'Kenapa malah menjadi begini?!' Pikir remaja yang saat ini sedang mengendarai pesawat yang di serang oleh jet tempur yang tidak diketahui.
~8 jam sebelumnya~
"Hari yang damai" ucap seorang remaja sambil tiduran di bawah sebuah pohon yang rindang.
*Beep beep
Suara smartphone bergetar bertanda ada seseorang yang memanggil. Setelah itu ia mulai mengambil smartphone tersebut dari saku celananya dan melihat di sana tertera nama Zed O'Brien. Setelah itu ia mengangkat panggilan tersebut.
"Ya di sini dengan Herzend" ucap remaja tersebut.
"Herzend, ada permintaan dari klien" suara seorang pria yang keluar dari smartphone milik remaja yang bernama Herzend tersebut.
'Lagi?' Pikir Herzend dengan nada yang tidak semangat. "Jadi siapa targetnya?" Ucap Herzend.
"Sinomiya Souji, seorang perdana menteri yang telah terbukti korupsi dan merupakan pengedar obat-obatan terlarang. Tindakannya tersebut tidak diketahui oleh pemerintah lain" ucap suara dari smartphone tersebut.
"Lokasi?" Ucap Herzend dengan nada yang terdengar serius.
"Lokasi kali ini berada di Jepang" suara dari smartphone tersebut.
"Baiklah, lokasi lengkapnya kirim saja lewat email" ucap Herzend. Setelah itu dia mengakhiri panggilan tersebut dan mulai berjalan menuju kerumahnya untuk mempersiapkan hal-hal yang ia butuhkan untuk permintaan kali ini.
Herzend merupakan seorang pembunuh bayaran kelas atas, kepala Herzend di hargai dengan nilai yang sangat fantastis karena ia merupakan pembunuh bayaran yang sangat lihai. Tidak pandang bulu, tua maupun muda, jika ada permintaan datang Herzend akan membunuh targetnya. Herzend di paksa menjadi pembunuh bayaran karena silsilah keluarganya, mau tidak mau dia harus menurutinya.
"Baiklah, semua sudah siap" ucap Herzend yang telah selesai memeriksa barang bawaannya. Setelah itu dia mulai keluar kamarnya dan menuju garasi. Di sana terdapat sebuah sepeda motor, Herzend langsung menyalakan mesinnya dan mulai menarik gasnya untuk melaju.
~Beberapa saat kemudian~
Herzend sudah sampai di bandara dan mulai menyimpan kendaraannya ke garasi yang dibuat khusus untuk para pembunuh bayaran.
*Beep beep
Suara smartphone Herzend bergetar kembali, dia langsung mengangkat panggilan tersebut.
"Ya, dengan Herzend disini" ucap Herzend mengangkat panggilannya sambil berjalan membawa koper.
"Aku sudah menyiapkan tiket pesawat untuk mengantarmu ke Jepang" suara Zed yang keluar dari smartphone.
"Ya, terima kasih" ucap Herzend. Setelah itu ia mengakhiri panggilan tersebut dan mulai berjalan menuju pintu masuk bandara.
Tidak lama kemudian Herzend mulai menaiki sebuah pesawat. Setelah beberapa saat pesawat tersebut mulai lepas landas.
'Sepertinya ini akan berjalan dengan lancar' pikir Herzend. Tapi setelah terbang cukup jauh, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang berasal dari ekor pesawat yang sedang di tumpangi oleh Herzend.
'Apa itu? Serangan musuh? Apakah mereka tau kalau aku sedang berada di dalam pesawat ini?' pikir Herzend. Setelah itu Herzend berlari menuju ruang kendali pesawat tersebut. Saat Herzend sampai di ruang kendali pesawat tersebut dia kaget karena di sana tidak ada pilot. Herzend mulai duduk di kursi dan mulai mengendarai pesawat tersebut.
"Sial! Sial! Sial! Siapa yang membocorkan informasi kalau aku ada di pesawat ini?!" Ucap Herzend selagi mengotak-atik tombol yang ada di ruang kendali pesawat, tapi... Tiba-tiba sebuah senapan mengenai bagian belakang kepala.
"Saatnya mengucapkan kata perpisahan Herzend!" Suara tersebut terdengar tidak asing... Ya dia adalah Zed.
"Sudah ku duga kalau ini kerjaan kau, Zed!" Ucap Herzend.
"Maaf ya Herzen, sudah saatnya kau pergi ke neraka" ucap Zed.
"Untuk apa kau melakukan ini?!" Ucap Herzen.
"Tentu saja uang!" Balas Zed.
"Ap-?! Hanya karena itu kau ingin membunuhku?!" Ucap Herzen.
"Tentu saja bukan hanya itu. Aku di perintahkan atasan, agar bisa membunuhmu aku bahkan harus menyewa sebuah pesawat" ucap Zed.
"Cih! Orang tua sialan itu!" Ucap Herzen.
"Kalau begitu sampai jumpa, Herzen!" Ucap Zed selagi menarik pelatuk dari pistol tersebut.
*Duarrr
Herzend menghindar dengan cepat sehingga peluru tersebut hanya menggores pipi kirinya. Setelah menghindar, Herzend langsung menghantam kepala Zed dengan tinjunya yang membuat Zed terpental dan menjatuhkan senjatanya.
"Gahhh!!!" Teriak Zed yang menghantam dinding.
Herzend tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, dia langsung menendang perut Zed.
"Guahh!!" Teriak Zed dengan di iringi keluarnya darah dari mulutnya.
Tendangan Herzend sangat keras, saking kerasnya Zed hampir kehilangan kesadarannya.
Herzend langsung menarik kerah Zed dan meninju wajah Zed berkali-kali sehingga membuat Zed bonyok.
Selagi di pukuli Herzend, Zed menendang perut Herzend dengan keras yang membuat Herzend melepaskan genggamannya dari kerah Zed.
Zed juga tidak mau kalah, dia langsung menendang wajah Herzend dengan keras.
"Gahh!" Teriak Herzend.
Akibat tendangan dari Zed, Herzend Terbaring lemas. Zed langsung menduduki perut Herzend dengan keras yang membuat Herzend muntah darah, Zed langsung memukuli wajah Herzend berkali-kali sehingga wajah Herzend bonyok.
Setelah lama memukul Herzend, Zed berdiri dan berjalan mengambil pistolnya. Herzend juga mengambil pistolnya yang dia sembunyikan di balik jaket, dan mereka saling menodongkan senjatanya.
"Waktunya perpisahan Herzend!" Teriak Zed.
"Begitu juga denganmu Zed!" Balas Herzend.
Mereka menarik pelatuk pistolnya masing-masing.
*Duarr Duarr
Suara 2 tembakan di waktu yang sama. Peluru yang di tembakkan Zed mengenai perut Herzend, dan begitu pula dengan peluru yang di tembakkan Herzend, pelurunya langsung mengenai jantung Zed yang membuat Zed mati di tempat, sedangkan Herzend masih memiliki kesadaran walau pun sudah lemah.
"Hahh... Hahh... Panas sekali! Apakah ini rasanya akan mati?" Gumam Herzend.
Pendarahannya sangat parah, sehingga beberapa kali membuat Herzend hampir kehilangan kesadarannya.
"Aku sangat mengantuk... Haah... Akhir yang pantas untuk seorang pembunuh sepertiku" ucap Herzend "di khianati oleh orang yang aku percaya... Haah... Haah... Aku sudah mencapai batas" lanjut Herzend dengan nada yang melemah.
"Uhk... Sial!" Ucap Herzend disertai batuk darah.
Perlahan Herzend menutup matanya sampai dia kehilangan kesadaran sepenuhnya.
"Dimana ini? Bukannya aku sudah mati?" ucap Herzend.
Saat ini Herzend berada di sebuah ruangan yang sangat terang. Di tengah kebingungannya, Herzend mendengar suara langkah kaki yang mendekatinya.
"Memang benar kau sudah mati, Herzend Necro" ucap seseorang dengan nada yang lembut. Sontak itu membuat Herzen terkejut dan mulai mencari sumber suara tersebut dan di sana terdapat sesosok perempuan yang sangat cantik menurut Herzend.
'Cantiknya' batin Herzen.
"Terima kasih" ucap perempuan tersebut.
'Dia bisa mendengar pikiranku?' pikir Herzen.
"Tentu aku bisa mendengar pikiranmu" balasnya.
"Siapa kau?! Kenapa kau tau namaku?!" Ucap Herzend dengan waspada.
"Kau tidak perlu waspada begitu... Kalau begitu aku akan memperkenalkan diriku" ucapnya "nama saya Aisha, saya adalah Dewi yang memanggil jiwamu kemari" ucap perempuan tersebut yang memperkenalkan dirinya Dewi.
"Dewi? Jadi yang seperti itu beneran ada ya" gumam Herzen.
"Tentu, tapi yang mengetahui tentang kami hanyalah sedikit" ucap Dewi tersebut.
"Kami?" Ucap Herzen dengan nada yang terdengar bingung "jadi bukan hanya kau saja? Berarti masih ada Dewa dan Dewi yang lain" ucap Herzen.
"Tepat sekali, dan aku di tugaskan untuk membimbing jiwa yang telah mati sepertimu" ucap Dewi tersebut.
"Orang sepertiku sudah pasti akan masuk neraka, aku sudah membunuh ratusan bahkan ribuan manusia" ucap Herzen.
"Tenang saja, aku memiliki penawaran bagus untukmu" ucap Dewi itu.
"Dan apa penawaran itu?" Ucap Herzen.
"Apakah kau mau ber-reinkarnasi ke dunia pararel yang dimana kekuatan yang di sebut sihir itu nyata?" Ucap Dewi tersebut.
"Jika kau memanggilku kemari dan menawarkan reinkarnasi ke dunia tersebut... Katakan saja siapa yang ingin kau bunuh" ucap Herzen dengan nada yang terdengar serius.
Dewi tersebut tersenyum "kau cepat mengerti juga, aku ingin kau membunuh pahlawan" ucap Dewi tersebut yang membuat Herzen kaget. "Pahlawan itu bisa dikatakan, orang hebat yang telah menyelamatkan dunia" lanjut Dewi tersebut.
"Mengapa aku membunuhnya? Apakah kau mengharapkan kehancuran dunia atau kau memiliki masalah dengan pahlawan?" Ucap Herzen.
"Benar, itu akan terjadi 5 tahun lagi. Pahlawan akan membunuh raja iblis yang membuat dunia hancur oleh kegelapan" ucap Dewi tersebut. "Namun..." Lanjutnya yang membuat Herzen menunjukan ekspresi yang terlihat serius.
"Namun?" Ucap Herzend dengan nada yang serius.
Dewi tersebut tersenyum namun dengan raut wajah yang sedikit sedih "setelah pahlawan membunuh raja iblis, dunia pun menjadi damai... Namun itu untuk sesaat... Pahlawan tersebut menyalah gunakan kekuatannya. Dia mengambil alih satu persatu kerajaan yang ada di dunia ini dan dia menaikan pajak tanpa memikirkan orang bawah." Ucap Dewi tersebut dengan nada yang sedikit lemas.
(Note: orang bawah di sini adalah orang yang kurang mampu)
"Dan apa alasan kalian memilihku untuk menjalankan tugas ini?" Ucap Herzend dengan nada yang serius.
(Note: kalian di sini adalah para dewa dan dewi)
"Di duniamu yang sebelumnya, kau merupakan pembunuh bayaran nomor 1 dan kau adalah seorang jenius soal membunuh, di usiamu yang masih muda kau sudah menyelesaikan lebih dari ribuan permintaan dan semua permintaan tersebut kau selesaikan tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Karena itu lah kami memilihmu untuk menjalankan tugas ini." Ucap Dewi tersebut.
"Kau sudah tau bahwa aku telah membunuh ribuan manusia, tapi kau masih mau mengirimkan diriku ke sana?" Ucap Herzend dengan nada yang serius.
Dewi itu tersenyum lembut "meskipun kau membunuh tanpa pandang bulu, tapi kami tau kalau kau menyelidiki selalu menyelidiki kejahatan dan kebaikan targetmu, dan kau hanya membunuh manusia-manusia yang jahat" ucap Dewi tersebut yang membuat Herzend terdiam.
"Huft... Jadi kalian tau semuanya ya" ucap Herzend dengan nada pasrah.
"Fufu~ tentu saja, kerena kami adalah Dewa dan Dewi" ucap Dewi tersebut sambil tersenyum.
"Ngomong-ngomong aku akan di reinkarnasi kan dengan keadaan begini kah?" Tanya Herzend.
"Tentu saja tidak" ucap Dewi itu "pertama kau bisa merubah penampilan, termasuk ras juga" Lanjut Dewi tersebut.
"Benarkah?" Ucap Herzend dengan nada yang terdengar bersemangat.
"Fufu~ tentu saja" ucap Dewi "di dunia yang akan kau datangi ada 5 ras" lanjutnya.
"Dan apa saja itu?" Tanya Herzend.
"Pertama ada manusia, kedua ada Elf, ketiga ada Beast, keempat ada Dwarf, dan yang terakhir ada Demon" ucap Dewi tersebut.
"Hanya itu saja?" Tanya Herzend.
"Ada 3 ras lagi yang termasuk ras sangat langka dan kuat, pertama Dragon, kedua Ancient, dan yang terakhir Immortal" ucap Dewi "oh iya, masing-masing ras memiliki keunggulan mereka sendiri. Sebagai contohnya Beast memiliki kekuatan yang lebih kuat dari 4 ras umumnya, dan setiap ras akan berevolusi apabila semua persyaratannya di selesaikan" lanjutnya.
"Apakah aku bebas memilih ras?" Tanya Herzend.
"Tentu saja" ucap Dewi itu.
Herzen terlihat sedang berfikir keras untuk memilih rasnya di dunia yang akan dia datangi.
-1 jam kemudian-
"Baiklah sudah ku putuskan!" Ucap Herzend Dengan nada yang bersemangat "aku memilih ras Immortal" sahutnya.
"Hoho~ kau memiliki pilihan yang bagus" ucap Dewi tersebut "kalau begitu apakah kau ingin merubah penampilanmu?" Lanjutnya.
"Tentu saja!" Ucap Herzend.
Ketika Dewi tersebut mengangkat tangannya, tiba-tiba muncul hologram yang menampilkan wujud Herzend, sontak itu membuat Herzend terkejut.
"Apa ini?!" Ucap Herzend.
"Ah... Tidak apa-apa, itu hanya hologram, dengan hologram itu kau bisa merubah penampilanmu sesukamu" ucap Dewi itu.
"Kalau begini gak akan ada habisnya" ucap Herzend "apakah kau punya beberapa sample atau contoh rupa yang ideal?" Ucap Herzend.
"Fufu~ tentu saja aku punya~" setelah mengatakan itu, Dewi kembali mengangkat tangannya setelah itu muncul sebuah layar transparan yang memperlihatkan beberapa wujud avatar seperti di game "pilihlah sesukamu" setelah mendengar ucapan tersebut, Herzend mengangguk dan mulai memilih penampilannya.
"Ano... Dewi, kenapa semua penampilannya memiliki kesamaan yang mencolok?" Ucap Herzend.
Ya, masing-masing avatar memiliki kesamaan yang mencolok, yaitu setiap avatar memiliki 3 pasang sayap, masing-masing sayapnya berbeda warna.
"Fufu~ karena itu adalah ciri khas penampilan ras Immortal~" ucap Dewi sambil tersenyum manis.
"Kalau begitu apakah aku bisa–" ucap Herzend.
"Tidak!" Balasnya yang memotong omongan Herzend.
"E–eh... Haaa... Sepertinya tidak ada pilihan lain" ucap Herzend pasrah.
"Fufu~ kau benar~" balas Dewi itu.
-30 menit kemudian-
"Ano Dewi... Aku ingin menggunakan penampilan ini di dunia sana" ucap Herzend setelah memantapkan pilihannya.
Penampilan yang di pilih Herzend memiliki tinggi 174cm, tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk, rambutnya pendek dengan warna coklat gelap, dan emas sebagai warna matanya yang membuatnya terlihat sangat berwibawa, penampilan lainnya yah penampilan khas ras Immortal yang di sebutkan tadi.
"Hoho~ kau memiliki selera yang bagus~" ucap Dewi.
"Tetapi tetap saja sayap-sayap ini membuatku sangat mencolok" keluh Herzend.
"Tidak perlu khawatir, itu sangat cocok denganmu~" balas Dewi.
"Sigh..." Tanda Herzend sudah pasrah.
"Fufu~ baiklah kalau begitu kita lanjut ke bagian pemilihan Skill" ucap Dewi sambil mengalihkan pembicaraan.
"Lanjut yang ke dua adalah pemilihan Skill" lanjut Dewi.
"Skill?" ucap Herzend.
"Benar~ kau akan memilih Skill yang akan kau bawa di dunia barumu" lanjutnya.
"Sebelum itu, bisakah kau jelaskan lebih detail mengenai Skill?" Tanya Herzend.
"Tentu~ Skill adalah kemampuan setiap makhluk hidup... Nah, di dunia yang akan kau datangi, Skill terbagi menjadi 5 kelas, diantaranya Low Class, Mid Class, High Class, World Class, dan yang terakhir adalah Divine Class yang merupakan kelas Skill yang paling kuat diantara yang lain. Low Class, Mid Class, High Class adalah Kelas Skilk umum yang sering di gunakan di dunia itu, sedangkan World Class adalah Skill yang dapat merubah dunia, yang mempunyai Skill ini hanyalah beberapa orang saja, dan Divine Class adalah Skill yang setara dengan kekuatan para Dewa dan Dewi. Dan juga setiap Ras memiliki Skill bawaan mereka masing-masing... Oh iya, skill terbagi menjadi 2, skill Pasif dan Skill Aktif, tentang ini kau mungkin sudah mengetahuinya" ucap Dewi panjang lebar menjelaskan tentang Skill kepada Herzend.
"Begitu ya... Aku mengerti, terima kasih telah menjelaskan hal tersebut kepadaku" ucap Herzend.
"Tidak apa-apa~" ucap Dewi sambil tersenyum "baiklah kalau begitu silahkan memilih skill yang kau butuhkan" ucap Dewi sambil menjentikkan jarinya
Setelah Dewi menjentikkan jarinya, tiba-tiba muncul layar transparan yang isinya penuh dengan Skill beserta keterangannya.
"Hmm... Apakah aku bebas memilihnya?" Tanya Herzend.
"Tentu saja~ tapi kau hanya dapat memilih 8 untuk sekarang, sisanya kau bisa mendapatkannya di dunia sana, dan kau juga akan mendapatkan tambahan Skill ras jika kau sudah ke dunia sana" Jawabnya.
"Begitu ya" ucap Herzend "oh iya, apa sihir termasuk skill?" Tanya Herzend.
"Tidak, sihir tergantung atribut mu, kau juga bisa mengembangkan suatu sihir dan menciptakan sihir... Dengan kata lain semua tergantung pada dirimu sendiri" ucap Dewi.
"Begitu ya... Terima kasih atas penjelasannya" ucap Herzend.
"Tidak apa-apa, lagi pula ini adalah tugasku~ oh iya, atribut utama terbagi menjadi 6 yang di antaranya Air, Api, Angin, Tanah, Kegelapan, dan Cahaya, kau juga dapat menggabungkan atribut utama agar bisa menggunakan sub-atribut... Dan ras Immortal dapat mengendalikan semua elemen tersebut" ucap Dewi.
Herzend mengangguk. Dia langsung mencari skill yang akan dia butuhkan di dunia barunya.
-2 Jam Kemudian-
"Aku sudah selesai memilih Dewi" ucap Herzend sambil menunjukkan 6 list yang dia pilih.
[Recovery] - Aktif - Divine (Skill yang dapat memulihkan semua luka dalam sekejap)
[Combat Mastery] - Pasif - Divine (Skill yang dapat membuat si pengguna menguasai semua cara bertarung, mulai dari senjata hingga bela diri)
[Crafting Mastery] - Pasif - Divine (Skill yang dapat membuat si pengguna menguasai semua hal tentang membuat item)
[Acceleration] - Aktif - Divine (Skill yang membuat penggunanya bergerak lebih cepat. Skill ini dapat berkembang hingga membuat waktu berhenti)
[Bomb] - Aktif - Divine (Skill yang membutuhkan perantara seperti batu dan sebagainya, batu yang di tanam Skill ini, dapat membuat ledakan, ledakan di picu oleh pengguna menggunakan kata yang dia pilih. Skill ini dapat berkembang hingga ledakannya mampu menghancurkan segalanya)
[Dimensional Storage] - Aktif - Divine (Skill yang dapat di gunakan sebagai penyimpanan. Ruang Penyimpanan dapat berkembang mengikuti kekuatan penggunanya)
[Take] - Pasif - Divine (Skill yang membuat penggunanya dapat mengambil apapun dari dimensional Storagenya dengan cepat. Kecepatan spawn Item tergantung keinginan pengguna)
[Crafting] - Aktif - Divine (Skill ini dapat membuat penggunanya membuat item dengan instan, namun membutuhkan bahan serta [Crafting Mastery] agar dapat membuat item, tanpa [Crafting Mastery], skill ini tidak dapat di gunakan)
"Dan sisanya aku serahkan pemilihannya kepada Dewi" ucap Herzend.
"Sudah ku duga kau memiliki pilihan yang bagus~" puji Dewi.
"Ahaha... Kau terlalu melebih-lebihkannya" ucap Herzend malu-malu.
"Fufu~ tidak perlu malu" ucap Dewi "baiklah... Semua persiapannya sudah selesai, sekarang tinggal memindahkan mu ke dunia barumu~" ucap Dewi.
"Ano... Aku belum mengetahui tentang pengetahuan di dunia tersebut" ucap Herzend.
"Kalau tentang itu tenang saja! Saat kau sampai di dunia itu kau otomatis akan mendapatkan pengetahuan umum di dunia itu" ucap Dewi.
"Kalau begitu aku dapat tenang, baiklah silahkan mulai pemindahannya" ucap Herzend "Eh tunggu Dewi!" Ucap Herzend.
"Ya? Ada apa?" Tanya Dewi.
"Apakah aku bisa mengubah namaku?" Tanya Herzend, dewi tersebut tersenyum.
"Tentu saja bisa" ucap Dewi.
"Kalau begitu aku ingin mengganti namaku menjadi Enzi Adiyaksa" ucap Enzi.
"Baiklah, pengubahan nama sudah selesai" ucap Dewi.
"Sekali lagi terima kasih Dewi" ucap Enzi sambil membungkukkan badannya.
"Ya, sama-sama... Kalau begitu, aku mendo'akan keselamatanmu, semoga kau beruntung di dunia baru" ucap Dewi dengan senyuman yang cantik.
"Ya, terima kasih Dewi" ucap Enzi.
Perlahan-lahan tubuh Enzi menghilang.
"Semoga kita dapat bertemu lagi,Enzi Adiyaksa" ucap Dewi Alisia sambil melambaikan tangannya.
"Ya... Semoga kita dapat bertemu kembali...." Ucap Enzi yang perlahan-lahan menghilang hingga menghilang seutuhnya.
Enzi POV
Perlahan aku membuka mataku karena sinar matahari yang mengenai kelopak mataku.
"Ugh... Kepalaku sakit" ucapku sambil mencoba berdiri dari posisi duduk bersandar di pohon.
Setelah berhasil berdiri, aku melihat sekeliling untuk mengamati daerah sekitar. Ternyata aku di pindahkan kedalam hutan.
"Benar kata Dewi... Walaupun aku baru sampai, aku dapat mengetahui semua pengetahuan umum yang ada di dunia ini" gumam ku.
Nama dunia ini adalah Celestial, dibandingkan dengan Bumi, Celestial memiliki ukuran yang jauh lebih besar, kira-kira 10× dari besar bumi. Ras yang mendominasi atau yang lebih banyak di dunia ini adalah Human. Dan dunia ini terbagi menjadi 3 Territory atau 3 wilayah, yang pertama Celestine Territory. Celestine Territory rata-rata penduduknya adalah ras Human, kedua Agera Territory. Agera Territory rata-rata penduduknya adalah ras Demon, dan yang terakhir Merithic Territory. Merithic Territory merupakan wilayah Half-Human seperti Dwarf, Elf, dan Beast... Dan di dunia ini ada sebuah pulau yang mengapung di langit. Pulau tersebut di beri nama Mythical Land. Pulau tersebut di huni oleh Magical Beast level tinggi.
"Menurut informasi, aku sedang berada dalam hutan kehidupan yang terletak di Merithic Territory" gumam ku "kurang lebih 10Km ke arah Utara ada kerajaan Demi-Human yang di pimpin oleh Elf" kataku.
Setelah beberapa saat aku berfikir, aku memutuskan untuk berlatih dan mencari pengalaman bertarung di dunia ini terlebih dahulu. Oh iya, sistem dunia ini menggunakan status, tapi yang uniknya di status awal, setiap orang berbeda-beda, dan saat naik level akan mendapatkan poin yang dapat di tambahkan kedalam status mereka masing-masing, tentu saja setiap naik level akan mendapatkan bonus status. Oh iya, status dibagi menjadi 5 yang diantaranya ada Intensity, Ingenuty, Legerity, Tenacity, dan Energy.
(Note: Intensity pengganti Strength, Ingenuty pengganti Intelligence, Legerity pengganti Agility, Tenacity pengganti Vitality, dan Energy pengganti Mana Poin. Dengan kata lain walau berbeda kalimat, namun artinya sama saja)
"Sistem ini sangat merepotkan" keluhku "yah... Kalau sudah begini jalani saja yang ada" ucapku.
"Baiklah mari kita lihat status milikku" ucapku "[Status]" setelah aku mengucapkan itu, di depanku tiba-tiba muncul sebuah layar semi transparan yang memperlihatkan statusku.
Status
Name : Enzi Adiyaksa
Title : Assassin Form Another World, Last Immortal, Weapon Master
Job : Unknown
Race : Immortal
Age : 17
Attribute : Fire, Water, Earth, Wind, Dark, Light
Level : Unknown
Intensity : Unknown
Ingenuty : Unknown
Legerity : Unknown
Tenacity : Unknown
Energy : Unknown
"APA-APAAN DENGAN STATUS YANG PENUH BUG INI?!?!" Teriakku "Sial! Apakah aku kena banned sama Dewa dunia ini?" Gumam ku.
"Bagaimana ini?" Pikirku, saat aku sedang berfikir keras, pandanganku teralihkan ke sayap yang ada di punggungku.
"Apakah aku bisa terbang dengan sayap ini?" Pikirku "kalau begini aku akan latihan terbang terlebih dahulu" ucapku.
"Dan melupakan masalah statusku" pikirku.
"Kalau informasi yang aku dapatkan, hal pertama yang harus di pelajari adalah merasakan sayap sama halnya seperti merasakan kaki dan tangan" gumamku "sip hanya tinggal merasakanya saja kan" ucapku.
Aku berusaha menggerakkan sayapku dengan sekuat tenaga, ternyata hal tersebut membuahkan hasil, ke enam sayapku secara perlahan bergerak, anehnya saat aku menggerakkannya, ke enam sayap milikku tidak bentrok, malah bergerak dengan lancar.
30 menit kemudian
"Akhirnya!" Teriakku sambil terbang di langit "rasanya sangat nyaman terbang di langit!" Teriakku.
Aku terbang kesana-kemari seperti orang gila, sampai saat ada ide bodoh muncul di kepalaku.
"Berapa maksimal kecepatan terbang yang dapat aku keluarkan sekarang ya? Apakah akan mengikuti status Agility milikku? Baiklah... Akan aku coba kecepatan maksimal!" Ucapku.
Tanpa pikir panjang aku menaikkan kecepatan terbangnya. Betapa terkejutnya bahwa aku dapat terbang dengan kecepatan suara. Aku terbang sejauh 3km selama 2 menit, alhasil permukaan yang aku lewati meninggalkan bekas gelombang kejut yang sangat besar.
"Ah... Celaka!" gumam ku sambil melihat wilayah yang aku rusak "sip, mulai dari sekarang aku tidak akan menggunakan kecepatan penuh saat terbang" ucapku.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!