...
...
09:30
Saat ini kedua remaja itu tengah rebahan di atas meja. Dalam artian, 'Menelungkupkan kepalanya'.
Bermalas-malasan.
Sebagian besar siswa di kelas X Ips 4 ada di kantin, dan sisanya di kelas bermain apapun sesuka mereka.
Tadi malam Ava, Ana, dan Agnes menunggu pesan masuk dari ketiga cowo ganteng itu. Tapi setelah berjam-jam menunggu, tak ada pesan yang masuk sekalipun dari mereka bertiga.
Kan, gengsi kalau cewek ngechat duluan, apalagi bukan siapa-siapa.
Lagian juga cowok ganteng nggak mereka doang, masih banyak, dan cewek cantik tinggal pilih mau yang mana.
Ava mensejajarkan duduknya dan menatap Safira malas. "Fir, mau ke kantin nggak? Kita lontang-lantung nih,"
Safira menggeleng pelan. "Enggak ah. Gue nggak selera makan. Lo kalah laper ke kantin aja, gue disini nggak papa. Nggak bakalan ada yang gigit juga,"
Ava terkekeh pelan lalu menabok kepala Safira pelan. "Gue juga nggak laper. Udah ah gue mau ke kelas Agnes dulu,"
Ava bangkit mengelus-elus punggung Safira pelan. "Nggak baik tahu cewek cantik lontang-lantung gini." Safira terkekeh, ingin muntah rasanya.
Ava berjalan ke luar kelas menuju X Ips 3 menyusul Agnes, sepeninggal Ava, Dino dan Revan menyusul Safira dan duduk di depannya.
"Eeh Fir, mau tanya kakel kita si Aras itu emang mau deketin Ava, ya?" tanya Dino antusias. Safira menghela nafas berat.
Tak bisa, kah, sehari saja kedua orang itu tidak mengganggu ketenangannya.
Safira menatap kedua orang somplak itu malas, lalu tersenyum simpul. Tiba-tiba ide jahil keluar dari otaknya. "Iya, udah hampir jadian malahan, kalian nggak bakalan menang deh lawan kak Aras, tahu, 'kan, kak Aras itu, siapa?"
Dino dan Revan memberengut kesal, seperti kehilangan semangat dan putus asa. Jelas mereka akan kalah, dilihat dari lubang bekas isi bolpoin saja sudah jelas bahwa cowok yang bernama Aras akan menang.
Dino dan Revan saling bertatap melas dan di lebay-lebaykan. "Huwaaaaaa emang nasib kita, Bro, harus jomblo dan selalu tersakiti!" detik berikutnya mereka berdua saling berpelukan dan menguatkan.
Safira menatap mereka jijik.
Jeruk kok makan jeruk?
"Eeh, tapi bentar ..." Revan melepaskan pelukannya, menyadari sesuatu, "... Fir, tadi lo bilang mereka hampir jadian?" Safira mengangguk malas.
"Kalau dipikir pake logika, mereka, 'kan, baru kenal kemarin, lha kok bisa hampir jadian?" Dino mangguk-mangguk seperti anak kecil.
"Bukannya bertahap, yaa? Kenalan, pdkt, terus abis itu kalau udah nyaman dan ngerasa cocok baru jadian?" jelas Dino. Sekarang gantian Revan yang mangguk-mangguk. Sedangkan Safira merutuki kebodohannya.
Revan dan Dino bangkit lalu menatap safira sengit. "Nggak masuk akal Fir, alasan lo! Emang kita se-bodoh itu, lo kerjain?" rajuk Dino lebay lalu pergi.
"Dasar!" Revan berkata sambil menunjuk kepala Safira, lalu pergi.
Safira menyadari sesuatu, kali ini dirinya yang terlampau bodoh atau kedua orang itu yang tidak gampang dibodohi? Walau sudah jelas mereka berdua itu bodoh.
Kayaknya gue udah ketularan virus dedel mereka deh?
***
Ava, Agnes, Syarifa, Tiana, Bagus,dan, Rio, mereka duduk bergerombol ada yang bersandar di pinggiran meja, ada juga yang duduk di kursi. Mereka tertawa ngakak dan diikuti tertawaan seluruh penghuni kelas X Ips 3 saat melihat cewek yang katanya Agnes namanya Atul. Cewek cupu berkaca mata, dan berambut kepang terpeleset kulit pisang yang sengaja di letakkan di pintu masuk oleh salah satu teman cowo Agnes bernama, Arim cowo bertubuh gempal.
Miris, kasihan sekali malah gadis itu yang kena jebakannya.
Atul masih duduk di lantai sambil mengusap ngusap pantatnya yang sakit. Sebuah kenakalan remaja yang biasa di lakukan di usia mereka. Atul bangkit dan berjalan terbungkuk-bungkuk menuju tempat duduknya di barisan paling depan.
"Udah ah, sakit perut gue. Kasian tahu si siapa namanya itu? Ah iya Atul," kata Ava mencoba berhenti tertawa, mengusap air matanya yang sedikit keluar.
"Tapi bahaya tahu kalau gitu, nanti tulang ekornya bisa patah, atau justru bikin orang mati," jelas cowok bernama Rio.
"Rim, buang tuh kulit pisang! Lo mau bikin orang mati? Emang lo mau tanggung jawab?" teriak cowok bernama Bagus pada Arim.
...
...
...(Bagus Aditiya Hermansyah)...
Dengan sigap Arim segera memungut kulit pisang itu dan membuangnya ke tempat sampah yang ada di luar kelas, lalu kembali ke dalam kelas dan menyusul Atul. "Maafin gue yaa, Tul!" lirihnya dengan menyatukan kedua tangan. Terlihat Atul hanya diam membaca lks antara malu dan kesal. Tidak terlalu bisa di artikan.
"Eeh gimana kemarin, yang kak Aras, kak Gilang sama kak Uki? Sekolah pada gempar tahu nggak gara-gara mereka nyamperin kalian," tanya Syarifa.
Agnes menghela nafas berat. "Yaa gitu deh, maklum lah cewek cantik famous kayak kita di samperin cowok ganteng," canda gadis itu.
Ava tersenyum lebar. "Mereka nulisin nomor WhatsApp nya ke hp kita,"
"Gila! Gila! Gimana ceritanya, coba?!" tanya Tiana antusias.
Ava dan Agnes saling melempar senyuman, dengan bangga Ava menjelaskan kejadian kemarin secara lengkap dan detail.
"Wah! Wah! Ada yang bakal jadian nih sama si most wanted dan sultannya sekolah?" ledek Rio di sertai kekehan.
"Tapi kalau menurut gue ada yang kurang sama kak Aras," jelas Ava terus terang.
"Lo gila, Va? Kurang dari mananya coba? Ganteng, kaya raya, baik pula. Kala gue sih langsung pepet," sergah Syarifa semangat.
"Itu mah kalau lo, Fa. Kalau gue mah beda orangnya. Kan, gue juga punya kriteria sendiri," sambung Ava menyombongkan diri.
"Ya, ya, ya, ya. Terserah lo lah, Va!" Syarifa mangguk-mangguk. Ava sangat keras kepala dan susah di atur.
"Pengumuman untuk semua siswa kelas X di harapkan besok yaitu hari sabtu mempersiapkan diri secara lahir maupun batin untuk berkemah di sekolah selama satu hari,"
"Dalam rangka menyambut datangnya siswa baru kelas X, di harap partisipasinya. Setiap kelas akan di bagi sepuluh kelompok dan tentu saja di acak. Dengan satu kakak pembimbing di setiap kelompoknya,"
"Karena nanti saat malam hari ada lomba, tunjuk orang bebas mau berapa saja satu kelompok juga boleh, untuk menampilkan sesuatu untuk di tampilkan di atas panggung,"
"Dan yang menang akan mendapat hadiah limited edition dari kita para kakak pembimbing kalian. Yang pastinya tidak akan mengecewakan kalian semua,"
"Hari ini di pulangkan lebih cepat yaitu tepat jam 10:00 pagi untuk bersiap-siap agar nantinya tidak panik dan gugup. Juga jangan lupa untuk setiap kelompok membuat grup agar bisa mendiskusikan semuanya,"
"Pembagian kelompok, barang-barang keperluan, pengumuman dan peraturan lain nya secara lebih lengkap sudah tercantum di mading sekolah. Jika satu anak tidak mengikuti kemah, maka seluruh kelas X akan di hukum, jika sakit harus ada izin surat dari dokter, absen dulu, setelah itu boleh pulang dan tidak mengikuti kemah,"
"Terimakasih atas perhatiannya dan sampai jumpa besok."
Itulah pengumuman yang di siarkan oleh kakak kelas dengan suara cewek di setiap central kelas. Seluruh kelas mungkin akan bersorak malas untuk itu.
Siapa yang mau repot membawa segala jenis barang, dan harus repot-repot untuk hal itu, mematuhi peraturan, dan siap di perintah sana sini.
"Ava," panggil Bagus memecah keheningan yang terjadi beberapa detik yang lalu. Setelah pengumuman itu di siarkan.
"Apaan?" tanya Ava menatap Bagus.
"Lo, liat nggak cowok yang lagi ngobrol sama teman-temannya di sebelah utara duduk di barisan tengah? Seragamnya motif batik warna biru, " Ava dan yang lainnya mengikuti arah mata Bagus.
"Iya, gue liat." jawab Ava kembali menatap bagus.
"Itu mah Alan, si cowo cuek dan irit ngomong. Nggak famous sih tapi manis orangnya ..." jelas Agnes menggaruk tengkuknya yang memang gatal, "... lo liat aja deh kalau dia ketawa, pasti matanya agak ngilang gitu. Tapi itu hal langka karena dia jarang ketawa." Ava menautkan kedua alis nya.
Bingung.
...
...
...(Alan Turino Alexander)...
"Jadi, pas lo masuk ke kelas ini tadi, dia lekat banget liatin lo. Kayaknya, dia tertarik sama lo. Itu sih kalau gue nggak salah liat." jelas Bagus agak berbisik.
Sekali lagi, Ava melihat ke arah cowok itu yang tengah diam mendengarkan salah satu temannya berbicara.
Ava lagi, lagi menautkan satu alisnya. Diam sambil memikirkan sesuatu.
Cuek?
...***...
...[Dedel di daerah Aku itu kalau dalam bahasa Indonesia artinya Bodoh]...
...***...
...Ditulis tanggal 08 April 2020...
...Dipublish tanggal 14 Februari 2021...
...***...
...Jangan lupa tinggalkan jejak untuk menghargai karya Author, supaya Authornya juga senang dan semangat nulisnya. Nanti kalau kalian nemu ada yang copas cerita Aku atau apa tolong banget kasih tahu Aku, ya! Tapi ngasih tahunya jangan komen, langsung aja chat Aku. Thank you and happy reading....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Emak Femes
Halo, mamaknya Rocky dari Goodbye Mr.Playboy mampir kemari 👋👋
2021-07-04
0
Miss haluu🌹
Kisah para ABG labil😁😁
2021-03-30
0