"Pertama aku perlu mengolah Kristal Wurtzite menjadi bilah pedang, rantai, dan kawat" ucap Enzi sambil mengambil Kristal Wurtzite dari Dimensional Storage.
"[Crafting - Fluid and Lines]" setelah Enzi mengatakan itu, Kristal Wurtzite mulai bersinar dan perlahan berubah bentuk sesuai yang Enzi bayangkan.
Setelah beberapa menit akhirnya selesai, Kristal Wurtzite yang Enzi olah, kini sudah jadi bilah pedang jepang dengan panjang 1,5 meter, rantai yang panjangnya tidak di ketahui, dan kawat benang yang panjangnya sekitar 1,5 meter.
"Fuhhh.... Akhirnya selesai juga" ucap Enzi "sekarang tinggal membuat gagang pedangnya, dan busurnya saja menggunakan ranting pohon kehidupan" lanjutnya sambil mengeluarkan ranting pohon kehidupan.
"[Crafting - Lines]" ucap Enzi.
Prosesnya sama seperti tadi. Namun, saat mengolah Kristal Wurtzite harus mencairkan kristalnya agar lebih mudah di olah lalu membentuknya, sedangkan pengolahan ranting pohon kehidupan hanya perlu membentuknya, dengan kata lain hanya perlu di pahat.
Sekitar 10 menit, akhirnya gagang pedang serta busurnya selesai. Enzi terlihat sangat kelelahan karena membuat senjata membutuhkan Energy dalam jumlah banyak.
"Haahh... Haahh... Haahh... Ti–tinggal 1 langkah lagi untuk membuat senjata. Haahh... Haahh... Haahh... Me–membuat senjata mungkin akan sangat sulit untuk avatar ini" gumam Enzi dengan nafas yang tidak teratur.
"Baiklah aku tidak tau apakah ini akan berhasil atau tidak, tapi di duniaku sebelumnya aku melatih stamina dan tenaga dalam dengan menyerap energi alam yang ada di sekitarku" ucap Enzi sambil duduk bersila.
Enzi duduk bersila tujuannya karena dia ingin menyerap energi alam dengan cara bertapa. Di dunia sebelumnya, Enzi berlatih menggunakan 2 metode, salah satunya adalah menyerap energi alam untuk menambah kapasitas staminanya. Dan metode yang satunya lagi yaitu latihan otot, tidak perlu di jelaskan lagi latihan otot bagaimana metodenya.
Di dunia ini metode menyerap energi alam tidak ada, makannya Enzi sedikit ragu untuk menggunakan metode ini. Tapi jika metode menyerap energi alam ternyata bisa di gunakan, mungkin Enzi dapat menjadi kuat tanpa harus menaikkan levelnya.
Setelah 12 jam Enzi bertapa, akhirnya dia membuka matanya.
"Hmm... Aku tidak dapat merasakan apa-apa" ucap Enzi "hmm... Ah! Benar! Kita lihat statusku!" Teriaknya.
"[Status]"
Status
Name : Enzi Adiyaksa
Title : Cultivator
Job : Samurai
Race : Human
Age : 17
Attribute : Fire, Water, Wind, Earth, Dark, Light
Level : 57
Intensity : 7.000
Ingenuty : 8.000
Legerity : 12.000
Tenacity : 5.000
Energy : 20.000
"Ternyata berpengaruh! Dan statusku juga meningkat dengan pesat!" Ucap Enzi terkagum-kagum.
"Dengan begini aku dapat melanjutkan pembuatan senjata sekarang tanpa menunggu energinya terisi kembali!" Ucap Enzi.
Enzi hanya fokus melihat ke arah statistik dan dia belum menyadari title baru yang dia dapatkan. Enzi langsung menutup layar statusnya tanpa memperdulikan yang lainnya dan langsung melanjutkan pembuatan senjatanya.
"Baiklah aku butuh beberapa Attribute Core dan beberapa bahan yang dapat aku gunakan untuk menghias senjataku!" Ucap Enzi sambil mengeluarkan bahan-bahan yang dia butuhkan.
"Pertama kita mulai dari katana dulu" ucap Enzi sambil menggenggam katana dan bahan yang dia pakai untuk mengupgrade katana nya.
"[Crafting - Combine]" ucap Enzi.
Katana serta bahan-bahan yang ada di tangan Enzi mulai bersinar dan melayang berputar di udara. Bahan-bahan dan katana mulai menyatu sehingga bersinar sangat terang.
Setelah 5 menit, akhirnya pembuatan katana selesai.
"Fuh... Pembuatan katana selesai!" Ucap Enzi sambil memegang katana yang dia buat. "Aku akan melihat status katana ini, karena aku membuatnya tanpa resep, mungkin katana ini akan menjadi sampah atau barang yang sangat berharga" lanjutnya.
Enzi memfokuskan pandangannya ke arah katana dan mengatakan.
"[Status]"
Status Weapon
Name : -
Type : Katana
Attribute : Fire, Water, Wind, Earth, Dark, Light
Class : Legend
"Bingo! Senjata super langka berhasil di dapatkan!" Teriak Enzi dengan semangat.
Tiba-tiba panel notifikasi muncul.
Pemberitahuan!
Selamat kau mendapatkan gelar [Supreme BlackSmith]!
"Title blacksmith langsung supreme?!" Ucap Enzi "siapa peduli sih" lanjutnya dengan nada yang tidak peduli.
"Aku harus menamai senjata yang aku buat" gumam Enzi sambil memikirkan nama senjata.
10 menit kemudian...
"Baiklah aku akan menamai katana ini dengan nama Kusanagi" ucap Enzi.
Nama ini Enzi ambil dari katana yang ada di dunia sebelumnya, yaitu pedang yang lahir dari ular berkepala delapan, yakni Yamata no Orochi.
"Baiklah sekarang tinggal 2 senjata lagi!" Ucap Enzi yang mulai membuat senjatanya.
60 menit kemudian...
"Akhirnya selesai!" Ucap Enzi yang terengah-engah kecapean.
"Aku membuat 3 senjata dan semuanya masuk class legend. Aku bahkan sudah menamai ketiga senjata ini, walaupun namanya terbilang asal-asalan tapi lebih baik dari pada di kasih nama yang tidak jelas" ucap Enzi.
"[Status]"
Status Weapon
Name : Kusanagi
Type : Katana
Attribute : Fire, Water, Wind, Earth, Dark, Light
Class : Legend
Status Weapon
Name : Type 01
Type : Long Bow
Attribute : Fire, Water, Wind, Earth, Dark, Light
Class : Legend
Status Weapon
Name : Type 01
Type : Chain
Attribute : Fire, Water, Wind, Earth, Dark, Light
Class : Legend
"Akhirnya aku dapat melanjutkan ke tujuan yang berikutnya. Aku akan mengetes senjata ini dan mencari kota atau desa terdekat untuk mengumpulkan informasi mengenai dunia ini lebih lanjut" ucap Enzi.
"Dan aku harus mencari tau lebih jelas tentang asal-usul si pahlawan... Pahlawan asli dunia ini atau pahlawan panggilan dari dunia lain" ucap Enzi dengan wajah serius.
"Untuk sekarang aku mau tidur!" ucap Enzi sambil berbaring dan terlelap tidur saat itu juga.
Keesokan pagi hari
Perlahan-lahan Enzi membuka matanya karena sinar matahari serta siulan burung yang membangunkannya.
"Hoaamm... Enak sekali tidurku, walaupun cuma berselimut daun pohon pisang" ucapnya sambil berjalan menuju sungai yang terletak tidak jauh dari tempat Enzi tidur.
Sesampainya di sungai, Enzi membasuh mukanya. Setelah selesai, Enzi berjalan mengikuti hilir sungai.
Beberapa saat Enzi berjalan, dia melihat seorang perempuan yang kelihatannya sedang mandi.
"Hoho... Ada perempuan yang sedang mandi" ucap Enzi.
Perlahan-lahan Enzi maju, dia berniat untuk bersembunyi dan terus mengintip perempuan tersebut.
*Kreekk
"Siapa di sana?!" Teriak perempuan tersebut.
"Oh... Sial!" Ucap Enzi.
Enzi tidak sengaja menginjak ranting pohon. Itu membuat perempuan tersebut menjadi waspada.
"Sial... Karena sudah begini bersembunyi tidak ada gunanya" pikir Enzi.
Enzi langsung keluar dari semak-semak.
"Maaf, aku tidak bermaksud melakukan hal jahat, aku hanya ingin bertanya–" ucap Enzi.
Sebelum Enzi selesai bicara, perempuan tersebut sudah memakai pakaiannya. Dia mengambil pedangnya dan langsung menyerang Enzi, tapi Enzi menghindari semua serangan yang di berikan perempuan itu dengan mudahnya.
"Hampir saja" ucap Enzi
Perempuan itu mengambil jarak karena dia menyadari semua serangan yang dia berikan meleset semua.
"Dengarkan penjelasan dariku dulu!" Ucap Enzi "aku tidak bermaksud jahat" lanjutnya.
"Tapi kau melihatnya kan?!" Ucap perempuan tersebut.
"Ya, aku melihat semuanya" ucap Enzi dengan wajah tak berdosa.
Perempuan tersebut marah dan langsung mengayunkan pedangnya secara vertikal ke arah Enzi. Tapi Enzi memegang pedangnya dan langsung menghancurkan pedang perempuan tersebut.
"Sudah aku bilang, dengarkan penjelasan dariku dulu!" Ucap Enzi sambil mengeluarkan sedikit aura membunuh, tapi itu cukup membuat perempuan itu ketakutan.
Perempuan tersebut gemetar ketakutan. Enzi yang menyadari hal itu langsung menghilangkan aura membunuhnya. Perempuan itu duduk lemas karena ketakutan.
"Maaf, aku terlalu berlebihan" ucap Enzi "aku hanya ingin bertanya dimana kota atau desa terdekat dari sini" ucap Enzi sambil mengulurkan tangannya untuk membantu perempuan tersebut berdiri.
Perempuan tersebut terlihat ragu, tapi dia akhirnya menggenggam tangan Enzi untuk membantunya berdiri. Enzi melihat pedang perempuan itu yang sudah hancur.
"Maaf sudah menghancurkan pedangmu, aku akan membuatkan pedang yang baru untukmu" ucap Enzi.
"Ti-tidak apa-apa, lagi pula aku yang langsung menyerang tanpa mendengarkan penjelasan darimu terlebih dahulu" ucap perempuan tersebut.
"Oh iya, namaku Enzi Adiyaksa, kau bisa memanggilku Enzi" ucap Enzi sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
"Aku Lora Vicious, kau bisa memanggilku Lora" ucap perempuan tersebut yang memperkenalkan dirinya Lora.
"Salam kenal, Lora" ucap Enzi.
"Ya, salam kenal juga, Enzi" balasnya.
"Ngomong-ngomong kenapa kau ada di sini?" Tanya Lora.
"Em... Bagaimana bilangnya ya... Aku tersesat? Entahlah, yang aku ingat ketika aku bangun, aku sudah ada di hutan ini" jelas Enzi.
"Begitu ya" ucap Lora.
"Kalau kau? Kenapa kau ada di sini?" Tanya Enzi.
"Aku selesai menjalankan quest, dan ingin membersihkan badan, dan setelah itu kau datang" jelas Lora.
"Ahaha... Bagaimana bilangnya ya, maaf" ucap Enzi sambil membungkuk meminta maaf.
"Tidak apa-apa, kalau begitu aku akan memandu mu, dan kau akan mengganti senjataku. Dengan begitu kita impas" ucap Lora.
"Baiklah" balas Enzi.
"Tapi kau sangat hebat ya... Yang bisa menghindari serangan beruntun dariku hanya beberapa orang saja" ucap Lora.
"Tidak, aku hanya sedikit lebih kuat darimu, itu saja" ucap Enzi.
"Hmm... Baiklah, setelah makan kita akan berangkat" ucap Lora.
"Ya, mohon bimbingannya" balas Enzi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Katakiri
Konichiwa mantap gaes (^o^)
2021-05-22
1
lagi gabut
what
2020-08-23
4
¤Pensiunan_Fbi¤
w kira mc nya gak bakal makan,soal soal nya udah dari dia turun kedunia ampe tadi gak pernah makan
2020-05-28
6