Tettth teeethh..
Suara bel istirahat membuyarkan lamunan Shaka. Ia menghapus mukanya yang terasa kering. ia melepaskan semua lamunan lamunannya tentang kejadian semalam.
Shaka merapikan kerjaannya dan menunggu Rhena dan ersa untuk beristirahat bersama.Shaka ingin segera meneguk coffe dingin yang bisa menyegarkan matanya yang terasa perih sedari tadi.
Mereka bertiga selalu bersama, selalu nampak kompak dimana pun dan kapanpun. ibarat kata mereka sapu lidi yang tidak bisa di pencarian pencarian mereka tiga jadi satu. meskipun mereka baru berteman selama beberapa bulan ini tapi mereka mendapatkan chemistrynya.
Hanya saja mereka tidak tahu kalau Shaka kini tengah menjalani hubungan dengan Natta. Lelaki pemabok itu.sudah pasti mereka akan menentang hubungan itu.
Shaka memang menyembunyikan Natta dari temannya itu. Karena Shaka tahu kedua temannya tidak akan setuju dia pacaran dengan seorang pemabok seperti Natta. Tapi Shaka bertahan. Ia sudah merasa nyaman dengan lelaki itu. Terlebih lagi saat Natta menghilang beberapa minggu yang lalu Shaka merasa tersiksa dengan semua rasa. Ia begitu perih merasakan sakitnya kehilangan. Dan ia tidak mau lagi kehilangan lelaki itu.
Meskipun Shaka menyadari, dia bukan sepenuhnya lelaki yang baik tapi entahlah saat bersamanya ia hanya merasakan kedamaian. Dan tidak ingin jauh dari sosoknya yang dingin.
Natta, lelaki dingin dan cuek. Dia sering menghabiskan malamnya dengan sebotol minuman di kamarnya. Dia tidak suka mabok dengan teman temannya dia memilih kamar untuk menikmati sensasi mabok yang saat ini sedang ia dewa kan. Baaginya mabok itu adalah hal yang selalu ingin dia nikmati sepanjang malam. Hanya sendiri, dia tidak membutuhkan orang lain saat keadaan seperti itu.
Saat bersama Shaka, tidak pernah sekalipun ia mengijinkan Shaka menyentuh minuman itu. Dia hanya bilang, "cukup aku yang tau nikmatnya jadi gila sesaat.. " Begitu kata Natta
Shaka sendiri pun tidak bisa melarang kesukaan Natta tersebut. Karena Natta punya segudang argumen yang sulit untuk di bantah. Dan akhirnya di a hanya diam. Mengikuti Natta dengan sensasi maboknya.
"Semalem elo sama siapa ka? " Tanya Rhena
"Biasa, anak anak. Siap lagi kalau bukan mereka.. " Kaya Shaka
Anak anak yang dimaksud Shaka adalah teman teman lelakinya yang biasa ngjak dia nongkrong dan Rhena dan Ersa juga mengenalnya.
"Kamu jangan sampe malem malem. Kita ga mau kamu kenapa napa.. " Kata Ersa
Deg,, entah kenapa hati Shaka bergetar mendengar ucapan ersa barusan, seperti ada yang lain di nada ucapannya.
"Kamu masih inget kan dulu teman kamu sendiri juga mau nyelakain kamu. Untung saat itu kamu ada yang nolong kalau nggak? Sudah tamat riwayat kamu.. " Kata Rhena
Shaka kembali ke masa itu. Saat malam itu dia bertiga dengan temannya. Dika dan Roni. Mereka temenan. Teman nongkrong setiap hari. Tapi entah kenapa malam itu. Malam terakhir persahabatan mereka.
Malam itu Dika dan Roni hendak mengantarkan pulang Shaka. Mereka berboncengan. Motor viksion yang mereka tumpangi berjumlah tiga orang. Mereka memang biasa seperti itu. Tapi tidak di malam itu.
Motor itu tiba tiba di hentikan oleh Dika di sebuah jalan sepi.
"Kenapa? Motornya rusak? " Tanya Shaka
"Nggak.kita disini aja dulu. Masih sore kog .. " Ujarnya
Shaka tidak curiga sedikitpun kepada mereka. Karena shaka sudah terbiasa dengan mereka. Hampir setiap malam mereka bareng. Hanya untuk sekedar nongkrong ataupun menikmati kopi bareng. Tapi malam ini lain. Dan malam ini mereka akan berbuat tidak semestinya kepada Shaka.
Shaka berteriak dengan kencangnya satu Dika memaksa menciumnya sementara Roni mencoba memegangi kedua tangan Shaka.
"Anjing elo? Gue sahabat elo buka pelacur yang bisa elo perlakukan seperti ini.bangsat elo!!.. " Teriak Shaka
Teriakan itu tidak di gubris oleh keduanya. Mereka tetap melakukan aksinya. nasib Shaka masih baik teriakan Shaka di dengan oleh pengguna jalan dan langsung menghampiri mereka dan menolong Shaka yang masih gemetaran karena ketakutan.lelaki itu menenangkan Shaka dan yang lainnya mengurusi kedua orang brengsek itu.
Dika dan Roni pun di cekal dan hendak dilaporkan polisi dan Shaka diantarkan pulang oleh lelaki yang menolong nya tersebut.
"Lain kali hati hati. Siapa saja bisa melakukan semua itu.. Jangan kelaur malam. Kamu itu cewek. " Katanya
Shaka hanya bisa mengangguk pelan dan di selimuti oleh rasa takut.
"Aku anterin kamu pulang.. " ajak lelaki itu.
"Woy makan.. Jangan bengong aja.. " Teriak Rhena membuyarkan lamunan Shaka
Shaka gelagapan dan menyeruput es tehnya. tenggorokannya terasa kering.tiba tiba keringat dinginnya keluar dari peraduan nya
"Hoii, elo masih waras kan? Kog bengong aja " Kata Ersa juga
Shaka mengangguk dan menyendokkan makanan yang dari tadi sudah ia siapkan dan mencoba ia menikmati makan siang nya tapi entah kenapa ada rasa yang tidak enak yang tiba tiba menyeruak di relung hatinya.
Tiba tiba ia ingat Natta. Di rasanya ponsel yang masih tergeletak di masing tasnya. Hanya ada pesan dari Natta.
"Jangan lupa makan ya..aku mencintaimu🧡"
Singkat padat itu ciri khas chat nya Natta, Shaka sudah paham betul lelaki cuek itu. Dia sebenarnya bukan sosok yang romantis tapi saat bersama mereka tidak ingin ada orang lain yang mengganggu. Hanya dirinya dan Natta.
Shaka membalas chat tersebut dan dia tidak menunggu balasan dari Natta kembali. sudah pasti dia tidak akan membalasnya lagi.
Natta tidak seperti cowok kebanyakan yang bertele tele chatingan seharian yang penuh dengan gombal dan rayuan, ini itu dan bla bla. chating dia hanya berisi pemberitahuan, perintah ataupun bentuk perhatian. dan kadang tidak membutuhkan balasan sama sekali.
Awalnya Shaka tidak biasa dengan sikap cueknya tersebut, tapi lama kelamaan ia pun memahami dan kini dia mengerti.
Shaka merapikan makan siangnya dan melihat wajahnya di cermin untuk merapikan make up nya yang belepotan karena terkena makanan dan lainnya.
Klunting..
Shaka kembali melirik ponselnya, tumben si cuek membalas chat nya lagi.
"Kamu bisa kerja kan? kamu ga ngantuk? " tanya Natta di chat nya
Shaka mengambil gambar dua botol coffe instan yang ada dihadapannya dan ia kirimkan kepada Natta.
"Jangan banyak banyak baby, ga bagus buat kesehatan kamu.. "
Ciiee.. Shaka tersenyum membaca chat tersebut. perhatian kecil itu yang terkadang membuat melayang.
Bell tanda istirahat telah usai pun tanah berbunyi. Shaka pun memasukkan ponsel nya kembali kedalam tas. mereka pun kembali ke pekerjaannnya masing masing.
Dan sore hari mereka tidak jadi kuliner karena hari hujan. Shaka pun langsung pulang ke kost dan merebahkan tubuhnya yang penat dan tidur karena matanya sepet sedari tadi ia menahan rasa kantuk nya. Tanpa mandi terlebih dahulu Shaka pun tertidur dengan nyenyak nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Alika Setiawan
suka cowok cowok seperti itu 😘😘
2022-01-24
1
DevilLa
makasihhhh😍
2021-07-11
1
coco
good
2021-07-11
1