Terbelalak

Calon pengantin yang akan datang ke butik ini adalah Reno Sanjaya, orang yang pernah bersama Runa sebagai anak asuhnya. Reno datang bersama calon istrinya yang bernama Vina wijaya.

Semua pegawai butik sudah siap menyambut kedatangan klien istimewa itu. Semua pegawai sudah berbaris di depan pintu. Tak lama mereka pun datang.

Rima yang berada di baris paling depan siap membukakan pintu tembus pandang itu. mereka berdua sudah sampai di depan pintu. Rima reflek membuka pintu untuk mereka, yang datang bersama dua asistennya. Dan mempersilahkan masuk.

"Silahkan masuk Tuan dan Nyonya, selamat datang di butik kami, semoga kalian suka dengan pelayanan kami," ucap Rima dengan sangat hormat dan merentangkan satu tanganya.

Sedangkan Runa dan temanya wajahnya menunduk kala dua calon pengantin melewati mereka. Reno tidak menyadari dalam barisan itu ternyata ada Runa orang yang pernah menjadi teman dan pengasuhnya. Sedangkan Runa yang menundukkan wajahnya sedari Reno masuk ke butik, juga tidak tahu kalau itu adalah Reno sanjaya, orang yang pernah bersamanya beberapa tahun yang lalu.

Runa dan dua temanya mengikuti, calon pengantin yang akan vitting baju dari belakangnya. Sedangkan Rima yang ada di depan kedua calon pengantin, dengan gaya bicaranya yang lugas menunjukkan berbagai baju pengantin.

Terlihat punggung pria yang ada di depannya, di balut jaz hitam nan mewah, terlihat kalau itu pria yang tampan dan berwibawa kelas atas yang tangannya sedang di rangkul erat oleh calon pengantin

"Silahkan di pilih Tuan dan Nyonya, baju pengantin yang cocok untuk pernikahan kalian," ucap Runa dari balik punggung kedua calon pengantin.

"Kamu mau pilih yang mana," ucap Reno dengan nada datar pada calon istrinya.

Runa terbelalak mendengar ucapan yang keluar dari mulut pria yang membelakanginya. Suara itu tidak asing terdengar di telinga Runa, Runa teringat dengan Reno anak asuhnya yang manja dan nakal.

Runa penasaran di buatnya. Runa mencoba melangkahkan kakinya ke depan, dia ingin melihat tampang pria itu. Dia pingin tau siapa sebenarnya pria itu, karena Runa kenal dengan suaranya dan nggak asing di telinganya.

Runa sudah ada di depan pria itu dan dia melihat tampangnya. Runa pun ingat dan terbelalak , ternyata benar dia Reno sanjaya yang pernah menjadi anak asuhnya. Sedangkan Reno tidak membalas pandangan Runa yang tertuju padanya dengan mata terbelalak, dan mulut menganga.

Reno dan calon istrinya tengah sibuk memilih baju pengatinnya. Runa pun mendekat Reno lebih dekat, supaya melihatnya. Sedangkan Reno hanya melihat Runa biasa saja yang kini mendekatinya.

"Kamu!!!" ucap Runa terhenti.

"Kamu Reno sanjaya kan," ucap Runa sembari menunjuk pada Reno.

"Iya, aku Reno sanjaya, kenapa?" ucap Reno yang belum mengetahui kalau itu adalah Runa pengasuh kesayangannya yang kini tengah menjadi gadis dewasa nan cantik.

"Kamu nggak ingat aku," ucap Runa.

Sembari menatap ke wajah Runa yang nampak cantik, Reno mencoba mengingat.

"Siapa ya gadis ini, kok kenal sama aku. Padahal aku baru pulang dari luar negeri," ucap Reno dalam hati.

Tak berapa lama Reno pun ingat, kalau gadis yang mengenalnya itu adalah Runa pengasuh kesayangannya. Namun Reno menyembunyikan ingatannya dan pura-pura tidak mengenal Runa.

"Nggak, aku nggak tahu siapa kamu," kata Reno, menbuat Runa penasaran.

" Ayo sayang kita lanjutkan lagi, memilih baju pengantinnya."

"Masak sih Reno nggak tahu siapa aku, apa dia sudah lupa kalau aku ini dulu pernah bersamanya dan menjadi pengasuhnya," gumam Runa.

Runa melangkahkan kakinya perlahan mengejar Reno yang tak jauh dari hadapanya.

"Hai Reno, kamu bener nggak ingat sama aku," ucap Runa sembari menarik menghadang di depan Reno dan calon istrinya, supaya Reno mengingatnya.

Namun Runa malah dapet omelan dari Vina calon istrinya Reno.

"Hai ngapain sih kamu ngalangin jalan kami, sudah di bilangin Reno tu nggak kenal sama kamu, masih ngeyel aja, dasar gadis kampungan."

Ucapan Vina membuat hati Runa tersinggung, dan Runa memutuskan berhenti bertanya pada Reno. Bu manejer yang sedang mengawasi dari jauh memperhatikan kericuhan yang terjadi dan mendatangi mereka.

"Ada apa ini?" tanya Bu manejer.

"Kami terganggu dengan pegawai satu ini, yang membuat kami tidak nyaman," ucap Vina sembari menunjuk pada Runa.

"Runa, kamu jangan mencampurkan urusan pribadimu dengan pekerjaan. Cepat kerja yang benar, jangan membuat klien kita kecewa," ucap menejer mengiterogasi Runa.

"Baik Bu."

Runa segera minta maaf pada kedua calon pengantin, dan akan membuatnya nyaman di sini.

Runa dan kedua temannya ikut membantu memilih baju pengantin mereka.

Di sela-sela bekerja, Rima bertanya pada Runa.

"Siapa pria tampan dan kaya itu, sepertinya kamu mengenalnya," kata Rima berbisik.

"Aku memang mengenalnya, dan sangat kenal banget, tapi dia kebangetan nggak ngenalin aku sama sekali. Ih.., sebel," ucap Runa kesal dan suaranya keras hingga terdengar oleh Reno dan Vina.

Reno hanya tersenyum tipis, melihat Runa yang kesal karena ulahnya. Sedangkan Vina asyik memgomel sendiri.

"Ih..., kalau aku punya pegawai seperti itu, udah aku pecat, tingkahnya bikin nggak nyaman aja, dasar orang kelas bawah," ucap Vina bengis.

"Siapa sih dia Run," tanya Rima.

"Dia itu Reno sanjaya, putera satu-satunya Pak Sanjaya yang dulu aku pernah bersamanya menjadi temanya dan juga pengasuhnya. Aku juga tinggal di sana waktu itu, tapi sekarang dia tidak mengenaliku, ih... sakit deh rasanya hatiku."

"Kamu cemburu ya, Karena sekarang Reno akan menikah," goda Rima.

"Hah cemburu..., aku itu pengasuhnya bukan pacarnya, ngapain aku cemburu. Aku cuman heran kenapa Reno nggak ngenalin aku, padahal aku sudah bersamanya selama beberapa tahun."

"Ya begitulah sifat orang kaya kebanyakan, dia nggak suka orang rendahan kayak kita ini, dia pasti cuek dan gengsi," ucap Rima.

"Masak sih," ucap Runa nggak percaya

"Iya, kebanyakan orang seperti itu, tu lihat saja calon pengantin wanitanya, kelihatan judes banget kan."

Runa dan Rima asyik mengobrol, mereka tidak tahu kalau di belakang mereka ada Bu manejer yang sedang mendengarkan obrolan mereka. Kala mereka menengok ke belakang. Mereka berdua terbelalak, sembari menutup mulutnya

dengan kedua tangannya.

"Ayo kerja, kerja, jangan ngobrol aja."

Runa dan Rima pun mengejar kedua calon pengantin yang sudah jauh dari mereka.

"Gimana Tuan dan Nyonya, sudah dapat baju yang cocok," ucap Rima sembari melangkahkan kakinya ke depan kedua calon pengantin. Rima pun mengikuti mereka dari belakang.

Kedua pengantin sepertinya nampak bingung memilih baju pengantin yang banyak pilihan dan modelnya. Sudah cukup lama mereka memilih baju namun belum ada yang cocok.

Vina suka warna pink, jadi Vina memilih baju pengantin warna Pink. Namun Reno tidak suka warna pink, dan menolaknya. Alasannya karena dia cowok masak pakai baju pink.

*** Bersambung...

Terpopuler

Comments

ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂

ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂

Sebuah keputusan hadir ..
tetap semangat

2021-07-03

1

Áå

Áå

lagi dipantau cinta☺️☺️☺️

2021-04-27

1

Dea Relita

Dea Relita

aku datang kak, semangat selalu

2021-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Terbelalak
3 Pilihan Runa
4 Nggak terkejut
5 Di kerjain
6 Menemani Lagi
7 Titah
8 Terjebak lagi
9 Masih mengurung diri
10 Sarapan
11 Jalan-jalan
12 Di pantai
13 Menikmati ciptaan Tuhan
14 Sama-sama di Pantai
15 Gagal
16 Bermimpi
17 Mimpi yang nyata
18 Mimpi yang nyata
19 Menerima
20 Sedikit luluh
21 Seperti di film
22 Tidak suka
23 Terdiam
24 Belajar menjauh
25 Kecupan
26 Persiapan pernikahan
27 Persiapan pernikahan
28 Persiapan pernikahan
29 Rasa sakit
30 Pernikahan
31 Sama-sama sakit hati
32 Meninggalkan Reno
33 Mencari Runa
34 Cuek
35 Malam pertama (berdebat)
36 Perjanjian
37 Kelaparan
38 Rencana Mia
39 Makan malam
40 Terjebak
41 Telah terjadi
42 Kekecewaan
43 Masih marah
44 Tidak mau makan
45 Saling diam
46 Kesedihan Mia
47 Curhat
48 Di Rumah sakit
49 Hamil
50 Makan bareng Ayah
51 Mencari pekerjaan
52 Es kelapa muda
53 Kangen Runa
54 Belum dapat pekerjaan
55 Kembali ceria
56 Terjaga lagi
57 Bawaan si jabang bayi
58 Bawaan si jabang bayi
59 Membuka Restoran
60 Menginjak sembilan bulan
61 Rumah untuk Runa
62 Kabar gembira
63 Sakit hati
64 Pindah rumah
65 Rumah baru
66 Menyatakan cinta
67 Masih bingung
68 Belum terjawab
69 Tak sabar menunggu jawaban Runa
70 Terjawab sudah
71 Di tolak dan sakit hati
72 Merasa bersalah
73 Mau melahirkan
74 Kecelakaan
75 Pak Sanjaya meninggal
76 Pemakaman
77 Mengenang
78 Harapan Runa
79 Semangat dan usaha Reno
80 Sakit hati lagi
81 Mimpi Runa
82 Menjenguk Reno
83 Sepeda motor baru
84 Cucu kesayangan
85 Ke rumah Pak Rudi
86 Bertemu Runa
87 Membujuk Runa
88 Kedatangan Runa
89 Kritis lagi
90 Sudah sadar
91 Keganjalan di hati Runa
92 Kemurkaan Vina
93 Kunjungan para Bibi
94 Di tinggal Runa
95 Mencari Runa
96 Kabar buruk lagi
97 Belum sadar lagi
98 Sadarkan diri
99 Menyerahkan Reno
100 Kekhawatiran Mia
101 Rasa sayang
102 Surat perceraian
103 Kepergian Vina
104 Lepas landas ke Luar Negeri
105 Kepulangan Reno
106 Nggak sabar ingin menikah
107 Dag, dig, dug
108 Sudah syah
109 Sesuatu telah terjadi
110 Ke rumah Pak Wijaya
111 Kemarahan Mia
112 Di luar Negeri
113 Mencari Richard
114 Richard sakit
115 Kematian Richard
116 Kebahagiaan Reno dan Runa
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Prolog
2
Terbelalak
3
Pilihan Runa
4
Nggak terkejut
5
Di kerjain
6
Menemani Lagi
7
Titah
8
Terjebak lagi
9
Masih mengurung diri
10
Sarapan
11
Jalan-jalan
12
Di pantai
13
Menikmati ciptaan Tuhan
14
Sama-sama di Pantai
15
Gagal
16
Bermimpi
17
Mimpi yang nyata
18
Mimpi yang nyata
19
Menerima
20
Sedikit luluh
21
Seperti di film
22
Tidak suka
23
Terdiam
24
Belajar menjauh
25
Kecupan
26
Persiapan pernikahan
27
Persiapan pernikahan
28
Persiapan pernikahan
29
Rasa sakit
30
Pernikahan
31
Sama-sama sakit hati
32
Meninggalkan Reno
33
Mencari Runa
34
Cuek
35
Malam pertama (berdebat)
36
Perjanjian
37
Kelaparan
38
Rencana Mia
39
Makan malam
40
Terjebak
41
Telah terjadi
42
Kekecewaan
43
Masih marah
44
Tidak mau makan
45
Saling diam
46
Kesedihan Mia
47
Curhat
48
Di Rumah sakit
49
Hamil
50
Makan bareng Ayah
51
Mencari pekerjaan
52
Es kelapa muda
53
Kangen Runa
54
Belum dapat pekerjaan
55
Kembali ceria
56
Terjaga lagi
57
Bawaan si jabang bayi
58
Bawaan si jabang bayi
59
Membuka Restoran
60
Menginjak sembilan bulan
61
Rumah untuk Runa
62
Kabar gembira
63
Sakit hati
64
Pindah rumah
65
Rumah baru
66
Menyatakan cinta
67
Masih bingung
68
Belum terjawab
69
Tak sabar menunggu jawaban Runa
70
Terjawab sudah
71
Di tolak dan sakit hati
72
Merasa bersalah
73
Mau melahirkan
74
Kecelakaan
75
Pak Sanjaya meninggal
76
Pemakaman
77
Mengenang
78
Harapan Runa
79
Semangat dan usaha Reno
80
Sakit hati lagi
81
Mimpi Runa
82
Menjenguk Reno
83
Sepeda motor baru
84
Cucu kesayangan
85
Ke rumah Pak Rudi
86
Bertemu Runa
87
Membujuk Runa
88
Kedatangan Runa
89
Kritis lagi
90
Sudah sadar
91
Keganjalan di hati Runa
92
Kemurkaan Vina
93
Kunjungan para Bibi
94
Di tinggal Runa
95
Mencari Runa
96
Kabar buruk lagi
97
Belum sadar lagi
98
Sadarkan diri
99
Menyerahkan Reno
100
Kekhawatiran Mia
101
Rasa sayang
102
Surat perceraian
103
Kepergian Vina
104
Lepas landas ke Luar Negeri
105
Kepulangan Reno
106
Nggak sabar ingin menikah
107
Dag, dig, dug
108
Sudah syah
109
Sesuatu telah terjadi
110
Ke rumah Pak Wijaya
111
Kemarahan Mia
112
Di luar Negeri
113
Mencari Richard
114
Richard sakit
115
Kematian Richard
116
Kebahagiaan Reno dan Runa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!