Ch. 4 - Mereka Mengejar

“Apakah dia berhasil kabur?”

“Benar, dia berhasil kabur, mengalihkan perhatian kita semua dengan ledakan barusan… Aku tidak menyangka jika dia berhasil mengubah pemilik jimat yang sudah ku buat dengan susah payah… Tch! Apa kita harus mengejarnya?”

“Jangan tanya lagi! Kau tahukan, jika batu itu masih berada di tangannya maka dirinya harus di kejar, entah itu berapa banyak korbannya. Kita harus menangkapnya!”

"Mungkin setelah ini aku akan menyapanya, dia sangat keren!"

"jika kau mati maka rencana ledakan pengorbanan akan berhenti, begitupun dengan rencana kedua."

"Bukankah masih ada rencana ketiga?"

***

“Hah sialan, aku tidak menyangka jika mereka akan berani berbuat sampai sejauh ini.” Zhong Li menggerutu kesal sembari terus memacu kakinya dengan cepat.

Sampai pada satu titik, dirinya menghentikan langkahnya itu, kemudian memutuskan untuk merobek bajunya yang sudah tidak memiliki bentuk dan di anggap sebagai pengganggu dalam saat bergerak. Di saat ini pula Zhong Li mengeluarkan seteguk darah segar dari mulutnya karena luka yang dia terima dari tadi sudah tidak bisa di tahan lebih lama lagi.

‘Sial sepertinya, luka tusukan ku ini sudah tidak bisa di tahan lebih lama lagi. Aku harus menggunakan lebih banyak kekuatanku untuk menyembuhkannya,’

Zhong Li mengalirkan Qi ke dalam semua lukanya itu, berniat untuk menyembuhkannya secara perlahan. Setelah itu terjadi, luka bakar yang ada di seluruh tubuhnya itu menghilang secara perlahan sembari mengeluarkan asap, tidak hanya luka bakarnya saja bahkan luka tusukan yang di deritanya sedari tadi juga ikut sembuh saat ini.

‘Sekarang apa? Melanjutkan lari, atau berjalan? Mereka sepertinya sudah tidak mengejar ku lagi, jadi mending berjalan saja.’ Zhong Li mengusap sudut bibirnya yang masih terdapat noda darah, setelah itu dia melanjutkan berjalan sesuai dengan rencananya.

Zhong Li berpikir, jika dirinya sudah aman dan tidak di kejar lagi oleh musuhnya itu, tapi sebenarnya dirinya salah besar. Waktu berjalan dengan lambat di saat kertas kecil bertulis kan sesuatu di dalamnya, melayang tepat di samping kanannya.

‘Aku tidak merasakan keberadaan mereka! Sial, aku lupa jika semua kekuatan ku sudah ku fokuskan terhadap penyembuhan.’ Zhong Li melindungi wajahnya agar tidak terkena dampak dari ledakan yang akan terjadi.

Ledakan keras kembali terjadi, dan kini Zhong Li harus berhadapan dengan mereka untuk yang kedua kalinya. Zhong Li merapatkan giginya serapat mungkin sebelum berdecak kesal, “Baiklah aku akan melawan kalian lagi, kali ini aku akan serius.”

Zhong Li sedikit terdorong ke belakang, tapi dia terlihat tidak terluka sedikit pun setelah menghadang satu ledakan besar itu. Musuhnya yang melihat itu, langsung membuka matanya lebar-lebar.

Di saat itu pula, salah satu dari musuhnya turun tangan menampakkan dirinya, dia kemudian langsung menyapa dengan sopan Zhong Li yang ada di depannya. Entah apa tujuannya, Zhong Li tetap tidak menurunkan rasa waspada nya, dia lebih memilih untuk mengeluarkan pedangnya dari sarungnya kemudian menghunuskan nya ke arah musuhnya itu.

“Wah, jahat sekali. Padahal aku hanya berniat menyapamu-…”

“Maaf saja jika aku tidak percaya. Tapi aku memang sudah tidak percaya dengan manusia lagi, bukan hanya kau tapi semuanya.”

“Kau dingin sekali senior. apa kau tahu, perempuan tidak akan suka kepada pria yang dingin seperti ini.”

Zhong Li tersedak napasnya karena mendengarkan perkataan yang keluar dari mulut musuhnya itu. “Tunggu, jangan bahas masalah itu di dalam pertarungan kali ini. Itu adalah penghinaan besar bagi ku.”

“Tapi yah, terserah kau saja!” Lanjut Zhong Li, sebelum menyiapkan kuda-kudanya sembari langsung menerjang ke arah musuhnya, tapi sayangnya di tengah perjalanan dirinya harus di hadang oleh beberapa orang lain yang sudah bersiap untuk menyerangnya.

Pada saat itu, dia menyungging tipis senyumnya, ‘Jika satu terbunuh saat ini, maka yang lainnya juga akan terkena imbasnya! Yah termasuk aku juga.’

“Gaya Tombak Pembalik, Sambaran Guntur.”

Zhong Li menusukkan pedangnya ke salah satu musuhnya sembari melindungi wajahnya dengan tangan kirinya yang sedang memegang Batu berwarna hijau cantik.

Tapi orang yang di tusuknya itu malah tidak meledak seperti yang di duganya, keadaan ini memaksanya untuk mengharuskannya mencari jalan baru untuk rencananya kedepannya, ‘Apa? Tidak meledak, sepertinya ledakannya memang di kontrol oleh salah satu dari mereka, bukan semuanya’

‘Jika begitu…’

“Gaya Pedang Matahari, Tarian Mentari Sebelum Tenggelam.”

Dia memegang pedangnya kuat, mengalirkan sejumlah kekuatan Qi nya ke pedang dan seluruh tubuhnya. Saat ini dirinya sudah mengeluarkan separuh dari kekuatannya, dan serius untuk menghadapi pertarungannya.

Zhong Li kembali memainkan pedangnya dengan lincah, berusaha untuk membunuh semua orang yang ada di depannya dengan secepat yang dirinya bisa.

Satu persatu orang pun tertebas dengan celah waktu yang tidak biasa, bisa di bilang sangatlah cepat sampai tebasan itu tidak bisa dilihat dengan semua mata lawannya.

Sampai pada akhirnya, permainan pedang Zhong Li itu berakhir dengan tebasan yang memenggal kepala musuhnya yang menyapanya tadi. Zhong Li sudah bersiap akan ledakan yang akan datang, tapi hasilnya masihlah belum meledak.

“Lama tidak bertemu Senior, bagaimana kabarmu saat ini? Apakah masih baik-baik saja?”

Mendengar perkataan itu, Zhong Li langsung mengadahkan kepalanya mendapati satu orang berdiri di atas pohon, orang itu adalah orang yang menjadi akar dari semua masalah ini. “Andai saja kau tidak membentuk kelompok ini, maka sudah jelas jika aku tidak akan sampai kesusahan seperti ini.”

“Ayolah, di mana orang tua mu sekarang? Apakah mereka tidak menghawatirkan mu? Jelas mereka akan khawatir bukan, jika anaknya sampai membuat kelompok pembunuhan seperti ini.”

Mata musuhnya itu melebar, setelah itu dia merapatkan giginya karena merasa kesal sekaligus marah terhadap Zhong Li. “Jangan bertingkah seolah-olah kau mempedulikan ku! Asal kau tahu saja, orang yang membunuh kedua orang tua ku adalah kau sendiri!”

“Eh, aku? Aku membunuh kedua orang tua mu?… Ah! Berarti kau tidak punya orang tua ya. Maafkan aku karena sudah bertanya sebelumnya.” Sembari tersenyum canggung, Zhong Li menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal.

“Sialan! Ku bunuh kau!… Semuanya Serang!”

Semua musuh yang tersisa langsung menyerbunya dengan cara yang sangat sadis, ‘Sial ini adalah waktu terburuk di dalam pertarungan satu lawan kelompok. Jika tidak hati-hati aku bisa mati!’

Zhong Li kembali menguatkan pondasi kuda-kudanya, melanjutkan pertarungan yang sedang di hadapinya kali ini. Berbeda dari yang tadi, kini semua musuhnya menyerangnya dengan menggunakan aliran pedangnya masing-masing, ini akan membuat jalannya pertarungan tidak akan berjalan secepat sebelumnya.

“Aku akan mengerahkan semuanya yang ku bisa!… Gaya Tombak Pembalik-…”

“Sambaran Guntur-…

Langit Yang Berpindah-…

Perpindahan Musim-…

Bumi Yang Meronta…”

Zhong Li mengerahkan seluruh kekuatannya sembari mengeluarkan satu persatu jurusnya, tapi musuhnya tampak tidak ada habis-habisnya datang menyerangnya. Mereka terus saja menyerang Zhong Li dari berbagai arah secara bergantian, keadaan ini memaksa Zhong Li untuk terus di posisi bertahan.

‘Aku harus mengambil momentum!’

“Aliran Pendekar Matahari, Mentari Yang Tertutup Awan.”

Dalam serangan berikutnya Zhong Li memutuskan untuk sedikit menyerang balik orang yang akan menyerangnya itu, dia mengecoh orang itu dengan serangan tak terlihat, sehingga akhirnya Zhong Li berhasil mendaratkan satu tebasan kecil di tubuhnya.

Meskipun begitu, tebasan kecil itu berhasil membuat celah yang cukup besar di serangan selanjutnya. Zhong Li memanfaatkan celah itu untuk merubah posisinya menjadikannya sebagai penyerang.

‘Kesempatan!’

“Aliran Pedang Dewa, Tarian Penjemput Nyawa.”

Terpopuler

Comments

Jumadi 0707

Jumadi 0707

maksud bertempur gk tau maunya dan bertele2 gk ngerti

2024-07-28

0

Dzikir Ari

Dzikir Ari

jalan ceritanya cukup menarik tapi terlalu bertele tele Tor

2023-05-22

0

Ahmad Tavip

Ahmad Tavip

bertele tele

2022-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Zhong Li
2 Ch. 2 - Perlawanan
3 Ch. 3 - Berlari Ke Timur
4 Ch. 4 - Mereka Mengejar
5 Ch. 5 - Terjatuh
6 Ch. 6 - Awal Takdir
7 Ch. 7 - Melihat Sebuah Petunjuk
8 Ch. 8 - Jalan Keluar
9 Ch. 9 - Fanrou Tian Zhi
10 Ch. 10 - Rasa Benci
11 Ch. 11 - Takdir Besar Menanti
12 Ch. 12 - Perubahan Jalan
13 Ch. 13 - Perpindahan Tangan
14 Ch. 14 - Waktu Yang Berjalan
15 Ch. 15 - Latihan
16 Ch. 16 - Sebuah Buku Harian
17 Ch. 17 - Pelajaran Di atas Arena
18 Ch. 18 - Pertarungan Sinar Rembulan
19 Ch. 19 - Akhir dari Satu Bulan
20 Ch. 20 - Awal Dari Semua Mimpi
21 Ch. 21 - Kembali
22 Ch. 22 - Dunia dan Mimpi Yang Terlupakan
23 Ch. 23 - Mengingat Kenangan
24 Ch. 24 - Tiga Bintang Yang Mendekat
25 Ch. 25 - Ayah Fanrou
26 Ch. 26 - Mulai Dari Awal
27 Ch. 27 - Meresahkan
28 Ch. 28 - Sepucuk Surat?
29 Ch. 29 - Hanya Permulaan
30 Ch. 30 - Hanya Permulaan II
31 Ch. 31 - Hanya Permulaan III
32 Ch. 32 - Hanya Permulaan IV
33 Ch. 33 - Hanya Permulaan V
34 Ch. 34 - Kecurigaan dan Kegagalan
35 Ch. 35 - Tidak akan tergapai
36 Ch. 36 - Persiapan
37 Ch. 37 - Pelepasan dan Tujuan
38 Ch. 38 - Mengukir Nama di Legenda Baru
39 Ch. 39 - Perpisahan
40 Ch. 40 - Lebih Luas
41 Ch. 41 - Menebak Masa Depan
42 Ch. 42 - Tujuan Pertama
43 Ch. 43 - Malam bersama Xinyue
44 Ch. 44 - Mencari Informasi
45 Ch. 45 - Dasar Kakek Sialan
46 Ch. 46 - Dirinya Adalah Yang Terpilih
47 Ch. 47 - Sepupu
48 Ch. 48 - Cerita Rakyat
49 Ch. 49 - Bertemu Musuh Dunia
50 Ch. 50 - Tatapan Menusuk
51 Ch. 51 - Batu Pertama
52 Ch. 52 - Hadiah Yang Tidak Di inginkan
53 Ch. 53 - Malam Yang Panjang
54 Ch. 54 - Setelah Tidur
55 Ch. 55 - Kenyataan Yang Menyakitkan
56 Ch. 56 - Kekuatan Yang Terpendam
57 Ch. 57 - Berita Hangat
58 Ch. 58 - Tugas yang Menyesatkan
59 Ch. 59 - Xinyue Yang Memulai
60 Ch. 60 - Kerjasama
61 Ch. 61 - Tersesat
62 Ch. 62 - Kesialan
63 Ch. 63 - Penantian
64 Ch. 64 - Kilas Balik Pertemuan
65 Ch. 65 - Aku Benar Bukan
66 Ch. 66 - Teringat Sampai Sekarang
67 Ch. 67 - Pertarungan
68 Ch. 68 - Aliran Pendekar Sejati
69 Ch. 69 - Merubah Takdir
70 Ch. 70 - Rencana Jing Yin
71 Ch. 71 - Berjalan Bersama
72 Ch. 72 - Qiaofeng Pulih
73 Ch. 73 - Bertemanlah
74 Ch. 74 - Sebuah Desa
75 Ch. 75 - Ilmu Dari Valmis
76 Ch. 76 - Orang Pintar
77 Ch. 77 - Sampai
78 Ch. 78 - Pedang untuk Qiaofeng
79 Ch. 79 - Perpisahan
80 Ch. 80 - Perjalanan kembali dimulai
81 Ch. 81 - Masalah Menyangkut Nyawa
82 Ch. 82 - Sebuah Domain
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Ch. 1 - Zhong Li
2
Ch. 2 - Perlawanan
3
Ch. 3 - Berlari Ke Timur
4
Ch. 4 - Mereka Mengejar
5
Ch. 5 - Terjatuh
6
Ch. 6 - Awal Takdir
7
Ch. 7 - Melihat Sebuah Petunjuk
8
Ch. 8 - Jalan Keluar
9
Ch. 9 - Fanrou Tian Zhi
10
Ch. 10 - Rasa Benci
11
Ch. 11 - Takdir Besar Menanti
12
Ch. 12 - Perubahan Jalan
13
Ch. 13 - Perpindahan Tangan
14
Ch. 14 - Waktu Yang Berjalan
15
Ch. 15 - Latihan
16
Ch. 16 - Sebuah Buku Harian
17
Ch. 17 - Pelajaran Di atas Arena
18
Ch. 18 - Pertarungan Sinar Rembulan
19
Ch. 19 - Akhir dari Satu Bulan
20
Ch. 20 - Awal Dari Semua Mimpi
21
Ch. 21 - Kembali
22
Ch. 22 - Dunia dan Mimpi Yang Terlupakan
23
Ch. 23 - Mengingat Kenangan
24
Ch. 24 - Tiga Bintang Yang Mendekat
25
Ch. 25 - Ayah Fanrou
26
Ch. 26 - Mulai Dari Awal
27
Ch. 27 - Meresahkan
28
Ch. 28 - Sepucuk Surat?
29
Ch. 29 - Hanya Permulaan
30
Ch. 30 - Hanya Permulaan II
31
Ch. 31 - Hanya Permulaan III
32
Ch. 32 - Hanya Permulaan IV
33
Ch. 33 - Hanya Permulaan V
34
Ch. 34 - Kecurigaan dan Kegagalan
35
Ch. 35 - Tidak akan tergapai
36
Ch. 36 - Persiapan
37
Ch. 37 - Pelepasan dan Tujuan
38
Ch. 38 - Mengukir Nama di Legenda Baru
39
Ch. 39 - Perpisahan
40
Ch. 40 - Lebih Luas
41
Ch. 41 - Menebak Masa Depan
42
Ch. 42 - Tujuan Pertama
43
Ch. 43 - Malam bersama Xinyue
44
Ch. 44 - Mencari Informasi
45
Ch. 45 - Dasar Kakek Sialan
46
Ch. 46 - Dirinya Adalah Yang Terpilih
47
Ch. 47 - Sepupu
48
Ch. 48 - Cerita Rakyat
49
Ch. 49 - Bertemu Musuh Dunia
50
Ch. 50 - Tatapan Menusuk
51
Ch. 51 - Batu Pertama
52
Ch. 52 - Hadiah Yang Tidak Di inginkan
53
Ch. 53 - Malam Yang Panjang
54
Ch. 54 - Setelah Tidur
55
Ch. 55 - Kenyataan Yang Menyakitkan
56
Ch. 56 - Kekuatan Yang Terpendam
57
Ch. 57 - Berita Hangat
58
Ch. 58 - Tugas yang Menyesatkan
59
Ch. 59 - Xinyue Yang Memulai
60
Ch. 60 - Kerjasama
61
Ch. 61 - Tersesat
62
Ch. 62 - Kesialan
63
Ch. 63 - Penantian
64
Ch. 64 - Kilas Balik Pertemuan
65
Ch. 65 - Aku Benar Bukan
66
Ch. 66 - Teringat Sampai Sekarang
67
Ch. 67 - Pertarungan
68
Ch. 68 - Aliran Pendekar Sejati
69
Ch. 69 - Merubah Takdir
70
Ch. 70 - Rencana Jing Yin
71
Ch. 71 - Berjalan Bersama
72
Ch. 72 - Qiaofeng Pulih
73
Ch. 73 - Bertemanlah
74
Ch. 74 - Sebuah Desa
75
Ch. 75 - Ilmu Dari Valmis
76
Ch. 76 - Orang Pintar
77
Ch. 77 - Sampai
78
Ch. 78 - Pedang untuk Qiaofeng
79
Ch. 79 - Perpisahan
80
Ch. 80 - Perjalanan kembali dimulai
81
Ch. 81 - Masalah Menyangkut Nyawa
82
Ch. 82 - Sebuah Domain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!