...“Karena curhat mengekspresikan rasa ingin gapai kata kita.”...
🥇🥇🥇
Cantika jadi tersadar, bahwa sejak berbual dengan cowok itu yang tiba-tiba datang ke mejanya di kelas, tujuan menghibur, ada rasa nyaman setelah berlanjut curhat di SMS. Pun, tak lagi merasakan ada nestapa mengurung diri.
Menyenangkan.
Hanya satu kalimat itu bisa dirasakan Cantika, setelah mengenal teman sekelas terkesan pemalu dengan perempuan.
Randy Hamas. Begitulah nama cowok yang berhasil buat hati bersiul sangat manis, setiap kali mendapati SMS darinya. Serius. Menyebalkan sih saat .. kenapa sih galau karena cowok? Macam tidak ada hal yang penting di kerjakan selain urus cowok, Randy melontarkan kalimat itu dengan polos.
Tak berperasaan sama sekali, wajar sih, tidak pernah merasakan cinta. Gadis itu juga merasa tidak tepat menjadikan Randy sebagai teman curhat mengenai kegalauan, belum move on dari mantan kekasih.
Sedikit ada perkembangan, tidak seperti pertama kali saat teman-temannya mendapati Cantika sedih sendiri dalam kelas. Karena Randy sedikit membantu dalam melupakan Arsha.
Terkadang menjadi tawa, tidak ada pulsa disusuli dengan takut ada yang kangen katanya. Spontan buat Cantika tertawa terbahak, bisa melucu juga?
Ran, salah yah kalau kita masih berharap sama mantan?
Tut..tut..tut.., SMS masuk,
Tidak salah, hanya saja kenapa sih kamu pikir cowok begitu? Macam tidak ada cowok lain saja.
Menghentak tak terima.
Kenapa semakin lama bercerita dengan Randy, mendadak seperti teman-temannya? Menyebalkan sekali.
Yang di butuhkan saat ini adalah perhatian, bukan sikap menyebalkan.
Mengerucutkan bibir, kesal sendiri memerhatikan balasan cowok itu. Ok, fine, Cantika memang masih belum sepenuhnya menyingkirkan nama mantan kekasih sudah terlanjur buat hati terluka, sangat mendalam.
Tapi, kok, ada yang lebih menjengkelkan di banding belum move on dari Arsha. Yup, tanggapan teman cowok sekelas dengannya itu cukup memutar bola mata sangat jengah.
Sudah, jangan sedih terus, belajar biar besok ada yang masuk di otak.
Tetiba, ada SMS baru yang dikirim oleh Randy.
“Ih..Randy menyebalkan!” Pekik gadis itu yang langsung dapat teguran dari ibundanya.
Walau pun kesal dengan cowok pemalu tersebut, ada rasa nyaman mulai tercipta dalam batin, ketika curhat terus mengalir bermodal SMS.
Cantika langsung sadar akan posisinya saat ini, sebatas suka saja dalam diam. Sebab tahu, sesosok sperti Randy takkan pernah mau merasakan arti pacaran selain fokus belajar saja.
Karena termasuk anak patuh dengan orangtua.
“Haha..” Kok, ketawa?
Hais, ketawa diri sendiri yang menempatkan rasa ke teman curhat yang takkan bisa menggapai diksi kita selain sahabat, titik.
Namun, sisi lain .. Luka, terima kasih, sudah mendatangkan sosok harmonis tapi sedikit menyebalkan seperti Randy, berbisik sangat manis dalam batin Cantika.
Benar, saat diri mendapati ruang bernamakan luka, nestapa, patah hati, tanpa sadar mendatangkan penawar terbaik.
Lain kali jgn melamun trus dlm kelas.
Deg! Mendadak menegang seketika mendapati SMS dari Randy.
Oh, jadi selama ini bukan sekedar menjadi teman curhat, melainkan diam-diam memerhatikan dirinya di sekolah yah?
Kok Cantika rasa, ke arah lebih perhatian lebih dari sekedar sahabat sih? Atau jangan-jangan hanya perasaan doang, prilaku sweet itu sebatas kebutuhan sebagai teman curhat, tidak lebih.
“Hm, maybe.” Gumam Cantika, berdesir.
Memang semenjak Arsha meminta untuk mengakhiri hubungan mereka, sedikit menjadi kepribadian lebih tertutup, cuek, pun satu lagi sering melamun kalau jam istirahat. Bahkan sahabatnya yang beda kejurusan pun tidak tahu hal ini.
Selalu berhasil menggunakan topeng dengan tertawa riang, setiap kali Elvira, sahabatnya datang mengunjungi di kelasnya itu.
“Tik..pergi ke kantin luar sekolah kah?” Elvira mengajaknya.
Dengan cepat Cantika mengangguk dan mengatakan tunggu dulu di anak tangga, mau ngambil dompet dalam tas.
Sampai di sana, tidak banyak berbicara hanya tersenyum dan tertawa.
Bingung juga sih, apa yang buat dia setengah mati melupakan mantan kekasih, padahal sudah ada Randy yang menggantikan posisi itu.
Sebatas sebagai teman curhat, bukan untuk menjadi pacar, right?!
🧭🧭🧭
“Can, ke kantin yok?” Ajak Nila bersahabat.
Menoleh sekilas sambil menggeleng pelan, “tidak deh, lagi malas jalan.” Menolak sangat halus.
Cantika hanya mengurung diri dengan duduk dalam kelas, tanpa mau bergabung dengan teman-temannya yang sudah beberapa belakangan ini menjadi teman nyata, tak memberikan keterlukaan, kalau mau di bilang tulus.
Tetap saja, sikap datar, cuek, tertutup masih di perlihatkan ke mereka.
“Oh? Okay deh, kalau begitu kita ke kantin duluan eh?” Nila memberikan nada ajakan kedua kali tetap di tolak.
Saat berjalan di tangga, “Cantika kenapa tertutup sekali sih? Kalau dia ngobrol sama kita pasti tidak bakal melamun dalam kelas.” Kesal Risa.
Nila hanya menanggapi senyum tipis, ada nada bersahabat dan ingin menarik teman sekelas dari titik nestapa.
“Em..sebentar pulang sekolah ajak dia saja deh makan bakso dekat rumahnya, Ning?” Usul Nila dengan semangat.
“Ok, boleh tuh.”
Lalu di angguki serempak dengan yang lainnya.
Mereka selalu seperti ini kalau sudah kumpul dalam kantin, tertumpuk dengan teman lainnya.
Apakah Cantika tidak bisa mengendus aroma paling tulus dari teman beberapa minggu ini menjalin hubungan dengannya? Bukan sekedar tulus, terlihat seperti keluarga dalam kelas.
Selalu kok mengajak gadis itu untuk makan sama-sama di kantin, atau paling tidak, kalau tidak mau makan, bergabung dengan mereka.
Kesunyian, menjadi teman andalannya setiap kali masuk dalam kelas. Berulang kali juga, mereka berusaha untuk menarik Cantika agar berbaur, nihil, masih berada dalam dunianya sendiri.
Yang menjadi ketenangan adalah mereka tidak pernah mempermasalahkan kepribadian Cantika yang tertutup dengan mereka, sejak Arsha menyuarakan pamit dari romansa sempat terjalin dengannya beberapa bulan lalu.
“Cantika? Kenapa sendiri saja dalam kelas? Tidak mau ke kantin kah? Anak-anak ada di bawah tuh.” Randy menegurnya sangat halus penuh dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.
Hanya tersenyum kaku yang menjadi balasan gadis itu ke Randy. Syukur, tidak ada teman-teman lainnya, hanya ada beberapa saja dalam kelas. Kalau mereka ada, spontan bakal menyoraki lagi.
Cowok itu pun pergi dari kelas, lalu memberikan senyum tipis ke Cantika.
Selang beberapa menit, kembali dengan menyodorkan nasi kuning?
“Heh?” Melongo, itulah yang bisa Cantika berikan.
Hah. Membuang napas yang tak beraturan itu, langsung saja Cantika kembali ke tempat duduknya, takut nanti ada teman-temannya melihat adegan tersebut, begitu juga dengan Randy melangkah santai ke tempat duduknya.
Tahu saja, kalau perut Cantika sedang kelaparan dan malas turun ke kantin, ada inisiatif buat membelikan nasi kuning buat gadis itu.
Lumayan bisa mengisi perut sebelum bel pelajaran selanjutnya berbunyi, dalam batin berbisik terima kasih, Ran. Yang sangat susah dinyatakan secara langsung, sebab ada debaran jantung beririma sangat tak karuan.
Jujur, sedikit norak, tapi Cantika merasakan sangat senang bisa diperhatikan diam-diam oleh sahabat sendiri, dengan membelikannya sebungkus nasi kuning di kantin sekolah.
Setelah melahapnya hingga habis, melihat teman-temannya sudah pada datang dari kantin, mereka duduk dekat gadis itu, “Can..bentar pulang sekolah singgah makan bakso kah?” Nila mengajaknya, sangat ramah.
Mengangguk singkat, “terserah sih, saya ikut saja.”
“Oke!” Serempak menjawab.
Sejak masuk di sekolah smk ypkp, jurusan multimedia, harusnya Cantika merasakan keberuntungan karena mendapati teman rasa keluarga kedua setelah di rumah.
Sayang, masih mati rasa, karena Arsha mematikan kepedulian gadis itu untuk mengendus aroma ketulusan dari teman multimedianya.
Dengan wajah datar, pendiam, cuek, tidak buat mereka lelah untuk merangkul dia kembali tersenyum. Walau tahu pertama kali masuk, sudah menempati sikap cuek, tapi tidak separah saat putus dari mantan kekasih.
Biar sekali pun mendapati penawar terbaik, Randy, tetap nihil, sifat itu masih tertutup tak tersentuh sama sekali, kecuali oleh sahabatnya yang beda jurusan itu.
Tapi, terkadang kalau ada pertengkaran kecil dengan Elvira, tak menutup kemungkinan, bakal menarik diri dengan asik sama dunia sendirinya. []
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Minaa
semangat update minn
2021-10-14
0