PEMBALASAN NARA
Aisha Inara Machli (24 Tahun) ia merupakan seorang dokter. Ia juga seorang gadis cantik dan pintar, meskipun dia merupakan anak dari seorang pengusaha hebat, tetapi dia bukan orang yang sombong dan juga sok berkuasa. Dia anak dari seorang pebisnis handal pengusaha hotel dan resort Arya Machli dan Annisa Machli, Dia memiliki seorang teman bernama Syifa Kharisma Wijaya, temannya adalah anak dari seorang pengusaha yang sama hebatnya dengan ayah nara, mereka berteman sejak kecil, walaupun tidak terlalu dekat, tidak seperti orang tua mereka yang memang merupakan bersahabat sejak SMA. Meskipun nara seorang dokter tapi dia bercita-cita ingin seperti ayahnya menjadi pengusaha yang berhasil dan sukses. Ia menjadi seorang dokter karena ia mendapatkan beasiswa atas kepintarannya disekolah dan itu juga merupakan cita-cita bundanya yang tidak kesampaian, sehingga nara bertekad untuk meneruskan keinginan bunda nya dulu, selain belajar di kedokteran dia pun banyak mempelajari tentang bisnis karena mungkin suatu saat pula dia harus meneruskan usaha ayahnya.
“Ayah,,, Bunda,,, selamat pagi,,,” sapa Inara yang baru turun dari kamarnya untuk memulai aktifitas paginya.
“selamat pagi sayang,,,” Ucap ayah dan bundanya.
“Gimana tidurnya nyenyak semalam nak..? Tanya bunda.
“Enggak bun, soalnya gak dikelonin bunda sih,,,” jawab Nara sambil memanyunkan bibir mungilnya. Dia selalu dipanggil nara, dan panggilan itu hanya untuk ayah dan ibunya.
“Ah,, kamu mah kebiasaan udah gede juga masih aja pengen dikelonin bunda” balas ayahnya.
“iih ayah, kan kalau gak dikelonin bunda tuh kayaknya ada yang kurang gitu, jadi aja gak nyenyak tidurnya, baru tidur dikit kebangun lagi,,,, tidurku tak lena kalau tidak ada sentuhan bundaku yang cuantikkkkk nya ngalahin Deepika Padukone.” Ujar Nara.
“Siapa tuh deepika padukone?” Tanya ayah nya.
“ah ayah mah,,, dia kan artis Bollywood yah,,,” jawab Nara.
“Ayah mah Cuma tahu Sridevi,Hema Malini sama tuan Thakur aja” balas ayahnya.
“Ya pantes lah ayah tau nya itu, itu mah artis jaman angkatan ayah,,,,” saut Nara.
“Udah-udah,,, ni depan makan kok pada rebut sih, ayo makan.” Ucap bundanya
Mereka menyelesaikan sarapannya dan mulai mengawali aktifitasnya hari ini.
“Bun, ayah nanti pulang larut malam, soalnya ayah masih mengurusi masalah perusahaan cabang yang ada di Bogor, kasian Rama disana mengurus sendiri, sekalian membahas rencana pendirian hotel di kota lain, setelah briffing di sini baru nanti siang ayah pergi ke bogor.” pamit nya.
“yah, kalau misal terlalu malam ayah menginap saja di rumah onty Nadine, bahaya kalau pulang terlalu larut. Lagian kalo ayah gak ada kan nara tidurnya bisa dikelonin bunda, hehehe,,, salam sama Rama juga onty Nadine ya ayah.” Ucap Nara.
“Iya nara sayang,” ucap ayah nara sambil memeluk anaknya dan melihat kearah istrinya dan dianggukinya serta dibalas dengan ucapan terima kasih dengan hanya mnggerakan bibir saja tanpa bersuara.
“ya udah deh malam ini bunda milik Nara, kamu bebas dikelonin sama bunda.” Ucap ayahnya kepada Nara sambil melepaskan pelukannya.
“makasih ayah.” Ucap Nara sambil menciumnya.
“Kamu itu sudah besar juga masih aja manja,,, kasian suami kamu nanti sayang.” Ucap Bundanya.
“Apaan sih bunda, nara masih betah sendiri aja dulu,, lagian nara masih nunggu seseorang. Uppsss…” nara keceplosan sambil menutup mulutnya.
“Kamu masih nunggu Kakak Ken mu itu,,,? Itu kan cerita masa kecil sayang, mungkin saja ken sekarang sudah berkeluarga?” ucap bundanya yang mematahkan harapan anaknya.
“Ah,, bunda mah bikin aku putus harapan saja, bok ya di doakan anak nya biar ketemu orang yang dinantinya.” Ucap nara sambil memanyunkan bibirnya.
“uluh-uluh anaknya bunda marah nih cerita nya… kita berharap boleh sayang, tapi kamu jangan terlalu berharap pada manusia nak, kalau semua tak sesuai keinginanmu kamu akan kecewa dan terlebih lagi kamu akan sakit hati nak.” Jelas bundanya.
“Iya bun,,, makasih ya bun.,, sayaaaaaaang bunda…” ucap nara sambil memeluk dan mencium bundanya.
“oh,,, jadi sama bunda saja sayang nya… sama ayah enggak?” ucap ayahnya.
“Udah ah kalo mau pada berangkat cepet sana keburu siang,” ucap bunda.
“Ya udah ayah berangkat dulu, makasih ya bun.” Ucap ayahnya.
“Iya,, salam sama mbak nadine dan rama”. Ucap bunda nara.
Nadine Aditama adalah kakak angkat bundanya Nara. Nadine merupakan anak sahabat dari kakeknya nara, setelah ayah dan ibunya Nadine meninggal dunia karena kecelakaan mobil, Nadine yang masih berumur 6 bulan dikala itu diangkat anak oleh Kakek Nara yang memang dulu sulit memiliki anak, setelah 2 tahun Nadine bersama mereka, barulah kakek nara bisa memiliki keturunan yaitu bunda Annisa. Dan Rama Aditama adalah anak dari Nadine Aditama. Sampai sekarang tidak ada yang tahu kemana ayah rama, dan di dalam data keluarga pun rama diberi nama belakang kakek dari mamanya yaitu Aditama. Keluarga yang lumayan terpandang, namun itu sebelum mereka meninggal karena kecelakaan mobil yang dialaminya, orang tua nadine marah dan tidak menerima akan kebangkrutan yang dialaminya, mereka mengalami kecelakaan ketika berkendaraan menghindari para deptcolector untuk menagih hutang-hutangnya, sehingga meninggalkan nadine menjadi seorang yatim piatu di umur yang masih balita, sampai akhirnya kakeknya nara mengadopsinya.
Nara pun pamit untuk berangkat ke Rumah sakit tempat dia bekerja karena memang jadwal prakteknya dipagi hari.
“Bun, Nara berangkat dulu yah bun, nara ada jadwal operasi sore nanti, jadi nara akan pulang selepas isya kayaknya. Bunda jangan menunggu Nara untuk makan malam yah bun” ucap nara.
“Iya sayang, kamu hati-hati dijalan yah. Jangan lupa makan okey..?” ucap bunda.
“Siap Bos” jawab Nara sambil mengangkat tangan nya yang disimpan di pelipisnya.
Bunda yang melihat hanya senyum melihat anak kesayangannya.
“Assalamualaikum..” pamit Nara.
“Wa’alaikumsalam,,,” jawab bundanya.
Nara mengendarai mobil kesayangannya melaju membelah jalanan ditengah kepadatan ibukota. Sesampai di parkiran rumah sakit tempat ia bekerja, nara bertemu dengan sahabatnya Syifa. Ia disana karena memang ayahnya sedang dalam perawatan karena penyakit komplikasinya.
“Hai Syifa, Gimana Om Wijaya sekarang?” Tanya Nara kepada sahabatnya.
“Alhamdulilah Aisha, papah sudah mulai membaik. Dan nanti siang sudah bisa pulang kerumah.” Ucap Syifa.
“Syukurlah,,, semoga om wijaya terus sehat. Nanti siang aku mampir ke ruangan om deh, Ayo sekarang kita masuk,,,,!” ajak Nara.
“ayo” balas syifa… “Sha gimana udah ada kabar tentang pangeran hati kamu?” Tanya Syifa.
“gak tahu ah,,, sampai sekarang aku gak tau dimana dia” jawab nara.
“emang siapa sih,, kok dari dulu kamu gak pernah bilang siapa orangnya sih…? Kan aku jadi penasaran tau.?” Ucap Syifa.
”ada deh,,,, mau tau aja” ucap nara sambil nyengir menunjukkan gigi putihnya.
“ah kamu mah selalu gitu kalo ditanya tuh. Sebel banget sih,,,,” oceh syifa yang kesal sama sahabatnya ini.
Tak terasa mereka berjalan dilorong rumah sakit, dan berpisah ke arah lift yang membawa Syifa ke ruangan ayahnya yang dirawat, sedangkan nara pergi ke ruang prakteknya, untuk memulai pekerjaannya jika dia tidak ada jadwal operasi.
Nama Tokoh :
1. Aisha Inara Machli
2. Atharizza Kenzie Dirgantara
3. Syifa kharisma Wijaya
4. Rama Aditama
5. Nadine Aditama
6. Arya Machli
7. Annisa Machli
8. Caroline Dirgantara
9. Darma Dirantara
10. Nita Sastrakusuma
**Maaf author nya masih baru,,, dalam dunia penulisan
Ditunggu Vote, like, dan koment yah say….. terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Sagita
hadir thor
2024-01-05
0
Sri Rahayu
aq br mampir thor.
2022-01-27
0
CaH KangKung,
mulai nyimak...😁👍💪
2021-10-28
0