***
Rima dan Runa yang melihat kedua calon pengantin bingung memilih baju pengantin, ikut mencari baju yang cocok untuk mereka. Rima menunjukkan baju model terbaru yang nampak anggun dan cantik bila di pakai pengantin wanita, dan nampak gagah bila di pakai pengantin pria, namun keduanya menolak.
Rima tidak menyerah dan tetap mencarikan baju yang cocok untuk mereka. Runa juga ikut membantu mencarikan baju untuk mereka.
Runa teringat Reno sangat suka warna silver, Runa pun bergegas mencari baju pengantin yang berwarna silver, yang ternyata belum terpajang di patung dan masih tersimpan di lemari gantung.
Runa pun segera mengambil sepasang baju pengantin berwarna silver itu, dan mengantarkannya ke hadapan Reno dan calon istrinya.
Dengan susah payah Runa membawa baju pengantin itu ke hadapan Reno.
"Gimana dengan baju ini Tuan dan Nyonya apa kalian suka."
Dengan penuh hormat, Runa menunjukkan baju pengantin itu pada kedua calon pengantin.
"Ini dia baju pengantin yang aku cari, warna kesukaanku. Aku pilih baju ini."
"Ternyata benar kan Reno suka baju yang aku pilihkan, ini adalah warna kesukaanya," ucap Runa dalam hati dengan tersenyum.
Reno memperhatikan senyuman Runa, sebenernya dia gemes, namun dia menahannya, karena ingin memberi pelajaran buat Runa.
Reno tanpa berunding dengan Vina langsung saja memilih baju itu. Tanpa berdebat panjang akhirnya Vina setuju dengan baju pilihan Reno walaupun dia nggak suka warna silver.
Vina merasa sudah cukup lama berada di butik, dan dia sudah merasa bosan dan ingin cepat keluar dari butik.
"Di sini terasa panas sekali, aku pingin keluar dari butik ini, aku bosan."
Vina mengibaskan kedua tanganya, tepat di lehernya, yang merasa gerah. Itu trik Vina supaya bisa cepat keluar dari butik karena dia masih banyak urusan.
Reno yang melihat Vina yang tidak nyaman segera mengajaknya keluar. Dan berpesan pada Runa.
"Hai kamu," teriak Reno pada Runa yang masih memegang baju pengantin berwarna silver itu.
Runa pun kaget, dengan panggilan Reno yang tertuju padanya dan segera menengok.
"Ya Reno, e..., maksud saya Tuan."
Runa tidak berani menatap wajah Reno yang terlihat dingin, dia hanya tertunduk. Sedangkan Reno menatapnya tajam.
"Persiapkan baju itu dengan sebaik-baiknya, karena satu minggu lagi, akan di pakai."
Reno pun pergi meninggalkan Runa dengan menggandeng tangan Vina sangat mesra, Runa pun memperhatikan dari belakangnya. Di sela langkahnya Reno bertemu dengan Bu Manajer. Reno dan Vina berhenti sejenak.
"Terima kasih, Tuan dan Nyonya sudah berkunjung di butik ini, dan sudah memilih baju pengantin yang yang cocok. Semoga kalian suka dengan pelayanan kami. Dan kami akan mempersiapka semuanya dengan baik.
Terima kasih banyak Tuan dan Nyonya, semoga bahagia dan kembali ke toko ini lagi."
Vina menarik tangan Reno, dan mengajaknya keluar butik. Rima pun bergegas membukakan pintu untuk mereka. Sedangkan Runa mengikuti dari belakang Reno.
Reno dan calon istrinya sudah berjalan keluar, Vina melepaskan tangannya yang di gandeng sama Reno. Mereka terlihat tidak akur di luar.
Mereka tidak menyadari tingkah mereka di perhatikan Runa sama Rima, yang mengintip dari balik pintu kaca.
"Jadi Reno akan menikah satu minggu lagi, kenapa aku nggak tahu ya," kata Runa.
"Sepertinya mereka berdua tidak akur ya Run, tadi dia mesra banget saat di ruangan ini tapi di luar, mereka saling berjauhan. Kelihatannya mereka mungkin di jodohkan sama orang tuanya."
"Di jodohkan!!!" pekik Runa.
"Iya, biasanya pernikahan orang kaya itu sudah di atur, di jodohkan sama orang kaya juga," ucap Rima yang sok tahu kehidupan orang kaya.
"Aduh, kasihan ya mereka kalau tidak saling mencintai," ucap Runa.
"Emang begitu kehidupan orang kaya di jodohkan namun tidak saling cinta, akhirnya mereka tidak bahagia dan memilih bercerai. Namun ada juga yang masih bertahan."
"Masak sih seperti itu, kamu tu sok tau banget deh Rim," ucap Runa.
"Ya nggak semua seperti itu sih, kadang ada juga karena peejodohan mereka bahagia."
"Aku berharap mereka bahagia, aku senang melihat anak asuhku bahagia, aku pun ikut sedih kalau dia nggak bahagia," ucap Runa.
Mereka berdua masih asyik mengobrol di balik pintu kaca. Mereka cukup lama mengobrolnya hingga lupa masih banyak pekerjaan. Datanglah Bu manajer dari belakangnya. Namun mereka tak menyadarinya.
"Ehem, ehem...," kata Bu menejer.
Dan mereka berdua tersadar, dan menengok ke belakang. Terlihat Bu menejer berdiri dengan mata melotot. Rima dan Runa segera bergegas lari meninggalkan Bu menejer, sebelum di marahin. Dan mereka berdua segera menyelesaikan pekerjaanya yang tersisa.
Bu menejer mendekati mereka, Rima dan Runa sangat ketakutan, pasti Bu manajer akan memarahi mereka.
"Runa..," panggil Bu manajer dengan nada tinggi.
Runa sangat deg-degan. Dalam hatinya pasti akan di marahi Bu menejer yang cerewet itu.
"Runa, kamu dapat salam dari calon pengantin pria yang barusan pergi. Dia mengucapkan terima kasih
atas baju yang sudah kamu pilihkan."
Mendengar ucapan Bu Manajer, Runa pun teebelalak dengan mulut menganga, namun Runa segera menutup mulutnya dengan kedua tanganya. Dan menghela nafas lega sembari mengelus dadanya.
Bu Manejer pun beranjak dari hadapan Runa. Runa meloncat kegirangan karena mendapat salam dari Reno. Rima pun juga ikut senang. Aksi mereka di perhatikan oleh Bu Menejer, namun Bu Menejer hanya menggelengkan kepala melihat kedua anak buahnya yang kegirangan.
"Reno berterima kasih padaku, karena aku sudah memilihkan baju untuknya. Aku sangat hafal warna kesukaanya tapi kenapa dia tidak mengingatku, dan bersikap dingin padaku," keluh Runa.
"Mungkin dia hanya modus kali."
"Ya biarin ajalah, yang penting dia suka baju pilihanku," ucap Runa senang.
Hari sudah sore, pekerjaan Runa hampir selesai. Runa yang sedang sibuk dengan pekerjaanya di kagetkan suara hand phone jadulnya yang ada di sakunya. Semua temannya pun ikut kaget, dan memandang ke arah Runa.
"Ada telfon, aku angkat dulu ya...," ucap Runa pada teman-temanya.
Runa pun beranjak dari teman-temannya karena akan menerima telfon.
"Halo.., Assalamualaikum....," ucap Runa.
"Waalaikum salam...," ucap Ayahnya Runa.
"Ayah, apa kabar,"
"Baik, Ayah baik-baik saja.
"Kamu sekarang lagi kerja ya?" tanya Ayah Runa.
"Iya Yah, aku lagi kerja di butik seperti biasanya."
"Pulang nanti Ayah jemput ya, ada yang pingin Ayah omongin sama kamu."
"Oke Yah, ntar aku pulangnya jam empat sore."
"Oke, ntar Ayah jemput kamu jam empat sore. Sampai jumpa."
"Oke sampai jumpa, Assalamualaikum."
Runa menutup telfon dari Ayahnya, dan kembali bekerja bersama teman-temanya.
Sudah pukul empat Runa pun bergegas mengganti pakaian kerjanya karena akan pulang, dan di jemput oleh Ayahnya.
Masih berlanjut, kasih like, vote dan komenya ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Áå
unyu2
2021-04-27
1
kiran
like
2021-03-30
1
Reen Ragil ( Mom Sasty )
lanjuuut...
2021-03-20
1