Pendekar Tingkat Dewa
Namanya adalah Zhong Li, dirinya terlahir dari rahim orang yang tidak di ketahui. Sejak dari kecil kehidupan yatim piatu sudah menyertainya menjadikannya sebagai orang yang tak kenal putus asa karena cobaan berat yang selalu di lalui nya.
Hidup susah sudah biasa baginya, tapi hingga pada titik tertentu kehidupan yang dirinya punya menjadi berubah terbalik. Dalam hanya satu malam saja dia sudah di kenal di penjuru negerinya sebagai orang yang memiliki jiwa pemberani.
Dalam era ini, peperangan terjadi di mana-mana sehingga banyak korban tak bersalah yang ikut terkena imbasnya, termasuk dia sendiri. Hingga pada akhirnya, Zhong Li memutuskan untuk masuk ke dalam dunia peperangan yang bisa di katakan hanya ada hitam dan putih di dalamnya.
Tujuannya sebenarnya sangat sederhana, meskipun begitu tidak akan ada yang tidak mengakui jika tujuannya itu sangatlah mustahil. Sesuai dengan kenyataan yang ada, tujuannya yang dirinya bangga-banggakan itu memang tidak berhasil ia capai, bahkan dengan segenap kekuatan penuhnya sekalipun, tidak akan pernah tercapai.
“Jangan bercanda, kenapa semua orang selalu saja menginginkan benda ini… Sialan! Sebenarnya apa untung menjadi yang terpilih. Apanya yang pahlawan? Itu hanyalah Imajinasi belaka!”
Seorang pemuda memacu langkahnya dengan cepat, berlari tanpa tujuan di tengah hutan yang rindang, di temani dengan ribuan bintang dan satu bulan.
Dialah Zhong Li, seorang pemuda dengan mental yang sudah sangat tua. Tampangnya memang terlihat seperti pria berumur 20 tahunan, tapi di dalamnya ada seorang kakek tua yang sudah memiliki usia lebih dari 120 tahun.
Parasnya sangatlah sempurna, dengan mata merah delimanya dan rambut panjang yang di kuncir, dirinya pantas di juluki sebagai salah satu orang dengan wajah tertampan di kekaisaran ini.
Tapi bisa di lihat jika saat ini dirinya sedang memiliki rasa kesal dan marah yang berlebihan. Di tangannya terdapat satu batu dengan warna hijau yang sangat cantik, itulah yang menjadi penyebab dari rasa kesal yang muncul saat ini.
Batu tersebut adalah salah satu pecahan dari berbagai pecahan yang ada, di mana inilah yang menjadi penyebab peperangan besar kini terjadi, mereka berperang hanya untuk beberapa batu ini.
Yang Zhong Li ketahui adalah jika semua pecahan dari batu tersebut disatukan, maka pemusnahan manusia satu sisi akan segera terjadi. Jadi dirinya mempertaruhkan nyawanya agar semua batu itu tidak bersatu untuk itu.
Setelah mengetahui jika salah satu pihak dari peperangan sudah mendapatkan semua pecahan batunya, dirinya segera menyelinap ke pihak tersebut dan mencuri salah satu batunya yang ada.
Dan hasilnya sudah bisa tertebak, jika pada akhirnya dirinya akan di kejar-kejar oleh pihak itu karena menganggap Zhong Li adalah salah satu musuhnya.
Di sini Zhong Li menganggap semua pihak yang terlibat dalam peperangan bukanlah kawannya. Bisa di bilang jika dirinya memusuhi semua pihak yang terlibat dalam perang itu, atau dengan kata lain dirinya sudah tidak mempercayai manusia lagi.
Zhong Li kembali merapatkan giginya karena kesal, dia bisa merasakan jika orang dari pihak musuhnya itu sudah semakin dekat dengannya. “Sial kenapa masih terkejar? Bukankah Hutan ini adalah Area yang paling dihindari oleh aliran mereka? Apakah mereka melanggar sumpahnya sendiri hanya untuk mendapatkan batu ini?”
Zhong Li sedari tadi sudah menginjakkan kakinya di kawasan hutan ini, yang biasa juga di kenal sebagai Hutan Terlarang, tapi dirinya baru menyadari jika pihak musuhnya masih mengejarnya sampai bagian dalam hutan ini.
Sesuai dengan apa yang telah di ucapkan oleh Zhong Li barusan, pihak yang mengejarnya itu terkenal dengan sumpahnya yang sangat kokoh dan salah satu isinya adalah menghindari kawasan Hutan ini, entah apa alasannya.
Tapi sekarang, terlihat jika mereka sudah mengingkari salah satu sumpahnya itu dengan sangat jelas terbukti. Zhong Li tiba-tiba berhenti berlari, karena menyadari jika di depannya ada orang yang sudah bersiap untuk menghadangnya.
Pedang keluar dari sarungnya kemudian langsung di arahkan menebas ke arah Zhong Li. Untungnya Zhong Li berhasil menyadarinya sebelum itu. Dirinya terlebih dahulu melompat mundur karena ancaman bahaya terpancar dari pedang itu.
‘Pedang Pusaka Kelas Tiga!’
Setelah melompat mundur Zhong Li tidak kehilangan kewaspadaannya, dirinya tetap berhati-hati dengan orang yang akan menjadi lawannya selanjutnya, di mana sebenarnya dirinya sudah menyadari jika dia sudah terkepung dari berbagai arah.
“Ku kira siapa, ternyata kau.” Orang yang baru saja ingin menebasnya itu sadar dan terlihat mengenal pemuda yang ada di depannya itu. “Kau tidak akan mendapatkan apa-apa dari batu itu, jadi tolong kembalikan.”
“Tolong jangan ngelawak di saat-saat seperti ini. Kau tahu, detak jantungku dari tadi naik turun gara-gara batu mu ini.” Zhong Li berusaha bersikap tenang, tapi dalam pemikirannya dirinya tampak sangat kebingungan mencari cara untuk keluar dari posisinya saat ini.
“Senior Zhong Li, ku akui jika kau adalah orang paling jenius dalam era ini. Tapi diriku tidak yakin jika kau dapat mengalahkan kami semua pada saat ini.” Orang itu mengangkat pedangnya kembali, bersiap untuk melancarkan serangan berikutnya.
‘Sialan, apakah aku mengenalnya?’
Zhong Li kembali merapatkan giginya, dia memacu otaknya untuk berkerja dengan cepat mencari cara agar bisa keluar dari situasi yang sedang menjepitnya pada saat ini.
Tapi belum beberapa detik berlalu dirinya di paksa untuk harus terkejut dengan serangan dadakan yang di lancarkan dari belakang punggungnya. ‘Ini serangan pedang samping atas! Pemenggal Kepala… Menunduk!’
Zhong Li merendahkan badannya sesaat sebelum pedang dari belakang itu menyentuh tengkuknya dan memenggal kepalanya. Setelah pedang itu lewat sepenuhnya, Zhong Li memusatkan semua kekuatan yang dirinya punya ke bagian kakinya.
Dirinya meloncat dengan akhir tujuannya adalah dahan pohon terdekat, kemudian meloncat lagi ke dahan pohon selanjutnya dan seterusnya, dengan ini dirinya berhasil mengecoh beberapa orang yang ingin menyerangnya pada bagian selanjutnya. Tapi beberapa orang lainnya langsung bergerak cepat, dengan langsung bergerak menyusul ke arah Zhong Li.
Salah satu orang yang bergerak menyusul ke arah Zhong Li tersebut menarik pedangnya, kemudian meloncat setinggi-tingginya sebelum terjun menghantamkan pedangnya ke arah Zhong Li.
‘Aliran itu?’ Zhong Li melirik ke arah atas sembari terus bergerak melanjutkan loncatannya, dari lirikan itu dirinya mendapati satu orang mengangkat pedangnya ke atas kepalanya bersiap untuk menyerang dirinya yang ada di bawah.
‘Pembelah Gunung dan Samudera! Memang itu aliran yang biasa saja, tapi jika di gunakan dengan posisi itu dan dari ketinggian setinggi itu… jelas kekuatannya akan bertambah berkali-kali lipat!’ Zhong Li sedikit bergidik ngeri setelah melihat aliran itu di lakukan dengan sangat ekstrem.
“Tidak ada pilihan lain! Lagi pula sejak kapan aku menjadi sepengecut ini… Ayo kita mulai lagi, aku percaya aku yang akan menang!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Coba mampir, moga Alurnya tidak bikin bosan Tor 🙏
2023-05-22
0
Abdullah
update ya
2022-07-04
0
de wek
baru nemu malam ini di beranda
2022-02-03
1