Ch. 2 - Perlawanan

Zhong Li tidak berniat untuk melanjutkan lari, dia sudah menyiapkan mentalnya untuk bersiap adu serangan dengan semua orang yang ada di sini, yang sedang mengincar batu yang berada di tangannya.

Zhong Li tidak melanjutkan loncatannya, dia sudah berhenti di salah satu dahan pohon yang sedang dirinya tumpangi. Zhong Li sempat tidak yakin dengan keputusannya ini, tapi apa boleh buat sekarang sudah terlambat, dirinya sudah menantang semua musuhnya di perkataannya barusan.

Dia membalikkan penuh badannya hingga dapat melihat orang yang akan menyerangnya itu. Sebelum memulai pertarungannya, terlebih dahulu Zhong Li menyimpan Batu yang sedang di perebutkan itu di balik bajunya.

Setelah selesai, barulah dirinya mengambil pedang dari sarungnya yang terletak di samping pinggang kirinya. Menyimpan pedang secara terang-terang seperti ini adalah hal biasa di era ini, biasanya hal ini di lakukan oleh kebanyakan pendekar termasuk Zhong Li sendiri.

“Akan ku layani kau, tapi tolong jangan keras-keras! Aku sudah berada di masa-masa lanjut usia.” Zhong Li sedikit berteriak lantang sembari menyungging tipis bibirnya.

“Berisik! Aku tidak percaya jika kau berada dalam masa lanjut usia.” Orang berotot besar membalas perkataan Zhong Li sembari menahan emosinya.

Orang itu sudah mulai terjun ke arah Zhong Li, tapi Zhong Li masih tidak bergeming. Dia tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerang balik atau menangkis, itu membuat orang yang menyerang menjadi curiga sepenuhnya dengan tingkah laku Zhong Li.

“Tebasan Hujan Penghantam Gunung!”

Orang itu terjun bebas dengan sangat cepat mengarah ke arah Zhong Li, Tapi Zhong Li tetap saja masih terlihat tenang pada tempatnya. Bisa di lihat jika Zhong Li sama sekali tidak membuat satupun kuda-kuda untuk menyerang atau setidaknya menahan kekuatan dari hantaman pedang yang telah terarah kepadanya.

‘Orang Tua ini! Dia penuh dengan trik kecil dan licik seperti biasanya.’ melihat ekspresi Zhong Li yang masih tersenyum tipis kepadanya, orang berotot itu merapatkan giginya karena kesal.

“Matilah dasar Pengkhianat! Sudah saatnya kau meninggalkan dunia ini.”

Zhong Li terkenal atau di kenal bukan karena sikapnya yang menjadi pahlawan, melainkan sikapnya yang dingin, tidak punya belas kasih, dan ambisius, itulah menjadikannya terkenal hanya dalam satu malam saja.

Pedang dari pria berotot itu sudah semakin dekat dan cepat, terjun ke arah Zhong Li. Di saat inilah Zhong Li baru menyiapkan kuda-kudanya, tadinya dirinya ingin menghindari serangan ini dan menyerangnya balik di tempo selanjutnya, tapi setelah mendengar perkataan yang barusan terucap dari pria berotot itu dirinya berubah pikiran.

Sedari tadi, dirinya tersenyum tipis karena ingin bertarung dengan bebas di sini, menikmati adu serangan yang akan terjadi kedepannya. Tapi sekarang dirinya semakin tersenyum lebar karena baru menyadari jika orang yang dirinya lawan saat ini adalah salah satu dari mantan sahabat baiknya.

‘Kemarilah! Tebas aku sepuas mu…’

Pedang itu bergerak cepat membelah udara, terjun dengan bebas ke arah wajah Zhong Li. Tapi sebelum sampai membelah menjadi dua mukanya, Zhong Li terlebih dahulu melancarkan serangannya yang sudah ia siapkan.

‘Gaya Tombak Pembalik, Langit Yang Berpindah!’

Pedang Zhong Li di gerakan dengan lurus, menusuk ke leher pria berotot dengan cepat. Karena gaya jatuh yang masih di timbulkan oleh pria berotot itu, pedang Zhong Li yang berhasil menusuk ke lehernya itu melebar sampai menebas ke seluruh tengkuknya.

Karena penyangga kepala sudah tertebas sebelah, maka dapat di pastikan jika dirinya sudah pasti akan mati. Tapi Zhong Li tidak punya waktu untuk beristirahat, beberapa orang lainnya tampaknya sudah menyusulnya, di mulai dari tusukan pedang dari belakangnya yang muncul secara tiba-tiba.

Zhong Li berhasil menghindari tusukan pedang itu dengan cara menjatuhkan diri ke bawah pohon, tapi tampaknya serangan selanjutnya sudah di siapkan oleh beberapa orang lainnya.

Berbagai serangan mengarah padanya dengan cepat, tapi semua itu lagi-lagi berhasil di hindari olehnya. Beberapa serangan itu juga ada yang berhasil di tangkis atau bahkan di serang balik oleh Zhong Li.

“Gaya Tombak Pembalik, Langit Hujan Tunggal” Zhong Li bergumam kecil sebelum melancarkan serangan pedangnya yang tampak seperti tombak di mata orang yang melihatnya.

Waktu berlalu dengan cepat, beberapa orang yang ada di pihak musuh tampaknya sudah sangat kewalahan akibat permainan pedang Zhong Li yang tampak mirip dengan permainan tombak. Ini membuat beberapa orang yang menyerangnya sering kali tertipu karena salah mengira letak dari titik lemahnya.

Permainan dari pedang Zhong Li ini sendiri bukannya tidak memiliki titik lemah, melainkan dirinya sering kali menyembunyikannya dengan cara membuat celah lain yang lebih besar dari titik lemahnya di berbagai tempat yang berbeda.

Celah yang seharusnya tidak ada itu akan menjadi pengecoh bagi orang yang menyadarinya, dan bagi Zhong Li sendiri sangatlah mudah untuk menutup kembali karena jelas itu adalah celah yang di buat atas keinginannya, dan mungkin saja setelah itu dirinya juga akan membuat celah lainnya.

Orang-orang yang sedari tadi menyerangnya itu kini sudah berguguran satu persatu, tapi mereka semua tampak tidak pernah menyerah untuk menyerang Zhong Li guna membunuh atau setidaknya bisa berhasil merebut kembali Batu yang seharusnya menjadi milik mereka.

Sampai di satu waktu, Zhong Li tampaknya sudah sangat kewalahan dengan serangan musuh yang tidak ada henti-hentinya, tapi beruntung saat ini tinggal satu musuh lagi yang tersisa.

Zhong Li menghunuskan pedangnya mengarah kepada satu musuh yang tersisa, sebelum menghela kan napasnya dalam. “Sepertinya kau adalah yang terakhir, bagaimana jika kau akui saja kekalahan mu ini dan kabur, mungkin saja kau bisa balas dendam di lain waktu.”

Mata dari musuhnya itu menyipit, kemudian di susul oleh senyuman licik terlukis di wajahnya. “Sesuai dugaan ku, ternyata Senior Zhong Li lebih kuat dari pada yang di katakan di rumor.”

“Untuk itu aku sudah menyiapkan kekuatan khusus untuk membunuhmu atau setidaknya bisa melumpuhkan meskipun hanya sesaat.” Masih dengan senyum liciknya, dirinya menyambung kata-katanya.

Zhong Li langsung mengerutkan keningnya setelah mendengarkan omongan itu, dirinya tidak bisa percaya karena belum adanya bukti yang dilihat dengan matanya sendiri, tapi dirinya tetap waspada dan hati-hati agar dirinya bisa tetap selamat kedepannya.

“Begitu ya? Aku cukup tersanjung karena sudah jauh-jauh berusaha membentuk kelompok agar bisa membunuhku… Tapi itu mungkin di lain waktu saja.” Zhong Li menyudahi pertarungan ini dengan memasukkan kembali pedangnya ke dalam sarungnya.

“Cepatlah pulang sebelum orang tua mu khawatir dengan mu nanti… Semangat untuk menjalani kehidupan, aku pamit dulu!” Zhong Li tetap bertingkah santai setelah menebas banyak orang, dirinya tidak bermaksud menutupi sikapnya tersebut. Sembari membalikkan badan, dirinya berpikir untuk meminum seteguk arak setelah sampai ke kota terdekat nanti.

Tapi niatnya itu harus terhenti karena kalimat yang keluar dari mulut orang yang ada di belakangnya itu. “Aku tidak akan membiarkanmu lari saat ini. Setelah membunuh banyak orang yang sudah ku anggap sebagai teman ku, kau ingin kabur? Jangan bercanda, kau harus mati saat ini juga.”

Nadanya tampak dingin dan menekan, membuat semua orang yang mendengarnya pasti akan bergidik ngeri. ‘Anak ini! Apakah dia tidak berniat untuk menyerah?’

Zhong Li kembali membalikkan badannya menghadap ke satu-satunya musuhnya yang tersisa. Dia sempat menghela napasnya sebelum menjawab perkataan yang di lontarkan oleh musuhnya itu. “Jadi sekarang… apa yang kau ingin kan?”

“Bertarung sampai mati di sini?”

“Benar! Tapi yang menjadi partisipan bukan hanya diriku saja.”

Zhong Li melebarkan matanya, karena bisa merasakan jika dirinya sudah kembali di kepung dari berbagai arah. Dia juga menyadari jika semua orang yang mengepungnya itu memiliki kekuatan yang sama sekali jauh berbeda dengan lawannya yang tadi.

“Sialan! Sepertinya aku harus terpaksa mengikuti keinginan mu ini ya?”

Terpopuler

Comments

🖤༒︎★𝕱𝖚𝖏𝖔𝖘𝖍𝖙★༒︎🖤

🖤༒︎★𝕱𝖚𝖏𝖔𝖘𝖍𝖙★༒︎🖤

Mon maap ini pertarungan antar kakek" kah? 😂😂

2021-03-29

1

kak ipung

kak ipung

salam hangat dari WOLVRIN OF MUTANS (REBORN)

sehat selalu thor, jangan lupa istirahat yang cukup.

2021-03-08

1

Sofandsyah

Sofandsyah

kok aneh ya.... pendekar sekelas Zhong li....menyimpan barang berharga kok di balik jubahnya....apa gak punya Cincin ruang......?

2021-03-06

4

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Zhong Li
2 Ch. 2 - Perlawanan
3 Ch. 3 - Berlari Ke Timur
4 Ch. 4 - Mereka Mengejar
5 Ch. 5 - Terjatuh
6 Ch. 6 - Awal Takdir
7 Ch. 7 - Melihat Sebuah Petunjuk
8 Ch. 8 - Jalan Keluar
9 Ch. 9 - Fanrou Tian Zhi
10 Ch. 10 - Rasa Benci
11 Ch. 11 - Takdir Besar Menanti
12 Ch. 12 - Perubahan Jalan
13 Ch. 13 - Perpindahan Tangan
14 Ch. 14 - Waktu Yang Berjalan
15 Ch. 15 - Latihan
16 Ch. 16 - Sebuah Buku Harian
17 Ch. 17 - Pelajaran Di atas Arena
18 Ch. 18 - Pertarungan Sinar Rembulan
19 Ch. 19 - Akhir dari Satu Bulan
20 Ch. 20 - Awal Dari Semua Mimpi
21 Ch. 21 - Kembali
22 Ch. 22 - Dunia dan Mimpi Yang Terlupakan
23 Ch. 23 - Mengingat Kenangan
24 Ch. 24 - Tiga Bintang Yang Mendekat
25 Ch. 25 - Ayah Fanrou
26 Ch. 26 - Mulai Dari Awal
27 Ch. 27 - Meresahkan
28 Ch. 28 - Sepucuk Surat?
29 Ch. 29 - Hanya Permulaan
30 Ch. 30 - Hanya Permulaan II
31 Ch. 31 - Hanya Permulaan III
32 Ch. 32 - Hanya Permulaan IV
33 Ch. 33 - Hanya Permulaan V
34 Ch. 34 - Kecurigaan dan Kegagalan
35 Ch. 35 - Tidak akan tergapai
36 Ch. 36 - Persiapan
37 Ch. 37 - Pelepasan dan Tujuan
38 Ch. 38 - Mengukir Nama di Legenda Baru
39 Ch. 39 - Perpisahan
40 Ch. 40 - Lebih Luas
41 Ch. 41 - Menebak Masa Depan
42 Ch. 42 - Tujuan Pertama
43 Ch. 43 - Malam bersama Xinyue
44 Ch. 44 - Mencari Informasi
45 Ch. 45 - Dasar Kakek Sialan
46 Ch. 46 - Dirinya Adalah Yang Terpilih
47 Ch. 47 - Sepupu
48 Ch. 48 - Cerita Rakyat
49 Ch. 49 - Bertemu Musuh Dunia
50 Ch. 50 - Tatapan Menusuk
51 Ch. 51 - Batu Pertama
52 Ch. 52 - Hadiah Yang Tidak Di inginkan
53 Ch. 53 - Malam Yang Panjang
54 Ch. 54 - Setelah Tidur
55 Ch. 55 - Kenyataan Yang Menyakitkan
56 Ch. 56 - Kekuatan Yang Terpendam
57 Ch. 57 - Berita Hangat
58 Ch. 58 - Tugas yang Menyesatkan
59 Ch. 59 - Xinyue Yang Memulai
60 Ch. 60 - Kerjasama
61 Ch. 61 - Tersesat
62 Ch. 62 - Kesialan
63 Ch. 63 - Penantian
64 Ch. 64 - Kilas Balik Pertemuan
65 Ch. 65 - Aku Benar Bukan
66 Ch. 66 - Teringat Sampai Sekarang
67 Ch. 67 - Pertarungan
68 Ch. 68 - Aliran Pendekar Sejati
69 Ch. 69 - Merubah Takdir
70 Ch. 70 - Rencana Jing Yin
71 Ch. 71 - Berjalan Bersama
72 Ch. 72 - Qiaofeng Pulih
73 Ch. 73 - Bertemanlah
74 Ch. 74 - Sebuah Desa
75 Ch. 75 - Ilmu Dari Valmis
76 Ch. 76 - Orang Pintar
77 Ch. 77 - Sampai
78 Ch. 78 - Pedang untuk Qiaofeng
79 Ch. 79 - Perpisahan
80 Ch. 80 - Perjalanan kembali dimulai
81 Ch. 81 - Masalah Menyangkut Nyawa
82 Ch. 82 - Sebuah Domain
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Ch. 1 - Zhong Li
2
Ch. 2 - Perlawanan
3
Ch. 3 - Berlari Ke Timur
4
Ch. 4 - Mereka Mengejar
5
Ch. 5 - Terjatuh
6
Ch. 6 - Awal Takdir
7
Ch. 7 - Melihat Sebuah Petunjuk
8
Ch. 8 - Jalan Keluar
9
Ch. 9 - Fanrou Tian Zhi
10
Ch. 10 - Rasa Benci
11
Ch. 11 - Takdir Besar Menanti
12
Ch. 12 - Perubahan Jalan
13
Ch. 13 - Perpindahan Tangan
14
Ch. 14 - Waktu Yang Berjalan
15
Ch. 15 - Latihan
16
Ch. 16 - Sebuah Buku Harian
17
Ch. 17 - Pelajaran Di atas Arena
18
Ch. 18 - Pertarungan Sinar Rembulan
19
Ch. 19 - Akhir dari Satu Bulan
20
Ch. 20 - Awal Dari Semua Mimpi
21
Ch. 21 - Kembali
22
Ch. 22 - Dunia dan Mimpi Yang Terlupakan
23
Ch. 23 - Mengingat Kenangan
24
Ch. 24 - Tiga Bintang Yang Mendekat
25
Ch. 25 - Ayah Fanrou
26
Ch. 26 - Mulai Dari Awal
27
Ch. 27 - Meresahkan
28
Ch. 28 - Sepucuk Surat?
29
Ch. 29 - Hanya Permulaan
30
Ch. 30 - Hanya Permulaan II
31
Ch. 31 - Hanya Permulaan III
32
Ch. 32 - Hanya Permulaan IV
33
Ch. 33 - Hanya Permulaan V
34
Ch. 34 - Kecurigaan dan Kegagalan
35
Ch. 35 - Tidak akan tergapai
36
Ch. 36 - Persiapan
37
Ch. 37 - Pelepasan dan Tujuan
38
Ch. 38 - Mengukir Nama di Legenda Baru
39
Ch. 39 - Perpisahan
40
Ch. 40 - Lebih Luas
41
Ch. 41 - Menebak Masa Depan
42
Ch. 42 - Tujuan Pertama
43
Ch. 43 - Malam bersama Xinyue
44
Ch. 44 - Mencari Informasi
45
Ch. 45 - Dasar Kakek Sialan
46
Ch. 46 - Dirinya Adalah Yang Terpilih
47
Ch. 47 - Sepupu
48
Ch. 48 - Cerita Rakyat
49
Ch. 49 - Bertemu Musuh Dunia
50
Ch. 50 - Tatapan Menusuk
51
Ch. 51 - Batu Pertama
52
Ch. 52 - Hadiah Yang Tidak Di inginkan
53
Ch. 53 - Malam Yang Panjang
54
Ch. 54 - Setelah Tidur
55
Ch. 55 - Kenyataan Yang Menyakitkan
56
Ch. 56 - Kekuatan Yang Terpendam
57
Ch. 57 - Berita Hangat
58
Ch. 58 - Tugas yang Menyesatkan
59
Ch. 59 - Xinyue Yang Memulai
60
Ch. 60 - Kerjasama
61
Ch. 61 - Tersesat
62
Ch. 62 - Kesialan
63
Ch. 63 - Penantian
64
Ch. 64 - Kilas Balik Pertemuan
65
Ch. 65 - Aku Benar Bukan
66
Ch. 66 - Teringat Sampai Sekarang
67
Ch. 67 - Pertarungan
68
Ch. 68 - Aliran Pendekar Sejati
69
Ch. 69 - Merubah Takdir
70
Ch. 70 - Rencana Jing Yin
71
Ch. 71 - Berjalan Bersama
72
Ch. 72 - Qiaofeng Pulih
73
Ch. 73 - Bertemanlah
74
Ch. 74 - Sebuah Desa
75
Ch. 75 - Ilmu Dari Valmis
76
Ch. 76 - Orang Pintar
77
Ch. 77 - Sampai
78
Ch. 78 - Pedang untuk Qiaofeng
79
Ch. 79 - Perpisahan
80
Ch. 80 - Perjalanan kembali dimulai
81
Ch. 81 - Masalah Menyangkut Nyawa
82
Ch. 82 - Sebuah Domain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!