Kesetiaan Seorang Istri
Suatu kos yang sangat rame dihuni oleh sekitar tiga puluhan mahasiswi. Mahasiswi ini berasal dari berbagai daerah yang beragam dan jurusan yang beragam serta dari kampus yang beragam.
Suatu hari sebut saja nama mahasiswi itu Gina. Gina sedang asik ngobrol dengan teman satu kosnya bernama Sari di ruang tamu kos tersebut. Karena itu kosan cewek jadi pakaian yang mereka pakai sangatlah seksi, tapi tidak dengan Gina. Gina berpakaian selalu sopan. Saat mereka asik bercerita tiba-tiba pintu kos diketuk seseorang dari luar.
"Assalamualaikum" Kata seorang pria yang sedang berdiri membelakangi pintu kosan. Gina yang sedang tidur-tiduran di kursi tamu langsung berjalan ke depan pintu untuk membukakan pintu kos.
"Waalaikumsalam" kata Gina sambil membukakan pintu kosan.
"Cari siapa bang?" Gina bertanya kepada laki-laki itu, karena Gina baru sekali ini melihat laki laki itu bertamu ke kosannya.
"Mau cari Putri dek. apa Putrinya ada?" Kata laki-laki tersebut sambil melihat kearah Gina.
"Oooo kak Putri. Ada bang, bentar dipanggilkan. Tapi sebelumnya maaf neh bang, nama abang siapa ya. Nggak mungkin kan nanti pas saya ngomong ke kak Putri, kak ada yang nunggu di bawah tapi saya nggak tau namanya. Nggak mungkin gitu bang. Jadi saya mau tanya nama abang siapa?" Kata Gina sambil menjulurkan tangannya ke arah laki-laki tersebut.
Laki-laki tersebut menerima uluran tangan Gina. " Perkenalkan nama saya adalah Aris, saya kekasihnya kak Putri. Kalau boleh tau nama adek siapa ya? Karena memakai kata aku dan saya dalam percakapan terkesan terlalu formal dek." Kata Aris kepada Gina tanpa melepas jabatan tangannya.
"Nama saya Gina bang." Gina menjawab sambil melepaskan jabatan tangannya.
"Oke bang Aris, silahkan tunggu sebentar, Gina akan panggilkan Kak Putri ke atas terlebih dahulu" Gina langsung masuk kembali ke dalam kos untuk memanggil Kak Putri yang berada di kamar kos lantai dua.
"Assalamualaikum Kak Putri. Di teras ada tamu, namanya Bang Aris dan katanya dia kekasih hati kak Putri." Kata Gina dari depan pintu kamar kak Putri.
"Waalaikum salam. Baik Gin, sebentar lagi Kakak turun ke bawah. Oh ya Gin kakak minta tolong kamu temanin sebentar bang Aris ya Gin, karena kakak mau siap-siap dahulu". Kata Putri, sambil Putri mengambil baju yang mau dipakainya malam ini.
Gina langsung turun ke lantai bawah, dengan sangat berat hati Gina terpaksa harus menemani Aris sampai Putri turun dari kamarnya
" Bang, silahkan duduk dulu bang. Kak Putri sedang bersiap-siap" Kata Gina, sambil Gina duduk disalah satu kursi yang ada di teras rumah itu.
Aris yang merasa dapat teman pun langsung duduk di kursi sebelah Gina. Beberapa menit mereka sibuk dengan hp mereka sendiri-sendiri. Akhirnya untuk meredakan kesunyian yang ada Aris membuka percakapan di antara mereka berdua "Gina, mahasiswa tahun berapa?"
" Baru tahun 2 bang." Gina menjawab sambil melihat ke hpnya.
Aris yang melihat Gina menjawab sambil melihat hpnya merasa kesal sendiri, baru ini ada perempuan yang terlihat enggan untuk berbicara kepadanya, padahal di kantornya, Aris termasuk orang yang disegani (tentu saja lah disegani, wong Aris CEO nya).
"Gin, kamu berasal dari daerah mana, kuliah jurusan apa?" Aris masih berusaha mengajak Gina untuk berbincang bincang.
" Gina berasal dari daerah Sumatra bang, tepatnya daerah Padang. Kuliah jurusan arsitektur bang." Kata Gina masih dengan sikap cueknya saja. Gina bukanlah seorang wanita yang angkuh atau sombong. Gina memang tipe wanita yang susah bicara dengan orang yang baru dikenalnya. Tetapi apabila kita sudah kenal dekat dengan Gina, di situ terlihatlah sifat asli Gina yang sebenarnya.
Aris yang merasa terus diacuhkan Gina akhirnya menyerah dan tidak lagi berusaha membuat Gina berbicara. Karena setiap yang ditanya oleh Aris, Gina hanya menjawab saja, tanpa Gina bermaksud untuk bertanya kembali kepada Aris.
Akhirnya tampa terasa Kak Putri turun juga dari lantai dua kos tersebut. Kak Putri langsung menyamperi Gina dan Aris yang nampak sedang sibuk dengan hp masing-masing.
"Hay sayang" kata Putri sambil mencium pipi Aris kiri kanan. "Maaf sayang kamu jadi lama menunggu. Kamu juga sih datang nggak ngomong-ngomong. Aku kan jadi nggak ada persiapan sayangku" kata Putri sambil bergelayut manja di tangan Aris.
Gina yang melihat kemesraan antara Aris dan Putri serasa mau muntah. Gina tanpa diketahui oleh Putri dan Aris berjalan masuk kembali ke dalam kos untuk membangunkan Sari yang masih terlelap dengan indahnya di sofa ruang tamu kossan mewah itu. Sedangkan Putri dan Aris sudah langsung pergi ke tujuan mereka untuk berkencan.
"Sar, ooo Sari bangun dong Sari. Elo kalau tidur kayak Kebo banget. Susah dibangunin" Gina menggoyang tubuh sari yang terbujur di atas sofa ruang tamu.
Sudah lebih dari sepuluh menit Gina membangunkan Sari, yang namanya Sari tetap berada di alam mimpinya. Gina yang sudah habis kesabarannya hanya meninggalkan Sari yang tertidur di sofa ruang tamu sendirian. Gina langsung menuju kamarnya di lantai dua kosan itu. Tujuan Gina hanya satu yaitu berendam di kamar mandinya. Karena kehadiran Aris mengganggu jadwal tidur siangnya.
Menjelang malam terlihat kosan mewah itu semakin ramai oleh mahasiswi yang sudah pulang dari aktifitas kampusnya. Berhubung ini adalah malam sabtu, maka banyaklah kekasih dari mahasiswi yang tinggal dikosan mewah itu untuk datang pergi kencan dengan kekasihnya.
Gina yang notabene tidak terlalu berminat memiliki hubungan spesial dengan laki-laki, hanya menikmati malam sabtu itu berkumpul dengan teman satu kosan yang masih jomblo untuk mengadakan kegiatan bakar jagung di teras depan kosan.
"Gina, loe kapan sih membawa kekasih lo ke sini, atau jangan bilang loe nggak punya kekasih ya Gin. Karena kami tidak akan percaya. Apa sih yang kurang dari loe. Cantik sangat, kaya juga iya, pinter apalagi. Jadi nggak ada kurangnya Gin." Kata Meli salah satu anak kos seangkatan dengan Gina, Meli merupakan teman sejurusan Gina diarsitektur. Mereka cukup dekat tetapi bukan sahabat.
Gina hanya tersenyum mendengar pertanyaan Meli. Gina memang tidak mempunyai kekasih. Bukannya karena tidak ada lawan jenis yang mau dengan Gina. Lawan jenis yang mau dengan Gina sangat banyak, tapi memang Gina sendirilah yang nggak mau berpacaran terlebih dahulu. Gina berprinsip dengan adanya kekasih maka waktu untuk dirinya sendiri akan berkurang, karena akan ada orang yang selalu mengontrol dirinya, akan ada orang yang selalu menanyakan kegiatannya. Akan ada orang yang selalu menyatakan keberatannya pada saat Gina mau mengerjakan suatu ha. Pada intinya Gina masih pengen menikmati kesendiriannya, masih pengen menikmati indahnya menjadi mahasiswi. Gina tidak mau dipojokkan sendiri. Maka Gina berbalik bertanya kepada Sari.
"Sar, loe kenapa gak pergi kencan dengan Fahmi Sar?" Kata Gina melihat kepada Sari. Gina sengaja bertanya kepada Sari, karena Gina beberapa hari ini melihat Sari sering termenung memperhatikan HP nya. Seakan akan HP akan ditelannya hidup hidup.
Sari yang mendengar pertanyaan tiba-tiba dari Gina langsung kaget. Wajah Sari langsung memerah, dia tidak menyangka bahwa Gina akan bertanya seperti itu kepada dirinya.
"Mana ada mau kencan, gue baru kena tikung beberapa hari yang lewat oleh teman gue di kampus." kata Sari dengan raut wajah yang sedih.
Gina merasa bersalah terhadap Sari, karena sudah membuka kembali luka Sari yang belum kering. "Sar, gue minta maaf ya Sar. Bukan maksud gue untuk membuka luka loe kembali. Sar" kata Gina sambil memandang dengan tatapan memohon maaf kepada Sari.
Sari yang heran kenapa Gina bisa selebay itu langsung tertawa terbahak bahak sambil memegang perutnya. "Gina, Gina. Elu bener bener sedang kesambet atau gimana. Gina yang gue kenal dua tahun kebelakang tidak pernah meminta maaf dengan wajah seperti itu." sambil ngelempar bonggol jagung yang telah habis dimakannya.
Gina yang kesal dengan tanggapan Sari langsung memukul kepala Sari. Obrolan receh ala mahasiswi kembali memenuhi langit malam itu. Mereka sibuk menyanyi, saling menyindir dan saling menggoda. Tanpa mereka sadari Putri dan Aris datang sehabis berkencan di luar.
" Gina, sini" kata Putri sambil mengangkat sekotak martabak.
Gina yang merasa namanya dipanggil oleh Sari, menunjukkan telunjuknya ke dadanya. Putri pun mengangguk bahwa benar Gina yang dipanggilnya. Gina pun berjalan dengan santainya ke arah Putri dan Aris.
"Kenapa kak, memanggil aku" kata Gina kepada Putri.
"Ini bang Aris membelikan kamu martabak karena sudah bersedia menjadi teman ngobrolnya saat menunggu kakak bersiap siap tadi siang." kata Putri menjelaskan kepada Gina, kenapa Gina dipanggilnya.
"Terimakasih kak, bang Aris, karena sudah susah susah membawakan Gina martabak ini. Sekali lagi terimakasih kak, bang. Gina kembali ke teman teman dulu ya." Kata Gina sambil tersenyum dengan lebarnya kepada Putri dan Aris, kemudian Gina kembali kepada teman-temannya.
Sesampainya Gina di tempat teman-temannya, mereka berebutan untuk memakan martabak yang dibawa oleh Gina tadi. Tak terasa hari sudah semakin malam. Terlihat Aris berpamitan kepada Putri sambil mencium Putri. Gina dan Sari yang tidak sengaja melihat langsung memberontak jiwa kejombolan mereka. Dalam hati mereka, begini benerlah ternyata rasanya jadi jomblo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 489 Episodes
Comments
Nonheni
Kayanya asik nii ceritanya baru awal perkenalan saja udah bikin penasaran.
2023-05-15
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-02-27
0
Rinjani
ialah Aris play boy cap teri.Gina yg diam.apa bisa di suka ma Gina dan Putri apa akan diam aja
2023-02-09
0