Pagi sekali Natta keluar dari kamar kost Shaka, ia hendak pulang sejak semalem tapi ia tidak tega meninggalkan Shaka yang masih saja menangis.
"Jangan pergi. ku mohon.. " ucap Shaka
"Aku harus pergi. jaga diri kamu dan bayi kita baik baik.. " kata Natta lalu mencium kening Shaka dan berlalu.
Dengan hati yang berat Natta meninggalkan kost tersebut. tapi inilah jalan yang kini harus di jalani oleh mereka. biarlah saat ini mereka berjuang sendiri sendiri dan jika tiba waktunya mereka akan bisa bersama.
Shaka beranjak untuk mandi, ia harus segera mencuci matanya yang bengkak sebab semalam ia tidak berhenti menangis. namun matanya tetap saja bengkak. ia pasti akan di interogasi oleh sahabatnya nanti di kantor.
Shaka membersihkan dirinya dan mulai menata dirinya di depan cermin. ia berusaha menyembunyikan bengkak matanya dengan make up yang agak tebal. tapi tetap saja terlihat. akhirnya Shaka pun pasrah. membiarkan matanya seperti adanya.
"Pagi girls.. " sapa Rhena yang tiba tiba di belakang Shaka
"Gila loe! kaget tauk.. " ucap Shaka sambil menoleh
"Astajim! mata elo kenapa? elo habis nangis? kenapa? cerita Ka.. " kata Rhena kawatir
"Aku baik. gue begadang semalam.. " jawab Shaka berbohong
"Gue tau mana mata habis begadang dan kata yang habis nangis Ka. kenpa elo harus bohong sama gue? elo ga nganggep gue sahabat elo.. " cerocoa Rhena tanpa titik tanpa koma
"Tenang, aku yakin aku baik. percaya sama aku.. " kata Shaka meyakinkan sahabatnya
"Ini pasti gara gara pacar elo yang elo rahasia ini dari kita itu kan? hayo ngaku..? " desak Rhena
"Nanti lagi ya.. aku mau langsung ke meja aku. banyak kerjaan kemarin. bye.. " kata Shaka lalu mempercepat langkahnya dan meninggalkan rhena yang masih bertanya tanya.
Shaka sampai di meja kerjanya. dia langsung duduk dan menegak air mineral yang ia bawa tadi. ia sesekali mengusap perutnya yang mulai membuncit. mungkin dia sudah berusia 4 bulan. shaka sendiripun tidak begitu yakin dengan usianya. tapi ia menandai di kelendernya terakhir ia mendapatkan mens.
Ia merasa khawatir kalau ada yang curiga dengan keadaan dirinya. kini Shaka mengenakan baju baju yang agak longgar yang membuat perutnya tidak membuncit.
Ia berulang kali menghela nafasnya. ia mengatur dirinya untuk bersikap biasa dan tidak menimbulkan sesuatu asumsi orang lain tentang dirinya.
Tapi memang ada saja yang berkomentar soal penampilan Shaka yang tidak seperti biasanya.
"Kamu gemukan sekarang? " kata temannya yang lain kemarin
Shaka hanya tersenyum dan mengangguk. namun satpam yang melakukan chek body sebelum masuk kerja malah bertanya, "Apa kamu hamil? " tanyanya
Otomatis itu pertanyaan menohok untuknya. dan Shaka hanya bilang kalau dirinya sedang tidak hamil.
Sungguh berat yang harus Shaka rasakan saat ini. pernah ia berniat mengakhiri hidupnya. ia ingin memutuskan urat nadinya. tapi diurungkan niatnya. ia tetap ingin hidup meski cobaan yang sangat berat menimpanya.
Rhena membicarakan Shaka dengan Ersa. sahabat karib itu menyadari kalau Shaka banyak berubah sekarang.
"Kayaknya Shaka lagi ada masalah sama pacarnya. matanya bengkak.. " kata Rhena mengadu
"Elo udah tanyain tadi? " tanya Ersa
"Shaka ga mau jujur. ia malah menghindari aku.. " ujar Rhena
"Aku juga merasakan kalau Shaka sekarang lebih banyak diem. ga cerewet kaya dulu lagi. " kata Ersa menimpali
"Nanti kita bujuk supaya dia mau cerita. aku merasa dia sedang tidak baik sekarang.. " kata Rhena
Ersa pun menyetujuinya.saat istirahat tiba mereka berdua pun menuju meja kerja Shaka namun ia sudah tidak ada ditempatnya.
"Shaka sudah keluar dari tadi kog.. " kata teman di sebelah Shaka
Rhena dan Ersa hanya saling pandang. mereka semakin curiga dengan Shaka. akhirnya mereka menuju tempat biasa mereka makan. dan Shaka terlihat sudah disana dengan ponselnya yang ada dihadapannya. ia sedang Vc dengan seorang. yang tak lain adalah Natta.
"Aku berangkat ya.. jangan nangis lagi.. " ucap Natta sambil melambaikan tangannya
Shaka belum menjawab, ia hanya ingin menangis tapi ia tahan. karena banyak karya2an yang sedang menikmati makan siang diruangan itu pula.
Terlihat jelas lambaian tangan Natta, ia benar benar pergi meninggalkan dirinya. ia benar benar pergi meninggalkan bayinya.
Shaka menarik nafasnya yang terasa berat. ia tidak dapat menahan rasa yang amat menyakitkan ini.
"Shaka.. " panggil Rhena
Shaka memeluk kedua sahabatnya. ingin rasanya Shaka menceritakan semua ini kepada sahabatnya. tapi ia takut akan menyebar semua berita itu. di tahannya dan di tata hatinya untuk membuat alasan yang tepat untuk kedua sahabatnya.
"Cerita kamu kenapa? jangan seperti ini.. " kata Ersa
Shaka melerai pelukannya dan menegak sprite yang ada dihadapannya. sementara kedua sahabatnya menanti shaka untuk bercerita.
"Aku kangen sama Natta,, " ucapnya
"Pacar kamu itu? dia kemana? " tanya Rhena
"Kerja ke Jogja.. " ucap Shaka
"Ya ampun Ka.. kirain kamu tuh kenapa. kirain cuma kangen LDR an nih ceritanya? " tanya Ersa meledek nya
"Aku serius. aku kangen. aku pengen dia balik kesini.. " ucap Shaka sambil menangis
"Cup Ka.. malu sama yang lain kalau kamu nangis gini. nanti juga dia bakal pulang kan? LDr an memang ga mudah tapi gue yakin elo bisa jalaninya kog.. " kata Rhena
"Yups betul banget itu. lagian masih ada kita kan?? kita bisa main dan hangout bareng lagi selama dia ga ada.. " kata Ersa.
Shaka mencoba tersenyum walau dia tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya. tapi ia sedikit lega. kedua sahabatnya percaya dengan cerita yang ia buat untuk menutupi kenyataan pahit yang ia Terima.
"Nanti kita hangout lagi ya.. kan pacar elo ga tau. taunya elo kerja.. " kata Ersa jail
"Iya, kita udah lama ga bareng. elo selalu bilang ga dapat ijin dari cowok elo. sekarang dia jauh, kesempatan kita bisa bareng bareng lagi.. " lanjut Rhena
Shaka mengangguk, ia takut kalau ia menolak kedua sahabatnya akan curiga lagi kepada nya. ia pun ikut apa ajakan ke dua sahabatnya itu.
Shaka membenarkan letak bajunya agar menutupi tepat di atas perutnya, agar tidak nampak perutnya yang mulai buncit. ia merasa serba salah, rasa takut nya mulai meraja lagi. ia ingin segera pergi dari tempat ini. ia di hantui oleh perasaannya sendiri.
"Elo jangan sedih lagi. masih ada kita yang selalu menemani elo.. " kata ersa lalu merangkul dirinya dan Rhena. meraka saling merangkul.
Shaka merasa ia telah menodai persahabatan mereka, ia mencoreng kedua sahabatnya kalau sampai berita ini tersebar. kedua sahabatnya akan ikut kecipratan citra buruknya. ia merasa bersalah dengan himpitan keadaan ini.
"Maafkan aku, aku tidak baik seperti kalian. aku buruk bahkan sangat buruk. . " bisik shaka pelan sambil mengusap air matanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Nacita
ceritanya bgus tp kok ga pembacanya dkit sih...mana nih readers2...
2021-11-22
0
Yoo_Rachel
Nice nice
2021-06-02
1