Grup Biro Jodoh

"San, apa ada pria yang bisa kau kenalkan untukku, yang bisa menikahiku dalam waktu dekat ini?" tanya Vara sambil menelepon Santika.

"Kalau ada pria seperti itu lebih baik untukku saja Vara," Santika terkekeh.

"Ini serius, San," cibir Vara.

"Ikut saja kencan buta, kau pasti tahu kalau para pria pasti lebih memilih gadis-gadis berusia muda!" cibir Santika.

"Jangan putus asa begitu, usia bukan tolak ukur kedewasaan seseorang!" sahut Vara.

"Kalau yang mau main-main, banyak saja, tapi untuk menikah pasti tidak mungkin," kata Santika.

"Baiklah, kabari aku ya," Vara segera menutup teleponnya.

Vara berusaha berkonsentrasi untuk kembali bekerja. Namun, ia tidak bisa melakukannya dengan baik. Ia masih kepikiran, bagaimana ia bisa mendapatkan seorang pria yang bersedia menikah dengannya dalam waktu dekat?

Tentunya ia tidak perlu repot-repot membayar orang. Lagipula pernikahan ini hanya untuk status saja.

"Ada apa, Vara? kau terlihat gelisah," tanya Mbak Rani.

"Aku baik-baik saja, Mbak," jawab Vara.

Vara tentu tidak bisa menceritakan masalahnya ini kepada orang kantornya. Kalau ia mengatakan mencari pria untuk menikah dengannya dalam waktu dekat ini, ia pasti akan dituduh yang tidak-tidak. Apalagi di perusahaan tempat Vara bekerja ini, dindingnya saja mempunyai telinga. Berita sekecil apapun bisa langsung meledak besar bak tabung gas bocor terciprat api.

Kalau ikut aplikasi kencan buta, Vara benar-benar tidak berani. Banyak kasus buruk yang tersiar lantaran kencan buta yang berujung pembunuhan.

Vara membuka aplikasi pesan berlogo hijau di ponselnya, nampak grup perpesanan sekolah sedang ramai dibanjiri komentar lantaran ada seseorang yang nampaknya sedang membuka pertanyaan.

"Siapa wanita yang masih lajang? Minat japri."

Banyak orang yang berkomentar, Vara malas jika harus memanjat ke atas untuk membaca komentar. Ia hanya membaca poin-poin yang paling banyak dikomentari.

"Ini lowongan kerja?"

"Ini cari istri?"

"Memangnya masih ada yang lajang?"

"Janda boleh?"

Vara mencoba membaca baik-baik isi percakapan tersebut. Ada teman satu angkatannya yang mencari pasangan. Sejak beberapa tahun yang lalu, grup perpesanan sekolahnya tiba-tiba saja merangkap menjadi grup biro jodoh. Cukup banyak pasangan yang akhirnya menyebarkan undangan pernikahan di grup.

"Memangnya siapa yang sedang cari jodoh?"

Vara menunggu jawaban dari komentar yang ia kirimkan. 

"Minat japri."

Vara berdecak kesal, siapa sebenarnya orang ini? Memangnya dia sedang buka lapak?

Apa dia benar-benar sedang mencari istri?

Vara mengalihkan perhatiannya dari ponsel, ia harus kembali bekerja.

"Hari ini lembur lagi ya, Vara?" tanya Mbak Rani ke arah Vara yang masih belum bergerak dari kursinya, padahal jam sudah menunjukkan pukul lima sore.

"Iya, Mbak, tenggat waktunya besok," keluh Vara.

"Semangat!" sahut Mbak Rani.

"Duluan ya, Vara," pamit wanita itu.

Kini Vara kembali berkutat di depan monitornya. Bekerja lembur sudah menjadi rutinitas hariannya. Vara sudah bekerja di perusahaan ini selama tujuh tahun dengan status kepegawaian masih kontrak. Vara sudah begitu nyaman bekerja di perusahaan ini, apalagi pemiliknya adalah seorang pria tampan yang lajang dan menjadi primadona para wanita. Pria berwajah tampan dan juga ramah. Masih begitu muda namun sudah begitu sukses mempunyai perusahaan sebesar ini.

Mata Vara terpana saat melihat sosok pria tampan sang pemilik perusahaan sedang melintas di koridor depan ruangan Vara. Namanya pemilik perusahaan, pria itu bisa datang ke kantor sesuka hatinya. Tidak peduli siang, atau sore, bahkan malam, pria itu akan tetap datang ke kantor.

Pria itu memasuki lift yang mengantarnya menuju ke ruangannya. Nampak sopir pribadi pria itu memasuki ruangan kerja Vara.

"Pak Ryo minta disiapkan kopi dan makan malam," kata sopir bernama Pak Dul itu menghampiri meja kerja Vara.

Vara selaku petugas pengeluaran kas kecil operasional tentu saja harus menyerahkan sejumlah uang tunai.

"Pak Ryo mau makan apa?" tanya Vara.

"Ikan bakar," jawab Pak Dul.

Vara menyodorkan uang tunai kepada Pak Dul.

"Jangan lupa notanya ya, Pak," pesan Vara.

Vara kembali melanjutkan pekerjaannya, laporan harian yang harus ia kerjakan sesegera mungkin.

Tak berapa lama Pak Dul kembali membawa bungkusan makanan untuk atasannya.

"Mbak Vara, bisa tolong diaturkan dan antarkan ke ruangan Pak Ryo?" tanya Pak Dul.

"Baik, Pak," sahut Vara menutupi rasa antusiasnya.

Inilah salah satu alasan mengapa Vara sering pulang terlambat, ia bisa melihat kehadiran Pak Ryo di kantor. Pak Ryo cukup sering makan malam di kantor, karena pria itu masih bekerja hingga malam. Saat siang hari, office girl yang akan mempersiapkan makan siang untuk Pak Ryo. Sedangkan kalau malam, menjadi tugas siapapun yang masih ada di kantor untuk mempersiapkan makan malam Pak Ryo. Vara sudah hafal apa yang harus ia lakukan untuk mempersiapkan makan malam pria itu.

Vara segera menuju ke pantri, ia menyiapkan nampan kayu, lalu menata piring dan mangkok, sendok yang dibungkus dengan tisu, serta bungkusan makanan yang diletakkan di piring terpisah. Ia juga meletakkan tumbler kedap panas yang menjadi wadah kopi kesukaan Pak Ryo.

Vara segera mengantarkan nampan itu ke ruangan Pak Ryo.

"Pak Ryo, permisi," kata Vara masih berdiri di ambang pintu ruangan pria itu.

"Silakan," Pak Ryo mempersilakan Vara masuk.

Pria itu duduk di depan sofa sambil mengetik di layar ponselnya.

Vara segera meletakkan nampan tersebut di atas meja kaca di depan sofa berbentuk huruf L yang ada di ruangan besar tersebut.

"Silakan, Pak, kalau masih ada yang kurang tolong diinfokan saja," kata Vara sambil menatap Pak Ryo.

"Terima kasih, ya," kata Pak Ryo tanpa beralih dari ponselnya.

Vara tersenyum menatap Pak Ryo yang begitu tampan, pria berkulit cerah dan terawat, dengan tubuh tinggi yang ramping. Kemeja putih selalu menjadi busana wajibnya saat ke kantor. 

Vara tentu saja sangat mengidolakan bosnya itu, begitu pula dengan karyawati lain. Banyak karyawati yang terang-terangan menggoda Pak Ryo. Hingga akhirnya turun surat keputusan yang menyatakan bahwa sesama karyawan dilarang memiliki hubungan asmara. Salah satu harus mundur dari perusahaan jika memang terlibat cinta lokasi.

Dengan adanya surat keputusan tersebut, membuat para karyawati yang semula begitu mengejar Pak Ryo akhirnya mereka harus mundur teratur. Begitulah cara elegan Pak Ryo menolak semua karyawati dengan caranya yang begitu halus namun sadis.

Pak Ryo terlihat keluar dari lift dengan ponsel yang menempel di telinganya. Vara bisa melihat Pak Ryo sedang berbincang dengan seseorang.

"Aku akan menikah lebih dulu darimu!" kata Pak Ryo.

Vara terperangah mendengar apa yang baru saja didengarnya.

Pak Ryo akan menikah?

Vara bisa mendengar suara hatinya yang hancur berkeping-keping. Pria yang menjadi idolanya itu akan menikah?

 

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

yg sabar vara,tar kan dapet jg yg tampan2

2022-12-10

0

Ni.Mar

Ni.Mar

jangan nyerah vara kejar ampe dapet

2022-08-30

0

Ni.Mar

Ni.Mar

vara-vara baru tebar pesona mau PDKT harus patah hati

2022-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Masalah
2 Lamaran yang Ditolak
3 Penolakan Perjodohan
4 Grup Biro Jodoh
5 Kencan Buta
6 Kesepakatan
7 Calon Suami
8 Keraguan Ibu
9 Akan Menikah
10 Hari Pernikahan
11 Kunjungan Tetangga
12 Kabar Pernikahan
13 Vara yang Dulu
14 Suami Vara
15 Teman Istri
16 Ikut Suami
17 Persiapan Ujian Sertifikasi
18 Menantang Bos Besar
19 Aroma Losion
20 Memuji Suami
21 Tentang Riko
22 Membandingkan Vara
23 Ryo
24 Dinas Luar (1)
25 Dinas Luar (2)
26 Tentang Istri Roy
27 Istri Kesekian
28 Panggilan Mendadak
29 Virda
30 Laras
31 Ozy
32 Ujian Pertama Vara
33 Kesibukan
34 Pijat Refleksi
35 Pria Perhitungan +21
36 Keraguan Dua Hati
37 Cincin Vara
38 Pekerjaan Viceroy
39 Pelakor
40 Pendekatan Ryo
41 Berkunjung ke Kafe
42 Rindu
43 Tes Kepegawaian
44 Persiapan Laras
45 Ngambek
46 Bolos Kerja
47 Bertemu Tetangga Nyinyir
48 Rumah Viceroy
49 Masakan Vara
50 Berbagi Kamar
51 Wanita Pilihan Ryo
52 Menggoda Bidadari
53 Ujian Kedua Vara
54 Daftar Belanja Ajaib
55 Keluhan Ozy
56 Mas Tampan
57 Surat Keputusan
58 Menemui Pak Roy
59 Hanya Mirip
60 Keresahan Vara
61 Tugas Suami
62 Masakan Suami
63 Ajakan Makan Siang
64 Revisi Taruhan
65 Makan Malam Berdua
66 Alasan Virda
67 Pasangan Ganda
68 Babak Final
69 Menguji Kekasih Ryo
70 Berburu Kue
71 Alasan Bertahan
72 Virda Bimbang
73 Dimadu
74 Pergi Piknik
75 Bertemu Bu Rumi
76 Keluarga Lavais
77 Bertemu Vara
78 Keinginan Riko
79 Pemberi Harapan Kosong
80 Anggaran Menikah
81 Anak Kita
82 Lamunan Ryo
83 Kejutan Makan Siang
84 Mempersiapkan Diri
85 Sofia
86 Menjadi Istri Seutuhnya
87 Kunjungan Riko
88 Kedatangan Sofia
89 Tujuan Kedatangan Sofia
90 Kesalahan Ozy
91 Mengakrabkan Diri
92 Saling Cemburu
93 Enggan Dimadu
94 Sakit Pinggang
95 Pertemuan Laras dan Sofia
96 Wanita Pilihan Ibu Suri
97 Mencari Pekerjaan Baru
98 Mahar Untuk Vara
99 Makan Malam di Kantor
100 Memperebutkan Viceroy
101 Panggilan Tes
102 Mengikuti Tes
103 Palsu
104 Permintaan Maaf Riko
105 Nonton di Bioskop
106 Belanja Di Swalayan
107 Permintaan Ibu Suri
108 Kedatangan Ryo
109 Beban Sofia
110 Upaya Sofia
111 Menghabiskan Waktu Bersama
112 Anak Magang
113 Menggunjingkan Vara
114 Aduan dan Usulan
115 Tuduhan Sofia
116 Pria Berbakti
117 Perdebatan
118 Vara vs Sofia
119 Ibu Atau Istri
120 Cintai Aku
121 Kemenangan
122 Siapa Dia?
123 Bukan Milikmu Lagi
124 Pengungkapan
125 Amarah
126 Pulang Kampung
127 Rencana Baik
128 Para Tamu
129 Cabut Nyawaku
130 Jadilah Milikku Lagi
131 Pernikahan Kedua
132 Resepsi
133 Keinginan Vara
134 Pengumuman -End-
135 Pengumuman karya baru rilis
136 Promo karya baru
137 Pengumuman karya terbaru
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Awal Masalah
2
Lamaran yang Ditolak
3
Penolakan Perjodohan
4
Grup Biro Jodoh
5
Kencan Buta
6
Kesepakatan
7
Calon Suami
8
Keraguan Ibu
9
Akan Menikah
10
Hari Pernikahan
11
Kunjungan Tetangga
12
Kabar Pernikahan
13
Vara yang Dulu
14
Suami Vara
15
Teman Istri
16
Ikut Suami
17
Persiapan Ujian Sertifikasi
18
Menantang Bos Besar
19
Aroma Losion
20
Memuji Suami
21
Tentang Riko
22
Membandingkan Vara
23
Ryo
24
Dinas Luar (1)
25
Dinas Luar (2)
26
Tentang Istri Roy
27
Istri Kesekian
28
Panggilan Mendadak
29
Virda
30
Laras
31
Ozy
32
Ujian Pertama Vara
33
Kesibukan
34
Pijat Refleksi
35
Pria Perhitungan +21
36
Keraguan Dua Hati
37
Cincin Vara
38
Pekerjaan Viceroy
39
Pelakor
40
Pendekatan Ryo
41
Berkunjung ke Kafe
42
Rindu
43
Tes Kepegawaian
44
Persiapan Laras
45
Ngambek
46
Bolos Kerja
47
Bertemu Tetangga Nyinyir
48
Rumah Viceroy
49
Masakan Vara
50
Berbagi Kamar
51
Wanita Pilihan Ryo
52
Menggoda Bidadari
53
Ujian Kedua Vara
54
Daftar Belanja Ajaib
55
Keluhan Ozy
56
Mas Tampan
57
Surat Keputusan
58
Menemui Pak Roy
59
Hanya Mirip
60
Keresahan Vara
61
Tugas Suami
62
Masakan Suami
63
Ajakan Makan Siang
64
Revisi Taruhan
65
Makan Malam Berdua
66
Alasan Virda
67
Pasangan Ganda
68
Babak Final
69
Menguji Kekasih Ryo
70
Berburu Kue
71
Alasan Bertahan
72
Virda Bimbang
73
Dimadu
74
Pergi Piknik
75
Bertemu Bu Rumi
76
Keluarga Lavais
77
Bertemu Vara
78
Keinginan Riko
79
Pemberi Harapan Kosong
80
Anggaran Menikah
81
Anak Kita
82
Lamunan Ryo
83
Kejutan Makan Siang
84
Mempersiapkan Diri
85
Sofia
86
Menjadi Istri Seutuhnya
87
Kunjungan Riko
88
Kedatangan Sofia
89
Tujuan Kedatangan Sofia
90
Kesalahan Ozy
91
Mengakrabkan Diri
92
Saling Cemburu
93
Enggan Dimadu
94
Sakit Pinggang
95
Pertemuan Laras dan Sofia
96
Wanita Pilihan Ibu Suri
97
Mencari Pekerjaan Baru
98
Mahar Untuk Vara
99
Makan Malam di Kantor
100
Memperebutkan Viceroy
101
Panggilan Tes
102
Mengikuti Tes
103
Palsu
104
Permintaan Maaf Riko
105
Nonton di Bioskop
106
Belanja Di Swalayan
107
Permintaan Ibu Suri
108
Kedatangan Ryo
109
Beban Sofia
110
Upaya Sofia
111
Menghabiskan Waktu Bersama
112
Anak Magang
113
Menggunjingkan Vara
114
Aduan dan Usulan
115
Tuduhan Sofia
116
Pria Berbakti
117
Perdebatan
118
Vara vs Sofia
119
Ibu Atau Istri
120
Cintai Aku
121
Kemenangan
122
Siapa Dia?
123
Bukan Milikmu Lagi
124
Pengungkapan
125
Amarah
126
Pulang Kampung
127
Rencana Baik
128
Para Tamu
129
Cabut Nyawaku
130
Jadilah Milikku Lagi
131
Pernikahan Kedua
132
Resepsi
133
Keinginan Vara
134
Pengumuman -End-
135
Pengumuman karya baru rilis
136
Promo karya baru
137
Pengumuman karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!