Zevina hari ini sudah menyelesaikan masa berhalangan nya. Ia kini sedang bersiap untuk berangkat ke kantor. Ia sudah mengenakan pakaian nya dengan rapi. Ia menunggu Darvin selesai mandi dan akan membantunya bersiap. Zevina sudah seperti seorang istri yang melayani suami nya.
"Sayang kau belum turun?" tanya Darvin saat ia keluar dari kamar mandi dan melihat Zevina masih duduk di tepi ranjang sambil memainkan ponsel nya.
"Aku menunggu mu. Kemari lah dan segera pakai pakaian mu." Ucap Zevina menarik tangan Darvin setelah ia menyimpan ponselnya.
Zevina dengan teliti memakaikan setiap helai pakaian Darvin. Darvin kemudian menepis kasar tangan Zevina.
"Hentikan Zev. Kau kekasih ku bukan pelayan ku." Ucap Darvin geram sambil mencengkeram kuat dagu Zevina.
"Tapi aku hanya ingin membantu mu." Ucap Zevina menahan isak.
"Tidak perlu. Kau turun lah terlebih dahulu." Ucap Darvin dingin lalu melepas kasar cengkeraman nya hingga membuat wajah Zevina terpelanting ke samping. Akhirnya Zevina memilih melangkah pergi dan keluar dari kamar nya.
Darvin tidak suka melihat kekasihnya terlalu tunduk dalam beberapa hal. Ia suka kekasihnya melayani nya tapi bukan melayani yang seperti itu. Baginya pelayanan yang diberi oleh kekasihnya selama ini sudah lebih dari seharusnya.
"Sial aku mengasari nya lagi." Batik Darvin merutuki dirinya. Ia dengan segera merapikan dirinya dan bergegas menyusul Zevina.
Saat sampai di ruang makan ia melihat Zevina sedang menikmati sarapannya seolah tidak terjadi apapun tadi. Rasa bersalah semakin bertambah dalam dirinya. Begitu lah Darvin yang selalu merasa bersalah setelah menyakiti kekasihnya, tapi ego nya terlalu besar untuk sekedar meminta maaf secara langsung kepada Zevina.
"Sayang kau sudah selesai?" tanya Zevina yang melihat Darvin berdiri melamun tak jauh dari nya. Darvin tidak menjawab dan langsung melangkah mendekati nya dan duduk di samping nya.
"Apa jadwal ku hari ini?" tanya Darvin dingin. Ia sebenarnya ingin sekali memeluk kekasihnya dan memberi nya kehangatan serta meminta maaf. Tapi lagi lagi gengsi dan ego nya terlalu besar.
"Hem, hari ini ada pertemuan kembali dengan CEO Giant." Ucap Zevina sambil memeriksa jadwal Darvin melalui tab nya. Darvin memperhatikan setiap pergerakan kekasihnya. Zevina memang sangat pandai menyembunyikan luka dan kesedihan.
Setelah Zevina selesai membaca kan jadwal Darvin, ia pun menyimpan tab nya dan hendak melanjutkan sarapan nya. Namun saat ia mengangkat kepala melihat kearah Darvin, matanya langsung terkunci oleh tatapan tajam Davin. Mata yang selama ini memberinya ketenangan sekaligus luka saat menatap nya.
Secara refleks ia mendekati bibir Darvin dan mencium kekasihnya. Darvin yang mendapat perlakuan seperti itu tentu saja tidak akan menolak. Ia menekan kepala belakang kekasihnya agar semakin dekat dengan nya. Namun seketika Darvin langsung menghentikan aksinya.
"Kita lanjutkan nanti saja sayang. Sekarang sebaiknya kita berangkat." Ucap Darvin tersenyum jahil pada kekasihnya. Zevina sedikit tertunduk malu. Memang ini bukan yang pertama kali, hubungan yang mereka jalani pun sudah seperti pasangan suami istri. Tapi tetap Zevina akan merasa malu.
Kini mereka sudah sampai di perusahaan milik Darvin. Seperti biasa saat sampai, Darvin akan membukakan pintu mobil untuk Zevina dan menggandeng mesra tangannya memasuki gedung raksasa itu.
"Sayang, atur kan pertemuan dengan CEO Giant disini saja. Aku sedang tidak ingin keluar." Ucap Darvin saat mereka sudah diruangan kerjanya. Zevina satu ruangan juga bersama Darvin atas permintaan Darvin sendiri.
"Baik." Jawab Zevina singkat sambil mengerjakan beberapa pekerjaan nya tanpa menoleh ke arah Darvin. Darvin hanya tersenyum melihat tingkah wanita nya. Ia tahu Zevina adalah wanita yang profesional, tidak mencampur adukan urusan pribadi dan pekerjaan.
"Hallo, Nona Rexa aku ingin memberitahukan kalau Tuan Darvin Anthony ingin Tuan Roy Giant menemui nya di perusahaan saja." Ucap Zevina melalui panggilan telepon. Ia sedang menelpon Rexa, sekretaris dari Roy.
" ... "
"Baik. Terima kasih." Ia mengakhiri panggilannya.
"Darv, Rexa dan Roy akan datang nanti pukul satu siang." Ucap Zevina sambil bekerja tanpa menoleh ke arah Darvin.
Merasa Darvin tidak ada respon, ia akhirnya menoleh melihat apa yang sedang di lakukan Darvin. Namun saat menoleh ia sedikit kaget melihat Darvin sedang menatapnya dengan tatapan tajam namun tersenyum kecil.
"Ya ampun." Batin Zevina menepuk jidat nya saat mengingat tadi ia menyebut Darvin dengan nama nya.
"Sayang, Rexa dan Roy akan datang nanti pukul satu siang." Ucap Zevina mengulang perkataan nya sambil tersenyum bodoh.
"Hem, baiklah." Ucap Darvin tersenyum lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam makan siang. Darvin menghentikan sejenak pekerjaan nya. Ia berjalan menghampiri kekasihnya yang masih sibuk bekerja. Dirangkul nya pundak kekasihnya dari belakang dan menciumi beberapa kali puncak kepala nya.
"Sayang aku butuh energi." Ucap Darvin dengan suara serak ditelinga Zevina. Zevina dibuat merinding merasakan nafas berat di lehernya.
"Nanti malam saja sayang. Kita harus menyelesaikan pekerjaan kita dulu." Ucap Zevina masih sibuk bekerja. Darvin tersenyum karena kekasihnya sangat mengerti maunya. Ia kemudian terpikir sebuah ide untuk menjahili kekasihnya.
"Maksud ku, aku lapar dan ini sudah waktunya untuk makan siang sayang." Ucap Darvin mode serius melepas rangkulan nya dan berdiri di samping Zevina.
Seketika Zevina langsung menghentikan pekerjaan nya dan melihat jam tangannya.
"Bodoh apa yang kau pikirkan Zev." Batin nya kembali. Padahal apa yang ia katakan tadi adalah apa yang dimaksud oleh Darvin.
"Baiklah, ayo kita pergi makan." Ucap Zevina yang sudah meraih tangan Darvin dan hendak berdiri. Namun dengan sigap Darvin menekan tubuh Zevina untuk duduk kembali. Ia kemudian mulai mencium lembut bibir Zevina membuat Zevina memejamkan matanya.
Darvin tersenyum karena kekasihnya tidak pernah menolak saat ia menginginkannya.
"Baiklah ayo sekarang kita pergi makan dulu, kita tidak akan cukup jika melakukan nya disini. Nanti malam saja." Ucap Darvin setelah melepas tautan bibir mereka dan mengecup kening Zevina. Ia meraih tangan Zevina kedalam genggaman nya dan mereka pun berlalu menuju ke cafe didekat kantornya.
Setelah sampai di cafe mereka pun segera memesan makanan yang mereka inginkan. Sambil menunggu pesanan mereka, Darvin tidak berhenti menatap wajah cantik kekasih nya. Wanita nya yang sudah menemani dirinya selama hampir empat tahun. Wanita nya yang sudah menyerahkan seluruh hidup nya untuk nya. Fisik mau jiwa semua yang Zevina miliki sudah Zevina berikan kepada nya.
"Ada apa kau memandang ku seperti itu? Apa aku mulai jelek atau aku mulai keriput?" tanya Zevina sambil menjentikkan jari nya didepan wajah Darvin.
"Tidak. Kau sangat cantik dan akan selalu cantik." Ucap Darvin serius tanpa mengalihkan pandangan nya. Wajah Zevina merona malu. Darvin memang sering memujinya, tapi jarang sekali serius seperti ini.
"Zev, berjanjilah untuk tidak meninggalkan ku. Aku berjanji akan menjadi pria yang lebih baik untuk mu." Ucap Darvin serius dan meraih tangan Zevina kedalam genggaman nya.
"Aku tidak akan meninggalkan mu sayang." Ucap Zevina. Ia merasa sedikit aneh dengan sikap kekasihnya saat ini.
Lalu akhirnya seorang pelayan pun datang membawa pesanan mereka. Setelah selesai ditata oleh pelayan itu, mereka pun langsung menyantap nya. Selesai makan mereka langsung kembali ke kantor.
"Sayang aku harus ke toilet sebentar." Ucap Zevina saat mereka akan menaiki lift.
"Baiklah. Aku akan menunggu mu." Ucap Darvin.
Zevina pun segera berjalan menuju toilet yang tidak jauh dari lift itu. Ia menuntaskan hajat nya yang ia pendam sejak tadi. Setelah selesai ia pun keluar dan membenarkan riasan wajah nya didepan cermin toilet. Setelah selesai ia pun melangkah keluar. Namun ia ditarik oleh seseorang dan menindih tubuhnya di dinding. Pelakunya adalah Roy Giant.
"Tuan Roy, apa yang kau lakukan? Lepaskan aku." Ucap Zevina meronta lepas saat Roy mencoba mencium nya. Namun Roy menahan nya cukup kuat.
"ZEVINA"
**********
Semoga suka.
Novel pengganti dari "Secret Admirer".
Berikan komentar berupa kritik atau saran yang membangun dan juga like nya setiap kali kalian selesai membaca satu part ya.
Favorit, Vote dan rate bintang 5, 4, 3 jika kalian suka dengan "If Love"
Mampir juga di karya ku yg berjudul "Mr. Mafia or Mr. Psychopath?" ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Lina aja
haduh
2022-12-03
0
el Putriᵉˡ̳༆
bukannya zevina lagi halangan?
bentr2 kan maksudnya menuntaskan hasrat tu gimna??hahaha
wah pasti tu Darvin
2021-06-26
2
sariz07
sudah lama kenapa g nikah thor
2021-05-06
2