Chapter 3: Cowok Hot di Sekolah

...And you've got a smile that could light up this whole town....

...(Taylor Swift-You Belong With Me)...

...———...

Betty membuka mata saat sinar matahari menerobos jendela kamarnya. Jam beker di atas nakas sudah berdering sejak tadi. Betty meraba-raba nakas di samping tempat tidur dengan satu tangan, masih dalam posisi berbaring di atas kasur, dan tanpa menolehkan kepala. Setelah beberapa detik, tangan Betty akhirnya menemukan jam beker yang sejak tadi mengusik pendengarannya. Betty melihat waktu yang di tunjukkan oleh jam di gengamannya, "masih banyak waktu," batin Betty.

Betty meletakkan kembali jam beker ke atas nakas. Lalu, duduk bersila di atas kasur, dan merenggangkan tubuhnya. Betty berjalan malas ke kamar mandi. Ia menoleh ke arah ibunya yang sudah sibuk di dapur, mempersiapkan sarapan. Sepertinya ibunya pulang dini hari. Matanya terlihat cekung, menandakan ia kurang tidur.

"Halo, Bu," sapa Betty kepada ibunya.

"Apa tidurmu nyenyak," tanya ibunya.

"Yeah, begitulah," jawab Betty acuh.

"Tadi malam, Mrs. McKnight mengundangku makan malam,"

"Dan kau pergi?" tanya ibunya sambil mengangkat satu alisnya.

"Ya. Aku tidak memiliki pilihan lain," kata Betty sambil berjalan menuju kamar mandi.

"Kau tidak seperti biasanya, Beth. Tapi, itu bagus. Kau harus mulai membuka diri dan lebih banyak bersosialisasi," komentar ibunya sebelum Betty menutup pintu kamar mandi.

....

Ponsel Betty berbunyi saat ia sedang asik menghabiskan roti lapis di hadapannya. Betty membuka ponselnya, dan menatap pesan masuk dari Inez.

"Ternyata ia serius dengan ucapannya," pikir Betty sambil menatap ponsel di tangannya. Ia lalu segera bergegas mengambil tasnya.

"Bu, aku pergi dulu," kata Betty.

"Hold on, let me take my key- (Tunggu sebentar, biarkan aku mengambil kunciku-)."

Betty melambaikan tangan di depan wajahnya. "Tidak perlu, Bu. I'll go to school with my friend (Aku akan pergi ke sekolah dengan temanku)."

"Teman? Tidak biasanya kau sudah memiliki teman di hari pertama sekolah," komentar ibunya ragu.

"Pokoknya tak perlu khawatir. Ibu bisa menggunakan waktu istirahat ibu untuk tidur. Dah, aku pergi dulu," Betty melambaikan tangannya ke arah ibunya sambil beranjak keluar rumah.

Diluar Inez sudah menunggu di depan mobilnya. Inez melambaikan tangan ke arah Betty, lalu masuk ke dalam mobilnya.

Saat Betty membuka pintu mobil Inez terdengar panggilan dari arah rumah yang semalam ia kunjungi untuk makan malam, "Betty!"

Betty menoleh ke arah sumber suara. Daniel baru saja keluar dari rumahnya sambil menyampirkan tas di pundaknya. Ia tersenyum lebar sambil melambaikan tangan ke arah Betty. Betty hanya tersenyum singkat, lalu segera masuk ke dalam mobil Inez.

"Kau tidak pernah mengatakannya!" Inez memekik tertahan dari dalam mobil.

"Mengatakan apa?" tanya Betty heran sambil memasang sabuk pengamannya.

"Astaga Beth! Kau tinggal di depan rumah Daniel McKnight!" ujar Inez.

"Apakah itu penting?" Betty bertanya dengan ekspresi polos di wajahnya.

"Astaga Beth! Dia cowok paling hot di sekolah kita," Inez berseru jengkel.

Betty menoleh ke arah luar jendela mobil Inez. Tampak Daniel sedang mengeluarkan mobilnya. Setelah mobil Daniel melaju, dan hilang dari pandangan, Betty bertanya sambil mengerutkan kening ke arah Inez, "apa kita satu sekolah dengan Daniel?"

"Ya! Dia ada di tahun senior. Satu tingkat di atas kita. Tahun depan, ia akan lulus," jelas Inez, membuat Betty menganggukkan kepalanya. "Astaga, kau membuatku jengkel. Bagaimana mungkin kau tidak tau bahwa Daniel McKnight satu sekolah denganmu!" imbuh Inez.

"Apa itu penting? Lagi pula aku baru sehari bersekolah disana," kata Betty cuek.

"Baiklah, aku akan memaafkanmu karena kau baru masuk sekolah sehari yang lalu. Aku akan memberitahumu tentang Daniel—"

"Apa kita tidak jadi pergi ke sekolah?" Betty memotong pembicaraan Inez.

Inez menepuk jidatnya. "Astaga! Kau benar, kita akan terlambat. Membicarakan Daniel membuatku lupa waktu. Aku akan menceritakannya nanti saja. Sekarang ayo kita pergi ke sekolah," kata Inez. Ia lalu melajukan mobilnya meninggalkan rumah Betty.

....

"Dia pindah ke sekolah ini satu tahun yang lalu. Sebelumnya ia tinggal di inggris bersama kedua orang tuanya," Inez berceloteh sambil menyenderkan tubuhnya di depan lokernya.

Betty yang sibuk menata buku di lokernya menganggukkan kepala. "Aku sudah mendengarnya berbicara. Ia memang terdengar seperti orang inggris," komentar Betty acuh.

"Kau sudah mendengarnya? Suaranya sangat seksi bukan?" balas Inez antusias.

"Yah, tidak buruk," Betty menutup lokernya lalu berjalan pergi. Inez mengikuti Betty, dan berjalan di sampingnya.

"Bukankah kita mengambil kelas yang berbeda pada jam pertama?" tanya Betty kepada Inez yang berjalan di sampingnya.

"Aku belum selesai menceritakan tentang Daniel McKnight," kata Inez.

"Kau bisa menceritakannya nanti. Lagi pula, apa pentingnya untukku mengetahui tentang Daniel?" Betty berseru jengkel.

"Tentu saja kau harus mengetahui lebih banyak tentang tetanggamu," terdengar suara dengan aksen inggris yang kental dari belakang Betty. Membuat Betty berjengit kaget.

Betty memutar tubuhnya ke arah sumber suara. Daniel berdiri di dekatnya ... sangat dekat. Ia tersenyum lebar.

"Tidak bisakah ia berhenti tersenyum?" kata Betty dari dalam hati.

"Hai, Beth. Aku tidak tau kita bersekolah di sekolah yang sama," sapa Daniel, masih menyunggingkan senyum lebarnya. Membuat Betty tersadar dari lamunannya.

"Aku juga baru saja mengetahuinya," kata Betty sambil mengangkat bahunya acuh.

Betty hanya mengangguk singkat, lalu berbalik pergi menuju kelasnya. Inez tersenyum sambil menganggukkan kepalanya ke arah Daniel. Ia lalu menyusul Betty yang sudah berjalan menjauh.

Inez menyamakan langkahnya dengan Betty. "Astaga, Betty! Daniel mengajakmu ngobrol dan kau meninggalkannya? Apa kau bercanda?" tanya Inez jengkel.

Betty berhenti di depan pintu ruang kelasnya. "Apa kau ingin ikut masuk?" Betty menunjuk ke dalam ruangan.

"Tidak, aku tidak mengambil kelas Mr. Black hari ini," jawab Inez.

"Baiklah, aku akan masuk kalau begitu," komentar Betty sebelum memasuki kelasnya.

"Oke, kita akan bertemu saat makan siang. Dah," Inez melambaikan tangan ke arah Betty yang di balas dengan anggukan singkat.

"Aawww ...." Betty belum benar-benar memasuki ruang kelasnya saat terdengar suara Inez mengaduh dari luar ruangan.

Betty segera berjalan ke arah pintu untuk melihat apa yang terjadi.

"Kau tidak punya mata, huh?!" Inez menggosok-gosok kepalanya.

"Kau yang menabrakku. Mengapa aku yang di salahkan?" balas Justin sambil memunguti buku-buku yang berjatuhan di lantai.

"Kau tiba-tiba muncul entah dari mana!" seru Inez tak mau kalah.

"Aku bukan hantu yang tiba-tiba muncul," balas Justin sambil meletakkan buku-buku yang dipungutnya dari lantai ke tangan Inez. Ia memperbaiki posisi tas di pundaknya, lalu beranjak pergi meninggalkan Inez yang masih menggerutu jengkel.

Betty menatap kepergian Inez dan Justin. Ia lalu, kembali memasuki ruang kelasnya, dan duduk di kursi paling belakang. Menyembunyikan dirinya dari sorotan siapapun.

Terpopuler

Comments

Evitha Junaedy

Evitha Junaedy

aku suka novel klw ceritanya d luar negri gt...

2021-12-04

0

zien

zien

hadir❤❤

2021-05-18

0

Reo Hiatus

Reo Hiatus

Kami datang membawa LIKE dan mengucap LANJUT .terimakasih🐘🐘🐘🐇🐇🐇🐿🐿🐿🦃🦃🦃🐔🐔🐔🐓🐓🐓🐣🐣🐣🐤🐤🐤🐥🐥🐥🐦🐦🐦🐧🐧🐧🕊🕊🕊🐢🐢🐢🐳🐳🐳🐋🐋🐋🐬🐬🐬🐟🐟🐟🐠🐠🐠🐡🐡🐡🐙🐙🐙🐚🐚🐚🦀🦀🦀🐌🐌🐌🐛🐛🐛🐜🐜🐜🐝🐝🐝🐞🐞🐞🦐🦐🦐🦑🦑🦑 💐💐💐🌸🌸🌸💮💮💮🏵🏵🏵🌹🌹🌹🌺🌺🌺🌻🌻🌻🌼🌼🌼🌷🌷🌷⚘⚘⚘💘

2021-03-31

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Baiklah, Mari Berteman
2 Chapter 2: Tetangga Baru
3 Chapter 3: Cowok Hot di Sekolah
4 Chapter 4: Cowok Hot di Sekolah [2]
5 Chapter 5: Sadarlah
6 Chapter 6: Alicia
7 Chapter 7: Skors
8 Chapter 8: Rencana Inez
9 Chapter 9: Perjalanan Malam
10 Chapter 10: Taruhan
11 Chapter 11: Pantai Myrtle
12 Chapter 12: Ramalan Kartu Tarot
13 Chapter 13: Cuma Pengenalan Karakter
14 Chapter 14: Snickerdoodle Cookies
15 Chapter 15: Berteman?
16 Chapter 16: Tipe Idealku
17 Chapter 17: Mimpi
18 Chapter 18: Hari ke Dua Skors
19 Chapter 19: Memasak Makan Malam
20 Chapter 20: Daniel dan Betty
21 Chapter 21: Perkelahian Malam
22 Chapter 22: Kembali Bersekolah
23 Chapter 23: Lucas William
24 Chapter 24: Kembalikan Ketenanganku!
25 Chapter 25: Jangan Mengangguku!
26 Chapter 26: Perihal Nomor Telepon
27 Chapter 27: Kecelakaan Mobil
28 Chapter 28: Kejadian di Rumah Sakit
29 Chapter 29: Gosip
30 Chapter 30: Perasaan
31 Chapter 31: Curhat
32 Chapter 32: Perihal Pesan dan Perasaan
33 Chapter 33: Mengakhiri Taruhan
34 Chapter 34: Hari Pertandingan
35 Chapter 35: Salah Paham
36 Chapter 36: Persiapan Pergi ke Pesta
37 Chapter 37: Shit Party
38 Chapter 38: Mabuk
39 Chapter 39: Mengurus Betty
40 Chapter 40: Aku Membencimu
41 Chapter 41: Half Naked Photo
42 Chapter 42: Heartbreak Girl
43 Chapter 43: Penembusan Dosa
44 Chapter 44: Gosip Tentang Inez
45 Chapter 45: Merasa Bersalah
46 Chapter 46: Maafkan Aku
47 Chapter 47: Pelan-pelan Saja
48 Chapter 48: Memberi Axel Pelajaran
49 Chapter 49: Saling Cemburu
50 Final Chapter: Tiga Kali Kencan
51 Info
52 Promosi Karya Baru!
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Chapter 1: Baiklah, Mari Berteman
2
Chapter 2: Tetangga Baru
3
Chapter 3: Cowok Hot di Sekolah
4
Chapter 4: Cowok Hot di Sekolah [2]
5
Chapter 5: Sadarlah
6
Chapter 6: Alicia
7
Chapter 7: Skors
8
Chapter 8: Rencana Inez
9
Chapter 9: Perjalanan Malam
10
Chapter 10: Taruhan
11
Chapter 11: Pantai Myrtle
12
Chapter 12: Ramalan Kartu Tarot
13
Chapter 13: Cuma Pengenalan Karakter
14
Chapter 14: Snickerdoodle Cookies
15
Chapter 15: Berteman?
16
Chapter 16: Tipe Idealku
17
Chapter 17: Mimpi
18
Chapter 18: Hari ke Dua Skors
19
Chapter 19: Memasak Makan Malam
20
Chapter 20: Daniel dan Betty
21
Chapter 21: Perkelahian Malam
22
Chapter 22: Kembali Bersekolah
23
Chapter 23: Lucas William
24
Chapter 24: Kembalikan Ketenanganku!
25
Chapter 25: Jangan Mengangguku!
26
Chapter 26: Perihal Nomor Telepon
27
Chapter 27: Kecelakaan Mobil
28
Chapter 28: Kejadian di Rumah Sakit
29
Chapter 29: Gosip
30
Chapter 30: Perasaan
31
Chapter 31: Curhat
32
Chapter 32: Perihal Pesan dan Perasaan
33
Chapter 33: Mengakhiri Taruhan
34
Chapter 34: Hari Pertandingan
35
Chapter 35: Salah Paham
36
Chapter 36: Persiapan Pergi ke Pesta
37
Chapter 37: Shit Party
38
Chapter 38: Mabuk
39
Chapter 39: Mengurus Betty
40
Chapter 40: Aku Membencimu
41
Chapter 41: Half Naked Photo
42
Chapter 42: Heartbreak Girl
43
Chapter 43: Penembusan Dosa
44
Chapter 44: Gosip Tentang Inez
45
Chapter 45: Merasa Bersalah
46
Chapter 46: Maafkan Aku
47
Chapter 47: Pelan-pelan Saja
48
Chapter 48: Memberi Axel Pelajaran
49
Chapter 49: Saling Cemburu
50
Final Chapter: Tiga Kali Kencan
51
Info
52
Promosi Karya Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!