Sesampainya mobil Rara didepan rumah lestari , Rara keluar dari mobil di ikuti dengan lestari juga . Rara menggendong Raya masuk dan membawa Raya ke kamar yang ditunjuk oleh Lestari .
'' Kenapa kau ada disini ? '' suara dingin Randi menghentikan langkah Rara saat akan memasuki kamar Raya .
'' Aku kesini untuk menidurkan Raya , tadi dia tertidur di mobil . '' Rara memelankan suaranya dan sedikit menatap kesal pada Randi .
'' Kenapa tidak kau bangunkan saja ! Dia sudah besar jadi dia seharusnya tidak seperti itu . " Randi bicara sangat keras dan membuat Raya terbangun tetapi , karna takut akan dimarahi oleh papanya dia tetap memejamkan matanya .
" Ck apa kau tidak bisa memelankan suaramu , aku tidak tuli hingga kau harus berteriak seperti itu . Dan ya ini putri mu apa tidak bisa kau lembut padanya sedikit , kau akan menakutinya jika kau berbicara dengan nada keras mu itu . " Rara yang malas menanggapi langsung masuk kedalam kamar .
" Cih wanita sok tau . " Sungut Randi lalu masuk kedalam kamarnya karna memang kamar Randi dan Raya berhadapan .
Saat akan melangkah pergi dari kamar Raya tiba tiba tangan Rara seperti ada yang memegang . Rara menoleh dan melihat Raya ternyata sudah bangun.
'' Raya , apa kau pura - pura tidur hmm ..... '' Rara duduk disamping Raya dan Raya memeluk paha Rara .
'' Ada apa Raya ? ''
'' kakak apa kakak punya mama , hiks Raya ingin ketemu mama . '' Rara melepas pelukan Raya lalu meminta Raya agar duduk dan mengusap air matanya .
'' Dimana mama mu sayang ?'' Ada rasa sakit didalam hati Rara saat melihat Raya menangis .
'' aku tidak tau , tidak ada satupun yang memberi tahu atau membicarakan mama . ''
'' Sudah jangan menangis , kau itu anak yang kuat . Jika semua orang menyembunyikan nya mungkin demi kebaikanmu agar kau tidak menangis dan hanya tersenyum . '' Rara menggelitik Raya dan membuat raya tertawa .
'' ha ha ha ...... sudah kakak hahaha ...''
'' Baiklah , Raya kakak mau pamit pulang ya . '' Rara meninggalkan Raya yang tidak menjawab dan hanya diam .
Rara keluar kamar dan menghampiri nyonya Lestari , lalu pamit karena bi Ina sudah lama menunggu di dalam mobil . Saat akan melangkah keluar terdengar suara tangis Raya yang sedang mengejarnya .
'' kakak huaaaaa ...... '' Raya berlari lalu memeluk Rara .
'' Ada apa sayang , kakak hanya pergi sebentar nanti pasti akan mengunjungimu okey . '' Raya melepas pelukannya dan menatap Rara dengan mata sayu . Rara menghapus air matanya lalu mencium kedua kelopak mata raya .
'' janji ya kak , kemari lagi . '' Rara mengangguk lalu melambaikan tangannya dan melangkah pergi . Dari kejauhan terlihat Randi memperhatikannya . Wanita pencarian perhatian gumam Randi dan berlalu ke dalam kamar .
Mobil Rara telah tiba di depan rumahnya , Rara keluar lalu menuju dapur yang diikuti oleh bi Ina .
'' Hmmm non maaf ya , bibi cuma mau tanya apa non Raya tidak punya ibu . Non Raya kayak kekurangan kasih sayang sekali , disaat bersama non Rara ,non Raya pasti akan sangat bahagia . '' tanya bi Ina sambil mencuci sayuran dan Rara yang memotong sayuran .
'' Aku juga gak tau bi , kasihan sekali Raya tidak mendapat kasih sayang dari ibunya apalagi ayahnya yang sangat kasar itu . ''
'' Non bibi mau ijin pamit besok ya , anak bibi di kampung sakit jadi kemungkinan bibi akan merawat anak bibi beberapa hari karna suami bibi juga kerja . '' Ada rasa sedih saat bi Ina minta izin pulang tapi mau bagaimana lagi , bi Ina juga punya keluarga .
'' iya bi nanti akan aku kasih pesangonnya ya , dan akan aku antar juga sampai di terminal kereta . '' Bi Ina mengangguk .
Satu Minggu berlalu setelah bertemu dengan raya , kini Rara tidak pernah bertemu lagi karna mungkin dia yang sangat sibuk atau memang Raya tidak pernah mengontaknya . Padahal Rara sangat merindukan Raya dan ingin sekali bertemu dengannya tapi , mengingat ia dan Raya tidak punya hubungan apa apa dan di tambah papanya Raya sangat dingin itu membuatnya mengurungkan niat untuk pergi kerumah Raya .
''Hmmm bi na udah pergi ke kampung , aku ngapai ya , ngampus juga gak ada jadwal sekarang . '' Gumam Rara sendiri di ruang tengah .
Tiba tiba ada pesan masuk dari Prita , teman saat nya saat kuliah .
Ra ngapain ni , jalan yuk nanti jemput aku di TK ya . pesan masuk .
Iya aku sekarang otw . terkirim .
Rara dengan cepat berganti pakaian dan langsung menyambar tas selempang , dompet , lalu mengambil kunci mobil dan melajukan mobilnya menuju TK Tria .
Prita bekerja di TK Tria sebagai pembimbing anak - anak yang akan masuk ke sekolah SD atau untuk anak yang hanya ingin mencari belajar berteman dan bermain .
Sesampainya di depan TK Tria Rara dengan cepat meminggirkan mobilnya lalu berjalan memasuki TK tersebut . Netranya tertuju pada gerombolan anak yang kiranya ada tujuh orang .
Rara penasaran apa yang sedang mereka lakukan , karena yang terlihat mereka seperti sedang meledek salah satu murid . Langkah kaki Rara terhenti saat sepasang matanya menangkap Raya yang berada di tengah tengah antara anak murid itu .
'' hahahaha gak punya mama , huuuu dasar anak yatim . '' Ucap salah satu murid .
'' Kalian salah , aku punya papa dan mama . '' Bela Raya dengan air mata yang sudah turun .
'' hahahaha cengeng , walau kau punya papa tapi tidak punya mama , kau juga tidak pernah di antar oleh papamu . '' Semua murid lain tertawa dan Raya menangis . Rara sudang sangat kesal lalu menghampiri mereka .
'' Raya ......'' Panggil Rara dan semua yang disana menatapnya dengan bingung tapi tidak dengan Raya dia menangis lalu memeluk Rara dengan erat .
'' Anak anak kalian tidak boleh begitu , kata siapa Raya tidak punya mama . Raya adalah anak yang mempunyai papa dan mama . Lain kali tidak baik berkata seperti itu ya . '' Rara dengan lembut mengatakan nya sambil menggendong Raya dan menenangkannya .
Salah satu anak itu menangis lalu memanggil mamanya dan mamanya datang dengan emosi . '' huaaaaa.........mama aku dimarahi oleh nya . '' Rara bingung karna ia bicara selembut mungkin , di katakan memarahi .
'' Apa benar itu anak anak .'' tanya seorang ibu ibu dengan make up dan pakaian yang sangat menor . Semua anak anak mengangguk , Rara merasa bahwa ibu ini adalah orang yang merasa paling berkuasa disini .
'' Kenapa kamu memarahi anak saya !!" Raya yang tadinya sudah berhenti menangis sekarang kembali menangis karena takut pada ibu ini . Rara sudah menahan sekuat tenaga agar untuk menahan emosinya karena banyak anak anak takut nanti akan terpengaruh .
" Bu maaf saya tidak memarahinya tetapi saya memberi tahu agar tidak mengejek Raya . Apakah saya salah ?"
" Tentu saja salah , Raya memang tidak punya mama jadi apa yang dikatakan oleh anak saya itu benar . Memang anda siapa hingga berani menasehati anak saya ?" Rara sudah tersulut emosi dan tidak bisa ia tahan lagi , rasa sakit yang Raya rasakan juga ia rasakan .
" Apa begini cara ibu mengajarkan anak ibu , pantas saja anak nya seperti itu , melihat sikap ibunya membuat saya tidak heran . Dengar ya Bu jika anda terus menanamkan nilai-nilai seperti itu pada anak ibu maka ibu sendiri yang akan menerima akibatnya . "
" Dan ya bukankah ibu bertanya siapa saya , perkenalkan saya mama dari Raya yang ibu katakan tidak punya mama . Sekali lagi ibu saya dengar berbicara seperti itu pada anak saya atau anak orang lain maka saya akan laporkan ibu kepada kepala sekolah disini . " Dada Rara naik turun karena kesal dengan sikap ibu ibu itu .
" Kamu tidak akan bisa melapor pada kepala sekolah disini karena kepala sekolah disini adalah saya . "
" Baiklah berarti bagus kalau begitu maka ibu akan saya laporkan ke pihak yang berwajib karena menyalah gunakan jabatan dan menanamkan nilai-nilai yang tidak baik pada anak anak disini . "
" Kau !!!!!"
" Jangan berteriak Bu , jika ibu tidak ingin ibu ibu disini memindahkan anak mereka karena kepala sekolah disini sangat kasar . "
" Dengarkan saya sekali lagi Bu , ajari anak ibu dengan benar dan jangan mengajarkan hal yang kasar seperti itu . Saya bisa saja melaporkan ibu sekarang juga tapi mengingat ibu juga adalah seorang ibu maka saya maafkan tapi tidak dengan lain kali . " Ada rasa takut pada dalam mata kepala sekolah tersebut tetapi tidak ia perlihatkan .
Rara berjalan sambil tetap menggendong Raya yang masih sesegukan . Saat akan pergi tangannya tiba tiba di pegang oleh seseorang yaitu Prita .
" Wahhh kau hebat sekali , sekarang dia sudah mendapat pelajaran . Dia memang seperti itu selalu semena mena kepada orang lain . Ohhh iya apakah kita jadi jalan jalan ? Dan Raya siapa mu ? " Tanya Prita yang tadi menyaksikan semuanya , dia tidak akan percaya kalau Rara mempunyai anak karena yang Prita tau Rara masih singgel sampai sekarang .
BERSAMBUNG ..........
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments