Pilihan Runa

***

Rima dan Runa yang melihat kedua calon pengantin bingung memilih baju pengantin, ikut mencari baju yang cocok untuk mereka. Rima menunjukkan baju model terbaru yang nampak anggun dan cantik bila di pakai pengantin wanita, dan nampak gagah bila di pakai pengantin pria, namun keduanya menolak.

Rima tidak menyerah dan tetap mencarikan baju yang cocok untuk mereka. Runa juga ikut membantu mencarikan baju untuk mereka.

Runa teringat Reno sangat suka warna silver, Runa pun bergegas mencari baju pengantin yang berwarna silver, yang ternyata belum terpajang di patung dan masih tersimpan di lemari gantung.

Runa pun segera mengambil sepasang baju pengantin berwarna silver itu, dan mengantarkannya ke hadapan Reno dan calon istrinya.

Dengan susah payah Runa membawa baju pengantin itu ke hadapan Reno.

"Gimana dengan baju ini Tuan dan Nyonya apa kalian suka."

Dengan penuh hormat, Runa menunjukkan baju pengantin itu pada kedua calon pengantin.

"Ini dia baju pengantin yang aku cari, warna kesukaanku. Aku pilih baju ini."

"Ternyata benar kan Reno suka baju yang aku pilihkan, ini adalah warna kesukaanya," ucap Runa dalam hati dengan tersenyum.

Reno memperhatikan senyuman Runa, sebenernya dia gemes, namun dia menahannya, karena ingin memberi pelajaran buat Runa.

Reno tanpa berunding dengan Vina langsung saja memilih baju itu. Tanpa berdebat panjang akhirnya Vina setuju dengan baju pilihan Reno walaupun dia nggak suka warna silver.

Vina merasa sudah cukup lama berada di butik, dan dia sudah merasa bosan dan ingin cepat keluar dari butik.

"Di sini terasa panas sekali, aku pingin keluar dari butik ini, aku bosan."

Vina mengibaskan kedua tanganya, tepat di lehernya, yang merasa gerah. Itu trik Vina supaya bisa cepat keluar dari butik karena dia masih banyak urusan.

Reno yang melihat Vina yang tidak nyaman segera mengajaknya keluar. Dan berpesan pada Runa.

"Hai kamu," teriak Reno pada Runa yang masih memegang baju pengantin berwarna silver itu.

Runa pun kaget, dengan panggilan Reno yang tertuju padanya dan segera menengok.

"Ya Reno, e..., maksud saya Tuan."

Runa tidak berani menatap wajah Reno yang terlihat dingin, dia hanya tertunduk. Sedangkan Reno menatapnya tajam.

"Persiapkan baju itu dengan sebaik-baiknya, karena satu minggu lagi, akan di pakai."

Reno pun pergi meninggalkan Runa dengan menggandeng tangan Vina sangat mesra, Runa pun memperhatikan dari belakangnya. Di sela langkahnya Reno bertemu dengan Bu Manajer. Reno dan Vina berhenti sejenak.

"Terima kasih, Tuan dan Nyonya sudah berkunjung di butik ini, dan sudah memilih baju pengantin yang yang cocok. Semoga kalian suka dengan pelayanan kami. Dan kami akan mempersiapka semuanya dengan baik.

Terima kasih banyak Tuan dan Nyonya, semoga bahagia dan kembali ke toko ini lagi."

Vina menarik tangan Reno, dan mengajaknya keluar butik. Rima pun bergegas membukakan pintu untuk mereka. Sedangkan Runa mengikuti dari belakang Reno.

Reno dan calon istrinya sudah berjalan keluar, Vina melepaskan tangannya yang di gandeng sama Reno. Mereka terlihat tidak akur di luar.

Mereka tidak menyadari tingkah mereka di perhatikan Runa sama Rima, yang mengintip dari balik pintu kaca.

"Jadi Reno akan menikah satu minggu lagi, kenapa aku nggak tahu ya," kata Runa.

"Sepertinya mereka berdua tidak akur ya Run, tadi dia mesra banget saat di ruangan ini tapi di luar, mereka saling berjauhan. Kelihatannya mereka mungkin di jodohkan sama orang tuanya."

"Di jodohkan!!!" pekik Runa.

"Iya, biasanya pernikahan orang kaya itu sudah di atur, di jodohkan sama orang kaya juga," ucap Rima yang sok tahu kehidupan orang kaya.

"Aduh, kasihan ya mereka kalau tidak saling mencintai," ucap Runa.

"Emang begitu kehidupan orang kaya di jodohkan namun tidak saling cinta, akhirnya mereka tidak bahagia dan memilih bercerai. Namun ada juga yang masih bertahan."

"Masak sih seperti itu, kamu tu sok tau banget deh Rim," ucap Runa.

"Ya nggak semua seperti itu sih, kadang ada juga karena peejodohan mereka bahagia."

"Aku berharap mereka bahagia, aku senang melihat anak asuhku bahagia, aku pun ikut sedih kalau dia nggak bahagia," ucap Runa.

Mereka berdua masih asyik mengobrol di balik pintu kaca. Mereka cukup lama mengobrolnya hingga lupa masih banyak pekerjaan. Datanglah Bu manajer dari belakangnya. Namun mereka tak menyadarinya.

"Ehem, ehem...," kata Bu menejer.

Dan mereka berdua tersadar, dan menengok ke belakang. Terlihat Bu menejer berdiri dengan mata melotot. Rima dan Runa segera bergegas lari meninggalkan Bu menejer, sebelum di marahin. Dan mereka berdua segera menyelesaikan pekerjaanya yang tersisa.

Bu menejer mendekati mereka, Rima dan Runa sangat ketakutan, pasti Bu manajer akan memarahi mereka.

"Runa..," panggil Bu manajer dengan nada tinggi.

Runa sangat deg-degan. Dalam hatinya pasti akan di marahi Bu menejer yang cerewet itu.

"Runa, kamu dapat salam dari calon pengantin pria yang barusan pergi. Dia mengucapkan terima kasih

atas baju yang sudah kamu pilihkan."

Mendengar ucapan Bu Manajer, Runa pun teebelalak dengan mulut menganga, namun Runa segera menutup mulutnya dengan kedua tanganya. Dan menghela nafas lega sembari mengelus dadanya.

Bu Manejer pun beranjak dari hadapan Runa. Runa meloncat kegirangan karena mendapat salam dari Reno. Rima pun juga ikut senang. Aksi mereka di perhatikan oleh Bu Menejer, namun Bu Menejer hanya menggelengkan kepala melihat kedua anak buahnya yang kegirangan.

"Reno berterima kasih padaku, karena aku sudah memilihkan baju untuknya. Aku sangat hafal warna kesukaanya tapi kenapa dia tidak mengingatku, dan bersikap dingin padaku," keluh Runa.

"Mungkin dia hanya modus kali."

"Ya biarin ajalah, yang penting dia suka baju pilihanku," ucap Runa senang.

Hari sudah sore, pekerjaan Runa hampir selesai. Runa yang sedang sibuk dengan pekerjaanya di kagetkan suara hand phone jadulnya yang ada di sakunya. Semua temannya pun ikut kaget, dan memandang ke arah Runa.

"Ada telfon, aku angkat dulu ya...," ucap Runa pada teman-temanya.

Runa pun beranjak dari teman-temannya karena akan menerima telfon.

"Halo.., Assalamualaikum....," ucap Runa.

"Waalaikum salam...," ucap Ayahnya Runa.

"Ayah, apa kabar,"

"Baik, Ayah baik-baik saja.

"Kamu sekarang lagi kerja ya?" tanya Ayah Runa.

"Iya Yah, aku lagi kerja di butik seperti biasanya."

"Pulang nanti Ayah jemput ya, ada yang pingin Ayah omongin sama kamu."

"Oke Yah, ntar aku pulangnya jam empat sore."

"Oke, ntar Ayah jemput kamu jam empat sore. Sampai jumpa."

"Oke sampai jumpa, Assalamualaikum."

Runa menutup telfon dari Ayahnya, dan kembali bekerja bersama teman-temanya.

Sudah pukul empat Runa pun bergegas mengganti pakaian kerjanya karena akan pulang, dan di jemput oleh Ayahnya.

Masih berlanjut, kasih like, vote dan komenya ya....

Terpopuler

Comments

Áå

Áå

unyu2

2021-04-27

1

kiran

kiran

like

2021-03-30

1

Reen Ragil ( Mom Sasty )

Reen Ragil ( Mom Sasty )

lanjuuut...

2021-03-20

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Terbelalak
3 Pilihan Runa
4 Nggak terkejut
5 Di kerjain
6 Menemani Lagi
7 Titah
8 Terjebak lagi
9 Masih mengurung diri
10 Sarapan
11 Jalan-jalan
12 Di pantai
13 Menikmati ciptaan Tuhan
14 Sama-sama di Pantai
15 Gagal
16 Bermimpi
17 Mimpi yang nyata
18 Mimpi yang nyata
19 Menerima
20 Sedikit luluh
21 Seperti di film
22 Tidak suka
23 Terdiam
24 Belajar menjauh
25 Kecupan
26 Persiapan pernikahan
27 Persiapan pernikahan
28 Persiapan pernikahan
29 Rasa sakit
30 Pernikahan
31 Sama-sama sakit hati
32 Meninggalkan Reno
33 Mencari Runa
34 Cuek
35 Malam pertama (berdebat)
36 Perjanjian
37 Kelaparan
38 Rencana Mia
39 Makan malam
40 Terjebak
41 Telah terjadi
42 Kekecewaan
43 Masih marah
44 Tidak mau makan
45 Saling diam
46 Kesedihan Mia
47 Curhat
48 Di Rumah sakit
49 Hamil
50 Makan bareng Ayah
51 Mencari pekerjaan
52 Es kelapa muda
53 Kangen Runa
54 Belum dapat pekerjaan
55 Kembali ceria
56 Terjaga lagi
57 Bawaan si jabang bayi
58 Bawaan si jabang bayi
59 Membuka Restoran
60 Menginjak sembilan bulan
61 Rumah untuk Runa
62 Kabar gembira
63 Sakit hati
64 Pindah rumah
65 Rumah baru
66 Menyatakan cinta
67 Masih bingung
68 Belum terjawab
69 Tak sabar menunggu jawaban Runa
70 Terjawab sudah
71 Di tolak dan sakit hati
72 Merasa bersalah
73 Mau melahirkan
74 Kecelakaan
75 Pak Sanjaya meninggal
76 Pemakaman
77 Mengenang
78 Harapan Runa
79 Semangat dan usaha Reno
80 Sakit hati lagi
81 Mimpi Runa
82 Menjenguk Reno
83 Sepeda motor baru
84 Cucu kesayangan
85 Ke rumah Pak Rudi
86 Bertemu Runa
87 Membujuk Runa
88 Kedatangan Runa
89 Kritis lagi
90 Sudah sadar
91 Keganjalan di hati Runa
92 Kemurkaan Vina
93 Kunjungan para Bibi
94 Di tinggal Runa
95 Mencari Runa
96 Kabar buruk lagi
97 Belum sadar lagi
98 Sadarkan diri
99 Menyerahkan Reno
100 Kekhawatiran Mia
101 Rasa sayang
102 Surat perceraian
103 Kepergian Vina
104 Lepas landas ke Luar Negeri
105 Kepulangan Reno
106 Nggak sabar ingin menikah
107 Dag, dig, dug
108 Sudah syah
109 Sesuatu telah terjadi
110 Ke rumah Pak Wijaya
111 Kemarahan Mia
112 Di luar Negeri
113 Mencari Richard
114 Richard sakit
115 Kematian Richard
116 Kebahagiaan Reno dan Runa
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Prolog
2
Terbelalak
3
Pilihan Runa
4
Nggak terkejut
5
Di kerjain
6
Menemani Lagi
7
Titah
8
Terjebak lagi
9
Masih mengurung diri
10
Sarapan
11
Jalan-jalan
12
Di pantai
13
Menikmati ciptaan Tuhan
14
Sama-sama di Pantai
15
Gagal
16
Bermimpi
17
Mimpi yang nyata
18
Mimpi yang nyata
19
Menerima
20
Sedikit luluh
21
Seperti di film
22
Tidak suka
23
Terdiam
24
Belajar menjauh
25
Kecupan
26
Persiapan pernikahan
27
Persiapan pernikahan
28
Persiapan pernikahan
29
Rasa sakit
30
Pernikahan
31
Sama-sama sakit hati
32
Meninggalkan Reno
33
Mencari Runa
34
Cuek
35
Malam pertama (berdebat)
36
Perjanjian
37
Kelaparan
38
Rencana Mia
39
Makan malam
40
Terjebak
41
Telah terjadi
42
Kekecewaan
43
Masih marah
44
Tidak mau makan
45
Saling diam
46
Kesedihan Mia
47
Curhat
48
Di Rumah sakit
49
Hamil
50
Makan bareng Ayah
51
Mencari pekerjaan
52
Es kelapa muda
53
Kangen Runa
54
Belum dapat pekerjaan
55
Kembali ceria
56
Terjaga lagi
57
Bawaan si jabang bayi
58
Bawaan si jabang bayi
59
Membuka Restoran
60
Menginjak sembilan bulan
61
Rumah untuk Runa
62
Kabar gembira
63
Sakit hati
64
Pindah rumah
65
Rumah baru
66
Menyatakan cinta
67
Masih bingung
68
Belum terjawab
69
Tak sabar menunggu jawaban Runa
70
Terjawab sudah
71
Di tolak dan sakit hati
72
Merasa bersalah
73
Mau melahirkan
74
Kecelakaan
75
Pak Sanjaya meninggal
76
Pemakaman
77
Mengenang
78
Harapan Runa
79
Semangat dan usaha Reno
80
Sakit hati lagi
81
Mimpi Runa
82
Menjenguk Reno
83
Sepeda motor baru
84
Cucu kesayangan
85
Ke rumah Pak Rudi
86
Bertemu Runa
87
Membujuk Runa
88
Kedatangan Runa
89
Kritis lagi
90
Sudah sadar
91
Keganjalan di hati Runa
92
Kemurkaan Vina
93
Kunjungan para Bibi
94
Di tinggal Runa
95
Mencari Runa
96
Kabar buruk lagi
97
Belum sadar lagi
98
Sadarkan diri
99
Menyerahkan Reno
100
Kekhawatiran Mia
101
Rasa sayang
102
Surat perceraian
103
Kepergian Vina
104
Lepas landas ke Luar Negeri
105
Kepulangan Reno
106
Nggak sabar ingin menikah
107
Dag, dig, dug
108
Sudah syah
109
Sesuatu telah terjadi
110
Ke rumah Pak Wijaya
111
Kemarahan Mia
112
Di luar Negeri
113
Mencari Richard
114
Richard sakit
115
Kematian Richard
116
Kebahagiaan Reno dan Runa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!