Dengan cepat waktu berjalan hingga nara sudah dipindahkan ke rumah sakit pusat bersama dengan suster nita. Sudah 2 bulan nara berada di rumah sakit pusat, Disana dia disambut dengan ramah dan istimewa, karena memang nara merupakan salah satu dokter muda berprestasi yang selalu ramah dan juga selalu berhasil ketika dia mengoperasi pasiennya,,, hampir tidak pernah gagal, kalau pun gagal ataupun pasien yang mengalami table death itu karena memang harapan hidup sang pasien memang tipis.
“Pagi susnit, gimana kabarnya hari ini?” Tanya nara.
“kabar baik dok” jawab suster nita.
“susnit, tolong kalau bisa untuk hari ini saya terima praktek sore saja yah, karena setelah visit pasien saya mau minta ijin, mau jemput ayah saya dibandara,” pinta nara.
“oh begitu ya dok, sip deh, biar saya kontek penggemar-penggemar dokter untuk datang sore hari. Dok, bisa gak kalau panggil saya nya lengkap gitu namanya, soalnya orang kan berpikir nanti kayak singkatan gitu nama saya”Ucap suster nita.
“emang singkatan kan? Susnit, suster nita..” jawab nara.
“kalo orang tahu nama saya nita, kalau orang gak tau mah yang ada saya dipanggil suster genit”, balas suster nita.
Nara ketawa mendengar celotehan susten nita,,,
“Iya deh iya,,, maaf yah susnit,,?” ucap nara.
“tuh kan ah dokter mah kitu wae nya,,,,” suster nita yang cemberut mendengar ucapan dokter nara.
“ayo ah udah kita mulai visitnya suster nita ku sayaaaanggg,,,” ucap nara.
“tah kitu kan cakep dok,,,” balas nita sambil mengikuti dokter nara yang akan melakukan visitasi nya ke kamar- amarpasiennya.
Setelah melakukan visitasinya, nara pamit untuk menjemput ayahnya dibandara. Nara pun pergi ke parkiran dan melajukan kuda besinya membelah jalanan ibu kota di tengah kemacetan. Karenatidak mau telat menjemput
ayahnya, nara mengambil jalan tikus. Ketika di jalanan sepi, dia melihat ada seseorang yang sedang kewalahan melawan para preman yang berjumlah 4 orang, nara yang merasa kasian dia menghentikan mobilnya dan menepikannya ke bahu jalan untuk menolong orang yang sedang dikeroyok oleh preman tersebut, nara memang ahli dalam bela diri, karena sang ayah menanamkan nya untuk bisa ilmu bela diri sebagai jaga-jaga saja. Nara turun membantu orang tersebut dan mengalahkan mereka bersama orang yang ditolongnya.
“anda tidak apa-apa?” ucapnya.
“dokter aisha..?” ucapnya, ia adalah Kenzie.
“oh pa Dirgantara,,, sedang apa anda ada didaerah ini..??” Tanya nara.
“saya hanya mencari jalan tikus,,,, dan ternyata ada yang berniat jelek kepada saya, mereka premansuruhan rekan bisnis saya dok,” ucap nya.
Nara yang melihat lengan Ken berdarah akibat sabetan pisau yang digunakan preman itu untuk melukainya, segera membawa ken ketepi.
“Bapa terluka, mari sini saya obati terlebih dahulu,,,,” nara mengambil kotak P3K di mobilnya. “lain kali bapak harus hati-hati, mungkin kedepannya bapak harus punya pengawal,,,” ucap nara sambil menutup kembali kotak P3K nya setelah selesai mengobati ken.
“biasa nya saya selalu ditemani asisten saya, Cuma hari ini saya memang terburu-buru karena sedang ditunggu klien, beliau akan segera pulang ke negaranya, by the way dokter hebat juga, sudah cantik, pintar, jago bela dirilagi,,, beruntung banget suami dokter yah..?” ucap ken.
“ah pa dirga bisa saja,,,” ucap nara.
“ATHARIZZ KENZIE DIRGANTARA, panggil saja atha, Haris, atau Kenzie.” Ucap nya.
Nara tersenyum, “baiklah pa atha, saya belum punya suami pa”ucap nara.
“waaahhh, pada kemana para penyelam negeri ini, apa mereka tidak melihat mutiara secantik ini di lautan lepas. Maka nya dokter cantik jangan bersembunyi dibalik tiram dan karang terus, jadi para penyelam tidak melihatnya. Mungkin baru saya penyelam yang melihat anda.”ucap ken.
Nara yang mendengar ucapan ken tersipu malu, “pa atha bisa saja, nanti setelah urusan bapa selesai bapa segera
periksakan diri, supaya tidak infeksi, ya sudah saya permisi dulu pa, saya mau enjemput ayah saya dulu ke bandara. Semoga cepat sembuh,,” Pamit nara.
“terima kasih dok,” ucap ken.
Nara pun pergi ke bandara untuk menjemput ayah tercintanya. Dia menunggu di arah keluar kedatangan, tak lama kemudian dia melihat ayahnya bersama dengan rama dan onty nadine. Nara yang tidak mengetahui kalau sang ayah pergi bersama adik sepupu dan tante nya.
“ayaahh,,, nara kangeeennn,,,, ia berlari dan memeluk ayahnya yang sudah 10 hari tidak bertemu. Ayah sehat? Rama? Onty? Kalian juga ikut?” Tanya nara.
“ayahmu dan Rama pergi untuk mengurus perusahaan yang baru akan di bangun disana, kebetulan onty dirumah Tidak ada teman, sekalian saja onty ikut sama adekmu” jawab tantenya.
“oh gitu yah..” iya deh, ayo ayah, Rama, onty sekalian kerumah saja, pasti bunda senang kalau onty ke rumah.” ajak nara.
“Nara maaf,,,, ayah akan ke kantor cabang dulu bersama adekmu, mau mengurus dulu hasil dari sana, kamu pulang lah dan tolong bawakan koper ayah, ayah akan pulang nanti malam. Tolong kamu sampaikan sama bunda yah.” Ucap ayahnya.
“kenapa ayah gak kasih kabar ke nara, kan tadi nara bela-belain cancel pasien, buat jemput ayah.” Ucap narasambil cemberut karena kecewa.
“Gak apa-apa Om biar besok lagi aja om ke bogornya, kasian nara om sudah jauh-jauh jemput kemari.” Ucap rama.
“Sekalian cape rama,,,, tanggung,, sudahlah kamu pulang ya sayang,,, ayah janji besok seharian kita luangkan waktu bersama,, kita jalan-jalan. Kalau bisa kamu ambil cuti seharian ya sayang,,” Ucap ayahnya.
“janji ya ayah…”ucap nara.
“iya” jawab arya.
Nara pun pulang seorang diri, dia melajukan mobilnya, walau dengan kekecewaan. Dia pulang ke rumah untuk Menyimpan koper ayahnya lalu setelah makan siang dia akan kembali lagi ke rumah sakit. Sesampai dirumah nara mengeluarkan koper ayahnya yang dibantu oleh pa salim.
“Pa, tolong bawakan koper nya yah,” ucap nara.
“iya non,” jawab pa salim.
Bunda yang melihat nara seorang diri hanya ditemani koper suaminya saja merasa heran dan bertanya.
“Sayang, kenapa sendirian, ayah mana sayang?” Tanya bunda.
“ayah harus ke kantor cabang dulu katanya bun, sama Rama dan onty nadine. Jadi tadi dari bandara ayah langsung ikut Rama dan onty ke bogor. Nanti malam ayah pulang.” Jelas nara.
Apa? suamiku pergi bersama maduku dan anaknya,,, yaa alloh gimana kalau sampai nara tahu,,, mereka sekarang terang-terangan menunjukkan dirinya pada anak hamba ya alloh, semoga nara bisa menerimanya kelak ketika dia mengetahuinya. Mas juga keterlaluan membatalkan pergi ke bali bersamaku hanya karena kamu akan pergi bersama nadine dan anakmu. Batin Annisa.
Nara melihat ekspresi bunda yang sedikit sendu mendengar penjelasnya membuat bertanya-tanya. Kenapa setiap ayahberada di bogor bunda selalu terlihat sendu.
“Mhhhmm… Bun, kok ayah sekarang sering banget ke bogor, perusahaan disana kan sudah diurus sama Rama.” Tanya nara.
“mungkin mereka masih membahas perusahaan mereka yang akan mereka kembangkan di bali sana sayang,,, mungkin mereka membicarakan para investor atau apa bunda juga gak tahu.” Jawabnya.
Kamu tidak tahu saja sayang,, ayahmu sedang bersama istri muda dan anaknya,,, batin bunda yang merasakan sakit yang luar biasa dihatinya, sakit dengan keadaan dirinya dan anaknya yang sudah bertahun-tahun mereka alami, dan harus menerimanya..
“ya sudah, kita makan siang dulu, kamu kan harus ke rumah sakit lagi.” Ajak bunda.
“Iya bun, nara mandi dulu sebentar,,, gerah nih.”sahut nara.
“iya sudah,,, bunda siapkan dulu makanannya.”ucap bunda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Nurmalina Gn
yaaa ampuuuun tega nya si ayah ya
2023-12-11
0
Sulati Cus
kok feeling ku bener
2021-05-10
2
Endang Oke
ibunya salah.harusnya di kasih tahu.siapa nadine.anaknya sdh besar dokter pula.
2021-04-21
2