Saat ini Zhong Li berhasil mengungguli mereka semua, tapi itu tidak berlangsung lama. Lagi-lagi Zhong Li kembali di tekan di dalam pertarungannya.
Kali ini dirinya di hadapkan dengan dua orang yang langsung menyerangnya, dia berhasil menghindari serangan itu. Tapi selanjutnya tampak tiga orang sudah bersiap langsung menyerang, di sini Zhong Li sebenarnya cukup kagum dengan kerja sama mereka, ‘Sialan, bukan saatnya untuk itu.’
‘Sekarang aku harus memikirkan cara untuk keluar dari posisi ku saat ini.’ Zhong Li diharuskan kembali untuk berpikir dalam situasinya saat ini yang sudah sangat terdesak. Hingga akhirnya dirinya kembali tertusuk oleh sebuah pedang berwarna hijau gelap.
Itu membuatnya reflek melompat mundur kebelakang. ‘Sial! Andaikan saja, aku masih memiliki waktu untuk mempelajarinya gaya orang itu. Aku pasti bisa mengalahkan semua orang ini dengan sangat mudah.’ Zhong Li berdecak kesal sebelum pada akhirnya dirinya menyadari jika kekuatannya menghilang secara perlahan.
‘Apa? Racun? Dari mana asalnya?’
“Bagaimana rasanya, Senior? Apakah enak? Kau baru saja terkena racun dari Pedang Pusaka Racun Kelas Tiga loh, kau seharusnya senang dengan ini.”
“Racun ini bisa membunuh Pendekar Tingkat Kaisar dengan Hitungan detik, tapi mengingat kau adalah Pendekar Tingkat Khusus mungkin Racun ini akan membunuh dalam waktu dua hari.”
Zhong Li menyipitkan kedua matanya sebelum memutuskan untuk bertanya kepada musuhnya itu. “Tunggu dulu, bukannya ini hanya akan membunuh ku dalam waktu dua hari, tapi kenapa saat ini aku malah kehilangan kekuatanku sedikit-demi sedikit?”
“Oh, apakah kau menyadarinya? Yah sebenarnya kami juga sedikit memodifikasi racunnya agar juga berefek terhadap kekuatanmu. Racun ini tidak kami tujukan dalam membunuh mu, melainkan hanya untuk menyiksamu saja.”
‘Sial, seharusnya tidak usah ku tanyakan.’ Zhong Li tidak bisa memikirkan jalan keluar dengan yakin, meskipun dirinya akan mati dia sudah tidak peduli yang terpenting batu yang ada di tangannya itu tidak boleh jatuh ke tangan siapapun.
Dengan begitu dirinya mungkin bisa mati dengan tenang, tapi tidak seperti semudah yang ada di pikirannya. Mengingat batu itu sangatlah keras, jadi mungkin sangat mustahil untuk menghancurkannya dalam waktu dua hari ke depan.
Jika menyembunyikannya, maka dimana tempat yang paling aman untuk itu, mengingat mereka mempunyai cara yang sangat ampuh untuk mencari pecahan batu ini. ‘Sial, benar-benar membingungkan!… Persetan dengan itu semua, sekarang yang lebih penting aku harus memikirkan jalan keluar dari situasi ini.’
Zhong Li berpikir untuk langsung lari dari medan pertempuran kali ini, guna menyelamatkan hidupnya meskipun hanya sesaat. Tapi sebelum itu terjadi, dirinya harus bersiap terlebih dahulu untuk mengeluarkan seluruh Kekuatannya yang ada dan Staminanya yang masih tersisa.
“Kalian bisa mengejar ku? Ku harap tidak bisa.”
Zhong Li memacu kakinya untuk berlari membelakangi mereka semua, dia menuju ke arah timur dengan berlari secepat yang ia bisa, meskipun begitu masih ada yang menyadarinya dan menyusulnya.
Waktu demi waktu berlalu Zhong Li terus memacu kakinya agar terus berlari secepat mungkin yang ia bisa. Sampai saat ini dirinya masih mengawasi daerah sekitarnya dengan menggunakan kekuatannya, sampai sini dia bisa merasakan jika musuhnya masih belum sampai menyusulnya.
Belajar dari kesalahan beberapa saat lalu, dirinya memilih untuk terus berlari sampai dirinya keluar dari hutan ini, dan setelah itu barulah dia bisa bersembunyi dengan aman.
Entah berapa lama dirinya terus berlari seperti ini, tapi dia bisa melihat jika di depannya sudah tidak terlihat lagi adanya pohon yang rindang. Dalam hatinya dia merasakan lega karena melihat itu, Zhong Li berpikir jika dirinya akan bisa bersembunyi sesuai dengan rencananya selanjutnya.
Tapi Zhong Li ternyata salah sangka. Dia sepertinya telah salah mengambil jalan, di mana di sana hanya ada jurang yang tidak terlihat dasarnya. Dirinya pun terpaksa menghentikan langkahnya karena tidak mau mati terjatuh ke jurang itu.
Di saat yang sama pula dia bisa merasakan jika musuh yang berada di belakangnya sudah mendekat ke arahnya. Tapi di lain sisi, Cakrawala yang ada di depan Zhong Li mulai menunjukkan cahaya yang bersinar terang, menunjukkan pagi hari yang telah tiba.
‘Ini memang indah, tapi apakah aku akan mati di sini?’ Zhong Li tersenyum pahit saat memikirkan hal itu.
“Halo Senior, sepertinya kau sudah tidak bisa melarikan diri lebih jauh lagi… dan Ini? Jurang Neraka ya! Tidak ku sangka jika aku akan melihat ini di suatu waktu.”
“Kau kenal dengan Jurang ini?” Zhong Li bertanya santai sembari menaikkan salah satu alisnya, berusaha untuk mencari tahu informasi dari jurang ini, mungkin saja ini akan menjadi tempat yang cocok untuk menyembunyikan Batu yang ada di tangannya itu.
“Jelas kami kenal!… Ini adalah jurang yang sangat terkenal di dalam buku warisan Aliran kami.”
“Konon katanya Jurang ini tidak memiliki dasar, dan yang terjatuh kedalamnya pasti akan mati.”
“Benar, jurang ini seharusnya tidak boleh muncul di dunia ini. Buku dari warisan Aliran kami, bukan lebih tepatnya dari Sekte Pohon Beringin.”
“Mereka menjelaskan jika jurang ini adalah bekas pertempuran dari seorang dewa dan iblis yang saling bersiteru satu sama lain.”
“Hingga akhirnya dewa tertinggi muak dengan mereka berdua dan memutuskan untuk menghancurkan mereka berdua, sekaligus tempat mereka berdiri.”
“Kekuatan dari dewa dan iblis di daerah sini masih terlalu besar, itulah kenapa kita dilarang kesini”
Satu persatu dari mereka bercerita kepada Zhong Li karena berpikir Zhong Li sudah kalah dan tidak mungkin lari lebih jauh lagi. “Senior, jika kau masih ingin tetap hidup, maka serahkan batu itu! Dan kami akan menyerahkan obat anti racunnya sekaligus menganggap jika semua ini tidak pernah terjadi.”
Zhong Li yang mendengarkan itu langsung tertawa kecil, “Bukankah sudah ku bilang, aku sudah tidak percaya dengan manusia lagi… Lebih baik jika aku mati bersama batu ini ketimbang selamat tapi tidak mendapatkan ketenangan.”
Zhong Li melompat ke jurang itu dengan membawa batu berwarna hijau itu di tangannya. Semua musuhnya yang melihat itu tidak tinggal diam, salah satu dari mereka langsung menggunakan rantai yang ada untuk menggapai Zhong Li.
Tapi Zhong Li berhasil menyadari lebih dulu, ia menangkis rantainya itu dengan pedang kesayangannya, dirinya cukup heran dengan musuhnya yang membawa rantai itu. ‘Apakah mereka membawa rantai untuk menyegel ku, ah tapi sudah lah. Lagi pula sekarang aku juga akan mati.’
Zhong Li menyungging tipis bibirnya sebelum melemparkan pedangnya ke arah musuhnya yang menjadi penyebab semua masalah ini terjadi, orang yang sudah membentuk kelompok untuk membunuhnya. ‘Sangat di sayangkan jika pedang kesayangan ku itu hilang di telan bumi bersama dengan ku. Jadi aku akan menitipkannya kepadamu. Ku harap Qiqi bisa menemukannya.’
Pedang itu terlempar mengenai tepat di bagian lehernya, membuatnya memuntahkan cukup banyak darah. Itu membuat perhatian semua musuhnya tertuju kepadanya, dan meninggalkan Zhong Li yang akan menghilang.
Pada akhirnya orang yang membentuk kelompok itu pun mati secara mengenaskan karena lemparan pedang Zhong Li, dan Zhong Li sendiri sudah menghilang di kedalaman yang sudah tidak bisa mereka lihat lagi.
Dengan ini tugas mereka dalam membunuh Zhong Li dan membawa Batu Kehidupan pulang, gagal total.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Gimana kok Alurnya mbulet tor
2023-05-22
0
Haryanto Sendtot
mna up nya lgi
2023-04-29
0
Paimo 15
sampe sekarang masih pusing, gak bisa mencerna,,,, keadaan terdesak antara hidup dan mati, tp gy bicaranya ky lucu"an,,,, kan aneh,,,,
2021-07-02
1