Bel berbunyi. Jam pelajaran usai. Para murid berhamburan memenuhi lorong. Betty beranjak pergi meninggalkan kelas.
"Kau hendak kemana, Beth? Kantin berada di sebelah sana bukan ke arah situ," kata Alicia sambil menunjuk lorong yang mengarah ke kantin.
Betty dan Alicia tadi memang berada di kelas yang sama, sebelum jam istirahat.
Betty menolehkan wajah ke arah Alicia. "Aku tidak—"
"Dia benar, Say. Arah kantin bukan di sebelah sebelah sini," Jared yang tiba-tiba muncul dari belakang Betty, langsung merangkulkan lengannya di bahu Betty. Ia menuntun Betty untuk mengikutinya, ke arah kantin. Tempat yang ingin Betty hindari hari ini. Betty membuang nafasnya pelan.
Alicia menyusul Betty dan Jared yang sudah berjalan lebih dulu di depannya.
"Kau tau, Beth. Aku senang sekali mendapatkan teman baru," kata Jared bangga, tangannya masih merangkul Betty hingga mereka sampai ke kantin.
"Teman baru?" Betty mendongkakkan kepala ke arah Jared. "Aku?"
"Tentu saja, Say. Alicia adalah teman lama. Siapa lagi kalau bukan kamu."
"Aku bukan—" Betty belum menyelesaikan kalimatnya saat seseorang memanggil Jared.
"JJ!" Jared mengalihkan pandangannya. Lalu, melepaskan rangkulan di bahu Betty. Ia melambaikan tangannya ke arah Inez dan Laura yang sudah duduk di salah satu meja kantin.
....
"Kalian tau apa berita terhangat hari ini?" kata Inez saat Jared, Betty dan Alicia sudah bergabung dengan mereka.
"Apa?" tanya Jared antusias.
Inez memberikan isyarat dengan jarinya agar teman-temannya mendekat ke aranya. Jared, Laura , dan Alicia mendekatkan kepala mereka ke arah Inez. Sementara Betty, ia tak ambil pusing dan tetap fokus dengan makanannya.
"Betty bertetangga dengan Daniel McKnight," kata Inez setengah berbisik.
"Oh. My. God!" seru Jared.
"Wow! Seriously?" tanya Laura.
Mereka berempat menatap ke arah Betty yang asik dengan makan siangnya. Betty yang merasa di tatap, menghembuskan nafas singkat, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Inez, Jared, Laura dan Alicia bergantian. "Ada apa?" tanyanya.
"Apa kau benar-benar bertetangga dengan Daniel?" tanya Jared antusias.
Betty mengangguk, lalu kembali menekuni makan siangnya.
"Apakah dia sama hotnya ketika di rumah?" tanya Laura.
"Apa yang biasa ia lakukan saat di rumah?" tanya Jared.
"Bagaimana penampilannya ketika di rumah?" tanya Inez.
"Apa kau pernah berkunjung ke rumahnya?" tanya Alicia sambil memperbaiki posisi kacamatanya dengan satu tangan.
Betty menghembuskan nafas pelan. Ia lalu menggeser nampan makan siangnya ke samping.
"Aku tidak tau, aku tidak tau, biasa saja, dan ya," kata Betty kepada mereka berempat.
"Hah?!" Jared mengerutkan keningnya. Begitu juga Inez, Laura dan Alicia, mereka menatap Betty bingung.
"Jawaban untuk pertanyaan kalian," kata Betty acuh.
Ia lalu melanjutkan kalimatnya, "apakah ia sama hotnya ketika di rumah? Jawabannya adalah, aku tidak tau. Apa yang biasa ia lakukan saat di rumah?Jawabannya adalah, aku juga tidak tau. Bagaimana penampilannya di rumah?Jawabannya adalah, biasa saja. Dan yang terakhir, apakah aku pernah berkunjung ke rumahnya? Jawabannya adalah, ya."
"Kau pernah berkunjung ke rumahnya?" kata Laura tak percaya.
"Apa yang kau lakukan di sana?" tanya Inez antusias.
"Hanya makan malam biasa," kata Betty cuek.
"Kau makan malam di rumahnya? Hanya berdua?" tanya Inez lagi.
"Tentu saja tidak! Keluarganya mengundangku sebagai tetangga, aku tak punya pilihan lain," Betty berseru.
"Tetap saja, aku iri denganmu Beth," kata Laura.
"Aku juga," sahut Jared.
"Aku juga," sahut Inez
"Harus kuakui, aku juga iri denganmu, Beth," kata Alicia.
"Biasa saja. Kalian tak perlu iri kepadaku," Betty melambaikan tangan di depan wajahnya.
"Kau hanya belum merasakan pesonanya, Beth," komentar Laura.
"Sebenarnya apa yang membuat dia menjadi begitu istimewa di sini?" tanya Betty heran.
"Pertama, dia sangat tampan," kata Inez. Tatapannya lurus ke depan, ke arah belakang tubuh Betty.
Betty menolehkan kepalanya ke belakang. Tampak Daniel yang sedang asik berbincang-bincang dengan teman-temannya sambil tertawa. Lengannya melingkar di sekitar perutnya. Sepertinya ia menertawakan lelucon yang dilontarkan oleh temannya.
"Kedua, ia memiliki postur tubuh yang sempurna," kata Jared.
Jika Betty pikir lagi, memang harus ia akui bahwa Daniel memiliki postur tubuh yang bagus.
"Ketiga, ia adalah kapten tim **football**¹. Nama tim football di sekolah ini adalah, bulldog. Mereka sering beberapa kali meraih penghargaan, mulai dari kejuaraan tingkat sekolah hingga antar negara bagian," Laura menjelaskan panjang lebar.
"Tidak heran ia memiliki postur tubuh yang bagus," pikir Betty.
"Keempat, untuk ukuran orang tampan, otaknya tidak kosong. Ia memiliki nilai-nilai yang cukup baik," kata Alicia.
"Kelima, ia memiliki pacar yang cantik," kata Inez.
"Hei! Itu hanya rumor," protes Laura.
"Bisa saja itu bukan rumor, lihat saja, Cheryl selalu menempel padanya," komentar Alicia.
"Cheryl?" tanya Betty.
"Ya, gadis yang sekarang duduk di samping Daniel. Ia merupakan kapten cheers di sekolah kita," jelas Jared.
Betty melihat ke arah gadis yang duduk di samping Daniel. Gadis itu memang terlihat cantik, tapi terkesan agak bitchy dengan gaun pendek ketat di tubuhnya.
"Tapi, dia gadis yang sangat menyebalkan. Jika, benar Daniel berpacaran dengannya, aku bertanya-tanya apa yang dilihat Daniel dari gadis seperti dia. I mean, she is pretty but, her attitude is really bad (Maksudku, ia memang cantik tapi, sikapnya benar-benar buruk)," komentar Laura panjang lebar.
Tiba-tiba Daniel mendongkakkan wajahnya ke arah Betty, dan menatapnya. Ia lalu tersenyum lebar. Senyum lebar yang akhir-akhir ini sering ia lihat.
"Hai, Beth," sapa Daniel sambil melambaikan tangan ke arah Betty. Ia masih tersenyum lebar.
Betty akhirnya tersadar bahwa ia baru saja mengamati Daniel. Betty buru-buru berbalik dan mengalihkan pandangannya dari Daniel.
"Aku harus pergi," kata Betty singkat. Ia lalu beranjak pergi.
"Kau mau kemana, Beth? Jam istirahat belum usai," tegur Inez, tapi Betty tak menghiraukannya dan tetap berjalan pergi menjauhi keramaian.
....
Betty sekarang berada di toilet. Ia duduk di atas kloset dan menatap langit-langit di atasnya.
"Astaga! Apa yang baru saja kulakukan? Aku sudah berbicara terlalu banyak dengan orang asing," kata Betty dalam hati. Ia lalu menghela nafas panjang dan memejamkan matanya sejenak.
....
Jam istirahat sudah usai, Betty segera menuju ke kelasnya.
"Semoga saja masih tersisa bangku kosong di belakang kelas," batinnya.
"Hai, Beth. Aku sudah menyisihkan bangku untukmu,"
Betty mengalihkan pandangan ke arah Inez yang sekarang sudah duduk di kelas. Ia menepuk bangku di sampingnya. Tidak ada bangku kosong lagi selain di sana. Betty tak punya pilihan lain.
"Karena kau sepertinya senang duduk di belakang, kami sengaja menyisihkan bangku ini untukmu," kata Laura yang duduk di depan Betty.
.....
Note ¹: Football yang di maksud di sini bukan sepak bola. Di amerika sepak bola di sebut soccer. Ilustrasi football yang di maksud adalah sebagai berikut:
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Evitha Junaedy
😚😚
2021-12-04
0
Reo Hiatus
Kami datang membawa LIKE dan mengucap LANJUT .terimakasih🐘🐘🐘🐇🐇🐇🐿🐿🐿🦃🦃🦃🐔🐔🐔🐓🐓🐓🐣🐣🐣🐤🐤🐤🐥🐥🐥🐦🐦🐦🐧🐧🐧🕊🕊🕊🐢🐢🐢🐳🐳🐳🐋🐋🐋🐬🐬🐬🐟🐟🐟🐠🐠🐠🐡🐡🐡🐙🐙🐙🐚🐚🐚🦀🦀🦀🐌🐌🐌🐛🐛🐛🐜🐜🐜🐝🐝🐝🐞🐞🐞🦐🦐🦐🦑🦑🦑 💐💐💐🌸🌸🌸💮💮💮🏵🏵🏵🌹🌹🌹🌺🌺🌺🌻🌻🌻🌼🌼🌼🌷🌷🌷⚘⚘⚘🌘
2021-03-31
0
🌻Ruby Kejora
Q mampir sin
2021-03-11
0