“Apakah dia berhasil kabur?”
“Benar, dia berhasil kabur, mengalihkan perhatian kita semua dengan ledakan barusan… Aku tidak menyangka jika dia berhasil mengubah pemilik jimat yang sudah ku buat dengan susah payah… Tch! Apa kita harus mengejarnya?”
“Jangan tanya lagi! Kau tahukan, jika batu itu masih berada di tangannya maka dirinya harus di kejar, entah itu berapa banyak korbannya. Kita harus menangkapnya!”
"Mungkin setelah ini aku akan menyapanya, dia sangat keren!"
"jika kau mati maka rencana ledakan pengorbanan akan berhenti, begitupun dengan rencana kedua."
"Bukankah masih ada rencana ketiga?"
***
“Hah sialan, aku tidak menyangka jika mereka akan berani berbuat sampai sejauh ini.” Zhong Li menggerutu kesal sembari terus memacu kakinya dengan cepat.
Sampai pada satu titik, dirinya menghentikan langkahnya itu, kemudian memutuskan untuk merobek bajunya yang sudah tidak memiliki bentuk dan di anggap sebagai pengganggu dalam saat bergerak. Di saat ini pula Zhong Li mengeluarkan seteguk darah segar dari mulutnya karena luka yang dia terima dari tadi sudah tidak bisa di tahan lebih lama lagi.
‘Sial sepertinya, luka tusukan ku ini sudah tidak bisa di tahan lebih lama lagi. Aku harus menggunakan lebih banyak kekuatanku untuk menyembuhkannya,’
Zhong Li mengalirkan Qi ke dalam semua lukanya itu, berniat untuk menyembuhkannya secara perlahan. Setelah itu terjadi, luka bakar yang ada di seluruh tubuhnya itu menghilang secara perlahan sembari mengeluarkan asap, tidak hanya luka bakarnya saja bahkan luka tusukan yang di deritanya sedari tadi juga ikut sembuh saat ini.
‘Sekarang apa? Melanjutkan lari, atau berjalan? Mereka sepertinya sudah tidak mengejar ku lagi, jadi mending berjalan saja.’ Zhong Li mengusap sudut bibirnya yang masih terdapat noda darah, setelah itu dia melanjutkan berjalan sesuai dengan rencananya.
Zhong Li berpikir, jika dirinya sudah aman dan tidak di kejar lagi oleh musuhnya itu, tapi sebenarnya dirinya salah besar. Waktu berjalan dengan lambat di saat kertas kecil bertulis kan sesuatu di dalamnya, melayang tepat di samping kanannya.
‘Aku tidak merasakan keberadaan mereka! Sial, aku lupa jika semua kekuatan ku sudah ku fokuskan terhadap penyembuhan.’ Zhong Li melindungi wajahnya agar tidak terkena dampak dari ledakan yang akan terjadi.
Ledakan keras kembali terjadi, dan kini Zhong Li harus berhadapan dengan mereka untuk yang kedua kalinya. Zhong Li merapatkan giginya serapat mungkin sebelum berdecak kesal, “Baiklah aku akan melawan kalian lagi, kali ini aku akan serius.”
Zhong Li sedikit terdorong ke belakang, tapi dia terlihat tidak terluka sedikit pun setelah menghadang satu ledakan besar itu. Musuhnya yang melihat itu, langsung membuka matanya lebar-lebar.
Di saat itu pula, salah satu dari musuhnya turun tangan menampakkan dirinya, dia kemudian langsung menyapa dengan sopan Zhong Li yang ada di depannya. Entah apa tujuannya, Zhong Li tetap tidak menurunkan rasa waspada nya, dia lebih memilih untuk mengeluarkan pedangnya dari sarungnya kemudian menghunuskan nya ke arah musuhnya itu.
“Wah, jahat sekali. Padahal aku hanya berniat menyapamu-…”
“Maaf saja jika aku tidak percaya. Tapi aku memang sudah tidak percaya dengan manusia lagi, bukan hanya kau tapi semuanya.”
“Kau dingin sekali senior. apa kau tahu, perempuan tidak akan suka kepada pria yang dingin seperti ini.”
Zhong Li tersedak napasnya karena mendengarkan perkataan yang keluar dari mulut musuhnya itu. “Tunggu, jangan bahas masalah itu di dalam pertarungan kali ini. Itu adalah penghinaan besar bagi ku.”
“Tapi yah, terserah kau saja!” Lanjut Zhong Li, sebelum menyiapkan kuda-kudanya sembari langsung menerjang ke arah musuhnya, tapi sayangnya di tengah perjalanan dirinya harus di hadang oleh beberapa orang lain yang sudah bersiap untuk menyerangnya.
Pada saat itu, dia menyungging tipis senyumnya, ‘Jika satu terbunuh saat ini, maka yang lainnya juga akan terkena imbasnya! Yah termasuk aku juga.’
“Gaya Tombak Pembalik, Sambaran Guntur.”
Zhong Li menusukkan pedangnya ke salah satu musuhnya sembari melindungi wajahnya dengan tangan kirinya yang sedang memegang Batu berwarna hijau cantik.
Tapi orang yang di tusuknya itu malah tidak meledak seperti yang di duganya, keadaan ini memaksanya untuk mengharuskannya mencari jalan baru untuk rencananya kedepannya, ‘Apa? Tidak meledak, sepertinya ledakannya memang di kontrol oleh salah satu dari mereka, bukan semuanya’
‘Jika begitu…’
“Gaya Pedang Matahari, Tarian Mentari Sebelum Tenggelam.”
Dia memegang pedangnya kuat, mengalirkan sejumlah kekuatan Qi nya ke pedang dan seluruh tubuhnya. Saat ini dirinya sudah mengeluarkan separuh dari kekuatannya, dan serius untuk menghadapi pertarungannya.
Zhong Li kembali memainkan pedangnya dengan lincah, berusaha untuk membunuh semua orang yang ada di depannya dengan secepat yang dirinya bisa.
Satu persatu orang pun tertebas dengan celah waktu yang tidak biasa, bisa di bilang sangatlah cepat sampai tebasan itu tidak bisa dilihat dengan semua mata lawannya.
Sampai pada akhirnya, permainan pedang Zhong Li itu berakhir dengan tebasan yang memenggal kepala musuhnya yang menyapanya tadi. Zhong Li sudah bersiap akan ledakan yang akan datang, tapi hasilnya masihlah belum meledak.
“Lama tidak bertemu Senior, bagaimana kabarmu saat ini? Apakah masih baik-baik saja?”
Mendengar perkataan itu, Zhong Li langsung mengadahkan kepalanya mendapati satu orang berdiri di atas pohon, orang itu adalah orang yang menjadi akar dari semua masalah ini. “Andai saja kau tidak membentuk kelompok ini, maka sudah jelas jika aku tidak akan sampai kesusahan seperti ini.”
“Ayolah, di mana orang tua mu sekarang? Apakah mereka tidak menghawatirkan mu? Jelas mereka akan khawatir bukan, jika anaknya sampai membuat kelompok pembunuhan seperti ini.”
Mata musuhnya itu melebar, setelah itu dia merapatkan giginya karena merasa kesal sekaligus marah terhadap Zhong Li. “Jangan bertingkah seolah-olah kau mempedulikan ku! Asal kau tahu saja, orang yang membunuh kedua orang tua ku adalah kau sendiri!”
“Eh, aku? Aku membunuh kedua orang tua mu?… Ah! Berarti kau tidak punya orang tua ya. Maafkan aku karena sudah bertanya sebelumnya.” Sembari tersenyum canggung, Zhong Li menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal.
“Sialan! Ku bunuh kau!… Semuanya Serang!”
Semua musuh yang tersisa langsung menyerbunya dengan cara yang sangat sadis, ‘Sial ini adalah waktu terburuk di dalam pertarungan satu lawan kelompok. Jika tidak hati-hati aku bisa mati!’
Zhong Li kembali menguatkan pondasi kuda-kudanya, melanjutkan pertarungan yang sedang di hadapinya kali ini. Berbeda dari yang tadi, kini semua musuhnya menyerangnya dengan menggunakan aliran pedangnya masing-masing, ini akan membuat jalannya pertarungan tidak akan berjalan secepat sebelumnya.
“Aku akan mengerahkan semuanya yang ku bisa!… Gaya Tombak Pembalik-…”
“Sambaran Guntur-…
Langit Yang Berpindah-…
Perpindahan Musim-…
Bumi Yang Meronta…”
Zhong Li mengerahkan seluruh kekuatannya sembari mengeluarkan satu persatu jurusnya, tapi musuhnya tampak tidak ada habis-habisnya datang menyerangnya. Mereka terus saja menyerang Zhong Li dari berbagai arah secara bergantian, keadaan ini memaksa Zhong Li untuk terus di posisi bertahan.
‘Aku harus mengambil momentum!’
“Aliran Pendekar Matahari, Mentari Yang Tertutup Awan.”
Dalam serangan berikutnya Zhong Li memutuskan untuk sedikit menyerang balik orang yang akan menyerangnya itu, dia mengecoh orang itu dengan serangan tak terlihat, sehingga akhirnya Zhong Li berhasil mendaratkan satu tebasan kecil di tubuhnya.
Meskipun begitu, tebasan kecil itu berhasil membuat celah yang cukup besar di serangan selanjutnya. Zhong Li memanfaatkan celah itu untuk merubah posisinya menjadikannya sebagai penyerang.
‘Kesempatan!’
“Aliran Pedang Dewa, Tarian Penjemput Nyawa.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Jumadi 0707
maksud bertempur gk tau maunya dan bertele2 gk ngerti
2024-07-28
0
Dzikir Ari
jalan ceritanya cukup menarik tapi terlalu bertele tele Tor
2023-05-22
0
Ahmad Tavip
bertele tele
2022-02-22
1