Teman masa lalu*

Usai acara lamaran, Aurora segera masuk ke dalam kamarnya. Ia mengunci pintu kamarnya rapat rapat, dan segera membersihkan diri. Hatinya sudah lelah, begitu juga dengan tubuhnya.

Selesai membersihkan diri, ia duduk di kursi riasnya dan memandangi sebuah kalung dengan liontin bertuliskan AR. Sebuah kalung yang diberikan seorang pria dimasa lalunya.

"Hufh. Dimana kamu sekarang Kak. Kenapa sampai sekarang kita tak jua bertemu. Aku takut tak bisa mengenalimu jika kita terlalu lama berpisah. Pasti wajah dan tubuhmu sekarang banyak yang berubah. Ku mohon segera kembalilah dan selamatkan hubungan ini." Gumam Aurora. Pikirannya membayang pada sosok pria yang menyelamatkan dari penculikan kala itu. Pria yang melindungi dengan tubuhnya saat mereka menghunuskan pisau tajamnya ke tubuhnya.

"Kak Ard, aku merindukanmu. Segeralah kembali."

.

.

Keesokan harinya Aurora bangun dengan tubuh segarnya. Ia mencoba mengabaikan kejadian semalam. Ia bersikap biasa, untuk menutupi hati yang sebenarnya.

Di lantai bawah, sudah ada Papa dan mamanya yang menunggu untuk sarapan bersama. Ia terbitkan senyum tipis dari bibirnya.

"Pagi Pa, Ma." Sapa Aurora dan langsung mengambil duduk di kursi biasanya.

"Pagi." Jawab mereka berdua.

"Mau ngampus nak? Sudah rapi begitu. Apa nggak capek?" Tanya mamanya.

"Ngak kok."

Acara sarapan kali ini mendadak hening, Aurora yang biasanya cerewet saat makan, kini dia anteng tak banyak bicara. Jelas dua orang tua itu tau apa penyebabnya.

Keheningan itu terpecah ketika mobil yang dikemudikan Listy terparkir di halaman mansion.

Tin..tinn..

"Mah, Pah, seperti itu Listy sudah datang. Aku pamit ya." Aurora mengecup pipi mereka bergantian.

"Hati hati, jangan pulang kemaleman." Pesan mamanya. Aurora hanya mengangguk dan mengacungkan jempolnya.

Diteras mansion, Aurora menutup mulutnya tak percaya. "Woaahh... Gila mobil baru!! Keren oy." Aurora terkagum melihat Lamborghini biru milik Listy.

"Yuk, cus cabut!" ucap Listy dari dalam mobil.

Aurora tersenyum lebar dan masuk kebangku sebelahnya."Jadi ini yang kemarin loe mau kasih tau ke gue." tanya Aurora sambil memasang sabuk pengaman.

"Hehee.. iya beb." Listy hanya nyengir kuda memperlihatkan gigi putihnya.

"Bagus, selera loe boleh juga."

Mobil pun melaju menuju ke kampus tanpa kendala. Setelah sampai di area parkir, Listy langsung memarkirkan mobilnya di tempat biasa. Mereka berdua turun setelah membenahi dandanannya sebentar.

Banyak mahasiswa yang melirik kearah mereka. Mereka saling melemparkan suitan untuk menggoda dua gadis itu, tapi sayangnya dua gadis itu bergeming dan terus berjalan sampai,__

BRUK

"Ahh maafkan saya nona, saya tadi terburu buru." Ucap pria itu menunduk dan mengambil buku Aurora yang terjatuh.

''Ini bukumu." ucap laki-laki itu.

"Aurora!" Laki laki itu terkejut.

"Oh hai Kak Aldi. Lama nggak ketemu." Aurora tersenyum menerima buku miliknya.

"Ehm. Oh hai." Jawab Aldi yang tiba tiba gugup.

"Ada perlu apa kemari? Apa kuliah di universitas ini juga? Tapi aku kok gak pernah ketemu kamu ya." bingung Aurora.

"Iya, kita beda gedung fakultas, jadi wajar saja kita tidak pernah bertemu." ucap Aldi sekenanya.

"Oh. Eh kenalin Kak, ini Listy temanku." Ucap Aurora. Aldi hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

"Oke, gue duluan ya. Kita buru buru soalnya. Ga papa kan."

"It's oke. Gue tunggu saat makan siang nanti." Aurora hanya mengacungkan jempolnya keatas.

Aldi adalah teman sekolah SMA Aurora. Dia pria tampan, putih dan tinggi, cocok menjadi model jika pria itu mau.

Laki laki yang selalu menyembunyikan latar belakangnya itu, diam diam menyukai Aurora, tapi tak pernah berani mengungkapkan perasaannya. Ia mempunyai alasan yang kuat di balik kemisteriusannya itu.

.

.

Di Perusahaan Global. Inc

"Tuan, siang ini anda ada temu janji dengan klien dari Singapura, jam 11 siang nanti dilanjut makan siang bersama di kafe Robusta." Lukas mengingatkan jadwal meeting siang ini.

"Ngapain disana. Tempat itu kurang nyaman untuk meeting. Telfon Alex, suruh siapkan ruangan privasi untuk kami." gerutu Edward

Lukas tak menyahut pertanyaan Edward, ia langsung mengambil ponselnya dan segera menghubungi nomor Alex.

"Siapkan ruangan privasi. Bos akan kesana jam 11 nanti. Ok." Lukas memutuskan sambungan saat Alex telah menyanggupi permintaannya.

"Lukas, apa belum ada kabar dari anggota kita?" tanya Edward.

"Maafkan saya Tuan, kami belum menemukan keberadaan nona Rara." ucap Lukas penuh penyesalan.

"Apakah kita perlu menggunakan pasukan khusus untuk mengerjakan misi ini?" Tanya Lukas serius.

"Ck. Kau pikir Rara itu buronan!" Edward berdecak.

"Bukan seperti itu, saya bahkan sampai hampir menyerah. Bagaimana mungkin gadis anda menghilang tanpa jejak seperti ditelan bumi. Kita sudah seperti berhadapan dengan kelompok mafia saja."

"Entahlah. Kau lanjutkan saja pencariannya. Jangan mengusik pasukan khusus itu, mereka juga sedang menjalankan misi."

"Saya mengerti. Tapi bisakah anda jelaskan sedikit lebih detail mungkin tentang keluarganya. Ayah, ibunya atau saudara lainnya. Siapa tau dengan melacak keberadaan mereka, kita bisa lebih mudah menemukannya."

"Ck. Aku lupa soal itu, aku bahkan lupa wajah orang tuanya. Aku hanya bertemu beberapa kali dengan mereka." Edward berdecak kesal.

"Namanya mungkin?"

"Apalagi namanya! Aku hanya tau Rara memanggil papa dan mama." Edward memijit pelipisnya.

"Apa anda amesia? Ck..ck.. cinta itu buta memang benar adanya. Pacaran dengan anaknya, tapi tidak tau nama orang tuanya. Anda menggelikan Tuan, padahal anda waktu itu pasti sudah dewasa walaupun nona Rara masih SMP waktu itu. Walaupun anda tidak tau namanya, setidaknya anda ingat wajahnya. Saya jadi tidak yakin jika anda lulusan terbaik."

"Kau benar. Kenapa aku bisa lupa ya. Harusnya ingatan itu ada, tapi kenapa aku tak ingat apapun. Kepalaku sampai sakit jika aku mencoba mengingatnya."

"Sebaiknya anda memeriksakan diri sebelum terlambat. Saya akan menyiapkan berkas sebentar." Lukas langsung ngeloyor pergi dari ruang atasannya.

.

.

Di kafe yang sama dengan tempat Edward melakukan temu janji. Aurora, Listy dan Aldi makan siang bersama di tempat itu pula.

Diiringi live musik siang itu, kafe robusta jadi makin tambah ramai. Aurora dan dua kawannya makan dengan santai. Mereka sangat menikmati siang itu. Apalagi pertemuannya dengan Aldi, seperti mengulang masa sekolahnya lalu.

Aurora yang telah selesai makan, memilih membuka ponselnya mencari kesibukan. Tiba tiba dari arah panggung, seorang pembawa acara menghampirinya dengan membawa microfon.

"Bisa menyanyi Kak." Tanya pria itu.

Aurora hanya meringis sambil menggeleng pelan."Maaf tidak bisa."

"Ayolah Ra, suaramu kan bagus." Listy mengompori.

Aurora mendelik sebal pada kawannya. "Jangan saya ya, saya malu, suara saya buruk. Yang lainnya saja." Tolak Aurora halus.

"Mungkin mas nya mau nyanyi, even ini kami adakan untuk menggali dana. Siapa tau jika mbak dan mas nya yang nyanyi, pengunjung kafe disini akan memberi banyak tips hari ini." Bujuk pria itu lagi.

"Ayolah Ra, bantu orang apa salahnya sih." Kompor Listy.

Aurora meringis menatap Aldi. Aldi hanya tersenyum dan berdiri menggandeng tangan Aurora. "Anggap saja kita bernostagia. Suaramu bagus, jangan minder." Ucap Aldi.

Dua orang menuju panggung musik. Aurora dan Aldi mulai bernyanyi bersama. Dua suara yang merdu seakan menghipnotis pengunjung yang sedang menikmati makan siang di tempat itu. Listy segera mengabadikan momen yang jarang terjadi itu di akun IG nya. Siapa sangka, baru semenit diposting sudah mendapatkan banyak viewer.

.

.

Diruangan lain, Edward yang sudah selesai meeting, langsung keluar dan ingin segera kembali ke kantornya. Belum sampai di pintu keluar, Edward menghentikan langkahnya sejenak. Ia merasa tidak asing dengan suara itu.

Edward menatap datar pasangan yang sedang berduet itu. Hatinya terasa panas saat melihat pemandangan didepannya. Ia membalikkan badan dan tergesa keluar.

"Lukas, kau cari tau siapa laki laki yang bersama Aurora tadi!" perintah Edward ketus.

"Baik tuan, apakah Tuan sedang cemburu?" tanya Lukas.

"Untuk apa aku cemburu." Edward memalingkan wajahnya yang memerah malu.

"Cemburu juga tak apa Tuan. Jadi saya tidak perlu mencari nona Rara." Lukas tersenyum menggoda.

"Jangan mimpi!"

.

.

Edward yang sudah kembali ke kantor, ia mulai menyibukkan diri dengan berkas berkas dimeja kerjanya. Ia tidak ingin mencemari otaknya dengan memikirkan hal hal tidak penting. Apalagi jika itu mengenai tentang tunangannya. Toh, tidak ada awak media yang meliput acara kemarin.

Sedang asik asiknya kerja, asistennya nyelonong masuk tanpa ketuk pintu. Edward langsung memberikan tatapan maut padanya.

"So.. sorry Bos. Ini Bunda anda sedari tadi menghubungi anda." Lukas menyerahkan ponselnya.

"Edward!!" pekik Bunda Yuli kesal, spontan Edward langsung menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Ada apa Bun? kenapa teriak teriak begitu. Aku nggak tuli kalau Bunda lupa."

"Kamu ya, sedari tadi dihubungi gak gak direspon respon. Mbok ya di jawab, atau paling tidak ya di balas. Ini, di wa dibaca doang, ditelfon gak mau jawab. Lagi ngapain sih!" Sebal Bunda Yuli.

Edward terkekeh pelan, "Bunda, Edward lagi kerja kalau Bunda lupa. Jadi ada perlu apa Bunda telfon aku sekarang. Kemarin aku udah nurutin kemauan Bunda lho, aku harap kali ini Bunda gak minta aneh aneh lagi sama aku. Aku nyerah deh."

"Ck. Bunda belum ngomong udah membentengi diri. Malam nanti kau ajak Aurora makan malam bersama dirumah. Kamu mengerti! Bunda tidak mau dengar kata penolakan!! Pokoknya harus.!! Wajib!" tegas Bunda Yuli.

"Hahaha.. baru semalam kita makan dirumahnya, sekarang dia makan dirumah kita., ngapain sih Bund. Edward pusing kalau kayak gini terus. Sorry Bunda, aku nggak bisa, aku banyak kerjaan." Tolak Edward mentah mentah.

"Dasar anak soleh! Gak mau tau. Bunda ingin kamu membawanya malam ini. Bye." Bunda Yuli mematikan sambungan telfonnya sepihak.

Edward memijit pelipisnya yang terasa berdenyut setelah mendapat telfon dari Bundanya.

"Lukas!"

"Ya, Tuan."

"Tolong beri tahu Aurora, nanti malam aku akan menjemput dirumahnya. Bilang padanya, Bunda mengundangnya makan malam bersama. Kau, keluarlah. Jangan lupa laporan yang aku minta. Kau mengerti!"

"Mengerti Tuan."

.

.

.

######

Terpopuler

Comments

Ayu Astuti

Ayu Astuti

🆙️🆙️🆙️

2022-01-04

2

Restu Anyta

Restu Anyta

edward blum tau sifat aurora..sungguh pemberani👍👍👍

2021-03-24

3

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan*
2 Melamar Aurora*
3 Teman masa lalu*
4 Hilangnya ciuman pertama*
5 Cincin*
6 Sesuatu yang tak terduga*
7 Awal Cinta Edward *
8 Terungkap*
9 Flassback*
10 Hubungan Baru*
11 Aku akan menunggumu sekali lagi*
12 Dia cemburu padanya*
13 Kumohon jangan tinggalkan aku*
14 Hari penuh masalah *
15 Mengajak Brian tinggal bersama*
16 Aku akan percaya padamu*
17 Mengabulkan permintaan terakhir Yuna*
18 Rindu itu berat*
19 Siapa yang sudah melakukan penyerangan*
20 Mungkinkah Black Dragon pelakunya?*
21 Tertembak*
22 Jangan pergi Aurora *
23 Kenyataan pahit*
24 Siapa Selly*
25 Pertemuan Pertama Alex*
26 Kejutan untuk Aurora*
27 Oh Mungkinkah*
28 Rahasia Brian*
29 Percayalah, Aku Hebat dalam Menunggu*
30 Perdebatan Edward*
31 31
32 Bab 33
33 Babylion
34 Bab 35
35 Ketahuan
36 Bab 37
37 Kepulangan Aurora
38 Kejutan untuk Edward
39 Aurora CEO baru
40 Aurora sang CEO
41 Diperusahaan Aurora
42 Rencana Pernikahan
43 Keinginan Brian
44 Kilas balik Edward
45 Pesta pertunangan resmi
46 Pembicaraan dipagi hari
47 Insiden kecil
48 King Leon
49 Jingmi Fengying
50 Bab 51
51 Mengerjai Edward
52 Mengerjai Edward 2
53 Cerita Brian
54 Jeni&Joya
55 Dion
56 Kunjungan Andi
57 Foto Prewedding
58 Bertemu dengan rival
59 Edward terluka
60 Andylovers
61 Menjenguk Edward
62 Rencana
63 Power of love
64 Cinta itu harus saling percaya
65 Tidak semudah itu
66 Perintah Alex
67 Edward's plan
68 Alex the psychopath
69 Menjemput Amelia Putri
70 Two boys who are interested
71 Two boys who are interested
72 Tuan Hardy mantu part 1
73 Tuan Hardy mantu part 2
74 Tua Hardy mantu part 3
75 Tuan Hardy mantu part 4
76 Persiapan Keluarga Admaja
77 SAH
78 Tuan Hardy mantu part 5
79 Menunggu
80 Resepsi 1
81 Resepsi 2
82 Resepsi 3
83 Aku menginginkanmu
84 Pagi yang indah
85 I love u my sunshine
86 Persiapan
87 Paris
88 Malam yang membahagiakan
89 Bertemu Kwan
90 Pembicaraan serius
91 Galeries Lafayette
92 Kegiatan Malam
93 Edward's request
94 Sedikit tentang Andy
95 Aurora
96 Brian
97 Menggoda
98 Drama
99 Taman Tuileries
100 Pulang
101 Brian sakit
102 Tiba dimansion
103 Aurora
104 Markas
105 Edward
106 David sakau
107 Bertemu Aldi
108 Bersama Aldi
109 Emosi Edward
110 Peran seorang ayah
111 Kehangatan sebuah keluarga
112 Kencan Buta
113 Alun-alun kota
114 Singapore
115 Kejadian tak terduga
116 Malam yg indah
117 Terkejut
118 Kelicikan Tuan Kim & Vivi
119 Insiden
120 Brian 1
121 Brian 2
122 Awal masalah
123 Asisten Tuan Kim (Yudha)
124 Flasback Yudha
125 Masalah baru
126 Selanjutnya
127 BAB 128
128 Bab 129
129 Bab 130
130 Bab 131
131 Bab 132
132 Bab 133
133 Bab 134
134 Bab 135
135 Henry Lim&Claire
136 Firasat
137 MUSIBAH
138 PILU
139 TANGIS PILU SEORANG IBU
140 KERUH
141 ANDI
142 Siapa pelakunya
143 Munculnya musuh baru
144 Wanita iblis
145 Sikap Willi
146 Tak ada yang abadi
147 Edward kembali
148 Kelakuan Willi
149 Willi
150 Penyelidikan 1
151 Penyidikan 2
152 Penyidikan 3
153 Tertangkap
154 Alex yang Kejam
155 Menjenguk Edward
156 Goyah
157 Kesedihan Brian
158 Brian
159 Kembali pulang
160 Brian
161 Lahirnya sang pewaris
162 Kecewa
163 Kejahatan Darius
164 Mimpi
165 Al dan El
166 Jenny dan Joya
167 Bertemu Zanitha
168 Pulang
169 Pesta kelahiran Al & El
170 Pembalasan
171 Pengakuan Alex
172 Rencana
173 Rencana Alex
174 Wanita Licik
175 Syok
176 Kesedihan Aurora
177 Pemakaman
178 Penyerangan
179 Pembicaraan
180 Rencana Claire
181 Kunjungan Henry Lim
182 Plakat Singa
183 Salah paham
184 Kebenaran
185 Kemarahan Aurora
186 Video rekaman
187 Kabar baik
188 Mengunjungi
189 Kemarahan Lukas
190 Obrolan tiga pria
191 #####
192 Cerita Aurora
193 Menolak Dijodohkan
194 Interogasi
195 Misi
196 Permintaan mama Aurora
197 Masalah apa
198 Three years later
199 Hari pertama
200 Reaksi Brian
201 Al&El
202 Kemarahan Brian
203 Kejadian tak terduga
204 Insiden kecil
205 Pria itu!
206 Tak Yakin!
207 DOR!
208 Ah semoga saja.
209 Menjemput
210 Kenta
211 Menyudutkan
212 Tegang
213 Aku suamimu
214 Sendu
215 Janji
216 Siapkan surat cerai!
217 Memberi pelajaran
218 Rudal?
219 Syok!
220 Siapa dia?
221 Laura Cha
222 Kekhawatiran Aurora
223 Apa yang kau lakukan!
224 Tunggu aku kembali
225 Mereka kembar?
226 Menyusup
227 Cyber Attack (Serangan siber)
228 Cyber crime (Kejahatan siber)
229 Politik Alex
230 Serangan Misil
231 Paska Serangan
232 Matilah aku!
233 Kecurigaan
234 Salah paham
235 Yang tak terduga
236 Memberi kejutan
237 Kita hanya bisa menunggu
238 Aku cemburu padamu
239 Aku mencintaimu
240 Apa yang sebenarnya terjadi?
241 Pemindahan Kekuasaan
242 Menggagalkan rencana Edward
243 Pembalasan dimulai
244 POOR
245 LOSE
246 Kehancuran Yakusa
247 Aku Hanya Menghawatirkanmu
248 HKG
249 Perdebatan kecil.
250 Sial! Salah perhitungan!
251 Menguraikan
252 Rasa bagaimana sayangnya seorang kakak
253 Ini tidak mungkin!
254 Apa! Bagaimana bisa terjadi.
255 Carlton, Sang Pengacara.
256 Berita yang Membuat tidak senang
257 Ini Mengenai Brian!
258 Benarkah itu Nona!
259 Siasat yang Dimainkan.
260 Siasat permainan Madam Yora
261 Siasat Penculikan Reyhan.
262 Kericuhan di rumah Aurora
263 Semua yang menjadi serba sulit
264 Semua bertambah rumit
265 Sebuah titik terang
266 Sebuah titik terang
267 Kami takut
268 Petunjuk
269 Saling menekan
270 Sekarang apa yang harus aku lakukan
271 Belum menemukan
272 Siapa Yora?
273 Semua akan baik-baik saja
274 Edward yang menggila
275 Keadaan semakin tak terkendali
276 Tak berdaya
277 Membicarakannya
278 ####
279 Menegangkan
280 Terjebak dengan Tuan Erick
281 KALAH
282 Terakhir
283 S2- 1
284 S2-2
285 S2-3
286 S2-4
287 S2-5
288 S2-6
289 S2-7
290 S2-8
291 S2-9
292 S2-10
293 S2-11
294 S2-12
295 S2-13
296 S2-14
297 S2-15
298 S2-16
299 Sebuah titik terang*
300 Saudarimu sudah ketemu*
301 Akhir sebuah cerita*
302 TAMAT*
303 PROMOSI
Episodes

Updated 303 Episodes

1
Pertemuan*
2
Melamar Aurora*
3
Teman masa lalu*
4
Hilangnya ciuman pertama*
5
Cincin*
6
Sesuatu yang tak terduga*
7
Awal Cinta Edward *
8
Terungkap*
9
Flassback*
10
Hubungan Baru*
11
Aku akan menunggumu sekali lagi*
12
Dia cemburu padanya*
13
Kumohon jangan tinggalkan aku*
14
Hari penuh masalah *
15
Mengajak Brian tinggal bersama*
16
Aku akan percaya padamu*
17
Mengabulkan permintaan terakhir Yuna*
18
Rindu itu berat*
19
Siapa yang sudah melakukan penyerangan*
20
Mungkinkah Black Dragon pelakunya?*
21
Tertembak*
22
Jangan pergi Aurora *
23
Kenyataan pahit*
24
Siapa Selly*
25
Pertemuan Pertama Alex*
26
Kejutan untuk Aurora*
27
Oh Mungkinkah*
28
Rahasia Brian*
29
Percayalah, Aku Hebat dalam Menunggu*
30
Perdebatan Edward*
31
31
32
Bab 33
33
Babylion
34
Bab 35
35
Ketahuan
36
Bab 37
37
Kepulangan Aurora
38
Kejutan untuk Edward
39
Aurora CEO baru
40
Aurora sang CEO
41
Diperusahaan Aurora
42
Rencana Pernikahan
43
Keinginan Brian
44
Kilas balik Edward
45
Pesta pertunangan resmi
46
Pembicaraan dipagi hari
47
Insiden kecil
48
King Leon
49
Jingmi Fengying
50
Bab 51
51
Mengerjai Edward
52
Mengerjai Edward 2
53
Cerita Brian
54
Jeni&Joya
55
Dion
56
Kunjungan Andi
57
Foto Prewedding
58
Bertemu dengan rival
59
Edward terluka
60
Andylovers
61
Menjenguk Edward
62
Rencana
63
Power of love
64
Cinta itu harus saling percaya
65
Tidak semudah itu
66
Perintah Alex
67
Edward's plan
68
Alex the psychopath
69
Menjemput Amelia Putri
70
Two boys who are interested
71
Two boys who are interested
72
Tuan Hardy mantu part 1
73
Tuan Hardy mantu part 2
74
Tua Hardy mantu part 3
75
Tuan Hardy mantu part 4
76
Persiapan Keluarga Admaja
77
SAH
78
Tuan Hardy mantu part 5
79
Menunggu
80
Resepsi 1
81
Resepsi 2
82
Resepsi 3
83
Aku menginginkanmu
84
Pagi yang indah
85
I love u my sunshine
86
Persiapan
87
Paris
88
Malam yang membahagiakan
89
Bertemu Kwan
90
Pembicaraan serius
91
Galeries Lafayette
92
Kegiatan Malam
93
Edward's request
94
Sedikit tentang Andy
95
Aurora
96
Brian
97
Menggoda
98
Drama
99
Taman Tuileries
100
Pulang
101
Brian sakit
102
Tiba dimansion
103
Aurora
104
Markas
105
Edward
106
David sakau
107
Bertemu Aldi
108
Bersama Aldi
109
Emosi Edward
110
Peran seorang ayah
111
Kehangatan sebuah keluarga
112
Kencan Buta
113
Alun-alun kota
114
Singapore
115
Kejadian tak terduga
116
Malam yg indah
117
Terkejut
118
Kelicikan Tuan Kim & Vivi
119
Insiden
120
Brian 1
121
Brian 2
122
Awal masalah
123
Asisten Tuan Kim (Yudha)
124
Flasback Yudha
125
Masalah baru
126
Selanjutnya
127
BAB 128
128
Bab 129
129
Bab 130
130
Bab 131
131
Bab 132
132
Bab 133
133
Bab 134
134
Bab 135
135
Henry Lim&Claire
136
Firasat
137
MUSIBAH
138
PILU
139
TANGIS PILU SEORANG IBU
140
KERUH
141
ANDI
142
Siapa pelakunya
143
Munculnya musuh baru
144
Wanita iblis
145
Sikap Willi
146
Tak ada yang abadi
147
Edward kembali
148
Kelakuan Willi
149
Willi
150
Penyelidikan 1
151
Penyidikan 2
152
Penyidikan 3
153
Tertangkap
154
Alex yang Kejam
155
Menjenguk Edward
156
Goyah
157
Kesedihan Brian
158
Brian
159
Kembali pulang
160
Brian
161
Lahirnya sang pewaris
162
Kecewa
163
Kejahatan Darius
164
Mimpi
165
Al dan El
166
Jenny dan Joya
167
Bertemu Zanitha
168
Pulang
169
Pesta kelahiran Al & El
170
Pembalasan
171
Pengakuan Alex
172
Rencana
173
Rencana Alex
174
Wanita Licik
175
Syok
176
Kesedihan Aurora
177
Pemakaman
178
Penyerangan
179
Pembicaraan
180
Rencana Claire
181
Kunjungan Henry Lim
182
Plakat Singa
183
Salah paham
184
Kebenaran
185
Kemarahan Aurora
186
Video rekaman
187
Kabar baik
188
Mengunjungi
189
Kemarahan Lukas
190
Obrolan tiga pria
191
#####
192
Cerita Aurora
193
Menolak Dijodohkan
194
Interogasi
195
Misi
196
Permintaan mama Aurora
197
Masalah apa
198
Three years later
199
Hari pertama
200
Reaksi Brian
201
Al&El
202
Kemarahan Brian
203
Kejadian tak terduga
204
Insiden kecil
205
Pria itu!
206
Tak Yakin!
207
DOR!
208
Ah semoga saja.
209
Menjemput
210
Kenta
211
Menyudutkan
212
Tegang
213
Aku suamimu
214
Sendu
215
Janji
216
Siapkan surat cerai!
217
Memberi pelajaran
218
Rudal?
219
Syok!
220
Siapa dia?
221
Laura Cha
222
Kekhawatiran Aurora
223
Apa yang kau lakukan!
224
Tunggu aku kembali
225
Mereka kembar?
226
Menyusup
227
Cyber Attack (Serangan siber)
228
Cyber crime (Kejahatan siber)
229
Politik Alex
230
Serangan Misil
231
Paska Serangan
232
Matilah aku!
233
Kecurigaan
234
Salah paham
235
Yang tak terduga
236
Memberi kejutan
237
Kita hanya bisa menunggu
238
Aku cemburu padamu
239
Aku mencintaimu
240
Apa yang sebenarnya terjadi?
241
Pemindahan Kekuasaan
242
Menggagalkan rencana Edward
243
Pembalasan dimulai
244
POOR
245
LOSE
246
Kehancuran Yakusa
247
Aku Hanya Menghawatirkanmu
248
HKG
249
Perdebatan kecil.
250
Sial! Salah perhitungan!
251
Menguraikan
252
Rasa bagaimana sayangnya seorang kakak
253
Ini tidak mungkin!
254
Apa! Bagaimana bisa terjadi.
255
Carlton, Sang Pengacara.
256
Berita yang Membuat tidak senang
257
Ini Mengenai Brian!
258
Benarkah itu Nona!
259
Siasat yang Dimainkan.
260
Siasat permainan Madam Yora
261
Siasat Penculikan Reyhan.
262
Kericuhan di rumah Aurora
263
Semua yang menjadi serba sulit
264
Semua bertambah rumit
265
Sebuah titik terang
266
Sebuah titik terang
267
Kami takut
268
Petunjuk
269
Saling menekan
270
Sekarang apa yang harus aku lakukan
271
Belum menemukan
272
Siapa Yora?
273
Semua akan baik-baik saja
274
Edward yang menggila
275
Keadaan semakin tak terkendali
276
Tak berdaya
277
Membicarakannya
278
####
279
Menegangkan
280
Terjebak dengan Tuan Erick
281
KALAH
282
Terakhir
283
S2- 1
284
S2-2
285
S2-3
286
S2-4
287
S2-5
288
S2-6
289
S2-7
290
S2-8
291
S2-9
292
S2-10
293
S2-11
294
S2-12
295
S2-13
296
S2-14
297
S2-15
298
S2-16
299
Sebuah titik terang*
300
Saudarimu sudah ketemu*
301
Akhir sebuah cerita*
302
TAMAT*
303
PROMOSI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!