Lagi - lagi Miko

Jodi menjelajahi pandangannya. Melihat banyaknya makanan dan minuman yang tersedia di meja. Matanya tertuju pada kue bolu dengan topping keju. Tangannya mulai menggapai potongan bolu itu dan hampir masuk ke mulut kalau tidak di cegah oleh kakaknya.

"Udah cuci tangan belom?" Tanya Naymila.

"Udah ah ..." Jodi mencoba memasukkan bolu itu lagi ke mulutnya, di cegah lagi oleh kakaknya.

"Ini buat tamu bukan buat kamu! Daritadi udah abis berapa sih? Acara belum mulai nanti udah abis duluan ini kue kalo kamu yang jagain!"

"Satu aja kak ... Aku baru ambil ini aja satu!" Jawab Jodi sembari menarik tangannya lagi agar bisa melahap bolu keju itu.

"Iya yang ini satu, kue yang itu satu, yang itu lagi satu, sama ini kemana lagi? Kok kue keringnya sisa segini?" Naymila melotot.

"Aduh selow dong kak ... Kata Mama kue keringnya masih banyak kok di belakang!" Jodi menjawab santai sambil melahap bolu kejunya dengan berhasil mendarat di mulutnya.

"Lagian yang punya acara Tante Ririn aja malah bolehin aku icip - icip kue kok ... Kenapa kakak jadi sensi gitu. Aku kan lagi masa pertumbuhan jadi harus banyak nutrisi kak!"

Naymila refleks menjewer kuping adiknya, Jodi menjerit kesakitan.

"Sudah, ini kenapa berantem disini?" Suara Oma terdengar mendekat. Berjalan perlahan sambil merapikan kue-kue yang disiapkan olehnya.

Oma Dona adalah ibunya Papa Naymila. Oma Dona tinggal bersama Tante Ririn. Sementara Opa Naymila sudah lama meninggal karena kanker paru juga sama seperti Papa Naymila. Opa lebih dulu meninggal daripada Papanya. Sekarang Oma Dona sudah berusia hampir tujuh puluh tahun. Salah satu alasan Tante Ririn belum menikah karena mau tetap bersama Oma Dona. Padahal Oma Dona selalu meminta agar Tante Ririn cepat menikah. Sampai sekarang usia Tante Ririn sudah tiga puluh tujuh tahun rasanya masih sangat susah melepas Oma Dona untuk ditinggal menikah.

"Oma ... Liat tuh Kak Nay galak banget, sakit telingaku di jewer dia!" Jodi mengadu pada Omanya.

"Anak manja... Gitu doang sakit!"

"Saudara berdua saja jangan sering-sering berantem ... Harus saling menyayangi ya!" Oma Dona mengusap kepala Jodi, kemudian merangkul Naymila.

"Oma ... Nanti Nay tinggal disini sama Oma ya! Biar jarang-jarang berantem sama Jodi." Naymila memeluk Omanya.

Oma Dona hanya tersenyum. Hatinya bercampur aduk antara bahagia dan sedih mengingat bahwa putri kesayangannya akan segera menikah.

Tante Ririn muncul. Dia terlihat sangat anggun dan elegan dengan balutan dress berwana soft pink yang berisi jaritan brokat di atasnya. Seketika dia ikut berpelukan. Mencium pipi Oma Dona dengan lembut.

"Bantuin jaga Oma ya Nay." Kata Tante Ririn sambil memandang Naymila.

Naymila mengangguk. Air mata Naymila mulai menetes. Ada rasa kehilangan yang muncul tiba-tiba. Lama - lama air matanya semakin deras sampai terisak. Tante Ririn yang sangat menyayanginya, dan selalu membantunya di saat kesusahan. Tante Ririn yang selalu menjadi tempat curhat Naymila. Memang tidak pergi jauh, hanya saja nanti Tante Ririn bukan milik Naymila lagi sepenuhnya karena sudah bersama suami.

Jodi yang memperhatikan, berusaha memecahkan suasana kesedihan.

"Halooo ... Kok jadi seperti teletubies.... Beeerrrrppeelluuukaaannnn ...." Sambil menirukan gaya teletubies.

Naymila meraih telinga Jodi lagi dan menjewernya. Jodi mengerang kesakitan. Oma Dona dan Tante Ririn yang tadi terhanyut sedih langsung spontan tertawa.

Mama Naymila yang berada di dapur mendengar teriakan Jodi, dan cepat-cepat mendekat. "Kebiasaan ya ... Dimana-mana ribut!"

"Mah ... Jodi tu gak ngerti orang lagi bersedih dia nyeletuk aja!" Bela Naymila.

"Kakak tuh kalo nangis kayak gitu, Tante Ririn jadi susah ngelepasnya tau! Orang harusnya bahagia malah berlinang air mata!" Jawab Jodi.

Mama Naymila geleng-geleng melihat kelakuan kedua anaknya. Telinganya beralih ke suara mobil yang datang. Tante Ririn segera melihat dari balik jendela. Itu calon suaminya yang datang. Dia segera membukakan pintu. Dilihatnya calon suaminya turun dari dalam mobil menggunakan kemeja batik berwarna merah.

Calon suaminya melemparkan senyuman kepada Tante Ririn. Berjalan menuju Tante Ririn dan di belakangnya diikuti oleh seorang laki-laki muda yang wajahnya sangat mirip dengan calon suami Tante Ririn. Itu Miko.

Pak Surya, calon suami Tante Ririn adalah seorang pebisnis. Usianya kini empat puluh lima tahun. Sudah sepuluh tahun menjadi duda, dan tinggal bersama anak tunggalnya, Miko. Pak Surya sangat terlihat menawan di usianya yang sudah empat puluhan. Lesung pipi juga menghiasi kedua pipinya saat tersenyum. Persis seperti Miko, hanya saja Miko memiliki satu lesung pipi di kiri.

Terlihat dia langsung mencium punggung tangan kanan Oma Dona, diikuti oleh Miko yang juga mencium punggung tangan kanan Oma Dona dan Tante Ririn. Oma Dona mempersilahkan mereka masuk dan duduk. Miko yang melihat Mama Naymila berdiri di belakang Oma Dona, juga menghampirinya dan mencium punggung tangan kanannya.

"Halo Tante ... Kita ketemu lagi!" Sapa Miko pada Ibu Sinta.

"Iya Miko ... Aduh ternyata kamu sama gantengnya seperti Ayah kamu ya!" Mama Naymila mempersilahkan Miko untuk duduk.

Mata Miko menjelajah. Akhirnya berhenti di Naymila. Naymila sadar Miko memperhatikannya. Dia hanya tersenyum tipis membalas tatapan Miko dari jauh.

Oma Dona, Mama Naymila, dan Tante Ririn sibuk mengobrol masalah rencana pernikahan dengan Pak Surya. Sementara Naymila yang di tugaskan menyiapkan minuman, segera membawa beberapa gelas minuman di atas nampannya, diikuti oleh Jodi yang membawa beberapa kue di belakangnya.

Mata Miko tidak pernah lepas dari Naymila. Naymila mempersilahkan mereka untuk minum. Miko melempar senyum manisnya kepada Naymila. Namun Naymila cuek. Naymila ke belakang untuk menaruh nampannya. Ternyata Miko mengikuti di belakang.

"Kita ketemu lagi ya!" Suara Miko mengagetkan Naymila. Dia berbalik dan melihat Miko sudah berdiri tepat di depannya dengan jarak yang sangat dekat. Miko cukup tinggi sehingga wajah Naymila setara dengan bahu Miko.

"Ngapain kamu!" Naymila mundur selangkah.

"Nyari kamu..."

"Aku mau ke depan kumpul sama Tante Ririn!" Naymila menaruh nampannya, kemudian berjalan namun lengannya di tahan oleh Miko. Ditariknya Naymila keposisi semula berdiri di depannya.

"Kenapa buru-buru? Mereka lagi ngomongin urusan orang dewasa, urusan nikah. Kita yang muda gak usah ikut-ikutan!" Miko masih memegang lengan Naymila.

"Gak usah pegang-pegang!" Naymila melepas tangan Miko dari lengannya.

"Jangan judes gitu dong, nanti manisnya luntur lho ..." Miko merayu Naymila.

"Sepertinya semesta mendukung kita ya... Kenapa dari kemarin kita ketemu terus ya?"

"Kebetulan!" Jawab Naymila ketus.

"Kebetulan yang direncanain Tuhan ya?" Saut Miko.

Naymila merasa terganggu dengan kehadiran Miko. Apalagi dia pikir kalau Kiya sahabatnya suka sama Miko. Jadi Naymila tidak mau ambil pusing tiap Miko mengganggunya.

Naymila berjalan melewati Miko, namun kakinya tersandung dengan kaki meja yang ada di dapur. badannya terhuyung ke depan, namun di tangkap refleks oleh Miko. Tangan Miko menyangga dada Naymila. Naymila terbangun dan sadar tangan Miko berada di atas dadanya. Seketika Naymila memukul tangan Miko agar menjauh.

"Jangan kurang ajar ya kamu!" Naymila melotot.

"Siapa yang kurang ajar? Aku kan tolong kamu supaya gak jatuh! Bilang makasi apa gitu .."

"Makasi ..." Naymila langsung pergi tanpa basa basi. Dia menuju ke ruang tamu lalu duduk di sebelah Mamanya. Miko yang mengekor di belakangnya, memilih untuk duduk di sebelah Ayahnya, Pak Surya.

Dalam hati Naymila merasa dongkol. Kenapa lagi-lagi bertemu Miko. Pakai hampir jatuh, di tangkap pas bagian dada lagi. Malu-maluin.

***

"Kamu punya tisue?" Tanya Miko pada Naymila di sela-sela makan malam bersama keluarga. Miko memilih sengaja duduk di sebelah Naymila.

Naymila memberikan selembar tisue padanya. "Nih ..."

"Kalau pulpen?" Tanya Miko lagi.

"Gak ada ..." Jawabnya judes.

Miko lalu mengeluarkan handphonenya.

"Tapi kalau nomer WA punya kan?" Miko nyengir.

Naymila sedikit melotot. Lalu menghela nafas panjang. Tidak habis pikir dengan tingkah laku cowok ini. Naymila tidak pernah di dekati oleh cowok seperti itu. Dia memang tidak pernah pacaran, dulu waktu SMA pernah dekat dengan beberapa cowok hanya saja tidak sampai pacaran karena cowok-cowok itu duluan malas dengan Naymila yang cuek dan agak judes.

"Aku gak punya Hp..." Jawab Naymila ketus.

"Trus itu Hp siapa?" Miko menunjuk sebuah Hp di atas meja tepat di sebelah Naymila.

"Mamaku," jawabnya singkat. Padahal itu Handphone milik Naymila.

"Kalo gitu minta nomer Mama mu deh ... Mau minta ijin sama Mama mu!"

Alis Naymila mengernyit. "Ijin apaan?"

"Ijin menyukai mu ..." Jawab Miko polos.

Naymila mengalihkan perhatiannya, pura-pura tidak dengar. Sekali lagi dia tidak bisa mengerti dengan laki-laki di depannya ini. Entah dia bercanda atau apa. Untuk saat ini Naymila tidak tertarik berurusan dengan cinta-cintaan. Dia hanya mau fokus membantu Mamanya mencari uang.

Saat teman-teman seusianya sibuk mencari pacar, Naymila sibuk mencari uang. Tapi biasanya kalau dulu cowok-cowok yang pernah dekat dengan dia langsung menjauh sendirinya karena sikap Naymila yang judes, sementara Miko walau baru beberapa kali bertemu dengan Naymila tampak tetap antusias menggoda Naymila.

Naymila tetap cuek, dan tetap berpikir santai palingan lama-lama Miko capek juga karena sering di judesin. Naymila sibuk menghabiskan makanannya. Miko yang merasa di kacangin akhirnya memilih untuk ikut menghabiskan makanan juga. Pembicaraan dua keluarga untuk pernikahan dilanjutkan, mereka sudah menentukan hari baik untuk pernikahan Pak Surya dan Tante Ririn.

Miko juga terlihat sangat senang. Tampak sekali di raut wajahnya yang tidak menolak sama sekali pernikahan Ayahnya. Mungkin karena Ayahnya sudah sepuluh tahun sendiri, jadi Miko sangat senang bila Ayahnya menemukan pasangan hidup lagi. Tentu saja Miko akan memiliki ibu baru.

Sudah pukul sembilan malam, Pak Surya dan Miko hendak berpamitan untuk pulang. Miko mengambil kunci mobilnya dan menunggu Ayahnya yang masih berpamitan pada Oma Dona dan Mama Naymila.

Naymila berdiri di belakang Mamanya. Tiba-tiba Handphonenya berbunyi menandakan telepon masuk. Dari nomer yang tidak dikenal. Langsung saja Naymila mengangkatnya.

"Halo..."

"Aku pulang dulu ya, makasi jamuannya. Jangan lupa nomerku di save yah ... " Suara orang di seberang telepon itu. Naymila yakin itu suara Miko. Dilihatnya Miko yang berada di dalam mobil, cowok itu melempar tawa kecil pada Naymila. Naymila segera mematikan telepon Miko. Miko melambai dari jauh, lalu pergi bersama Ayahnya.

***

Terpopuler

Comments

Diian Wijayantii

Diian Wijayantii

Keren banget mbook, jadi baper ak😂😂😂

2021-04-28

1

Rosidah Rosidah

Rosidah Rosidah

jadi ketawa2 smdrii.... hahahaha

2021-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 Hidup itu cuma perlu uang
2 Hari Melelahkan
3 Pertemuan Pertama
4 Gratis Senyum Manis
5 Lagi - lagi Miko
6 Mantan Terindah
7 Harus Hemat
8 Kiya Jadian
9 Tawaran Menarik
10 Kerja di Kedai Kopi
11 Sila Yang Baik Hati
12 Sulitnya meraih Naymila
13 Terjebak
14 Semakin Dekat Dengan Naymila
15 Pacar Kiya
16 Bayangan Mantan
17 Jalanin Dulu
18 Ada Yang Nguping
19 Semakin Dekat Dengan Naymila 2
20 Ibu Miko
21 Pilih Apa?
22 Pilih Kamu
23 Lari Dari Ari
24 Miko, Tolong!
25 Maaf Sila
26 Rumah Ratna
27 Cerita Sila dan Miko
28 Miko Tak Berkabar
29 Nyatakan Cinta
30 Panggil aku, sugar!
31 Sila Malam Itu
32 Sakit Hati Sila
33 Kejujuran Miko
34 Tanggapan Mama Naymila
35 Video Call
36 Rejeki Anak Soleh
37 Rejeki Anak Soleh 2
38 Satu Sendok Cinta Di kopimu
39 Titisan Anya Geraldine
40 Kopi Untuk Sila
41 Sila Hamil?
42 Jaga Jarak
43 Kepergok Calon Mertua
44 Bersihkan Nama Baik Sila
45 Minta Tanggung Jawab
46 Jalan Sama Sila?
47 Jemput Miko
48 Semeriwing
49 Pelampiasan Cemburu
50 Kencan Yuk!
51 Kencan Pertama
52 Ribetnya Miko
53 Miko Buat Pusing
54 Wedding Day
55 Lagu Untuk Nay
56 Malam Pertama
57 Cap Merah
58 Tanggung Jawab
59 Film Apa?
60 Godaan
61 Kabar Gembira
62 Kabar Gembira 2
63 Pengennya Sama Miko
64 Gagal Futsal
65 Berenang Sama Tante
66 Naymila Cemburu
67 Kehidupan Nay Setelah Bertemu Miko
68 Promosi Novel
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Hidup itu cuma perlu uang
2
Hari Melelahkan
3
Pertemuan Pertama
4
Gratis Senyum Manis
5
Lagi - lagi Miko
6
Mantan Terindah
7
Harus Hemat
8
Kiya Jadian
9
Tawaran Menarik
10
Kerja di Kedai Kopi
11
Sila Yang Baik Hati
12
Sulitnya meraih Naymila
13
Terjebak
14
Semakin Dekat Dengan Naymila
15
Pacar Kiya
16
Bayangan Mantan
17
Jalanin Dulu
18
Ada Yang Nguping
19
Semakin Dekat Dengan Naymila 2
20
Ibu Miko
21
Pilih Apa?
22
Pilih Kamu
23
Lari Dari Ari
24
Miko, Tolong!
25
Maaf Sila
26
Rumah Ratna
27
Cerita Sila dan Miko
28
Miko Tak Berkabar
29
Nyatakan Cinta
30
Panggil aku, sugar!
31
Sila Malam Itu
32
Sakit Hati Sila
33
Kejujuran Miko
34
Tanggapan Mama Naymila
35
Video Call
36
Rejeki Anak Soleh
37
Rejeki Anak Soleh 2
38
Satu Sendok Cinta Di kopimu
39
Titisan Anya Geraldine
40
Kopi Untuk Sila
41
Sila Hamil?
42
Jaga Jarak
43
Kepergok Calon Mertua
44
Bersihkan Nama Baik Sila
45
Minta Tanggung Jawab
46
Jalan Sama Sila?
47
Jemput Miko
48
Semeriwing
49
Pelampiasan Cemburu
50
Kencan Yuk!
51
Kencan Pertama
52
Ribetnya Miko
53
Miko Buat Pusing
54
Wedding Day
55
Lagu Untuk Nay
56
Malam Pertama
57
Cap Merah
58
Tanggung Jawab
59
Film Apa?
60
Godaan
61
Kabar Gembira
62
Kabar Gembira 2
63
Pengennya Sama Miko
64
Gagal Futsal
65
Berenang Sama Tante
66
Naymila Cemburu
67
Kehidupan Nay Setelah Bertemu Miko
68
Promosi Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!