My Husband Cold Lecturer
Pagi itu, seorang gadis berlari dengan tergesa-gesa digerbang kampus menuju ruang kelasnya.ia berlari dengan cepat tanpa peduli orang-orang yang melihatnya dengan heran.gadis itu tak lain ialah Angel ellenmesta.seorang gadis cantik yang baru saja menginjak usia 20 tahun.
Sesampainya disalah satu gedung besar, Angel dengan berlari kecil manaiki anak tangga untuk menuju kelasnya dilantai dua atas.setelah sampai didepan kelas, Angel mengatur nafasnya lebih dulu yang masih tersenggal-senggal beberapa detik sembari merapikan kerudungnya yang sedikit berantakan karena larianya tadi.setelah selesai, Angelpun mengedap-ngedap masuk saat dosen yang mengajar tersebut sedang tak melihat kearah belakang.
"Kebiasaan nih anak" bisik Vani,seorang teman dekat Angel baik dikampus maupun diluar kampus.saking dekatnya, Angel dan Vani sudah seperti saudara karena kemana-mana selalu bersama.
"Tau sendiri Van, kebiasaan adalah hal rumit yang sulit dirubah."balas Angel.Vani yang melihatpun hanya menggeleng-geleng kepala tak habis pikir dengan tingkah Angel.
Angelpun mulai memperhatikan dan menjelaskan didepan.tidak lama beberapa menit kemudian,Angelpun menekukan dagunya diatas meja dan tidak lagi memperhatikan dosen tersebut menerangkan.karena yang diajarkan Matematika membuat Angel pusing tujuh keliling dengan rumus-rumus rumit tersebut.
"Kelemahan sejuta umat ya Matematika"dengus Angel.dari dulu Angel memang selalu bermasalah dengan mata kuliah tersebut.
"Kali ini tidak Ngel, Dosenya masya allah ganteng.kan jadi semangat untuk melihat kedepan."Vani tersenyum sumbringan memperhatikan seorang laki-laki berjas hitam yang sedang menerangkan didepan.
"Prasaan tampangnya biasa saja,"balas Angel tak acuh.
"Ngel, biasa dari mananya? liat tuh kedepan setampan pangeran. prof baru itu pindahan dari Amerika pula". tutur Vani sambil tersenyum dan mulai memasuki alam halunya.
"Mau pindahan Amerika,swiss,prancis dan bahkan pindahan langit sekalipun tetap aja tak setampan Naruto."balas Angel.rasanya Angel benar-benar tidak peduli asal-usul dosen tersebut.
"Katarak kamu Ngel, perempuan-perempuan pada tergila-gila semua terkecuali kamu Ngel" sembur Vani.
"Tipe ku tidak sama sepertimu Van"Angel merapikan kerudungnya tanpa memeperdulikan ucapan Vani padanya.
"Naruto tipe idealmukan? tipe sakit jiwa.mana ada Naruto didunia nyata.bersiaplah jomblo sampai tua"Vani tertawa cecekikan.pun Angel hanya terdiam tidak perduli.
Angel memang racun Anime.terutama Naruto.Vanipun tak habis pikir dengan sahabatnya tersebut.
"Baiklah, karena waktu saya sudah habis.jadi kita lanjutkan lagi besok ya"Evan mengakhiri mata kuliahnya pagi itu.
"Prof, ada yang belum Prof beritahukan pada kami,"Vani dengan beesemangatnya membuka suara.
"Beritahu tentang apa?"tanya Evan dengan raut wajah datar namun dapat melelehkan hati mahasiswinya.
"Kita belum perkenalan Prof.kami belum tau nama Prof dan asal Prof?."Vani dengan bersemangatnya bertanya kepada Evan, sementara Angel terlihat tak begitu peduli.
"Apa itu perlu?"tanya Evan.
"Tentu perlu Prof"imbuh Vani dengan tersipu.
"Saya Evan dan tinggal dikota S.apa ada lagi hal yang ingin ditanyakan?"Evan memperhatikan mahasiswi yang menatapnya dengan tatapan menggelikan menurut Evan. tidak bisa dipungkiri kegantenganya,membuat semua gadis selalu melihatnya dengan mata yang bersinar.hal itulah membuat Evan tidak begitu suka dengan wajahnya sendiri.
"Apa Prof sendiri atau bagaimana?"saut mahasiwi lain yang ikut bertanya.
"Apa hal semacam itu juga perlu dipertanyakan?"tanya Evan dengan heran.bagaimana bisa mahasiswi berani mempertanyakan hal semacam itu padanya.
"Jawab saja Prof.agar bisa keluar lebih cepat."ucap Dhio seorang pemilik bangku didepan Angel.
"Saya punya seseorang yang saya cintai."tutur Evan.
"Patah hati sekampus"Vani memasangkan raut wajah yang terlihat sedih.begitupun mahasiswi lainya terkecuali Angel yang menahan tawanya menetap Vani.
"Sudah semuanya.silakan keluar dulu, terkecuali Angel kamu tetap diruangan ini."titah Evan.Angel yang mendengarpun begitu tersentak.
"Saya Prof?"tanya Angel ragi-ragu.
"Iya.Apa ada yang bernama Angel dikelas ini selain kamu?".Evan menatap Angel dengan serius.kedua matanya memperhatikan Angel yang terlihat bingung dan malas.
"Van, apa tadi Prof melihatku telat?"Angel bertanya ke Vani dengan suara yang pelan namun masih tedengar ditelinga Vani.
"Sepertinya begitu.bersiaplah kena hukuman ratu telat"kekeh Vani sambil berlalu keluar kelas dan meninggalkan Angel.
****
Setelah semua keluar kelas terkecuali Angel dan Evan.suasana kelas tersebut terlihat sunyi dan sepi tak ada lagi kebisingan.
"Dingin sekali cara ia menatapku"batin Angel.rasanya ingin sekali Angel cepat-cepat keluar dari ruangan tersebut.
"Angel, apa kamu tau kenapa saya memanggilmu?"Evan memangkukan kedua tanganya dan menyandarkan punggung dikursinya.
"Tau Prof."balas Angel gelagapan.
"Sini maju kedepan" titah Evan.Angelpun dengan ragu-ragu maju kedepan menghadap Evan.
"Tau apa?".tanya Evan.
"Tau karena saya telat kan Prof?"Angel tersenyum canggung ke Evan yang melihatnya.
"Apa lagi selain telat?"Evan memperhatikan Angel yang terlihat bingung didepanya.
"Selain telat? apa Prof?"tanya Angel.ia memutar otaknya berusaha mengingat-ingat kesalahan apa selain telat.
"Seingatku aku hanya telat saja."batin Angel.
"Kamu masuk mengedap-edap apa itu tidak termasuk kesalahan?."Evan beratanya dengan nada suara yang terdengar tegas.pun Angel yang mendengarpun membuatnya sedikit takut.
"punya berapa mata Prof ini.hal spele saja ia mengintimidasiku begini."ucap Anhel pelan namun masih bisa didengar oleh Evan.
"Apa kamu sedang mwngataiku Angel?".Evan menajamkan kedua matanya menatap Angel.
"Tidak Prof.mana berani aku mengatai Prof"Angel memasang raut wajah tenang saat mwnghadapi Evan agar ia setidaknya hukumanya tidak terlalu berat.
"Apa kamu tau tata krama kampus?telat ialah hal yang memalukan.apa kamu tidak malu?."nada suara Evan terdengar santai,namun begitu mengena dihati Angel.
"Maaf Prof.lain kali tidak saya ulangi lagi"Angel meminta maaf ke Evan dengan menundukan kepalanya.
"Maaf tidak berlaku.salin semua isi buku ini dan selesaikan dalam jangka waktu dua hari.setelah selesia kumpulamkan kessaya."Evan menyodorkan buku Matematik sebanyak tiga buku tebal.Angel yang melihatpun seperti ingin serangan jantung.bagaimana busa ia menyalin buku-buku tebal ini dalam jangka waktu dua hari?yang benar saja.
"Tapi Prof.bagaimana bisa saya menyalin tiga buku tebal ini dalma waktu dua hari?"tutur Angel.kedua matanya menatak buku-buku tebal tersebut dengan keputusaasaan.
"Itu bukan urusan saya.saya iging salinan buku tersebut dalam dua hari.dan tidak ada banyahan lagi."Evan berdiri dari duduknya tersebut untuk keluar dari ruangan tersebut.
"Prof.tunggu"teriak Angel.
"Ada hal lain lagi?saya masih ada jam dikelas lain."Evan menatap jam yang melingkar ditangan kirinya.
"Prof, apa tidak ada hukuman lain selain menyalin buku?"Angel berusaha membujuk Evan untuk menegosiasi hukumanya.
"Tentu saja ada.apa kamu mau tau?."ujar Evan.
"Apa Prof?"Angel terlihat tersenyum dan lega jika ia tidak akann menyalin buku tiga buku tebal itu.
"Salinan saya tukar kenilai saja.misalnya E dinilai kamu bagaimana?".tutur Evan dengan tersenyum.pun Angel yang tadinya tersenyum perlahan pudar mendengarnya.
"Tidak Prof.saya akan menyalin buku ini saja"Angel mengambil tumpukan buku tebal tersebut diatas meja.sementara Evan berlalu keluar dari kelas tersebut dengan santai.
"Dosen sialan! masalah spele dibesar-besarkan.salinan?buku setebal ini bagaimana bisa aku sanggup menyalinya."Maki Angel setelah Evan menghilang dibalik pintu.Angel benar-benar dibuat kesal oleh Profnya tersebut.bagaimana tidak? menyalin tiga buku tebal dalam jangka waktu dua hari ialah hal yang tidak mungkin saja.
(Visual Evan)
(Visual Angel)
Gimana nih? gantengkan Evan😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Radiah Ayarin
sdh mampir nih
2023-02-12
0
Radiah Ayarin
Angel² sejuta umat
2023-02-12
2
♦️🎇Maz Fuel🎇♦️
hadiiir lurr
2022-07-31
3