Chapter 4: Cowok Hot di Sekolah [2]

Bel berbunyi. Jam pelajaran usai. Para murid berhamburan memenuhi lorong. Betty beranjak pergi meninggalkan kelas.

"Kau hendak kemana, Beth? Kantin berada di sebelah sana bukan ke arah situ," kata Alicia sambil menunjuk lorong yang mengarah ke kantin.

Betty dan Alicia tadi memang berada di kelas yang sama, sebelum jam istirahat.

Betty menolehkan wajah ke arah Alicia. "Aku tidak—"

"Dia benar, Say. Arah kantin bukan di sebelah sebelah sini," Jared yang tiba-tiba muncul dari belakang Betty, langsung merangkulkan lengannya di bahu Betty. Ia menuntun Betty untuk mengikutinya, ke arah kantin. Tempat yang ingin Betty hindari hari ini. Betty membuang nafasnya pelan.

Alicia menyusul Betty dan Jared yang sudah berjalan lebih dulu di depannya.

"Kau tau, Beth. Aku senang sekali mendapatkan teman baru," kata Jared bangga, tangannya masih merangkul Betty hingga mereka sampai ke kantin.

"Teman baru?" Betty mendongkakkan kepala ke arah Jared. "Aku?"

"Tentu saja, Say. Alicia adalah teman lama. Siapa lagi kalau bukan kamu."

"Aku bukan—" Betty belum menyelesaikan kalimatnya saat seseorang memanggil Jared.

"JJ!" Jared mengalihkan pandangannya. Lalu, melepaskan rangkulan di bahu Betty. Ia melambaikan tangannya ke arah Inez dan Laura yang sudah duduk di salah satu meja kantin.

....

"Kalian tau apa berita terhangat hari ini?" kata Inez saat Jared, Betty dan Alicia sudah bergabung dengan mereka.

"Apa?" tanya Jared antusias.

Inez memberikan isyarat dengan jarinya agar teman-temannya mendekat ke aranya. Jared, Laura , dan Alicia mendekatkan kepala mereka ke arah Inez. Sementara Betty, ia tak ambil pusing dan tetap fokus dengan makanannya.

"Betty bertetangga dengan Daniel McKnight," kata Inez setengah berbisik.

"Oh. My. God!" seru Jared.

"Wow! Seriously?" tanya Laura.

Mereka berempat menatap ke arah Betty yang asik dengan makan siangnya. Betty yang merasa di tatap, menghembuskan nafas singkat, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Inez, Jared, Laura dan Alicia bergantian. "Ada apa?" tanyanya.

"Apa kau benar-benar bertetangga dengan Daniel?" tanya Jared antusias.

Betty mengangguk, lalu kembali menekuni makan siangnya.

"Apakah dia sama hotnya ketika di rumah?" tanya Laura.

"Apa yang biasa ia lakukan saat di rumah?" tanya Jared.

"Bagaimana penampilannya ketika di rumah?" tanya Inez.

"Apa kau pernah berkunjung ke rumahnya?" tanya Alicia sambil memperbaiki posisi kacamatanya dengan satu tangan.

Betty menghembuskan nafas pelan. Ia lalu menggeser nampan makan siangnya ke samping.

"Aku tidak tau, aku tidak tau, biasa saja, dan ya," kata Betty kepada mereka berempat.

"Hah?!" Jared mengerutkan keningnya. Begitu juga Inez, Laura dan Alicia, mereka menatap Betty bingung.

"Jawaban untuk pertanyaan kalian," kata Betty acuh.

Ia lalu melanjutkan kalimatnya, "apakah ia sama hotnya ketika di rumah? Jawabannya adalah, aku tidak tau. Apa yang biasa ia lakukan saat di rumah?Jawabannya adalah, aku juga tidak tau. Bagaimana penampilannya di rumah?Jawabannya adalah, biasa saja. Dan yang terakhir, apakah aku pernah berkunjung ke rumahnya? Jawabannya adalah, ya."

"Kau pernah berkunjung ke rumahnya?" kata Laura tak percaya.

"Apa yang kau lakukan di sana?" tanya Inez antusias.

"Hanya makan malam biasa," kata Betty cuek.

"Kau makan malam di rumahnya? Hanya berdua?" tanya Inez lagi.

"Tentu saja tidak! Keluarganya mengundangku sebagai tetangga, aku tak punya pilihan lain," Betty berseru.

"Tetap saja, aku iri denganmu Beth," kata Laura.

"Aku juga," sahut Jared.

"Aku juga," sahut Inez

"Harus kuakui, aku juga iri denganmu, Beth," kata Alicia.

"Biasa saja. Kalian tak perlu iri kepadaku," Betty melambaikan tangan di depan wajahnya.

"Kau hanya belum merasakan pesonanya, Beth," komentar Laura.

"Sebenarnya apa yang membuat dia menjadi begitu istimewa di sini?" tanya Betty heran.

"Pertama, dia sangat tampan," kata Inez. Tatapannya lurus ke depan, ke arah belakang tubuh Betty.

Betty menolehkan kepalanya ke belakang. Tampak Daniel yang sedang asik berbincang-bincang dengan teman-temannya sambil tertawa. Lengannya melingkar di sekitar perutnya. Sepertinya ia menertawakan lelucon yang dilontarkan oleh temannya.

"Kedua, ia memiliki postur tubuh yang sempurna," kata Jared.

Jika Betty pikir lagi, memang harus ia akui bahwa Daniel memiliki postur tubuh yang bagus.

"Ketiga, ia adalah kapten tim **football**¹. Nama tim football di sekolah ini adalah, bulldog. Mereka sering beberapa kali meraih penghargaan, mulai dari kejuaraan tingkat sekolah hingga antar negara bagian," Laura menjelaskan panjang lebar.

"Tidak heran ia memiliki postur tubuh yang bagus," pikir Betty.

"Keempat, untuk ukuran orang tampan, otaknya tidak kosong. Ia memiliki nilai-nilai yang cukup baik," kata Alicia.

"Kelima, ia memiliki pacar yang cantik," kata Inez.

"Hei! Itu hanya rumor," protes Laura.

"Bisa saja itu bukan rumor, lihat saja, Cheryl selalu menempel padanya," komentar Alicia.

"Cheryl?" tanya Betty.

"Ya, gadis yang sekarang duduk di samping Daniel. Ia merupakan kapten cheers di sekolah kita," jelas Jared.

Betty melihat ke arah gadis yang duduk di samping Daniel. Gadis itu memang terlihat cantik, tapi terkesan agak bitchy dengan gaun pendek ketat di tubuhnya.

"Tapi, dia gadis yang sangat menyebalkan. Jika, benar Daniel berpacaran dengannya, aku bertanya-tanya apa yang dilihat Daniel dari gadis seperti dia. I mean, she is pretty but, her attitude is really bad (Maksudku, ia memang cantik tapi, sikapnya benar-benar buruk)," komentar Laura panjang lebar.

Tiba-tiba Daniel mendongkakkan wajahnya ke arah Betty, dan menatapnya. Ia lalu tersenyum lebar. Senyum lebar yang akhir-akhir ini sering ia lihat.

"Hai, Beth," sapa Daniel sambil melambaikan tangan ke arah Betty. Ia masih tersenyum lebar.

Betty akhirnya tersadar bahwa ia baru saja mengamati Daniel. Betty buru-buru berbalik dan mengalihkan pandangannya dari Daniel.

"Aku harus pergi," kata Betty singkat. Ia lalu beranjak pergi.

"Kau mau kemana, Beth? Jam istirahat belum usai," tegur Inez, tapi Betty tak menghiraukannya dan tetap berjalan pergi menjauhi keramaian.

....

Betty sekarang berada di toilet. Ia duduk di atas kloset dan menatap langit-langit di atasnya.

"Astaga! Apa yang baru saja kulakukan? Aku sudah berbicara terlalu banyak dengan orang asing," kata Betty dalam hati. Ia lalu menghela nafas panjang dan memejamkan matanya sejenak.

....

Jam istirahat sudah usai, Betty segera menuju ke kelasnya.

"Semoga saja masih tersisa bangku kosong di belakang kelas," batinnya.

"Hai, Beth. Aku sudah menyisihkan bangku untukmu,"

Betty mengalihkan pandangan ke arah Inez yang sekarang sudah duduk di kelas. Ia menepuk bangku di sampingnya. Tidak ada bangku kosong lagi selain di sana. Betty tak punya pilihan lain.

"Karena kau sepertinya senang duduk di belakang, kami sengaja menyisihkan bangku ini untukmu," kata Laura yang duduk di depan Betty.

.....

Note ¹: Football yang di maksud di sini bukan sepak bola. Di amerika sepak bola di sebut soccer. Ilustrasi football yang di maksud adalah sebagai berikut:

Terpopuler

Comments

Evitha Junaedy

Evitha Junaedy

😚😚

2021-12-04

0

Reo Hiatus

Reo Hiatus

Kami datang membawa LIKE dan mengucap LANJUT .terimakasih🐘🐘🐘🐇🐇🐇🐿🐿🐿🦃🦃🦃🐔🐔🐔🐓🐓🐓🐣🐣🐣🐤🐤🐤🐥🐥🐥🐦🐦🐦🐧🐧🐧🕊🕊🕊🐢🐢🐢🐳🐳🐳🐋🐋🐋🐬🐬🐬🐟🐟🐟🐠🐠🐠🐡🐡🐡🐙🐙🐙🐚🐚🐚🦀🦀🦀🐌🐌🐌🐛🐛🐛🐜🐜🐜🐝🐝🐝🐞🐞🐞🦐🦐🦐🦑🦑🦑 💐💐💐🌸🌸🌸💮💮💮🏵🏵🏵🌹🌹🌹🌺🌺🌺🌻🌻🌻🌼🌼🌼🌷🌷🌷⚘⚘⚘🌘

2021-03-31

0

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

Q mampir sin

2021-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Baiklah, Mari Berteman
2 Chapter 2: Tetangga Baru
3 Chapter 3: Cowok Hot di Sekolah
4 Chapter 4: Cowok Hot di Sekolah [2]
5 Chapter 5: Sadarlah
6 Chapter 6: Alicia
7 Chapter 7: Skors
8 Chapter 8: Rencana Inez
9 Chapter 9: Perjalanan Malam
10 Chapter 10: Taruhan
11 Chapter 11: Pantai Myrtle
12 Chapter 12: Ramalan Kartu Tarot
13 Chapter 13: Cuma Pengenalan Karakter
14 Chapter 14: Snickerdoodle Cookies
15 Chapter 15: Berteman?
16 Chapter 16: Tipe Idealku
17 Chapter 17: Mimpi
18 Chapter 18: Hari ke Dua Skors
19 Chapter 19: Memasak Makan Malam
20 Chapter 20: Daniel dan Betty
21 Chapter 21: Perkelahian Malam
22 Chapter 22: Kembali Bersekolah
23 Chapter 23: Lucas William
24 Chapter 24: Kembalikan Ketenanganku!
25 Chapter 25: Jangan Mengangguku!
26 Chapter 26: Perihal Nomor Telepon
27 Chapter 27: Kecelakaan Mobil
28 Chapter 28: Kejadian di Rumah Sakit
29 Chapter 29: Gosip
30 Chapter 30: Perasaan
31 Chapter 31: Curhat
32 Chapter 32: Perihal Pesan dan Perasaan
33 Chapter 33: Mengakhiri Taruhan
34 Chapter 34: Hari Pertandingan
35 Chapter 35: Salah Paham
36 Chapter 36: Persiapan Pergi ke Pesta
37 Chapter 37: Shit Party
38 Chapter 38: Mabuk
39 Chapter 39: Mengurus Betty
40 Chapter 40: Aku Membencimu
41 Chapter 41: Half Naked Photo
42 Chapter 42: Heartbreak Girl
43 Chapter 43: Penembusan Dosa
44 Chapter 44: Gosip Tentang Inez
45 Chapter 45: Merasa Bersalah
46 Chapter 46: Maafkan Aku
47 Chapter 47: Pelan-pelan Saja
48 Chapter 48: Memberi Axel Pelajaran
49 Chapter 49: Saling Cemburu
50 Final Chapter: Tiga Kali Kencan
51 Info
52 Promosi Karya Baru!
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Chapter 1: Baiklah, Mari Berteman
2
Chapter 2: Tetangga Baru
3
Chapter 3: Cowok Hot di Sekolah
4
Chapter 4: Cowok Hot di Sekolah [2]
5
Chapter 5: Sadarlah
6
Chapter 6: Alicia
7
Chapter 7: Skors
8
Chapter 8: Rencana Inez
9
Chapter 9: Perjalanan Malam
10
Chapter 10: Taruhan
11
Chapter 11: Pantai Myrtle
12
Chapter 12: Ramalan Kartu Tarot
13
Chapter 13: Cuma Pengenalan Karakter
14
Chapter 14: Snickerdoodle Cookies
15
Chapter 15: Berteman?
16
Chapter 16: Tipe Idealku
17
Chapter 17: Mimpi
18
Chapter 18: Hari ke Dua Skors
19
Chapter 19: Memasak Makan Malam
20
Chapter 20: Daniel dan Betty
21
Chapter 21: Perkelahian Malam
22
Chapter 22: Kembali Bersekolah
23
Chapter 23: Lucas William
24
Chapter 24: Kembalikan Ketenanganku!
25
Chapter 25: Jangan Mengangguku!
26
Chapter 26: Perihal Nomor Telepon
27
Chapter 27: Kecelakaan Mobil
28
Chapter 28: Kejadian di Rumah Sakit
29
Chapter 29: Gosip
30
Chapter 30: Perasaan
31
Chapter 31: Curhat
32
Chapter 32: Perihal Pesan dan Perasaan
33
Chapter 33: Mengakhiri Taruhan
34
Chapter 34: Hari Pertandingan
35
Chapter 35: Salah Paham
36
Chapter 36: Persiapan Pergi ke Pesta
37
Chapter 37: Shit Party
38
Chapter 38: Mabuk
39
Chapter 39: Mengurus Betty
40
Chapter 40: Aku Membencimu
41
Chapter 41: Half Naked Photo
42
Chapter 42: Heartbreak Girl
43
Chapter 43: Penembusan Dosa
44
Chapter 44: Gosip Tentang Inez
45
Chapter 45: Merasa Bersalah
46
Chapter 46: Maafkan Aku
47
Chapter 47: Pelan-pelan Saja
48
Chapter 48: Memberi Axel Pelajaran
49
Chapter 49: Saling Cemburu
50
Final Chapter: Tiga Kali Kencan
51
Info
52
Promosi Karya Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!