Sepulang dari makan siangnya, yang baru kali ini dilakukan Aris disebuah foodcourt membuat dia tersenyum-senyum tidak jelas. Hal ini tidak luput dari perhatian asisten yang juga merupakan sahabat masa kecilnya yaitu Bram. Bram dari tadi terus saja memperhatikan tingkah Aris yang lain daripada biasanya. Biasanya asal Aris mau makan siang, pasti membawa Bram, sedangkan tadi tidak. Begitu juga dengan tempat makan Aris hanya makan disatu rumah makan yang dikelola sahabatnya yang lain bernama Danu. Bram yang sudah tidak tahan dengan tingkah absurd bos sekaligus sahabatnya itu langsung saja bertanya (dari pada Bram mati penasaran).
"Ris, dari tadi loe gue perhatiin, senyam senyum, lain dari pada biasanya." kata Bram sambil menatap Aris penuh dengan kecurigaan.
"Nggak, gue biasa aja. Loe aja yang berlebihan" kata Aris langsung mengubah raut wajahnya kembali seperti biasanya, Aris tidak mau dicurigai oleh Bram.
"Oke-oke gue percaya sama cerita loe." kata Bram mengakhiri percakapannya dengan Aris. Dia tidak mau merusak mood Aris yang lagi sedang bagus-bagusnya, karena sebentar lagi mereka akan melakukan meeting intern kantor.
Aris berkutat kembali dengan pekerjaannya yang sempat tertunda karena keinginannya mencoba makan siang difoodcourt sebuah mall besar itu. Bram juga sudah kembali keruangannya menyiapakan keperluan meeting nanti siang. Bram tidak mau meeting tadi siang tidak berjalan dengan lancar, karena meeting itu dipastikan akan membuat Aris murka. Saking sibuknya kedua sahabat di dunia nyata dan bos dengan bawahan di dunia kerja, mereka tidak menyadari jam sudah menunjukkan pukul dua siang, berarti meeting tersebut haris segera dilaksanakan. Bram berjalan menuju ruangan Aris.
"Ris, kita mulai meetingnya." kata Bram kepada Aris yang masih berkutat dengan laptop yang berada tepat didepan mukanya itu dengan mimik wajah seriusnya.
Aris yang mendengar suara Bram yang memanggilnya untuk meeting, langsung berdiri dam memakai kembali jas yang sempat dibukanya sesaat sebelum melanjutkan pekerjaan yang ditinggalkannya saat jam makan siang. "Oke mari kita basmi secara perlahan tikus got yang sudah bermain dibelakang gue." kata Aris dengan memasang tampang dingin dan penuh kekejaman itu.
Bram yang sudah paham dengan gelagat Aris pun sudah memasang mimik wajah yang tak kalah menyeramkan daripada Aris. Kedua pria tampan dan keren yang merupakan orang nomor satu dan dua di perusahaan Soetomo itu berjalan dengan langkah pasti menuju ruangan meeting yang melewati dua ruangan staffnya mulai dari bagian administrasi dan bagian keuangan. Para staff perumpuan yang melihat kedua pria itu jalan hanya mampu menelan kembali saliva yang hampir menetes itu.
Tak lama kedua pria tampan yang terkenal kejam kepada orang yang mencoba untuk mengkhianati mereka sudah sampai di ruang meeting. Aris langsung membuka pintu ruangan itu tanpa menunggu Bram. Aris ingin memperlihatkan kepada dewan direksi di dalam ruangan itu bahwasanya dia sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Bram kemudian menyusul masuk keruangan meeting.
Aris duduk dibangku kebesarannya dengan tatapan tajam membunuh kesemua dewan direksi. Dimana salah satu dari mereka sudah berani mengkhianatinya. Bram duduk tepat di sebelah Aris.
"Baik, terimakasih kepada seluruh dewan direksi yang sudah hadir siang ini. Walaupun undangan kami berikan baru tadi pagi." kata Bram sambil menatap tajam ke masing-masing wajah dewan direksi itu.
"Langsung saja ke inti dari kenapa kita semua sekarang berada di dalam ruangan ini." Bram melanjutkan pembukaannya.
"Baik, untuk lebih jelasnya kita akan dengarkan masalah apa yang terjadi dalam perusahaan ini langsung dari CEO yang sudah ada di dalam rungan." kata Bram melanjutkan dan memperilahkan Aris untuk mengutarakan maksud dan tujuannya mengumpulkan secara mendadak dewan direksi siang itu.
Haris kemudian berdiri dan menatap satu satu dewan direksi yang ada. Dewan direksi yang ditatap dengan tatapan membunuh dari Aris membuat mereka nyali mereka menciut. Mereka bertanya-tanya apakah gerangan yang membuat mereka mendadak dikumpulkan siang ini dengan pemberitahuan yang mendadak pula.
"Baik, saya manusia yang tidak suka bertele-tele. Saya buka kesempatan bagi yang merasa sudah menghianati saya untuk mengaku. Peluang Anda untuk selamat dari saya terbuka lebar. Tapi kalau sudah saya yang membeberkan orangnya maka Anda saya yakinkan beserta keluarga Anda akan menikmati hidup menjadi gembel." kata Aris sambil menatap tajam ke semua dewan direksi.
Dewan direksi semua saling memandang, bertanya-tanya siapakah yang sudah berani mengusik seorang Aris Soetomo seorang CEO muda yang terkanal dingin dan kejam di dunia bisnis. Aris yang sudah habis kesabarannya menunggu pengakuan dari salah seorang dari dewan direksi langsung berkata kepda Bram Asistennya. "Bram beberkan buktinya, kayaknya tikus got itu mau dibuat malu dengan bukti tanpa mau berkata jujur di hadapan Saya dan semua dewan direksi." dengan sorot wajah yang dingin dan menakutkan.
Bram kemudian langsung memperlihatkan semua bukti yang diminta Aris tadi. Sontak semua dewan direksi melihat ke arah salah seorang dewan direksi yang bernama Tejo. Pak Tejo yang melihat bukti yang selama ini telah berusaha dimusnahkannya menjadi terkejut dan pucat melihat Aris menemukan bukti yang sudah dihilangkannya. Keringat dingin muncul diwajah pak Tejo. Dia merasa tidak kuat lagi berdiri dengan kakinya sendiri.
"Bagaimana Tuan Tejo. Apakah Anda akan menyangkal bukti yang sudah Saya tanyangkan ini?" kata Aris dengan dinginnya.
"Maaf Pak Aris. Saya terpaksa berbuat begitu, karena tuntutan dan gaya hidup istri saya dan anak saya." kata pak Tejo dengan air mata yang sudah turun. Pak Tejo sadar dengan konsekuensi yang harus diterima nya karena sudah berani mengkhianati perusahaan Soetomo.
"Maaf kata Anda? Maaf Pak Tejo, Saya bukan manusia yang berhati malaikat yang bisa dengan mudah memaafkan kesalahan orang yang sudah merugikan perusahaan yang telah susah payah dibangun ayah saya." kata Aris dengan suara yang menggelegar.
" Bram eksekusi. Sita semua asetnya lemparkan istri dan anaknya kejalanan. Kemudian seret pria tua bangka yang tidak tau rasa terima kasih ini ke sel." kata Aris sambil melangkah keluar ruangan.
Bram mengambil alih rapat dewan direksi yang sudah ditinggalkan Aris. "Ini adalah contih bagi siapa saja yang berani berkhianat kepada Soetomo Grub. Semoga Anda semua dapat mengambil pelajaran. Rapat says tutuo. Terimakasih." kata Bram dengan dingin.
Kemudian Polisi masuk kedalam ruangan rapat dewan direksi dan membawa pak Tejo dengan tangan terborgol. Semua karyawan yang melihat langsung terkejut dengan keadaan pak Tejo. Hal ini sekaligus memberikan bukti kepada seluruh pekerja di Soetomo Grub untuk tidak berani berkhianat. Atau nasib mereka akan sama dengan Pak Tejo. Mendekam dibalik penjara dan keluarga menjadi gembel dalam hitungan menit.
Aris langsung masuk keruangannya, kemudian tak lama Bram juga masuk ke ruangan Aris.
"Gimana Bram, selesaikan?" kata Aris.
"Aman, dia akan menjadi pelajaran bagi semha dewan direksi dan semua karyawan supaya tidak berani mengkhianati perusahaan lagi." kata Bram sambil melapangkan dasinya. Kemudian Bram.kembali keruangannya karena ada sedikit lagi pekerjaan yang harus dikerjakannya.
Tak terasa jam pulang kantor sudah datang, semua karyawan keluar dari ruangan masing -masing menuju kekeluarga yang tengah menunggu mereka. Begitu juga dengan Aris, dia sudah berjalan dengan Bram sahabatnya menuju mobil yang terparkir. Aris tidak pernah mau menunggu mobil di lobby kalau dia mau pulang. Aris tidak mau menjadikan Bram sopirnya karena Bram adalah sahabatnya kalau sudah diluar jam kerja.
Bram.mengemudikan mobilnya menuju kediaman keluarga Soetomo. Bram juga tinggal dirumah utama tersebut. Hal ini disebabkan karena Bram memang dari kecil sudah tinggal disana. Bram sudah dianggap anak oleh keluarga Soetomi, karena Bram sudah menjadi anak yatim piatu dari kecil. Bram bertemu dengan Aris saat Aris membela dia saat ada segerombolan orang menyakiti Bram. Semenjak itu Bram menjadi manusia yang loyal kepada Aris dan keluarga Soetomo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 489 Episodes
Comments
Maura
visual dong kak
2023-07-17
0
Rinjani
semoga Bram yang baik dpt istri yg baik ..jahat sekali yaa Aris
2023-02-09
0