Zhong Li tidak berniat untuk melanjutkan lari, dia sudah menyiapkan mentalnya untuk bersiap adu serangan dengan semua orang yang ada di sini, yang sedang mengincar batu yang berada di tangannya.
Zhong Li tidak melanjutkan loncatannya, dia sudah berhenti di salah satu dahan pohon yang sedang dirinya tumpangi. Zhong Li sempat tidak yakin dengan keputusannya ini, tapi apa boleh buat sekarang sudah terlambat, dirinya sudah menantang semua musuhnya di perkataannya barusan.
Dia membalikkan penuh badannya hingga dapat melihat orang yang akan menyerangnya itu. Sebelum memulai pertarungannya, terlebih dahulu Zhong Li menyimpan Batu yang sedang di perebutkan itu di balik bajunya.
Setelah selesai, barulah dirinya mengambil pedang dari sarungnya yang terletak di samping pinggang kirinya. Menyimpan pedang secara terang-terang seperti ini adalah hal biasa di era ini, biasanya hal ini di lakukan oleh kebanyakan pendekar termasuk Zhong Li sendiri.
“Akan ku layani kau, tapi tolong jangan keras-keras! Aku sudah berada di masa-masa lanjut usia.” Zhong Li sedikit berteriak lantang sembari menyungging tipis bibirnya.
“Berisik! Aku tidak percaya jika kau berada dalam masa lanjut usia.” Orang berotot besar membalas perkataan Zhong Li sembari menahan emosinya.
Orang itu sudah mulai terjun ke arah Zhong Li, tapi Zhong Li masih tidak bergeming. Dia tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerang balik atau menangkis, itu membuat orang yang menyerang menjadi curiga sepenuhnya dengan tingkah laku Zhong Li.
“Tebasan Hujan Penghantam Gunung!”
Orang itu terjun bebas dengan sangat cepat mengarah ke arah Zhong Li, Tapi Zhong Li tetap saja masih terlihat tenang pada tempatnya. Bisa di lihat jika Zhong Li sama sekali tidak membuat satupun kuda-kuda untuk menyerang atau setidaknya menahan kekuatan dari hantaman pedang yang telah terarah kepadanya.
‘Orang Tua ini! Dia penuh dengan trik kecil dan licik seperti biasanya.’ melihat ekspresi Zhong Li yang masih tersenyum tipis kepadanya, orang berotot itu merapatkan giginya karena kesal.
“Matilah dasar Pengkhianat! Sudah saatnya kau meninggalkan dunia ini.”
Zhong Li terkenal atau di kenal bukan karena sikapnya yang menjadi pahlawan, melainkan sikapnya yang dingin, tidak punya belas kasih, dan ambisius, itulah menjadikannya terkenal hanya dalam satu malam saja.
Pedang dari pria berotot itu sudah semakin dekat dan cepat, terjun ke arah Zhong Li. Di saat inilah Zhong Li baru menyiapkan kuda-kudanya, tadinya dirinya ingin menghindari serangan ini dan menyerangnya balik di tempo selanjutnya, tapi setelah mendengar perkataan yang barusan terucap dari pria berotot itu dirinya berubah pikiran.
Sedari tadi, dirinya tersenyum tipis karena ingin bertarung dengan bebas di sini, menikmati adu serangan yang akan terjadi kedepannya. Tapi sekarang dirinya semakin tersenyum lebar karena baru menyadari jika orang yang dirinya lawan saat ini adalah salah satu dari mantan sahabat baiknya.
‘Kemarilah! Tebas aku sepuas mu…’
Pedang itu bergerak cepat membelah udara, terjun dengan bebas ke arah wajah Zhong Li. Tapi sebelum sampai membelah menjadi dua mukanya, Zhong Li terlebih dahulu melancarkan serangannya yang sudah ia siapkan.
‘Gaya Tombak Pembalik, Langit Yang Berpindah!’
Pedang Zhong Li di gerakan dengan lurus, menusuk ke leher pria berotot dengan cepat. Karena gaya jatuh yang masih di timbulkan oleh pria berotot itu, pedang Zhong Li yang berhasil menusuk ke lehernya itu melebar sampai menebas ke seluruh tengkuknya.
Karena penyangga kepala sudah tertebas sebelah, maka dapat di pastikan jika dirinya sudah pasti akan mati. Tapi Zhong Li tidak punya waktu untuk beristirahat, beberapa orang lainnya tampaknya sudah menyusulnya, di mulai dari tusukan pedang dari belakangnya yang muncul secara tiba-tiba.
Zhong Li berhasil menghindari tusukan pedang itu dengan cara menjatuhkan diri ke bawah pohon, tapi tampaknya serangan selanjutnya sudah di siapkan oleh beberapa orang lainnya.
Berbagai serangan mengarah padanya dengan cepat, tapi semua itu lagi-lagi berhasil di hindari olehnya. Beberapa serangan itu juga ada yang berhasil di tangkis atau bahkan di serang balik oleh Zhong Li.
“Gaya Tombak Pembalik, Langit Hujan Tunggal” Zhong Li bergumam kecil sebelum melancarkan serangan pedangnya yang tampak seperti tombak di mata orang yang melihatnya.
Waktu berlalu dengan cepat, beberapa orang yang ada di pihak musuh tampaknya sudah sangat kewalahan akibat permainan pedang Zhong Li yang tampak mirip dengan permainan tombak. Ini membuat beberapa orang yang menyerangnya sering kali tertipu karena salah mengira letak dari titik lemahnya.
Permainan dari pedang Zhong Li ini sendiri bukannya tidak memiliki titik lemah, melainkan dirinya sering kali menyembunyikannya dengan cara membuat celah lain yang lebih besar dari titik lemahnya di berbagai tempat yang berbeda.
Celah yang seharusnya tidak ada itu akan menjadi pengecoh bagi orang yang menyadarinya, dan bagi Zhong Li sendiri sangatlah mudah untuk menutup kembali karena jelas itu adalah celah yang di buat atas keinginannya, dan mungkin saja setelah itu dirinya juga akan membuat celah lainnya.
Orang-orang yang sedari tadi menyerangnya itu kini sudah berguguran satu persatu, tapi mereka semua tampak tidak pernah menyerah untuk menyerang Zhong Li guna membunuh atau setidaknya bisa berhasil merebut kembali Batu yang seharusnya menjadi milik mereka.
Sampai di satu waktu, Zhong Li tampaknya sudah sangat kewalahan dengan serangan musuh yang tidak ada henti-hentinya, tapi beruntung saat ini tinggal satu musuh lagi yang tersisa.
Zhong Li menghunuskan pedangnya mengarah kepada satu musuh yang tersisa, sebelum menghela kan napasnya dalam. “Sepertinya kau adalah yang terakhir, bagaimana jika kau akui saja kekalahan mu ini dan kabur, mungkin saja kau bisa balas dendam di lain waktu.”
Mata dari musuhnya itu menyipit, kemudian di susul oleh senyuman licik terlukis di wajahnya. “Sesuai dugaan ku, ternyata Senior Zhong Li lebih kuat dari pada yang di katakan di rumor.”
“Untuk itu aku sudah menyiapkan kekuatan khusus untuk membunuhmu atau setidaknya bisa melumpuhkan meskipun hanya sesaat.” Masih dengan senyum liciknya, dirinya menyambung kata-katanya.
Zhong Li langsung mengerutkan keningnya setelah mendengarkan omongan itu, dirinya tidak bisa percaya karena belum adanya bukti yang dilihat dengan matanya sendiri, tapi dirinya tetap waspada dan hati-hati agar dirinya bisa tetap selamat kedepannya.
“Begitu ya? Aku cukup tersanjung karena sudah jauh-jauh berusaha membentuk kelompok agar bisa membunuhku… Tapi itu mungkin di lain waktu saja.” Zhong Li menyudahi pertarungan ini dengan memasukkan kembali pedangnya ke dalam sarungnya.
“Cepatlah pulang sebelum orang tua mu khawatir dengan mu nanti… Semangat untuk menjalani kehidupan, aku pamit dulu!” Zhong Li tetap bertingkah santai setelah menebas banyak orang, dirinya tidak bermaksud menutupi sikapnya tersebut. Sembari membalikkan badan, dirinya berpikir untuk meminum seteguk arak setelah sampai ke kota terdekat nanti.
Tapi niatnya itu harus terhenti karena kalimat yang keluar dari mulut orang yang ada di belakangnya itu. “Aku tidak akan membiarkanmu lari saat ini. Setelah membunuh banyak orang yang sudah ku anggap sebagai teman ku, kau ingin kabur? Jangan bercanda, kau harus mati saat ini juga.”
Nadanya tampak dingin dan menekan, membuat semua orang yang mendengarnya pasti akan bergidik ngeri. ‘Anak ini! Apakah dia tidak berniat untuk menyerah?’
Zhong Li kembali membalikkan badannya menghadap ke satu-satunya musuhnya yang tersisa. Dia sempat menghela napasnya sebelum menjawab perkataan yang di lontarkan oleh musuhnya itu. “Jadi sekarang… apa yang kau ingin kan?”
“Bertarung sampai mati di sini?”
“Benar! Tapi yang menjadi partisipan bukan hanya diriku saja.”
Zhong Li melebarkan matanya, karena bisa merasakan jika dirinya sudah kembali di kepung dari berbagai arah. Dia juga menyadari jika semua orang yang mengepungnya itu memiliki kekuatan yang sama sekali jauh berbeda dengan lawannya yang tadi.
“Sialan! Sepertinya aku harus terpaksa mengikuti keinginan mu ini ya?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
🖤༒︎★𝕱𝖚𝖏𝖔𝖘𝖍𝖙★༒︎🖤
Mon maap ini pertarungan antar kakek" kah? 😂😂
2021-03-29
1
kak ipung
salam hangat dari WOLVRIN OF MUTANS (REBORN)
sehat selalu thor, jangan lupa istirahat yang cukup.
2021-03-08
1
Sofandsyah
kok aneh ya.... pendekar sekelas Zhong li....menyimpan barang berharga kok di balik jubahnya....apa gak punya Cincin ruang......?
2021-03-06
4