Pertemuan Pertama

Ada rasa kecewa dihati Haris melihat kalung salib yang tergantung dileher Natalia, bukan tak senang atau kurang nyaman dengan itu, tapi Haris merasa ada yang bakal jadi rumit pada ujungnya, itu artinya mereka berbeda agama, dan Haris merasa dia bukan Katon Bagaskara, bukan Ari, bahkan bukan Glenn Fredly, dan Haris juga yakin jika Natalia bukan Lidya Kandow, bukan Nia Zulkarnain ataupun Dewi Sandra.

Mata Haris sedikit mengecil, tapi Haris tetap dengan senyumnya yang panjang dan seakan tidak akan pernah selesai. Pikir punya pikir, akhirnya Haris ambil kesimpulan yang sedikit beda, hal yang berhubungan dengan itu kemudian aja dipikirkan.  Haris merasa tak perlu lagi memikirkannya sekarang, itu gampang diatur, pikir Haris pendek.

“ Udah lama Bang ?”.

“ Lumayan juga “.

“ Nggga’ apa apa kan, nunggu “.

Haris menggeleng saja. “ Ngga’ apa apa kok “.

Natalia letakkan tas yang disandangnya diatas meja dan mendekat pada Wak Jay yang punya Café, Natalia pesan sesuatu dan kembali kearah Haris dan duduk didepan Haris dengan senyumnya yang khas, tipis tapi manis.

“ Baru kuliah ?”.

“ Ngga’ Bang, kuliah lagi kosong sore ini “.

“ Darimana kalo gitu “.

Natalia pasang senyum tipis. “ Tadi ada kampanye diruangan, kebetulan minggu depan ada pemilihan Presiden, jadi pengen juga dengar programnya “.

“ Presiden ?, Presiden mau diganti ?”.

Natalia tertawa kecil. “ Bukan Presiden itu Bang “.

“ Jadi.. apa dong ?”.

“ Presiden Mahasiswa kampus ini “.

“ Mahasiswa jadi Presiden, hebat dong “.

Natalia kembali tertawa. “ Maksudnya, pemimpin mahasiswa dikampus ini, setiap kampus ada kok, seperti itu “.

“ Kampus punya Presiden sendiri, bukan yang di Istana ?”.

Natalia betul betul bingung mau bilang apa lagi, Natalia tepuk jidatnya perlahan lahan sambil tertawa geli. Apalagi melihat wajah Haris yang memang tampak benar benar bingung dan tak tahu apa yang dimaksud Natalia.

“ Itu Cuma sebutan aja Bang, bukan Presiden betulan “.

“ Presiden apa dong ? masa ada Presiden main main “.

“ Main main juga ngga’ tuh “.

“ Betulan ?”.

“ Iya.. betulan “.

“ Presiden gimana dong ?”.

Natalia tepuk jidat. “ Presiden Repoblik ini ya.. itu yang di Istana. Presiden Mahasiswa itu hanya dikalangan Universitas ini aja. Keluar kampus aja ngga’ “.

“ Disini aja ? ditempat lain ngga’ ?”.

“ Ditempat lain ya.. Presidennya ada lagi “.

“ Banyak kalo gitu ?”.

“ Tiap kampus ada Bang “.

Haris geleng kepala. “ Wah.. banyak benar Presiden ya “.

“ Ya.. sebanyak kampus yang ada “.

Haris mengangguk perlahan namun sering, Natalia tampak tak punya kalimat yang cukup untuk memberikan penjelasan, pelayan kantin kampus itu meletakkan minuman yang dipesan Natalia, tanpa menunggu lama Haris langsung menghirup sedikit dan meletakkannya lagi diatas meja.

“ Minum Na.. “.

Kening Natalia berkerut. “ Kok manggil Na ?”.

“ Nama kamu Natalia kan ?, Na “.

“ Tapi yang lain manggilnya Lia “.

“ Itu yang lain, aku panggil Na aja, kan ngga’ apa apa toh “.

“ Kenapa ?”.

“ Mahyadi Panggabean “.

Natalia geleng kepala aja. “ Terserah deh “.

Haris memandangi Natalia cukup lama, ini memang gadis impiannya, sangat cantik, dan ternyata ramah dan baik juga, kalau nggak baik, mana mungkin dia mau datang ke kantin ini menemuinya, padahal Cuma melalui pesan yang disampaikan pada Widya, itu buktinya Natalia baik hati.

“ Emang calon Presidennya berapa ?”.

“ Ada tiga Bang “.

“ Tiga, banyak juga yang mau jadi Presiden ya, enak jadi Presiden “.

“ Ngga’ tahu juga. Malah katanya ada satu lagi yang mau ikut juga “.

“ Jadi empat kalo gitu “.

“ Memang begitu kaya’nya “.

Haris sebenarnya sudah setengah mati menahan geli yang mengganggu perasaannya. Haris sudah hampir tak kuasa menahan tawa yang ia punya, tapi Haris tetap berusaha bertahan dengan memperbanyak senyum. Untungnya Natalia sama sekali tak menangkap itu.

“ Na dukung siapa ?”.

“ Na lagi, Na lagi, ngga’ enak “.

“ Iya deh… iya.. iya..Lia dukung Siapa ?”.

“ Nah.. gitu dong. Kan enak dengarnya, ini.. Na. apaan itu, Na “.

“ Na.. ya nama Kamu, Natalia “.

Haris tersenyum bersamaan dengan Natalia, mata mereka beradu, Natalia memang sangat cantik, Haris betul betul terpesona dengan wajah itu, matanya, alisnya, bibirnya, dagunya, semua punya kelebihan yang cukup banyak. Kalau boleh ambil satu persatu perbandingan, alisnya mirip dengan Nia Ramadhani, Matanya tajam seperti mata Angelia Sondank, bibirnya seksi, bagus, mirip dengan bibir Nirina Zubir, Cuma kok hidungnya bisa mirip ya dengan hidung Ayah Haris. Mancung dan berbatang.

Haris tunduk menghindar dari benturan mata dengan Natalia, terus terang, mata itu sangat tajam menghujam matanya. Haris belum pernah menemukan mata yang setajam ini sebelumnya. Haris tak kuat menantangnya, seharusnya sebagai seorang laki laki Haris mestinya bisa memenangkan adu pandangan mata dengan seorang perempuan, tapi ini memang lain, Haris sama sekali tak sanggup menantang tajamnya mata itu.

“ Jadi, Presiden mana Lia pilih ?”.

“ Calon ?”.

“ Ooo.. Ya.. ya, calon “.

“ Ada anak satu Fakultas, anak semester VII. H. Arianda “.

Dada Haris jelas berdegup cukup kencang, bahkan nafas Haris ikut sedikit sesak karenanya, itu adalah namanya. Haris memang salah satu kandidat Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang bakal dipilih minggu depan. Walau Haris merasa kansnya sangat kecil, tapi semua teman satu angkatan Haris mendukung Haris dengan penuh, hingga mereka yang sibuk kampanye, sedang Haris malah sibuk cari informasi tentang Natalia.

“ Lia udah kenal orangnya “.

Natalia menggeleng. “ Belum “.

“ Kok bisa “.

“ Ngga’ ngerti tuh, minta photonya aja ngga’ ada yang ngasi, katanya ngga’ perlu kampanye pake photo photoan segala seperti kandidat lain “.

Dalam hati Haris sudah tak tahan, ingin sekali ia tertawa terbahak dan mengakui kalau dialah H Arianda itu, Haris Arianda. Anak Bahasa Indonesia Semester VII. Tapi Haris urung mengakuinya, takut malah Natalia tak percaya. Tapi Haris merasa ia sudah terlalu jauh belagak bloon pada Natalia, Haris tidak bisa membayangkan bila nanti Natalia tahu jika Haris adalah Calon Presiden Mahasiswa yang ia dukung.

“ Alasan apa dukung dia ?”.

Natalia cukup heran, kenapa Haris terlalu banyak bertanya soal itu, padahal Haris awalnya tak tahu, malah bingung dengan apa yang disebut dengan Presiden Mahasiswa. Tapi Natalia kembali hanya mampu tersenyum.

“ Disamping satu Fakultas, ada juga tuh alasan lain “.

“ Apaan ?”.

“ Katanya Arianda anak Sumatera Utara “.

“ Kok bisa begitu “.

Natalia geleng kepala. “ Kurang tahu. Tapi itu muncul begitu aja “.

Terpopuler

Comments

Yayoek Rahayu

Yayoek Rahayu

jangan2 natalia ,adiknya haris ya......?

2022-03-19

0

Jungkook wife

Jungkook wife

"Istri yang Terabaikan" Kembali hadir untuk mendukung karya hebat kakak. Semangat selalu untuk Author.

Sampai disini dulu ya Thor

2021-06-23

1

Puan Harahap

Puan Harahap

pertemuan kedua, yg pertama waktu di stadion bukan, he he he ternyata karena sama halak hita

🌹🌹Salam Pria Idola dan dua karya lainnya.🌹🌹

2021-06-21

1

lihat semua
Episodes
1 Penggemar PSMS Medan
2 Bantuan Widya
3 Bersedia Menemui
4 Pertemuan Pertama
5 Bertemu Lagi, Kenalan Lebih Dalam
6 Bertemu Amang Tua
7 Ungkapan Rasa Cinta
8 Merajut Asa Bersama
9 Hari Bahagia Haris
10 Bertemu Ibu Natalia
11 Menguak Kenangan
12 Kenangan Lama (1)
13 Kenangan Lama (2) : Ireth Menghilang
14 Kecurigaan Jamil (1)
15 Kecurigaan Jamil (2)
16 Ayah Kandung Natalia
17 Air Mata Mama Natalia
18 Hari Bahagia Yang Tak Terlaksana
19 Kenyataan Yang Ada
20 Bubar
21 Papa Datang
22 Risda Nalia
23 Persiapan Keberangkatan
24 Benar Benar Berangkat
25 Guru Daerah Pedalaman
26 Memulai Hidup di Pedalaman
27 Perjuangan Dimulai
28 Keresahan Milik Asrul
29 Menyusun Rencana Besar
30 Semangat Meilani
31 Khabar Bagus Dari Pak Buang
32 Memancing
33 Perbatasan Yang Butuh Sentuhan
34 17-an dan Awal Pertemuan
35 Debar Dada Yang Luar Biasa
36 Renungan Haris
37 Kembali ke 22 Tahun Yang Lalu
38 Mengunjungi Orang Orang Kesayangan
39 Sebaiknya Menahan Diri Dulu
40 “Tak Ada Lagi” Bandar Lampung
41 Peninggalan Untuk Haris
42 Semuanya Untuk Kebaikan
43 Maimun Yang Salah Duga
44 Kembali Ke Kalimantan
45 Pak Nas Tampan Yang Dermawan
46 Dunia Memang Terlampau Sempit Untuk Bersembunyi
47 Membelah Hutan Di Malam Buta
48 Membelah Hutan Di Malam Buta
49 Keributan Di Tengah Hutan
50 Ketimpa Dahan Patah
51 Kasih Sayang Dan Perhatian Asrul
52 Kepanikan Haris
53 Kumpulan Orang Orang Baik
54 Kepanikan Baru
55 Menyeberang Ke Kota Tawau
56 Kembali Ke Jakarta
57 4 Sehat 5 Lumayan
58 Novel Kesayangan Mama
59 Tentang Ayah
60 Ibu Terkuat Di Dunia
61 Waktu Yang Akan Menjawab Semuanya
62 Rindu Teman Teman Lama
63 Menjadi Guru Itu, Tidak Mudah
64 Sakit Kepala Yang Terus Menyiksa
65 Tak Mau Berlama Lama
66 Cerita Masa Lampau
67 Bertemu Ayah
68 Tidak Ada Yang Sempurna
69 Pilihan Akan Selalu Tepat
70 Yang Pertama Dan Akan Menjadi Satu Satunya
71 Semua Selesai Sudah. Terima Kasih Semuanya
72 Lanjut Ke Seaseon II
73 S2 : Anjuran Mama
74 S2 : Kenapa Ibu Berbohong ?
75 S2 : Berada Di Tempat Yang Sangat Tepat
76 S2 : Suami Di Nomor Perdana
77 S2 : Mencoba Menjadi Ayah Yang Baik
78 S2 : Ternyata, Kejutannya Jadi Juga
79 S2 : Risda Memang Putrinya Haris
80 S2 : Hadiah Dari Ayah
81 S2 : Terjemahan Hidup Yang Makin Mengerucut
82 S2 : Ingin Fokus Di Dunia Pendidikan
83 S2 : Menuju Perkebunan
84 S2 : Sampai Di Perkebunan
85 S2 : Menuju Tanah Perbatasan
86 S2 : Perjalanan Yang Menegangkan
87 S2 : Semangat Tinggi Bersama Meylani
88 S2 : Pulang
89 S2 : Kenapa Dengan Menantu Saya
90 S2 : Dokter Luar Biasa
91 S2 : Plt Ketua OSIS
92 S2 : Ariana Sakit Apa ?
93 S2 : Seharusnya Tidak Begitu Berbahaya
94 S2 : Farhan Syaukani - Faridha Amalia Putri
95 S2 : Bagaimana Bisa Menolaknya
96 S2 : Bersama Calon Mertua
97 S2 : Dua Menantu
98 S2 : Benar Benar Yang Terbaik
99 S2 : Nyatanya Memang Begitu
100 S2 : Menikmati Hidup, Bisakah ?
101 S2 : Rahasia Dibalik Lelucon Taufiq
102 S2 : Harus Percaya Diri
103 S2 : Apa Yang Dibanggakan Dengan Titipan
104 S2 : Berlari Bersama Waktu
105 S2 : Perjalanan Panjang Pertama
106 S2 : Tanah Kelahiran
107 S2 : Belum Ada Yang Terlupa
108 S2 : Berteman Dengan Hati Kan Selalu Abadi
109 S2 : Kejutan Farhan
110 S2 : Kisah Asmara Anak Manusia
111 S2 : Menyusur Panorama Sibolga Tapanuli Tengah (1)
112 S2 : Menyusur Panorama Sibolga Tapanuli Tengah (2)
113 S2 : Menyusur Panorama Sibolga Tapanuli Tengah (3)
114 S2 : Menyusur Panorama Sibolga Tapanuli Tengah (4)
115 S2 : Menyusur Panorama Sibolga Tapanuli Tengah (5)
116 S2 : Isi Hati Deasy
117 S2 : Kampung Halaman Ibu
118 S2 : Benteng Huraba
119 S2 : Abang Baru Riana
120 S2 : Iskandar Muda Pulungan
121 S2 : Malu Malu Bermakna Ala Mutia
122 S2 : Lamaran Kuadrad
123 S2 : Ada Penghuninya Sekarang
124 S2 : Semuanya Belum Berakhir
125 S2 : Semua Baik Baik Saja, Asal …..
126 S2 : Reuni Dadakan
127 S2 : Pernikahan Mutia dan Reni
128 S2 : Perubahan Hidup Farhan
129 S2 : Dahrul Perkasa Alam
130 S2 : Natalia
131 S2 : Separuh Hidupku Hilang
132 S2 : Semakin Mudah Merasa Sesak
133 S2 : Anak Yang Kuat dan Pemberani
134 S2 : Pergi Untuk Tidak Kembali
135 S2 : Selamat Jalan Bunda
136 S2 : Tak Perlu Ada Cinta
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Penggemar PSMS Medan
2
Bantuan Widya
3
Bersedia Menemui
4
Pertemuan Pertama
5
Bertemu Lagi, Kenalan Lebih Dalam
6
Bertemu Amang Tua
7
Ungkapan Rasa Cinta
8
Merajut Asa Bersama
9
Hari Bahagia Haris
10
Bertemu Ibu Natalia
11
Menguak Kenangan
12
Kenangan Lama (1)
13
Kenangan Lama (2) : Ireth Menghilang
14
Kecurigaan Jamil (1)
15
Kecurigaan Jamil (2)
16
Ayah Kandung Natalia
17
Air Mata Mama Natalia
18
Hari Bahagia Yang Tak Terlaksana
19
Kenyataan Yang Ada
20
Bubar
21
Papa Datang
22
Risda Nalia
23
Persiapan Keberangkatan
24
Benar Benar Berangkat
25
Guru Daerah Pedalaman
26
Memulai Hidup di Pedalaman
27
Perjuangan Dimulai
28
Keresahan Milik Asrul
29
Menyusun Rencana Besar
30
Semangat Meilani
31
Khabar Bagus Dari Pak Buang
32
Memancing
33
Perbatasan Yang Butuh Sentuhan
34
17-an dan Awal Pertemuan
35
Debar Dada Yang Luar Biasa
36
Renungan Haris
37
Kembali ke 22 Tahun Yang Lalu
38
Mengunjungi Orang Orang Kesayangan
39
Sebaiknya Menahan Diri Dulu
40
“Tak Ada Lagi” Bandar Lampung
41
Peninggalan Untuk Haris
42
Semuanya Untuk Kebaikan
43
Maimun Yang Salah Duga
44
Kembali Ke Kalimantan
45
Pak Nas Tampan Yang Dermawan
46
Dunia Memang Terlampau Sempit Untuk Bersembunyi
47
Membelah Hutan Di Malam Buta
48
Membelah Hutan Di Malam Buta
49
Keributan Di Tengah Hutan
50
Ketimpa Dahan Patah
51
Kasih Sayang Dan Perhatian Asrul
52
Kepanikan Haris
53
Kumpulan Orang Orang Baik
54
Kepanikan Baru
55
Menyeberang Ke Kota Tawau
56
Kembali Ke Jakarta
57
4 Sehat 5 Lumayan
58
Novel Kesayangan Mama
59
Tentang Ayah
60
Ibu Terkuat Di Dunia
61
Waktu Yang Akan Menjawab Semuanya
62
Rindu Teman Teman Lama
63
Menjadi Guru Itu, Tidak Mudah
64
Sakit Kepala Yang Terus Menyiksa
65
Tak Mau Berlama Lama
66
Cerita Masa Lampau
67
Bertemu Ayah
68
Tidak Ada Yang Sempurna
69
Pilihan Akan Selalu Tepat
70
Yang Pertama Dan Akan Menjadi Satu Satunya
71
Semua Selesai Sudah. Terima Kasih Semuanya
72
Lanjut Ke Seaseon II
73
S2 : Anjuran Mama
74
S2 : Kenapa Ibu Berbohong ?
75
S2 : Berada Di Tempat Yang Sangat Tepat
76
S2 : Suami Di Nomor Perdana
77
S2 : Mencoba Menjadi Ayah Yang Baik
78
S2 : Ternyata, Kejutannya Jadi Juga
79
S2 : Risda Memang Putrinya Haris
80
S2 : Hadiah Dari Ayah
81
S2 : Terjemahan Hidup Yang Makin Mengerucut
82
S2 : Ingin Fokus Di Dunia Pendidikan
83
S2 : Menuju Perkebunan
84
S2 : Sampai Di Perkebunan
85
S2 : Menuju Tanah Perbatasan
86
S2 : Perjalanan Yang Menegangkan
87
S2 : Semangat Tinggi Bersama Meylani
88
S2 : Pulang
89
S2 : Kenapa Dengan Menantu Saya
90
S2 : Dokter Luar Biasa
91
S2 : Plt Ketua OSIS
92
S2 : Ariana Sakit Apa ?
93
S2 : Seharusnya Tidak Begitu Berbahaya
94
S2 : Farhan Syaukani - Faridha Amalia Putri
95
S2 : Bagaimana Bisa Menolaknya
96
S2 : Bersama Calon Mertua
97
S2 : Dua Menantu
98
S2 : Benar Benar Yang Terbaik
99
S2 : Nyatanya Memang Begitu
100
S2 : Menikmati Hidup, Bisakah ?
101
S2 : Rahasia Dibalik Lelucon Taufiq
102
S2 : Harus Percaya Diri
103
S2 : Apa Yang Dibanggakan Dengan Titipan
104
S2 : Berlari Bersama Waktu
105
S2 : Perjalanan Panjang Pertama
106
S2 : Tanah Kelahiran
107
S2 : Belum Ada Yang Terlupa
108
S2 : Berteman Dengan Hati Kan Selalu Abadi
109
S2 : Kejutan Farhan
110
S2 : Kisah Asmara Anak Manusia
111
S2 : Menyusur Panorama Sibolga Tapanuli Tengah (1)
112
S2 : Menyusur Panorama Sibolga Tapanuli Tengah (2)
113
S2 : Menyusur Panorama Sibolga Tapanuli Tengah (3)
114
S2 : Menyusur Panorama Sibolga Tapanuli Tengah (4)
115
S2 : Menyusur Panorama Sibolga Tapanuli Tengah (5)
116
S2 : Isi Hati Deasy
117
S2 : Kampung Halaman Ibu
118
S2 : Benteng Huraba
119
S2 : Abang Baru Riana
120
S2 : Iskandar Muda Pulungan
121
S2 : Malu Malu Bermakna Ala Mutia
122
S2 : Lamaran Kuadrad
123
S2 : Ada Penghuninya Sekarang
124
S2 : Semuanya Belum Berakhir
125
S2 : Semua Baik Baik Saja, Asal …..
126
S2 : Reuni Dadakan
127
S2 : Pernikahan Mutia dan Reni
128
S2 : Perubahan Hidup Farhan
129
S2 : Dahrul Perkasa Alam
130
S2 : Natalia
131
S2 : Separuh Hidupku Hilang
132
S2 : Semakin Mudah Merasa Sesak
133
S2 : Anak Yang Kuat dan Pemberani
134
S2 : Pergi Untuk Tidak Kembali
135
S2 : Selamat Jalan Bunda
136
S2 : Tak Perlu Ada Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!