Eternal Pride : The Last Immortal
'Kenapa malah menjadi begini?!' Pikir remaja yang saat ini sedang mengendarai pesawat yang di serang oleh jet tempur yang tidak diketahui.
~8 jam sebelumnya~
"Hari yang damai" ucap seorang remaja sambil tiduran di bawah sebuah pohon yang rindang.
*Beep beep
Suara smartphone bergetar bertanda ada seseorang yang memanggil. Setelah itu ia mulai mengambil smartphone tersebut dari saku celananya dan melihat di sana tertera nama Zed O'Brien. Setelah itu ia mengangkat panggilan tersebut.
"Ya di sini dengan Herzend" ucap remaja tersebut.
"Herzend, ada permintaan dari klien" suara seorang pria yang keluar dari smartphone milik remaja yang bernama Herzend tersebut.
'Lagi?' Pikir Herzend dengan nada yang tidak semangat. "Jadi siapa targetnya?" Ucap Herzend.
"Sinomiya Souji, seorang perdana menteri yang telah terbukti korupsi dan merupakan pengedar obat-obatan terlarang. Tindakannya tersebut tidak diketahui oleh pemerintah lain" ucap suara dari smartphone tersebut.
"Lokasi?" Ucap Herzend dengan nada yang terdengar serius.
"Lokasi kali ini berada di Jepang" suara dari smartphone tersebut.
"Baiklah, lokasi lengkapnya kirim saja lewat email" ucap Herzend. Setelah itu dia mengakhiri panggilan tersebut dan mulai berjalan menuju kerumahnya untuk mempersiapkan hal-hal yang ia butuhkan untuk permintaan kali ini.
Herzend merupakan seorang pembunuh bayaran kelas atas, kepala Herzend di hargai dengan nilai yang sangat fantastis karena ia merupakan pembunuh bayaran yang sangat lihai. Tidak pandang bulu, tua maupun muda, jika ada permintaan datang Herzend akan membunuh targetnya. Herzend di paksa menjadi pembunuh bayaran karena silsilah keluarganya, mau tidak mau dia harus menurutinya.
"Baiklah, semua sudah siap" ucap Herzend yang telah selesai memeriksa barang bawaannya. Setelah itu dia mulai keluar kamarnya dan menuju garasi. Di sana terdapat sebuah sepeda motor, Herzend langsung menyalakan mesinnya dan mulai menarik gasnya untuk melaju.
~Beberapa saat kemudian~
Herzend sudah sampai di bandara dan mulai menyimpan kendaraannya ke garasi yang dibuat khusus untuk para pembunuh bayaran.
*Beep beep
Suara smartphone Herzend bergetar kembali, dia langsung mengangkat panggilan tersebut.
"Ya, dengan Herzend disini" ucap Herzend mengangkat panggilannya sambil berjalan membawa koper.
"Aku sudah menyiapkan tiket pesawat untuk mengantarmu ke Jepang" suara Zed yang keluar dari smartphone.
"Ya, terima kasih" ucap Herzend. Setelah itu ia mengakhiri panggilan tersebut dan mulai berjalan menuju pintu masuk bandara.
Tidak lama kemudian Herzend mulai menaiki sebuah pesawat. Setelah beberapa saat pesawat tersebut mulai lepas landas.
'Sepertinya ini akan berjalan dengan lancar' pikir Herzend. Tapi setelah terbang cukup jauh, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang berasal dari ekor pesawat yang sedang di tumpangi oleh Herzend.
'Apa itu? Serangan musuh? Apakah mereka tau kalau aku sedang berada di dalam pesawat ini?' pikir Herzend. Setelah itu Herzend berlari menuju ruang kendali pesawat tersebut. Saat Herzend sampai di ruang kendali pesawat tersebut dia kaget karena di sana tidak ada pilot. Herzend mulai duduk di kursi dan mulai mengendarai pesawat tersebut.
"Sial! Sial! Sial! Siapa yang membocorkan informasi kalau aku ada di pesawat ini?!" Ucap Herzend selagi mengotak-atik tombol yang ada di ruang kendali pesawat, tapi... Tiba-tiba sebuah senapan mengenai bagian belakang kepala.
"Saatnya mengucapkan kata perpisahan Herzend!" Suara tersebut terdengar tidak asing... Ya dia adalah Zed.
"Sudah ku duga kalau ini kerjaan kau, Zed!" Ucap Herzend.
"Maaf ya Herzen, sudah saatnya kau pergi ke neraka" ucap Zed.
"Untuk apa kau melakukan ini?!" Ucap Herzen.
"Tentu saja uang!" Balas Zed.
"Ap-?! Hanya karena itu kau ingin membunuhku?!" Ucap Herzen.
"Tentu saja bukan hanya itu. Aku di perintahkan atasan, agar bisa membunuhmu aku bahkan harus menyewa sebuah pesawat" ucap Zed.
"Cih! Orang tua sialan itu!" Ucap Herzen.
"Kalau begitu sampai jumpa, Herzen!" Ucap Zed selagi menarik pelatuk dari pistol tersebut.
*Duarrr
Herzend menghindar dengan cepat sehingga peluru tersebut hanya menggores pipi kirinya. Setelah menghindar, Herzend langsung menghantam kepala Zed dengan tinjunya yang membuat Zed terpental dan menjatuhkan senjatanya.
"Gahhh!!!" Teriak Zed yang menghantam dinding.
Herzend tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, dia langsung menendang perut Zed.
"Guahh!!" Teriak Zed dengan di iringi keluarnya darah dari mulutnya.
Tendangan Herzend sangat keras, saking kerasnya Zed hampir kehilangan kesadarannya.
Herzend langsung menarik kerah Zed dan meninju wajah Zed berkali-kali sehingga membuat Zed bonyok.
Selagi di pukuli Herzend, Zed menendang perut Herzend dengan keras yang membuat Herzend melepaskan genggamannya dari kerah Zed.
Zed juga tidak mau kalah, dia langsung menendang wajah Herzend dengan keras.
"Gahh!" Teriak Herzend.
Akibat tendangan dari Zed, Herzend Terbaring lemas. Zed langsung menduduki perut Herzend dengan keras yang membuat Herzend muntah darah, Zed langsung memukuli wajah Herzend berkali-kali sehingga wajah Herzend bonyok.
Setelah lama memukul Herzend, Zed berdiri dan berjalan mengambil pistolnya. Herzend juga mengambil pistolnya yang dia sembunyikan di balik jaket, dan mereka saling menodongkan senjatanya.
"Waktunya perpisahan Herzend!" Teriak Zed.
"Begitu juga denganmu Zed!" Balas Herzend.
Mereka menarik pelatuk pistolnya masing-masing.
*Duarr Duarr
Suara 2 tembakan di waktu yang sama. Peluru yang di tembakkan Zed mengenai perut Herzend, dan begitu pula dengan peluru yang di tembakkan Herzend, pelurunya langsung mengenai jantung Zed yang membuat Zed mati di tempat, sedangkan Herzend masih memiliki kesadaran walau pun sudah lemah.
"Hahh... Hahh... Panas sekali! Apakah ini rasanya akan mati?" Gumam Herzend.
Pendarahannya sangat parah, sehingga beberapa kali membuat Herzend hampir kehilangan kesadarannya.
"Aku sangat mengantuk... Haah... Akhir yang pantas untuk seorang pembunuh sepertiku" ucap Herzend "di khianati oleh orang yang aku percaya... Haah... Haah... Aku sudah mencapai batas" lanjut Herzend dengan nada yang melemah.
"Uhk... Sial!" Ucap Herzend disertai batuk darah.
Perlahan Herzend menutup matanya sampai dia kehilangan kesadaran sepenuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Sang Pencipta
bergetar ko bunyi nya *beep beep? aneh wkwk
2022-06-26
0
Xander Krow(Shadow_Monarch)
nyimak dulu
2020-12-23
1
Syella Alvionita
cggjcjvjvjvjxdkhdjfjdjfbgjskgksj gj fjdbfbbfbdjgjfjgjdjffjffjfjfhfhfhfhdhdhdhdhdekfhrjdyyeyrjdheidh je rjrvt gueht tuet ye tut rif fuhgt jruy fuby ie g
2020-10-28
0