IF LOVE
"Sayang bangunlah. Jangan sampai kita terlambat ke kantor." Zevina membangunkan kekasihnya yang masih tertidur. Ia menggoyang pelan lengan kekar kekasihnya.
Zevina Albert adalah gadis cantik berusia dua puluh dua tahun. Ia kini bekerja sebagai sekretaris di perusahaan properti milik kekasihnya Darvin Anthony, pria tampan berusia dua puluh delapan tahun. Perusahaan milik Darvin merupakan perusahaan yang cukup besar di kota New York.
"Berisik." Ucap Darvin menepis tangan Zevina. Bukan hal baru bila Darvin melakukan itu. Selama hampir empat tahun menjalin hubungan, Darvin selalu berbuat kasar kepada Zevina baik itu secara fisik maupun mental.
"Ah ya ampun. Jangan salahkan aku jika kau terlambat nanti." Ucap Zevina lalu melenggang pergi.
Melihat kekasihnya mulai meninggalkan nya membuat Darvin mau tidak mau segera bangun dari tidurnya dan membersihkan dirinya.
"Pagi Nona." Ucap salah satu pelayan yang bekerja di rumah Darvin saat melihat kedatangan Zevina.
"Selamat pagi." Zevina membalas sapaan pelayan itu.
Dirumah itu mereka hanya tinggal berdua dengan beberapa pelayan. Zevina dan Darvin sama sama sudah tidak mempunyai orang tua. Jadi mereka berdua hidup saling melengkapi. Walau sebenarnya Zevina yang melengkapi kehidupan Darvin.
"Hei kenapa kau berani makan tanpa menunggu ku?" tanya Darvin saat ia melihat Zevina sedang sibuk menikmati sarapan sambil membaca beberapa dokumen. Ia mendekati Zevina dan mengecup puncak kepala nya dan ikut duduk disamping nya.
Ada kalanya Darvin bersikap romantis dan manis pada Zevina.
"Aku kan sudah membangunkan mu tadi. Tapi kau malah bilang aku berisik." Ucap Zevina santai.
"Kau ini. Bilang saja kau ingin menghabiskan sarapan ini sendirian." Ucap Darvin mengacak gemas rambut kekasihnya.
"Hei, kau merusak rambutku." Ujar Zevina memukul tangan Darvin. Darvin hanya terkekeh.
"Darv, hari ini kau ada pertemuan dengan CEO Giant Property." Ucap Zevina mengingatkan Darvin. Darvin tidak merespon membuat Zevina menatapnya bingung.
"Sayang hari ini kau ada pertemuan dengan CEO Giant Property." Zevina mengulang perkataan nya dengan memanggil Darvin sayang.
"Jam berapa?" tanya Darvin merespon. Darvin selalu mengharuskan Zevina untuk memanggil nya dengan sebutan sayang tidak peduli dimana dan kapan.
"Jam dua sore nanti." Ucap Zevina. Darvin hanya mengangguk.
Selesai sarapan mereka pun segera berangkat ke kantor. Darvin lebih memilih untuk menyetir sendiri karena merasa lebih bebas. Kurang lebih setengah jam mereka pun akhirnya sampai di perusahaan Darvin. Darvin turun duluan dan membuka pintu mobil untuk Zevina. Hal itu akan ia lakukan setiap kali bepergian dengan Zevina. Setelah itu ia menggandeng posesif tangan Zevina membuat para karyawan yang melihat mereka merasa iri.
Namun itu semua hanya kedok Darvin. Ia hanya ingin terlihat sebagai pria yang romantis dan manis terhadap kekasihnya. Karena jika hanya berdua dengan Zevina, ia sering kali berlaku kasar dan menyakiti Zevina. Walau terkadang dia juga bisa benar benar romantis tanpa pura pura.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul satu siang. Zevina tengah mempersiapkan beberapa dokumen yang akan mereka bawa untuk meeting dengan CEO Giant Property. Giant Property sebenarnya adalah perusahaan yang sedang bersaing dengan D'Property. Namun karena selalu kalah, akhirnya mereka mencoba menempuh jalan damai yaitu menawarkan kerjasama.
Tepat pukul setengah dua mereka berangkat ke sebuah restoran tempat pertemuan diadakan. Saat sudah sampai Darvin dan Zevina masuk kedalam ruang VIP restoran yang sudah Zevina pesan sebelumnya. Masih sepi hanya ada mereka berdua saja.
Zevina mencoba mempelajari ulang dokumen yang akan ia presentasi kan nanti, sementara Darvin sedang nakal menggoda Zevina.
"Hentikan itu sayang atau kau nanti akan bangkrut karena aku tidak bisa fokus bekerja." Zevina mengomeli kekasihnya. Sedangkan Darvin hanya terkekeh.
Tak lama CEO Giant Property beserta sekretaris nya pun memasuki ruangan VIP itu. Roy Giant tampak merangkul mesra pinggang sekretaris nya. Siapapun tahu jika Roy Giant adalah seorang pria hidung belang. Tidak tua karena ia baru menginjak usia tiga puluh tahun. Sudah berkeluarga tapi tetap saja ia tidak pernah cukup dengan satu wanita.
"Hai Tuan Anthony." Sapa Roy mengulurkan tangannya.
"Hai." Darvin menjawab singkat dan membalas uluran tangan nya.
Pandangan Roy beralih pada Zevina yang selalu cantik. Ini merupakan pertemuan mereka yang kesekian kalinya, karena setiap pertemuan Darvin selalu menolak proyek yang ditawarkan oleh Roy, namun ia tidak putus asa. Setiap melihat Zevina membuat hasratnya untuk memiliki Zevina menjadi sangat besar walau ia tahu Zevina adalah kekasih Darvin.
"Hallo Zevina sayang." Ucap Roy hendak memeluk Zevina. Namun dengan cepat Darvin menghadangnya dan menarik tangan Zevina agar berdiri di belakang nya.
Darvin memang tidak suka jika yang menjadi milik nya sampai disentuh orang lain. Apalagi orang tersebut adalah rivalnya.
"Haha kekasih mu ini posesif sekali Zev." Ucap Roy tertawa melihat sikap posesif Darvin.
"Kita teruskan meeting nya atau tidak sama sekali." Ucap Darvin dengan aura mengintimidasi.
"Baiklah baiklah." Roy menyerah karena bagaimanapun ia sangat ingin bisa bekerja sama dengan D'Property. Setiap perusahaan yang bisa membangun kerja sama dengan perusahaan milik Darvin akan sangat diakui sebagai perusahaan yang mumpuni. Karena perusahaan milik Darvin merupakan perusahaan terbaik nomor dua di New York.
"Baiklah aku akan mempresentasikan rancangan proyek perusahaan kami." Ucap sekretaris Roy dengan nada manja dan menatap Darvin dengan tatapan menggoda.
"Menjijikan." Batin Darvin dalam hati. Satu tangannya menggenggam posesif tangan Zevina dibawah meja. Darvin adalah pria yang setia walau seringkali ia menyakiti dan berbuat kasar pada kekasih nya.
Selama presentasi berlangsung, mata Roy selalu berusaha menatap wajah cantik Zevina. Namun Zevina tidak menanggapi dan Darvin selalu menghardik tatapan nafsu Roy dengan tatapan tajam nya. Selesai presentasi sekretaris Roy pun kembali duduk di samping Roy.
"Biar aku saja." Ucap Darvin merebut dokumen yang dipegang Zevina sedikit kasar. Lalu ia memulai presentasi nya.
Roy kaget mendengar hasil presentasi nya karena sangat jauh dari yang bisa ia capai. Darvin memberi syarat yang tinggi agar bisa bekerja sama dengan nya. Sebenarnya itu hanya ulah nya agar Roy menyerah. Ia benar benar tidak ada niat untuk menjalin kerjasama dengan Roy.
Selesai presentasi ia pun kembali duduk, dan tersenyum manis menata wajah kekasihnya sambil mengelus sekilas pipi kekasihnya. Roy panas melihat adegan manis itu. Perempuan yang sangat ingin ia miliki tapi tidak pernah tertarik padanya.
"Tuan Anthony, aku sedikit keberatan dengan syarat yang anda tawarkan. Tapi aku akan mencoba mencari solusi agar bisa memenuhi keinginan anda." Ucap Roy lalu melangkah pergi.
"Coba saja. Setiap kali kau mencapai yang aku inginkan maka aku akan melipat gandakan nya lagi sampai kau menyerah." Batin Darvin tersenyum licik.
******
Cerita pengganti dari "Secret Admirer".
Aku memutuskan untuk tidak melanjutkan "Secret Admirer" dan merubahnya menjadi "If Love"
Terima kasih untuk dukungan kalian.
Jangan bosan bosan yah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Soraya
permisi numpang duduk dl ya kak
2023-06-19
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa
2022-11-04
0
yulia nisma
baru mampir thor..semoga bs lanjut sampai end😊
2022-03-14
1