Menunggu adalah hal yang paling menyebalkan bagiku, dan disitulah kesabaranpun diuji. Selama hampir 2 tahun ini aku menunggu dengan sabar sebuah kabar dan menanti sesuatu yang tak pasti. akan tetapi tetap dia tak memberiku kabar. Entah bagaimana kehidupannya sekarang. Menunggu dengan harapan dia akan datang dan tetap menjadi seperti yang dulu. Aku ingin dia tetap menjadi seseorang yang selalu membuatku nyaman dan bahagia. Hari demi hari aku lalui. Semakin aku menunggu semakin sakit pula luka yang aku rasakan. Aku semakin kesepian.
Lelah?.. Itu sudah pasti, tidak perlu di tanya lagi. Ingin sekali aku marah tapi tak ada gunanya. Aku hanya merasa kecewa kepada diriku sendiri karena tetap menunggunya.
Saat ini aku bekerja di sebuah Rumah Makan. Aku sudah bekerja disini kurang lebih setengah tahun. Dan aku memiliki seorang teman dekat, namanya Adi. Dia slalu setia mendengarkan semua ceritaku. Selalu menghiburku dan dia slalu khawatir kepadaku. Adi bekerja di Rumah Makan yang sama denganku. Hanya saja dia lebih dulu bekerja disini. Aku dan Adi begitu dekat, sampai sampai dia slalu membantuku dalam setiap masalah. Memang, dia pernah sekali menyatakan perasaannya kepadaku tapi aku belum berani menerimanya karna masih takut jika aku hanya akan menyakitinya karna masa laluku. Dan untungnya Adi mau mengerti tentang keadaanku saat ini.
"Vin.. udah lama sebenarnya aku menyukaimu tapi aku gak berani bilang ke kamu. Aku takut kamu menganggapku main main sama kamu". kata Adi terus terng tentang perasaannya.
"Adi...??" Aku kebingungan.
"Kamu gak perlu jawab sekarang kok. Kamu jawab aja kalau kamu udah siap jawab". terangnya
"Adi,, maafin aku ya.. Beri aku waktu buat nenangin hati aku dulu. Aku takut kalau aku terima kamu sekarang akhirnya aku hanya akan melukai perasaanmu." jawabku menjelaskan kepada Adi
"Iya gak papa. Aku akan nungguin kamu, sampai kamu siap". kata Adi dengan sabar.
Memang hanya dia yang mampu mengerti aku saat ini. Yang slalu sabar menghadapiku, slalu menenangkan aku. Aku tak tega kalau sampai aku menyakitinya.
Setelah hari itu, Adi bersikap seperti biasa. Tak menunjukkan kecanggungan apapun. Aku sangat bersyukur akan hal itu, karna tak ada yang berubah antara kami berdua. Aku dan Adi bekerja seperti biasa.
Hari hari berlalu, dan aku mulai berfikir bahwa aku tak bisa terus begini. Selalu terganggu dengan masa lalu yang tak ada gunanya untuk difikirkan. Aku berfikir bahwa masa depanku masih panjang dan aku juga pantas bahagia. Jadi aku memutuskan untuk tidak mempermasalahkan masa lalu yang silam lagi. Aku ingin mencoba membuka lembaran baru bersama orang yang aku miliki saat ini. Bersama seseorang yang slalu ada dan slalu mengertiku. Aku mengirim pesan ke Adi.
"Adi.. sepulang kerja aku pingin ngomong sama kamu".
Adi tetap profesional dalam bekerja. Kami bekerja seperti biasa. Jam menunjukkan pukul 19.45 WIB. Tandanya 15 menit lagi waktunya pulang.
Akhirnya 15 menitpun berlalu. Waktunya pulang. Adipun segera menemuiku.
"Vin.. kamu mau ngomong apa?" tanya Adi penasaran.
"Adi.. aku mau ngomong sama aku". kataku terus terang
"Iya mau ngomong apa?" Tanya Adi semakin penasaran
"Mulai sekarang aku ingin mencoba membuka lembaran baru bersama kamu. aku mau membuka hati buat kamu". jelasku
"Beneran?" Tanya Adi tak percaya.
Aku hanya menganggukkan kepalaku sambil tersenyum.
"Makasih ya Vin.. Akhirnya kamu memberiku kesempatan". Adi terlihat sangat bahagia
Adipun mengantarku pulang.
Aku dan Adi resmi pacaran. Setiap hari dia selalu menunjukkan rasa sayangnya kepadaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments