tidak seperti yang kau lihat. Aku mohon." Ucap Zevina tertatih.
Tidak, Darvin tetap tidak peduli pada perkataan Zevina. Ia terus melanjutkan aksinya. Zevina hanya bisa pasrah mendapat perlakuan kasar dari kekasih nya, pria yang sangat ia cintai. Padahal baru tadi Darvin berjanji akan berubah tapi ia dengan cepat mengingkari janjinya lagi.
Zevina memejamkan matanya. Ia hanya diam menerima setiap cumbuan dan hentakan kasar dari kekasih nya. Darvin tidak hanya sekali. Ia mengulangi nya berkali kali. Sampai akhirnya Zevina tidak sadarkan diri, entah tertidur atau pingsan. Darvin tidak peduli, setelah selesai ia pun beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah menyelimuti tubuh polos Zevina.
Saat sedang dikamar mandi Darvin berdiri dibawah air shower yang sedang mengalir. Ia berderai air mata mengingat apa yang baru saja ia lakukan pada Zevina. Tangannya meninju dinding kamar mandi hingga buku buku jarinya tampak memar. Ia akan merasakan penyesalan setiap kali selesai menyiksa Zevina.
"Maaf. Maafkan aku." Ucap nya seolah sedang meminta maaf pada Zevina. Maaf terkadang sangat sulit ia ucapkan jika sudah emosi. Dengan segera ia menyelesaikan ritual mandinya dan keluar dari kamar mandi untuk berpakaian.
Setelah berpakaian ia beranjak turun kebawah untuk mengambil sebuah baskom berukuran sedang. Setelah itu ia kembali ke kamar nya dan mengisi baskom itu dengan air hangat dari kamar mandi nya. Ia kemudian meraih sehelai handuk dari lemari nya dan mencelupkan nya kedalam baskom.
Kemudian ia membersihkan tubuh Zevina dengan handuk itu. Ia menyeka dengan hati hati agar tidak membangunkan Zevina. Ia tahu Zevina tertidur saat ia sudah mendekati Zevina tadi. Ia lakukan dengan telaten hingga tubuh Zevina bersih menurut nya. Ia lalu mengelap sisa sisa air pada tubuh Zevina.
"Maafkan aku Darv." Zevina mengigau dalam tidur nya membuat Darvin semakin merasa bersalah. Ia dengan segera menyelimuti tubuh polos Zevina.
Ia tidak ingin membangunkan Zevina, sehingga ia memutuskan untuk menambahkan sehelai kain untuk menutupi tubuh nya sebelum menyelimuti nya. Setelah itu ia pun memutuskan untuk tidur disofa panjang diujung ranjang nya. Tak lama ia pun terlelap.
Tidak terasa malam telah berlalu dan kini fajar telah menyongsong pertanda pagi telah datang. Zevina menggeliat dan terbangun dari tidur panjang nya. Ia tidak mendapati Darvin disamping nya. Air mata nya mulai menetes mengingat kejadian kemarin.
Ia lalu berusaha bangkit dari posisinya sekarang dan berjalan tertatih menuju kamar mandi karena bagian bawah nya yang terasa perih akibat perbuatan Darvin. Saat mengitari sofa ia melihat Darvin masih tertidur pulas, Ia pun berusaha bergerak sepelan mungkin agar tidak membangunkan Darvin.
Saat di kamar mandi ia mengguyur tubuhnya dengan air shower yang mengalir. Ia menangis seolah mengeluarkan luka yang ia pendam selama bertahun tahun. Ia sangat mencintai Darvin, tapi Darvin selalu memberi nya luka. Ia sudah menyerahkan seluruh hidupnya, jiwa dan raga nya untuk Darvin. Darvin selalu mengucapkan kata cinta pada nya tapi tetap saja selalu luka yang ia berikan pada Zevina.
Ia merasa tidak ingin bertahan lagi. Ia sudah tidak sanggup memendam sakit nya lagi. Ia segera menyelesaikan ritual mandinya dan keluar untuk berpakaian. Saat sudah selesai ia melihat Darvin masih terlelap. Ia memutuskan untuk mengemas pakaian nya kedalam koper dengan gerakan sepelan mungkin. Ia sudah bertekad untuk mengakhiri hubungan nya dengan Darvin.
Ia lebih baik terluka karena kehilangan saat ini daripada harus terus terluka seperti ini. Setelah selesai menata pakaian nya dan membawa barang barang pribadi dan yang penting baginya, ia pun keluar dari kamar nya menuruni tangga dan berjalan menuju pintu utama. Namun langkahnya terhenti saat merasakan pelukan seseorang dari belakang nya.
"Jangan tinggalkan aku." Ucap Darvin dengan suara sendu dan memeluknya sangat erat.
"Aku tidak bisa bertahan lagi Darv. Aku mencintai mu sangat mencintai mu. Tapi bukan ini hubungan yang aku ingin kan. Bukan hubungan yang penuh luka." Ucap Zevina dengan suara terluka namun ia berusaha untuk kuat. Selama ini dia menjadi wanita lemah untuk mengimbangi sifat keras dari Darvin. Tapi sekarang ia tidak mau lagi.
"Aku mohon sayang. Jangan tinggalkan aku. Hanya kau yang aku punya." Ucap Darvin memohon. Zevina hanya terdiam tidak menanggapi. Ia ingin merasakan nyaman nya pelukan Darvin untuk terakhir kalinya.
"Aku mohon sayang. Aku mohon. Aku berjanji kali ini aku benar benar akan berubah. Aku tidak akan mengulangi lagi. Aku mohon." Darvin melanjutkan perkataannya memohon pada Zevina.
***********
Cerita pengganti dari cerita ku sebelum nya yang berjudul "Secret Admirer".
Jangan bosan nungguin update nya yah. Tinggalkan dukungan kalian berupa komentar baik itu kritik ataupun saran yang membangun serta like nya setiap kali kalian selesai membaca satu part.
Mampir juga di karya ku yang judul nya "Mr. Mafia or Mr. Psychopath?" yah.
Salam Semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
el Putriᵉˡ̳༆
woy Darvin jangan kasar kasar dong,
2021-06-26
2
Yesi Triyanto
pergi aja dulu biar mikir noh laki
2021-05-12
2
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
semangat terus ya kak😗
2021-04-09
2