Ch. 5 - Terjatuh

Saat ini Zhong Li berhasil mengungguli mereka semua, tapi itu tidak berlangsung lama. Lagi-lagi Zhong Li kembali di tekan di dalam pertarungannya.

Kali ini dirinya di hadapkan dengan dua orang yang langsung menyerangnya, dia berhasil menghindari serangan itu. Tapi selanjutnya tampak tiga orang sudah bersiap langsung menyerang, di sini Zhong Li sebenarnya cukup kagum dengan kerja sama mereka, ‘Sialan, bukan saatnya untuk itu.’

‘Sekarang aku harus memikirkan cara untuk keluar dari posisi ku saat ini.’ Zhong Li diharuskan kembali untuk berpikir dalam situasinya saat ini yang sudah sangat terdesak. Hingga akhirnya dirinya kembali tertusuk oleh sebuah pedang berwarna hijau gelap.

Itu membuatnya reflek melompat mundur kebelakang. ‘Sial! Andaikan saja, aku masih memiliki waktu untuk mempelajarinya gaya orang itu. Aku pasti bisa mengalahkan semua orang ini dengan sangat mudah.’ Zhong Li berdecak kesal sebelum pada akhirnya dirinya menyadari jika kekuatannya menghilang secara perlahan.

‘Apa? Racun? Dari mana asalnya?’

“Bagaimana rasanya, Senior? Apakah enak? Kau baru saja terkena racun dari Pedang Pusaka Racun Kelas Tiga loh, kau seharusnya senang dengan ini.”

“Racun ini bisa membunuh Pendekar Tingkat Kaisar dengan Hitungan detik, tapi mengingat kau adalah Pendekar Tingkat Khusus mungkin Racun ini akan membunuh dalam waktu dua hari.”

Zhong Li menyipitkan kedua matanya sebelum memutuskan untuk bertanya kepada musuhnya itu. “Tunggu dulu, bukannya ini hanya akan membunuh ku dalam waktu dua hari, tapi kenapa saat ini aku malah kehilangan kekuatanku sedikit-demi sedikit?”

“Oh, apakah kau menyadarinya? Yah sebenarnya kami juga sedikit memodifikasi racunnya agar juga berefek terhadap kekuatanmu. Racun ini tidak kami tujukan dalam membunuh mu, melainkan hanya untuk menyiksamu saja.”

‘Sial, seharusnya tidak usah ku tanyakan.’ Zhong Li tidak bisa memikirkan jalan keluar dengan yakin, meskipun dirinya akan mati dia sudah tidak peduli yang terpenting batu yang ada di tangannya itu tidak boleh jatuh ke tangan siapapun.

Dengan begitu dirinya mungkin bisa mati dengan tenang, tapi tidak seperti semudah yang ada di pikirannya. Mengingat batu itu sangatlah keras, jadi mungkin sangat mustahil untuk menghancurkannya dalam waktu dua hari ke depan.

Jika menyembunyikannya, maka dimana tempat yang paling aman untuk itu, mengingat mereka mempunyai cara yang sangat ampuh untuk mencari pecahan batu ini. ‘Sial, benar-benar membingungkan!… Persetan dengan itu semua, sekarang yang lebih penting aku harus memikirkan jalan keluar dari situasi ini.’

Zhong Li berpikir untuk langsung lari dari medan pertempuran kali ini, guna menyelamatkan hidupnya meskipun hanya sesaat. Tapi sebelum itu terjadi, dirinya harus bersiap terlebih dahulu untuk mengeluarkan seluruh Kekuatannya yang ada dan Staminanya yang masih tersisa.

“Kalian bisa mengejar ku? Ku harap tidak bisa.”

Zhong Li memacu kakinya untuk berlari membelakangi mereka semua, dia menuju ke arah timur dengan berlari secepat yang ia bisa, meskipun begitu masih ada yang menyadarinya dan menyusulnya.

Waktu demi waktu berlalu Zhong Li terus memacu kakinya agar terus berlari secepat mungkin yang ia bisa. Sampai saat ini dirinya masih mengawasi daerah sekitarnya dengan menggunakan kekuatannya, sampai sini dia bisa merasakan jika musuhnya masih belum sampai menyusulnya.

Belajar dari kesalahan beberapa saat lalu, dirinya memilih untuk terus berlari sampai dirinya keluar dari hutan ini, dan setelah itu barulah dia bisa bersembunyi dengan aman.

Entah berapa lama dirinya terus berlari seperti ini, tapi dia bisa melihat jika di depannya sudah tidak terlihat lagi adanya pohon yang rindang. Dalam hatinya dia merasakan lega karena melihat itu, Zhong Li berpikir jika dirinya akan bisa bersembunyi sesuai dengan rencananya selanjutnya.

Tapi Zhong Li ternyata salah sangka. Dia sepertinya telah salah mengambil jalan, di mana di sana hanya ada jurang yang tidak terlihat dasarnya. Dirinya pun terpaksa menghentikan langkahnya karena tidak mau mati terjatuh ke jurang itu.

Di saat yang sama pula dia bisa merasakan jika musuh yang berada di belakangnya sudah mendekat ke arahnya. Tapi di lain sisi, Cakrawala yang ada di depan Zhong Li mulai menunjukkan cahaya yang bersinar terang, menunjukkan pagi hari yang telah tiba.

‘Ini memang indah, tapi apakah aku akan mati di sini?’ Zhong Li tersenyum pahit saat memikirkan hal itu.

“Halo Senior, sepertinya kau sudah tidak bisa melarikan diri lebih jauh lagi… dan Ini? Jurang Neraka ya! Tidak ku sangka jika aku akan melihat ini di suatu waktu.”

“Kau kenal dengan Jurang ini?” Zhong Li bertanya santai sembari menaikkan salah satu alisnya, berusaha untuk mencari tahu informasi dari jurang ini, mungkin saja ini akan menjadi tempat yang cocok untuk menyembunyikan Batu yang ada di tangannya itu.

“Jelas kami kenal!… Ini adalah jurang yang sangat terkenal di dalam buku warisan Aliran kami.”

“Konon katanya Jurang ini tidak memiliki dasar, dan yang terjatuh kedalamnya pasti akan mati.”

“Benar, jurang ini seharusnya tidak boleh muncul di dunia ini. Buku dari warisan Aliran kami, bukan lebih tepatnya dari Sekte Pohon Beringin.”

“Mereka menjelaskan jika jurang ini adalah bekas pertempuran dari seorang dewa dan iblis yang saling bersiteru satu sama lain.”

“Hingga akhirnya dewa tertinggi muak dengan mereka berdua dan memutuskan untuk menghancurkan mereka berdua, sekaligus tempat mereka berdiri.”

“Kekuatan dari dewa dan iblis di daerah sini masih terlalu besar, itulah kenapa kita dilarang kesini”

Satu persatu dari mereka bercerita kepada Zhong Li karena berpikir Zhong Li sudah kalah dan tidak mungkin lari lebih jauh lagi. “Senior, jika kau masih ingin tetap hidup, maka serahkan batu itu! Dan kami akan menyerahkan obat anti racunnya sekaligus menganggap jika semua ini tidak pernah terjadi.”

Zhong Li yang mendengarkan itu langsung tertawa kecil, “Bukankah sudah ku bilang, aku sudah tidak percaya dengan manusia lagi… Lebih baik jika aku mati bersama batu ini ketimbang selamat tapi tidak mendapatkan ketenangan.”

Zhong Li melompat ke jurang itu dengan membawa batu berwarna hijau itu di tangannya. Semua musuhnya yang melihat itu tidak tinggal diam, salah satu dari mereka langsung menggunakan rantai yang ada untuk menggapai Zhong Li.

Tapi Zhong Li berhasil menyadari lebih dulu, ia menangkis rantainya itu dengan pedang kesayangannya, dirinya cukup heran dengan musuhnya yang membawa rantai itu. ‘Apakah mereka membawa rantai untuk menyegel ku, ah tapi sudah lah. Lagi pula sekarang aku juga akan mati.’

Zhong Li menyungging tipis bibirnya sebelum melemparkan pedangnya ke arah musuhnya yang menjadi penyebab semua masalah ini terjadi, orang yang sudah membentuk kelompok untuk membunuhnya. ‘Sangat di sayangkan jika pedang kesayangan ku itu hilang di telan bumi bersama dengan ku. Jadi aku akan menitipkannya kepadamu. Ku harap Qiqi bisa menemukannya.’

Pedang itu terlempar mengenai tepat di bagian lehernya, membuatnya memuntahkan cukup banyak darah. Itu membuat perhatian semua musuhnya tertuju kepadanya, dan meninggalkan Zhong Li yang akan menghilang.

Pada akhirnya orang yang membentuk kelompok itu pun mati secara mengenaskan karena lemparan pedang Zhong Li, dan Zhong Li sendiri sudah menghilang di kedalaman yang sudah tidak bisa mereka lihat lagi.

Dengan ini tugas mereka dalam membunuh Zhong Li dan membawa Batu Kehidupan pulang, gagal total.

Terpopuler

Comments

Dzikir Ari

Dzikir Ari

Gimana kok Alurnya mbulet tor

2023-05-22

0

Haryanto Sendtot

Haryanto Sendtot

mna up nya lgi

2023-04-29

0

Paimo 15

Paimo 15

sampe sekarang masih pusing, gak bisa mencerna,,,, keadaan terdesak antara hidup dan mati, tp gy bicaranya ky lucu"an,,,, kan aneh,,,,

2021-07-02

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Zhong Li
2 Ch. 2 - Perlawanan
3 Ch. 3 - Berlari Ke Timur
4 Ch. 4 - Mereka Mengejar
5 Ch. 5 - Terjatuh
6 Ch. 6 - Awal Takdir
7 Ch. 7 - Melihat Sebuah Petunjuk
8 Ch. 8 - Jalan Keluar
9 Ch. 9 - Fanrou Tian Zhi
10 Ch. 10 - Rasa Benci
11 Ch. 11 - Takdir Besar Menanti
12 Ch. 12 - Perubahan Jalan
13 Ch. 13 - Perpindahan Tangan
14 Ch. 14 - Waktu Yang Berjalan
15 Ch. 15 - Latihan
16 Ch. 16 - Sebuah Buku Harian
17 Ch. 17 - Pelajaran Di atas Arena
18 Ch. 18 - Pertarungan Sinar Rembulan
19 Ch. 19 - Akhir dari Satu Bulan
20 Ch. 20 - Awal Dari Semua Mimpi
21 Ch. 21 - Kembali
22 Ch. 22 - Dunia dan Mimpi Yang Terlupakan
23 Ch. 23 - Mengingat Kenangan
24 Ch. 24 - Tiga Bintang Yang Mendekat
25 Ch. 25 - Ayah Fanrou
26 Ch. 26 - Mulai Dari Awal
27 Ch. 27 - Meresahkan
28 Ch. 28 - Sepucuk Surat?
29 Ch. 29 - Hanya Permulaan
30 Ch. 30 - Hanya Permulaan II
31 Ch. 31 - Hanya Permulaan III
32 Ch. 32 - Hanya Permulaan IV
33 Ch. 33 - Hanya Permulaan V
34 Ch. 34 - Kecurigaan dan Kegagalan
35 Ch. 35 - Tidak akan tergapai
36 Ch. 36 - Persiapan
37 Ch. 37 - Pelepasan dan Tujuan
38 Ch. 38 - Mengukir Nama di Legenda Baru
39 Ch. 39 - Perpisahan
40 Ch. 40 - Lebih Luas
41 Ch. 41 - Menebak Masa Depan
42 Ch. 42 - Tujuan Pertama
43 Ch. 43 - Malam bersama Xinyue
44 Ch. 44 - Mencari Informasi
45 Ch. 45 - Dasar Kakek Sialan
46 Ch. 46 - Dirinya Adalah Yang Terpilih
47 Ch. 47 - Sepupu
48 Ch. 48 - Cerita Rakyat
49 Ch. 49 - Bertemu Musuh Dunia
50 Ch. 50 - Tatapan Menusuk
51 Ch. 51 - Batu Pertama
52 Ch. 52 - Hadiah Yang Tidak Di inginkan
53 Ch. 53 - Malam Yang Panjang
54 Ch. 54 - Setelah Tidur
55 Ch. 55 - Kenyataan Yang Menyakitkan
56 Ch. 56 - Kekuatan Yang Terpendam
57 Ch. 57 - Berita Hangat
58 Ch. 58 - Tugas yang Menyesatkan
59 Ch. 59 - Xinyue Yang Memulai
60 Ch. 60 - Kerjasama
61 Ch. 61 - Tersesat
62 Ch. 62 - Kesialan
63 Ch. 63 - Penantian
64 Ch. 64 - Kilas Balik Pertemuan
65 Ch. 65 - Aku Benar Bukan
66 Ch. 66 - Teringat Sampai Sekarang
67 Ch. 67 - Pertarungan
68 Ch. 68 - Aliran Pendekar Sejati
69 Ch. 69 - Merubah Takdir
70 Ch. 70 - Rencana Jing Yin
71 Ch. 71 - Berjalan Bersama
72 Ch. 72 - Qiaofeng Pulih
73 Ch. 73 - Bertemanlah
74 Ch. 74 - Sebuah Desa
75 Ch. 75 - Ilmu Dari Valmis
76 Ch. 76 - Orang Pintar
77 Ch. 77 - Sampai
78 Ch. 78 - Pedang untuk Qiaofeng
79 Ch. 79 - Perpisahan
80 Ch. 80 - Perjalanan kembali dimulai
81 Ch. 81 - Masalah Menyangkut Nyawa
82 Ch. 82 - Sebuah Domain
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Ch. 1 - Zhong Li
2
Ch. 2 - Perlawanan
3
Ch. 3 - Berlari Ke Timur
4
Ch. 4 - Mereka Mengejar
5
Ch. 5 - Terjatuh
6
Ch. 6 - Awal Takdir
7
Ch. 7 - Melihat Sebuah Petunjuk
8
Ch. 8 - Jalan Keluar
9
Ch. 9 - Fanrou Tian Zhi
10
Ch. 10 - Rasa Benci
11
Ch. 11 - Takdir Besar Menanti
12
Ch. 12 - Perubahan Jalan
13
Ch. 13 - Perpindahan Tangan
14
Ch. 14 - Waktu Yang Berjalan
15
Ch. 15 - Latihan
16
Ch. 16 - Sebuah Buku Harian
17
Ch. 17 - Pelajaran Di atas Arena
18
Ch. 18 - Pertarungan Sinar Rembulan
19
Ch. 19 - Akhir dari Satu Bulan
20
Ch. 20 - Awal Dari Semua Mimpi
21
Ch. 21 - Kembali
22
Ch. 22 - Dunia dan Mimpi Yang Terlupakan
23
Ch. 23 - Mengingat Kenangan
24
Ch. 24 - Tiga Bintang Yang Mendekat
25
Ch. 25 - Ayah Fanrou
26
Ch. 26 - Mulai Dari Awal
27
Ch. 27 - Meresahkan
28
Ch. 28 - Sepucuk Surat?
29
Ch. 29 - Hanya Permulaan
30
Ch. 30 - Hanya Permulaan II
31
Ch. 31 - Hanya Permulaan III
32
Ch. 32 - Hanya Permulaan IV
33
Ch. 33 - Hanya Permulaan V
34
Ch. 34 - Kecurigaan dan Kegagalan
35
Ch. 35 - Tidak akan tergapai
36
Ch. 36 - Persiapan
37
Ch. 37 - Pelepasan dan Tujuan
38
Ch. 38 - Mengukir Nama di Legenda Baru
39
Ch. 39 - Perpisahan
40
Ch. 40 - Lebih Luas
41
Ch. 41 - Menebak Masa Depan
42
Ch. 42 - Tujuan Pertama
43
Ch. 43 - Malam bersama Xinyue
44
Ch. 44 - Mencari Informasi
45
Ch. 45 - Dasar Kakek Sialan
46
Ch. 46 - Dirinya Adalah Yang Terpilih
47
Ch. 47 - Sepupu
48
Ch. 48 - Cerita Rakyat
49
Ch. 49 - Bertemu Musuh Dunia
50
Ch. 50 - Tatapan Menusuk
51
Ch. 51 - Batu Pertama
52
Ch. 52 - Hadiah Yang Tidak Di inginkan
53
Ch. 53 - Malam Yang Panjang
54
Ch. 54 - Setelah Tidur
55
Ch. 55 - Kenyataan Yang Menyakitkan
56
Ch. 56 - Kekuatan Yang Terpendam
57
Ch. 57 - Berita Hangat
58
Ch. 58 - Tugas yang Menyesatkan
59
Ch. 59 - Xinyue Yang Memulai
60
Ch. 60 - Kerjasama
61
Ch. 61 - Tersesat
62
Ch. 62 - Kesialan
63
Ch. 63 - Penantian
64
Ch. 64 - Kilas Balik Pertemuan
65
Ch. 65 - Aku Benar Bukan
66
Ch. 66 - Teringat Sampai Sekarang
67
Ch. 67 - Pertarungan
68
Ch. 68 - Aliran Pendekar Sejati
69
Ch. 69 - Merubah Takdir
70
Ch. 70 - Rencana Jing Yin
71
Ch. 71 - Berjalan Bersama
72
Ch. 72 - Qiaofeng Pulih
73
Ch. 73 - Bertemanlah
74
Ch. 74 - Sebuah Desa
75
Ch. 75 - Ilmu Dari Valmis
76
Ch. 76 - Orang Pintar
77
Ch. 77 - Sampai
78
Ch. 78 - Pedang untuk Qiaofeng
79
Ch. 79 - Perpisahan
80
Ch. 80 - Perjalanan kembali dimulai
81
Ch. 81 - Masalah Menyangkut Nyawa
82
Ch. 82 - Sebuah Domain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!