POV KEN
Atharizz Kenzie Dirgantara (28Tahun) yang mempunyai arti seorang pemimpin yang baik dan bijaksana. Dia adalah seorang CEO Perusahaan yang dikenal sangat tampan, baik dan bijaksana sesuai namanya, dia sosok pemimpin yang ramah namun tegas, dan kejam apabila ada suatu kesalahan atau sesuatu yang mengusik dirinya ataupun keluarganya. CEO perusahaan besar yang bergerak dibidang real estate dan hotel. Ia memiliki hotel dimana-mana, ia merupakan pengusaha no 1 di Asia bahkan Orang terkaya ke 5 di Mancanegara.
Drtttt,,,, drrrttttt,,,drrttttt,,,
“Iya Hallo, dengan Kenzie disini, maaf saya berbicara dengan siapa?” ucap ken.
“Maaf pa, saya dengan Nita dari pihak rumah sakit medica, maaf sebelumnya pa, saya minta anda segera ke rumah
sakit karena ada sesuatu yang harus anda setujui perihal operasi ibu anda.” Ujar Suster Nita.
“Baiklah suster, saya sedang berada di Singapura, apakah bisa saya wakilkan kepada seseorang..?” Tanya ken.
“Maaf Pa, ini tidak bisa diwakilkan kecuali keluarga.” Ucap nita.
“Baiklah, saya akan segera kesana, tolong terus hubungi saya apabila ada apa-apa.” Ucap Ken.
Yaa Alloh daddy kemana sih,,,, masa istrinya sakit gak peduli, batin Ken.
Setelah menerima telepon dari rumah sakit, ken langsung meninggalkan pekerjaan nya disana, dan mengatur ulang jadwal kegiatannnya disana, ia langsung menuju bandara changi airport dan segera meninggalkan Negara singa tersebut untuk langsung menuju ke rumah sakit medica. sesampai di rumah sakit medica dia langsung menuju ke ruang ICU untuk melihat ibunya. Ia masih menunggu karena dokter masih melakukan tindakan di dalam, yang ia dengar hanya kepanikan dokter saat melakukan kejut jantung dengan defibilator. Tak lama kemudian seorang dokter cantik datang menghampirinya, dia terkesiap seakan pernah mengenalnya begitupun dengan dokter cantik itu namun mereka menetralkan pikiran mereka.
“Maaf anda dengan keluarga pasien?” ucap dokter cantik tersebut.
“Maaf pa, saya wakil dokter bayu yang menangani ibu anda, dokter bayu sedang dalam perjalanan menuju kesini. ibu anda baru saja mengalami henti jantung, Tapi Alhamdulillah masih bisa kembali, namun masih lemah, ibu anda harus segera dioperasi, kami membutuhkan persetuan dari pihak keluarga.” Ucapnya.
“saya mengiyakan nya dan menanyakan dimana saya harus menandatangani persetujuan tersebut, dan dia menyuruh suster untuk mengantar saya kebagian administrasi”
Setelah sekitar 3 jam saya menunggu operasi mommy, 2 orang dokter menghampiri saya, yang saya tuju adalah dokter wanita tadi, karena memang dia yang pertama kali memberi penjelasan tentang mommy saya, tetapi ketika saya bertanya justru dokter paruh baya yang menjelaskan keadaan mommy saya. Beliau menjelaskan bahwa operasinya berjalan dengan lancar, ring yang dipasang menunjukkan respon yang baik, mommy semangat untuk berjuang melawan penyakit nya. Dan dokter itu bilang akan melakukan observasi untuk beberapa jam ke depan, karena butuh pemantauan khusus untuk mommy, dan mommy masih akan dirawat di ruang ICU, karena tadi beliau sempat henti Jantung, saya lemas mendengarkan penjelasan dokter paruh baya tersebut, tetapi dia pun bilang kalau mommy beruntung karena dokter Aisha bisa mengatasinya dan berhasil mengembalikan detak jantung mommy, sehingga bisa dioperasi, Karena kalau saja terlambat sedikit nyawa mommy tidak akan tertolong, dan saya pun berterimakasih kepadanya dan dokter cantik disebelahnya yang baru ku tahu namanya dokter Aisha.
Dia menjawab ucapan terimakasih saya dan menyuruh saya untuk pulang dan beristirahat karena mommy masih dalam pengaruh obat bius dan beliau akan sadar setelah 24 jam. Saya pun mengiyakannya dan pulang ke rumah karena saya memang begitu lelah setelah melakukan peerjalan bisnis selama 3 minggu berkeliling ke 3 negara dan berakhir di singapur sebelum mendapatkan telepon ketika mommy anfal.
Sesampai dirumah saya langsung membersihkan diri, dan beristirahat merebahkan tubuh ini sambil menerawang ke langitlangin dan mengingat dokter cantik tadi, karena memang dia sangat familiar diingatan, tapi seolah lupa dimana mereka pernah bertemu.
Dimana saya pernah bertemu dengan nya, mata itu serasa tidak asing, tapi dimana? Apa mungkin dia adalah gadis kecil itu? Bunnyku? Tapi itu tidak mungkin nama gadis itu Nara, sedangkan dia Aisha. Sejauh apapun saya memikirkannya tapi tidak menemukan jawaban sampai akhirnya saya terlelap.
*Flashback on
Ketika Ken berusia 11 Tahun dia berlibur ke daerah Puncak di villa keluarganya, disebelah villa itu ada sebuah keluarga juga yang sama sedang berlibur menyewa vila keluarga ken, disana ada seorang gadis sekitar 7 tahun sedang menangis kepada ibunya karena ingin main ke pantai, sementara hari ini cuaca nya begitu terik, sang ibu memintanya untuk ke pantai di sore hari, dia pun merajuk kepada ibunya. Ken dan mommy nya yang melihat itu menghampiri ibu dan gadis itu untuk mengajaknya bermain bersama di belakang vilanya, karena dibelakang villa milik ken ada taman khusus yang dibangun.
“Tante, adek nya kenapa?” Tanya ken.
“Nara ingin main ke pantai, tapi tante melarangnya nak, soalnya cuacanya panas sekali hari ini.” Ucap bunda nya nara yang masih menenangkan dan membujuk anaknya.
“Adek mau main ayunan di villa kakak..?”Tanya Mommy ken.
Nara yang mendengar langsung berhenti menangis dan mengangguki nya.
“Mbak, biar adeknya main sama anak saya saja di villa yang itu” ucap mommy ken sambil menunjukkan villa nya , disana ada taman yang dibuat khusus untuk ken, anak kami satu-satunya.
“baiklah, terima kasih.. perkenalkan saya Annisa Machli, bundanya nara” ucap Annisa.
“Saya Caroline Dirgantara,, panggil saja aline” balasnya.
“Anda yang mempunyai villa ini?” Tanya bundanya nara.
“Iya,,, Lebih tepatnya punya suami saya, hehehe” sambil memperlihatkan giginya yang putih.
“sama aja mbak” balas bunda nara.
“Bunda ayo maen kesana,,” ajak Nara.
“Iya sayang sebentar” ucap bunda nya.
“Ken, ajak nara main ke villa kita sayang, main disana saja” ucap Aline.
“Iya Mom,,,, ayo nara kita main ayunan” ajak ken dan nara pun mengikuti ken ke belakang villa nya.
“Mbak, mau liburan berapa lama?”Tanya mommy ken.
“saya hanya 5 hari disini, karena hari senin depan suami saya akan pergi ke luar negeri, jadi sebelum beliau pergi selama beberapa bulan dia ingin membawa anaknya liburan dulu. Kalo mbak mah bebas kali yah mau berapa lama disini pun” Jawab Annisa.
“Oh, kalau saya di sini masih lama, karena memang daddy nya ken sedang membangun hotel
disekitar sini. Saya disini sudah hampir 3 bulan.
Tidak terasa mereka mengobrol sambil memperhatikan anak-anak nya bermain ayunan, dan main bersama kelinci putih juga bersenda gurau di taman belakang villa nya ken.
“Nara kamu mau main perosotan disana,,,,? Tawar ken.
“Nara mau tapi takut jatuh” balasnya
“Tenang kakak akan menjaga kamu biar kamu gak jatuh.” Ucap ken.
“Ayo,,, tapi janji yah kak pegangin Nara.” Ucapnya.
“Iya kakak janji” balasnya.
“Udah ah cape kak, nara mau main kelinci lagi. Kasian dia lapar kayaknya” ucap nara.
“ya udah ayo, aku ambil dulu wortelnya,, Kamu suka banget yah sama kelinci?” tanya ken.
“nara suka banget,, abis lucu sih,,,”jawab nara.
“Iya lucu kayak kamu,, apalagi kalo lagi nangis,,” sambil mencubit hidung nara.
“kakak ih… sakit” ucap nara.
“”ya udah maaf,,maaf bunny…” ucap ken.
“Kok bunny sih kak” Tanya nara.
“Nama lain kelinci kan bunny, kakak akan memanggilkamu bunny.” Ucapnya.
“ya udah kalo gitu aku panggil kamu Giraffe, kamu kan tinggi.” Ucap nara yang tak mau kalah.
“ya sudah boleh deh…” balas Ken.
Mereka begitu akrab sehingga nara melupakan dia ingin pergi ke pantai bersama bundanya, keesokan hari nya pun ken dan nara bermain ke pantai yang didampingi mommy dan bundanya.
“Mbak, kenapa pulang hari ini, bukan nya hari minggu?” ucap mommy ken.
“Nanti selepas sholat dzuhur saya mau pulang, saya kesini mau pamit karena ada satu dan lain hal yang tidak bisa saya jelaskan, sebelum pulang nara pengen ketemu dulu sama nak ken” jawabnya.
Ken yang kala itu sedang minum, mendengar obrolan orang tua mereka, dan langsung menghampiri Nara untuk menanyakannya.
“Bunny, kamu mau pulang yah…?” Tanya ken.
“Iya kak Giraffe, Nara nanti siang mau pulang” ucapnya sambil memegang gelang talinya yang terlepas.
Ken yang mendengarnya begitu sedih, karena selama ini baru nara yang bisa bermain dengan nya, biasanya ken hanya bermain seorang diri.
“Kakak kenapa sedih?” Tanya nara.
“kakak gak bakal punya temen lagi, kakak bakal kangen banget sama kamu, bunny” ucapnya
“Ini buat kakak, terima kasih yah kak Gie, kakak sudah baik sama nara” ucapnya.
“Sama-sama bunny sambil mengambil gelang talinya, dan ini buat kamu,” balas ken sambil memberikan kalung berliontin.
“terima kasih kak Gie” ucap nara.
“sama-sama,,, liontin ini bisa kamu isi dengan foto, ini disebelah nya sudah ada foto saya, tapi kalo kamu mau mengganti foto saya dengan foto kamu atau menggantinya dengan foto keluarga kamu juga boleh. Ucap ken.
“terima kasih kak Gie, nara akan selalu mengingat ini semua”ucapnya.
“sama, kakak pun akan selalu mengingatnya. Dan setelah daddy kakak menyelesaikan pekerjaannya disini, kakak akan mencarimu. bunny” Janjinya.
“Benarkah kak…?” Tanya nara.
“Iya” jawab ken.
Tak terasa nara harus pergi dan pamit kepada ken dan mommy nya. Ken yang ditinggal nara begitu terlihat sedih karena kehilangan orang yang baru dia kenal tapi sudah mencuri perhatiannya, seorang anak kecil yang cengeng tapi ceria dan lucu.
*Flashback off
Ayo vote, like sama komennya ditunggu gaesssss….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Sulati Cus
ooh jd kyk gitu ceritane pantes g tau nama lengkapnya
2021-05-10
0