Chapter 03 - Penasaran

...

...

09:30

Saat ini kedua remaja itu tengah rebahan di atas meja. Dalam artian, 'Menelungkupkan kepalanya'.

Bermalas-malasan.

Sebagian besar siswa di kelas X Ips 4 ada di kantin, dan sisanya di kelas bermain apapun sesuka mereka.

Tadi malam Ava, Ana, dan Agnes menunggu pesan masuk dari ketiga cowo ganteng itu. Tapi setelah berjam-jam menunggu, tak ada pesan yang masuk sekalipun dari mereka bertiga.

Kan, gengsi kalau cewek ngechat duluan, apalagi bukan siapa-siapa.

Lagian juga cowok ganteng nggak mereka doang, masih banyak, dan cewek cantik tinggal pilih mau yang mana.

Ava mensejajarkan duduknya dan menatap Safira malas. "Fir, mau ke kantin nggak? Kita lontang-lantung nih,"

Safira menggeleng pelan. "Enggak ah. Gue nggak selera makan. Lo kalah laper ke kantin aja, gue disini nggak papa. Nggak bakalan ada yang gigit juga,"

Ava terkekeh pelan lalu menabok kepala Safira pelan. "Gue juga nggak laper. Udah ah gue mau ke kelas Agnes dulu,"

Ava bangkit mengelus-elus punggung Safira pelan. "Nggak baik tahu cewek cantik lontang-lantung gini." Safira terkekeh, ingin muntah rasanya.

Ava berjalan ke luar kelas menuju X Ips 3 menyusul Agnes, sepeninggal Ava, Dino dan Revan menyusul Safira dan duduk di depannya.

"Eeh Fir, mau tanya kakel kita si Aras itu emang mau deketin Ava, ya?" tanya Dino antusias. Safira menghela nafas berat.

Tak bisa, kah, sehari saja kedua orang itu tidak mengganggu ketenangannya.

Safira menatap kedua orang somplak itu malas, lalu tersenyum simpul. Tiba-tiba ide jahil keluar dari otaknya. "Iya, udah hampir jadian malahan, kalian nggak bakalan menang deh lawan kak Aras, tahu, 'kan, kak Aras itu, siapa?"

Dino dan Revan memberengut kesal, seperti kehilangan semangat dan putus asa. Jelas mereka akan kalah, dilihat dari lubang bekas isi bolpoin saja sudah jelas bahwa cowok yang bernama Aras akan menang.

Dino dan Revan saling bertatap melas dan di lebay-lebaykan. "Huwaaaaaa emang nasib kita, Bro, harus jomblo dan selalu tersakiti!" detik berikutnya mereka berdua saling berpelukan dan menguatkan.

Safira menatap mereka jijik.

Jeruk kok makan jeruk?

"Eeh, tapi bentar ..." Revan melepaskan pelukannya, menyadari sesuatu, "... Fir, tadi lo bilang mereka hampir jadian?" Safira mengangguk malas.

"Kalau dipikir pake logika, mereka, 'kan, baru kenal kemarin, lha kok bisa hampir jadian?" Dino mangguk-mangguk seperti anak kecil.

"Bukannya bertahap, yaa? Kenalan, pdkt, terus abis itu kalau udah nyaman dan ngerasa cocok baru jadian?" jelas Dino. Sekarang gantian Revan yang mangguk-mangguk. Sedangkan Safira merutuki kebodohannya.

Revan dan Dino bangkit lalu menatap safira sengit. "Nggak masuk akal Fir, alasan lo! Emang kita se-bodoh itu, lo kerjain?" rajuk Dino lebay lalu pergi.

"Dasar!" Revan berkata sambil menunjuk kepala Safira, lalu pergi.

Safira menyadari sesuatu, kali ini dirinya yang terlampau bodoh atau kedua orang itu yang tidak gampang dibodohi? Walau sudah jelas mereka berdua itu bodoh.

Kayaknya gue udah ketularan virus dedel mereka deh?

***

Ava, Agnes, Syarifa, Tiana, Bagus,dan, Rio, mereka duduk bergerombol ada yang bersandar di pinggiran meja, ada juga yang duduk di kursi. Mereka tertawa ngakak dan diikuti tertawaan seluruh penghuni kelas X Ips 3 saat melihat cewek yang katanya Agnes namanya Atul. Cewek cupu berkaca mata, dan berambut kepang terpeleset kulit pisang yang sengaja di letakkan di pintu masuk oleh salah satu teman cowo Agnes bernama, Arim cowo bertubuh gempal.

Miris, kasihan sekali malah gadis itu yang kena jebakannya.

Atul masih duduk di lantai sambil mengusap ngusap pantatnya yang sakit. Sebuah kenakalan remaja yang biasa di lakukan di usia mereka. Atul bangkit dan berjalan terbungkuk-bungkuk menuju tempat duduknya di barisan paling depan.

"Udah ah, sakit perut gue. Kasian tahu si siapa namanya itu? Ah iya Atul," kata Ava mencoba berhenti tertawa, mengusap air matanya yang sedikit keluar.

"Tapi bahaya tahu kalau gitu, nanti tulang ekornya bisa patah, atau justru bikin orang mati," jelas cowok bernama Rio.

"Rim, buang tuh kulit pisang! Lo mau bikin orang mati? Emang lo mau tanggung jawab?" teriak cowok bernama Bagus pada Arim.

...

...

...(Bagus Aditiya Hermansyah)...

Dengan sigap Arim segera memungut kulit pisang itu dan membuangnya ke tempat sampah yang ada di luar kelas, lalu kembali ke dalam kelas dan menyusul Atul. "Maafin gue yaa, Tul!" lirihnya dengan menyatukan kedua tangan. Terlihat Atul hanya diam membaca lks antara malu dan kesal. Tidak terlalu bisa di artikan.

"Eeh gimana kemarin, yang kak Aras, kak Gilang sama kak Uki? Sekolah pada gempar tahu nggak gara-gara mereka nyamperin kalian," tanya Syarifa.

Agnes menghela nafas berat. "Yaa gitu deh, maklum lah cewek cantik famous kayak kita di samperin cowok ganteng," canda gadis itu.

Ava tersenyum lebar. "Mereka nulisin nomor WhatsApp nya ke hp kita,"

"Gila! Gila! Gimana ceritanya, coba?!" tanya Tiana antusias.

Ava dan Agnes saling melempar senyuman, dengan bangga Ava menjelaskan kejadian kemarin secara lengkap dan detail.

"Wah! Wah! Ada yang bakal jadian nih sama si most wanted dan sultannya sekolah?" ledek Rio di sertai kekehan.

"Tapi kalau menurut gue ada yang kurang sama kak Aras," jelas Ava terus terang.

"Lo gila, Va? Kurang dari mananya coba? Ganteng, kaya raya, baik pula. Kala gue sih langsung pepet," sergah Syarifa semangat.

"Itu mah kalau lo, Fa. Kalau gue mah beda orangnya. Kan, gue juga punya kriteria sendiri," sambung Ava menyombongkan diri.

"Ya, ya, ya, ya. Terserah lo lah, Va!" Syarifa mangguk-mangguk. Ava sangat keras kepala dan susah di atur.

"Pengumuman untuk semua siswa kelas X di harapkan besok yaitu hari sabtu mempersiapkan diri secara lahir maupun batin untuk berkemah di sekolah selama satu hari,"

"Dalam rangka menyambut datangnya siswa baru kelas X, di harap partisipasinya. Setiap kelas akan di bagi sepuluh kelompok dan tentu saja di acak. Dengan satu kakak pembimbing di setiap kelompoknya,"

"Karena nanti saat malam hari ada lomba, tunjuk orang bebas mau berapa saja satu kelompok juga boleh, untuk menampilkan sesuatu untuk di tampilkan di atas panggung,"

"Dan yang menang akan mendapat hadiah limited edition dari kita para kakak pembimbing kalian. Yang pastinya tidak akan mengecewakan kalian semua,"

"Hari ini di pulangkan lebih cepat yaitu tepat jam 10:00 pagi untuk bersiap-siap agar nantinya tidak panik dan gugup. Juga jangan lupa untuk setiap kelompok membuat grup agar bisa mendiskusikan semuanya,"

"Pembagian kelompok, barang-barang keperluan, pengumuman dan peraturan lain nya secara lebih lengkap sudah tercantum di mading sekolah. Jika satu anak tidak mengikuti kemah, maka seluruh kelas X akan di hukum, jika sakit harus ada izin surat dari dokter, absen dulu, setelah itu boleh pulang dan tidak mengikuti kemah,"

"Terimakasih atas perhatiannya dan sampai jumpa besok."

Itulah pengumuman yang di siarkan oleh kakak kelas dengan suara cewek di setiap central kelas. Seluruh kelas mungkin akan bersorak malas untuk itu.

Siapa yang mau repot membawa segala jenis barang, dan harus repot-repot untuk hal itu, mematuhi peraturan, dan siap di perintah sana sini.

"Ava," panggil Bagus memecah keheningan yang terjadi beberapa detik yang lalu. Setelah pengumuman itu di siarkan.

"Apaan?" tanya Ava menatap Bagus.

"Lo, liat nggak cowok yang lagi ngobrol sama teman-temannya di sebelah utara duduk di barisan tengah? Seragamnya motif batik warna biru, " Ava dan yang lainnya mengikuti arah mata Bagus.

"Iya, gue liat." jawab Ava kembali menatap bagus.

"Itu mah Alan, si cowo cuek dan irit ngomong. Nggak famous sih tapi manis orangnya ..." jelas Agnes menggaruk tengkuknya yang memang gatal, "... lo liat aja deh kalau dia ketawa, pasti matanya agak ngilang gitu. Tapi itu hal langka karena dia jarang ketawa." Ava menautkan kedua alis nya.

Bingung.

...

...

...(Alan Turino Alexander)...

"Jadi, pas lo masuk ke kelas ini tadi, dia lekat banget liatin lo. Kayaknya, dia tertarik sama lo. Itu sih kalau gue nggak salah liat." jelas Bagus agak berbisik.

Sekali lagi, Ava melihat ke arah cowok itu yang tengah diam mendengarkan salah satu temannya berbicara.

Ava lagi, lagi menautkan satu alisnya. Diam sambil memikirkan sesuatu.

Cuek?

...***...

...[Dedel di daerah Aku itu kalau dalam bahasa Indonesia artinya Bodoh]...

...***...

...Ditulis tanggal 08 April 2020...

...Dipublish tanggal 14 Februari 2021...

...***...

...Jangan lupa tinggalkan jejak untuk menghargai karya Author, supaya Authornya juga senang dan semangat nulisnya. Nanti kalau kalian nemu ada yang copas cerita Aku atau apa tolong banget kasih tahu Aku, ya! Tapi ngasih tahunya jangan komen, langsung aja chat Aku. Thank you and happy reading....

Terpopuler

Comments

Emak Femes

Emak Femes

Halo, mamaknya Rocky dari Goodbye Mr.Playboy mampir kemari 👋👋

2021-07-04

0

Miss haluu🌹

Miss haluu🌹

Kisah para ABG labil😁😁

2021-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 01 ~ Berangan-angan
3 Chapter 02 ~ Tiga Cowok Aneh
4 Chapter 03 - Penasaran
5 Chapter 04 ~ Bertemu
6 Chapter 05 ~ Kemah
7 Chapter 06 ~ Malam Yang Menyenangkan (A)
8 Chapter 07 ~ Malam Yang Menyenangkan (B)
9 Chapter 08 ~ Nggak Sengaja
10 Chapter 09 ~ Malu-maluin
11 Chapter 10 ~ Makan Berdua
12 Chapter 11 ~ Dinner
13 Chapter 12 ~ Dia Cemburu?
14 Chapter 13 ~ Hareudang
15 Chapter 14 ~ Pasal Asusila Di Tempat Umum
16 Chapter 15 ~ Persyaratan
17 Chapter 16 ~ Nggak Enak
18 Chapter 17 ~ Ban Kempes
19 Chapter 18 ~ Menyerah
20 Chapter 19 ~ Pasar Malam
21 Chapter 20 ~ Flashback
22 Chapter 21 ~ Restaurant Di Tengah Taman
23 Chapter 22 ~ Danau
24 Chapter 23 ~ Dikerjai Ana
25 Chapter 24 ~ Beli Novel (Lagi)
26 Chapter 25 ~ Dia Tahu Semuanya?
27 Chapter 26 ~ Insiden
28 Chapter 27 ~ Harus Berbuat Apa?
29 Chapter 28 ~ Sebuah Alasan
30 Chapter 29 ~ Mengutarakan
31 Chapter 30 ~ Hari Yang Ditunggu
32 Chapter 31 ~ Pengakuan Panjang
33 Chapter 32 ~ Jawaban Memuaskan
34 Chapter 33 ~ Ngambek
35 Chapter 34 ~ Kentut
36 Chapter 35 ~ Kancing Copot
37 Chapter 36 ~ Dia Milikku
38 Chapter 37 ~ Drama Di Sore Hari
39 Chapter 38 ~ Sedikit Berlebihan
40 Chapter 39 ~ Salah Paham
41 Chapter 40 ~ Permintaan Maaf
42 Chapter 41 ~ First Kiss
43 Chapter 42 ~ Tatapan Itu Lagi
44 Chapter 43 ~ Ketika 'Dia' Bercerita
45 Me
46 Chapter 44 ~ Lebih Baik Seperti Itu
47 Chapter 45 ~ Bermunculan
48 Chapter 46 ~ Nomor Tidak Dikenal
49 Chapter 47 ~ Jumpscare
50 Chapter 48 ~ Gara-gara Natalie
51 Chapter 49 ~ Baik-baik Saja
52 Chapter 50 ~ Kesal
53 Chapter 51 ~ Sedikit Lebih Tenang
54 Chapter 52 ~ Ada Keraguan?
55 Chapter 53 ~ Gadis Itu Sudah Gila!
56 Chapter 54 ~ Kesalahan Yang Terpendam (A)
57 Chapter 55 ~ Kesalahan Yang Terpendam (B)
58 Chapter 56 ~ Dasar Cowok
59 Chapter 57 ~ Tak Terduga
60 Chapter 58 ~ Cafè Istimewa
61 Chapter 59 ~ Sedikit Perubahan
62 Chapter 60 ~ Tertawa
63 Chapter 61 ~ Sabar
64 Chapter 62 ~ Rasa Sakit
65 Chapter 63 ~ Salah Satu Sumber Kebahagiaan
66 Chapter 64 ~ Apa, Mulai Goyah?
67 Chapter 65 ~ Dia Kalah?
68 Chapter 66 ~ Di Tengah Lapangan
69 Chapter 67 ~ Bukan Waktu Yang Tepat
70 Chapter 68 ~ Nggak Kuat
71 Chapter 69 ~ Kesal
72 Chapter 70 ~ Mulai Percaya Lagi
73 Chapter 71 ~ Sekarang Giliran Gue
74 Chapter 72 ~ Mungkin Lain Waktu
75 Chapter 73 ~ Kesempatan Menguntungkan
76 Chapter 74 ~ Pertemuan Yang Lengkap
77 Chapter 75 ~ Khusus Untukmu
78 Chapter 76 ~ Sakit
79 Chapter 77 ~ Belajar Menghargai
80 Chapter 78 ~ Bingung dan Takut
81 Chapter 79 ~ My Best Friend
82 Chapter 80 ~ Sebuah Titik
83 Chapter 81 ~ Akan Kuingat
84 Chapter 82 ~ Terbongkar
85 Chapter 83 ~ Perjanjian Dan Rahasia
86 Chapter 84 ~ Menerka-nerka
87 Chapter 85 ~ Malam Yang Panjang
88 Chapter 86 ~ Ngelabrak
89 Chapter 87 ~ Kepikiran
90 Chapter 88 ~ Something
91 Chapter 89 ~ Pasukan Part (A)
92 Chapter 90 ~ Pasukan Part (B)
93 Chapter 91 ~ Hati Yang Baik
94 Chapter 92 ~ Berusaha dan Belajar
95 Chapter 93 ~ Difitnah
96 Chapter 94 ~ Apa Salahnya Mencoba?
97 Chapter 95 ~ Everything Is Change
98 Chapter 96 ~ Alasan Alan
99 Chapter 97 ~ Masalah Selesai
100 Chapter 98 ~ Belajar Hal Baru
101 Chapter 99 ~ Welcome Back
102 Chapter 100 ~ Hari Semakin Berlalu
103 Chapter 101 ~ Untukku Atau Untuknya?
104 Chapter 102 ~ Prom Night
105 Chapter 103 ~ Berubah Dalam Sekejap
106 Chapter 104 ~ Melaksanakan Misi
107 Chapter 105 ~ Masih Berjalan
108 Chapter 106 ~ Tawaran Menggiurkan
109 Chapter 107 ~ Bukan Akhir
110 Chapter 108 ~ Kaya Mendadak
111 Chapter 109 ~ Everything
112 110 ~ Sudah Biasa-biasa Saja
113 Chapter 111 ~ Menyebalkan!
114 Chapter 112 ~ Menyenangkan!
115 Chapter 113 ~ Surat (Fin)
116 Epilog
117 Mohon Pengertiannya
118 Penjelasan dan Alasan
119 Pertanyaan
120 Thanks For Everything
121 Promosi 1
122 Promosi 2
123 Promosi 3
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 01 ~ Berangan-angan
3
Chapter 02 ~ Tiga Cowok Aneh
4
Chapter 03 - Penasaran
5
Chapter 04 ~ Bertemu
6
Chapter 05 ~ Kemah
7
Chapter 06 ~ Malam Yang Menyenangkan (A)
8
Chapter 07 ~ Malam Yang Menyenangkan (B)
9
Chapter 08 ~ Nggak Sengaja
10
Chapter 09 ~ Malu-maluin
11
Chapter 10 ~ Makan Berdua
12
Chapter 11 ~ Dinner
13
Chapter 12 ~ Dia Cemburu?
14
Chapter 13 ~ Hareudang
15
Chapter 14 ~ Pasal Asusila Di Tempat Umum
16
Chapter 15 ~ Persyaratan
17
Chapter 16 ~ Nggak Enak
18
Chapter 17 ~ Ban Kempes
19
Chapter 18 ~ Menyerah
20
Chapter 19 ~ Pasar Malam
21
Chapter 20 ~ Flashback
22
Chapter 21 ~ Restaurant Di Tengah Taman
23
Chapter 22 ~ Danau
24
Chapter 23 ~ Dikerjai Ana
25
Chapter 24 ~ Beli Novel (Lagi)
26
Chapter 25 ~ Dia Tahu Semuanya?
27
Chapter 26 ~ Insiden
28
Chapter 27 ~ Harus Berbuat Apa?
29
Chapter 28 ~ Sebuah Alasan
30
Chapter 29 ~ Mengutarakan
31
Chapter 30 ~ Hari Yang Ditunggu
32
Chapter 31 ~ Pengakuan Panjang
33
Chapter 32 ~ Jawaban Memuaskan
34
Chapter 33 ~ Ngambek
35
Chapter 34 ~ Kentut
36
Chapter 35 ~ Kancing Copot
37
Chapter 36 ~ Dia Milikku
38
Chapter 37 ~ Drama Di Sore Hari
39
Chapter 38 ~ Sedikit Berlebihan
40
Chapter 39 ~ Salah Paham
41
Chapter 40 ~ Permintaan Maaf
42
Chapter 41 ~ First Kiss
43
Chapter 42 ~ Tatapan Itu Lagi
44
Chapter 43 ~ Ketika 'Dia' Bercerita
45
Me
46
Chapter 44 ~ Lebih Baik Seperti Itu
47
Chapter 45 ~ Bermunculan
48
Chapter 46 ~ Nomor Tidak Dikenal
49
Chapter 47 ~ Jumpscare
50
Chapter 48 ~ Gara-gara Natalie
51
Chapter 49 ~ Baik-baik Saja
52
Chapter 50 ~ Kesal
53
Chapter 51 ~ Sedikit Lebih Tenang
54
Chapter 52 ~ Ada Keraguan?
55
Chapter 53 ~ Gadis Itu Sudah Gila!
56
Chapter 54 ~ Kesalahan Yang Terpendam (A)
57
Chapter 55 ~ Kesalahan Yang Terpendam (B)
58
Chapter 56 ~ Dasar Cowok
59
Chapter 57 ~ Tak Terduga
60
Chapter 58 ~ Cafè Istimewa
61
Chapter 59 ~ Sedikit Perubahan
62
Chapter 60 ~ Tertawa
63
Chapter 61 ~ Sabar
64
Chapter 62 ~ Rasa Sakit
65
Chapter 63 ~ Salah Satu Sumber Kebahagiaan
66
Chapter 64 ~ Apa, Mulai Goyah?
67
Chapter 65 ~ Dia Kalah?
68
Chapter 66 ~ Di Tengah Lapangan
69
Chapter 67 ~ Bukan Waktu Yang Tepat
70
Chapter 68 ~ Nggak Kuat
71
Chapter 69 ~ Kesal
72
Chapter 70 ~ Mulai Percaya Lagi
73
Chapter 71 ~ Sekarang Giliran Gue
74
Chapter 72 ~ Mungkin Lain Waktu
75
Chapter 73 ~ Kesempatan Menguntungkan
76
Chapter 74 ~ Pertemuan Yang Lengkap
77
Chapter 75 ~ Khusus Untukmu
78
Chapter 76 ~ Sakit
79
Chapter 77 ~ Belajar Menghargai
80
Chapter 78 ~ Bingung dan Takut
81
Chapter 79 ~ My Best Friend
82
Chapter 80 ~ Sebuah Titik
83
Chapter 81 ~ Akan Kuingat
84
Chapter 82 ~ Terbongkar
85
Chapter 83 ~ Perjanjian Dan Rahasia
86
Chapter 84 ~ Menerka-nerka
87
Chapter 85 ~ Malam Yang Panjang
88
Chapter 86 ~ Ngelabrak
89
Chapter 87 ~ Kepikiran
90
Chapter 88 ~ Something
91
Chapter 89 ~ Pasukan Part (A)
92
Chapter 90 ~ Pasukan Part (B)
93
Chapter 91 ~ Hati Yang Baik
94
Chapter 92 ~ Berusaha dan Belajar
95
Chapter 93 ~ Difitnah
96
Chapter 94 ~ Apa Salahnya Mencoba?
97
Chapter 95 ~ Everything Is Change
98
Chapter 96 ~ Alasan Alan
99
Chapter 97 ~ Masalah Selesai
100
Chapter 98 ~ Belajar Hal Baru
101
Chapter 99 ~ Welcome Back
102
Chapter 100 ~ Hari Semakin Berlalu
103
Chapter 101 ~ Untukku Atau Untuknya?
104
Chapter 102 ~ Prom Night
105
Chapter 103 ~ Berubah Dalam Sekejap
106
Chapter 104 ~ Melaksanakan Misi
107
Chapter 105 ~ Masih Berjalan
108
Chapter 106 ~ Tawaran Menggiurkan
109
Chapter 107 ~ Bukan Akhir
110
Chapter 108 ~ Kaya Mendadak
111
Chapter 109 ~ Everything
112
110 ~ Sudah Biasa-biasa Saja
113
Chapter 111 ~ Menyebalkan!
114
Chapter 112 ~ Menyenangkan!
115
Chapter 113 ~ Surat (Fin)
116
Epilog
117
Mohon Pengertiannya
118
Penjelasan dan Alasan
119
Pertanyaan
120
Thanks For Everything
121
Promosi 1
122
Promosi 2
123
Promosi 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!