Part 9

"Hai... Sharen. Aku nanti mau bicara. Setelah aku membereskan ini" Bisik Nadine sambil mengangkat sedikit tumpukan berkas pekerjaannya. Sharen tersenyum sambil mengangkat jempolnya. Lalu Nadine dan Sharen kembali disibukkan dengan pekerjaan masing-masing.

Nadine merenggangkan tubuhnya, baru pukul 10 badannya sudah kaku. Ia pergi ke pantry lalu membuat teh hangat. Saat ia menyesapnya lewat Sharen.

"Pssst... sini!" bisik Nadine. Sharen memghampiri Nadine.

"Ada apa?" Tanyanya.

"Mau kemana muka manyun begitu?" Tanya Nadine melihat muka Sharen cemberut.

"Mau antar laporan, sekalian jumpain pak CEO yang galak!" Jawabnya. Nadine terkikik geli.

"Emang pak CEO ada disini? Kan dia nggak pernah datang" Sharen mengangkat bahu tanda tak mengerti.

"Aku cabut dulu, sebelum denger teriakan" Kata Sharen sambil menarik napas lalu berlalu. Nadine hanya tersenyum dan membawa minumannya kembali ke mejanya.

***

"Nad, dipanggil tuh ama CEO" Kata Sharen yang kembali ke mejanya sambil menghempaskan diri ke bangkunya. Lalu memejamkan mata menenangkan diri.

"Aku? Dipanggil juga?" Tanya Nadine heran, Sharen mengangguk lemah sambil memijit pundaknya.

"Udah sana temuin dulu, mumet aku. Banyak banget salahnya, banyak banget perintahnya. Heran deh... tu orang sebentar lagi bisa hipertensi" Umpat Sharen, Nadine terkekeh dan beranjak dari mejanya.

Tok... Tok... Tok

"Silahkan, Anda sudah ditunggu" seseorang membukakan pintu untuk Nadine. Nadine berjalan masuk pelan-pelan.

Ruangan CEO memang favoritnya. Ruangannya indah. Begitu memasuki ruangan ada sofa berwarna coklat dan hitam. Beberapa lukisan tergantung di dinding juga tanam di sudut ruangan menambah kesan sejuk. Sementara dindingnya sendiri berwarna putih.

Diseberang sofa ada meja kerja sang CEO. Kursinya menghadap kebelakang. Nadine tak pernah tau siapa CEO itu sebenarnya. Dia tak pernah menampakkan wajahnya. CEO yang aneh.

Dibelakang meja kerja sang CEO ada sebuah lukisan bunga indah. Nadine terpana melihatnya. Lukisan itu setinggi satu meter, dengan bunga berwarna putih.

"Apakah Anda sudah membawakan yang diminta oleh Tuan?" Tanya si asisten tiba-tiba dibelakang Nadine. Nadine berbalik dan menatap asisten bingung.

"Maaf, tapi saya harus bawa apa? Apakah ada perintah membawa sesuatu? Tidak ada yang membaritahu saya" Kata Nadine menjelaskan.

"Sebentar..." Lalu si asisten mendekati bosnya dan berbisik. Nadine tak bisa mendengar apa yang diinginkan si CEO itu. Aneh menurutnya. Tiba-tiba minta sesuatu, tapi perintah apa juga nggak jelas.

"Tuan meminta laporan bulan lalu dan tolong nanti kalau kembali kesini tolong bawakan jus jeruk, yang tidak terlalu manis, es nya sedikit. Dan beri sedikit selasih juga daun mint!" Perintah si asisten setelah dibisiki oleh CEO. Nadine akhirnya mengangguk dengan perintah aneh si CEO.

***

Nadine keluar ruangan, si CEO berbalik di kursinya dan tersenyum senang. Dia merasa kali ini akan memberikan kejutan sempurna untuk beberapa anak buahnya. Mungkin beberapa hari dengan perintah-perintahnya dan akhirnya semua akan tahu siapa dirinya. Sudah saatnya ia dikenal.oleh bawahannya baik di kantor pusat maupun di kantor cabang miliknya.

Setelah Nadine dari ruangan CEO dia segera memesan jus jeruk ke area kantin kantor.

"Buat si bapak ganteng ya bu?" Tanya mbak penjual.

"Hu'um... Kok tahu mbak?" Tanya Nadine.

"Ya, tahu meskipun jarang ke sini tapi beliau selalu memesan minuman yang sama" Jawabnya sambik tersenyum.

"Kok saya baru tau ya, padahal saya udah setahunan disini" Kata Nadine.

"Beliau memang jarang kesini, tapi beliau selalu mantau disini" Kata mbak penjual yang sepertinya tahu banyak.

"Oh ya? Mbak, denger-denger pak CEO itu galak ya?" Tanya Nadine. Mbak penjualnya tersenyum penuh misteri.

"Menurut saya pak CEO itu paling ramah bu. Orangnya baik banget. Sering membayar lebih, uang kembalian nggak mau diambil. Orangnya supel, suka ngobrol dan becanda. Aih seandainya saya kerja di kantor yang sama, udah saya katakan cinta bu. Si bapak ganteng banget soalnya hihihi Eeh maaf bu" Kata mbak penjual sambil tersenyim malu-malu karena keceplosan. Nadine hanya tersenyum.

Nadine agak bingung, sebagian besar orang kantor mengatakan kalau CEO nya galak minta ampun. Sementara mbak penjual jus bilang malah kebalikannya. Apakah CEO ini punya kepribadian ganda? Nadine bergidik ngeri.

Segera ia membayar jusnya dan ke kantornya mengambil laporan lalu mengantar ke ruangan CEO sambil menggerutu didalam hati. Sekarang tugasnya udah sama dengan OB kantor. Padahal tugasnya pun masih menumpuk tapi si bapak CEO malah membuatnya banyak memghabiskan waktu untuk melayaninya.

Untuk apa ia punya asisten dan banyak OB yang bisa dengan cepat dan tau jadwalnya. Tentu dengan mudah memllayani semua kebutuhannya. Nadine semakin tidak mengerti dengan pola pikir orang kaya.

Ia mengetuk pintu dan asisten CEO itu membukakan pintu. Lalu mempersilahkan Nadine meletakkan laporan dan minuman diatas meja. Nadine meletakkannya hati-hati dan berharap bisa sedikit melirik bagaimana rupa sang CEO. Sengaja ia berlama-lama disana.

"Sudah selesa?" Tanya asisten mengagetkan Nadine. Nadine mengangguk.

"Ada lagi?" Tanya Nadine.

"Jam makan siang Anda sudah ditentukan juga Nona, Anda harus ke resto atas arahan CEO dan sudah ditentukan. Nanti disana Anda akan menemui klien bos dan tolong temani" Jawabnya datar.

Kali ini Nadine menunjukkan ketidaksukaannya pada leraturan memaksa si bos alias CEO itu. Selain galak ternyata dia adalah tipe pemaksa ulung. Mungkin mbak penjual jus tadi salah menilai orang. Jangan-jangan bukan CEO ini yang diceritakannya.

"Nona, silahkan tinggalkan kami dan lanjutkan pekerjaan Anda. Lalu bersiap nanti saya jemput untuk makan siang" Kata asistennya.

Nadine mengangguk "Selamat siang" pamitnya, si asisten mengangguk dan mengantarkan Nadine kembali ke pintu keluar. Si CEO tetap merahasiakan wajahnya. Dan tanpa menjawab salamnya. 'CEO macam apa yang tak menjawab salam bawahannya' Batin Nadine kesal.

Sepertinya ini hari buruknya kembali setelah kejadian di desanya bersama Rehan. Dia merindukan tingkah konyol Rehan. Lalu iseng ia mengirim pesan pada lelaki itu.

Hei, kamu istirahat makan siang dimana?

Pesan terkirim.

Nadine menunggu balasan Rehan sambil melanjutkan laporan ketikannya. Meskipun tak sepenuhnya konsentrasi pada ketikannya. Karena berkali-kali Nadine melirik ke ponselnya. Namun ponsel itu diam. Tak ada pesan balasan apapun dari Rehan. Mungkin dia sibuk.

Pukul 11.15 Nadine merenggangkan badannya. Tubuhnya menuntut istirahat. Nadine bersiap pergi makan siang dan berharap Rehan menyelamatkannya atau setidaknya berada di resto yang sama.

Hai sayang, makan siang denganku?

Pesan dari Vico terlihat di layar ponselnya.

Maaf sayang, aku harus menemui klien atas permintaan CEO galak

Nadine membalas dengan emoticon menangis.

It's oke. Take care. Kabari aku kalau sudah selesai. Oh ya... Nanti pulang pukul berapa? Aku jemput

Nadine tersenyum membaca balasan Vico.

Ok, aku pergi dulu. bye

have a lunch

Nadine membalas, lalu memasukkan ponsel ke dalam tasnya dan menunggu. Dilihatnya Sharen merampungkan pekerjaannya. Nadine segera mendekat.

"Hai... capek banget kayaknya" Goda Nadine.

"Bangeeeeet.... Aku denger kamu diajak makan sama pak CEO ya?" Tanya Sharen. Nadine mencibir.

"Bukan dia, tapi klien nya. Dih masak harus aku yang jumpain klien? Ini sih nggak termasuk kerjaan ku!" Nadine sedikit mengomel.

"Sekali-kali Nad, kan belom pernah hehehe" Jawab Sharen.

"Malesin. Aku juga nggak tau kliennya siapa dan darimana" Kata Nadine.

"Eh ya... tadi katanya kamu mau ngobrolin sesuatu. Apaan?" Tanya Sharen.

"Ntar aja deh, kapan gitu yang waktunya santai" Kata Nadine.

"Ntar malam yuk, sekalian shopping. Aku mau belanja beberapa keperluan. Gimana?" Tawar Sharen.

"Ok, Bebs... Aku duluan ya. Tuh asistennya dah nelpon" Kata Nadine menunjuk ponselnya.

"Daaah... Sukses yah" Kata Sharen. Nadine mengangkat jempolnya sambil tersenyum.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!