Pagi itu, seorang gadis berlari dengan tergesa-gesa digerbang kampus menuju ruang kelasnya.ia berlari dengan cepat tanpa peduli orang-orang yang melihatnya dengan heran.gadis itu tak lain ialah Angel ellenmesta.seorang gadis cantik yang baru saja menginjak usia 20 tahun.
Sesampainya disalah satu gedung besar, Angel dengan berlari kecil manaiki anak tangga untuk menuju kelasnya dilantai dua atas.setelah sampai didepan kelas, Angel mengatur nafasnya lebih dulu yang masih tersenggal-senggal beberapa detik sembari merapikan kerudungnya yang sedikit berantakan karena larianya tadi.setelah selesai, Angelpun mengedap-ngedap masuk saat dosen yang mengajar tersebut sedang tak melihat kearah belakang.
"Kebiasaan nih anak" bisik Vani,seorang teman dekat Angel baik dikampus maupun diluar kampus.saking dekatnya, Angel dan Vani sudah seperti saudara karena kemana-mana selalu bersama.
"Tau sendiri Van, kebiasaan adalah hal rumit yang sulit dirubah."balas Angel.Vani yang melihatpun hanya menggeleng-geleng kepala tak habis pikir dengan tingkah Angel.
Angelpun mulai memperhatikan dan menjelaskan didepan.tidak lama beberapa menit kemudian,Angelpun menekukan dagunya diatas meja dan tidak lagi memperhatikan dosen tersebut menerangkan.karena yang diajarkan Matematika membuat Angel pusing tujuh keliling dengan rumus-rumus rumit tersebut.
"Kelemahan sejuta umat ya Matematika"dengus Angel.dari dulu Angel memang selalu bermasalah dengan mata kuliah tersebut.
"Kali ini tidak Ngel, Dosenya masya allah ganteng.kan jadi semangat untuk melihat kedepan."Vani tersenyum sumbringan memperhatikan seorang laki-laki berjas hitam yang sedang menerangkan didepan.
"Prasaan tampangnya biasa saja,"balas Angel tak acuh.
"Ngel, biasa dari mananya? liat tuh kedepan setampan pangeran. prof baru itu pindahan dari Amerika pula". tutur Vani sambil tersenyum dan mulai memasuki alam halunya.
"Mau pindahan Amerika,swiss,prancis dan bahkan pindahan langit sekalipun tetap aja tak setampan Naruto."balas Angel.rasanya Angel benar-benar tidak peduli asal-usul dosen tersebut.
"Katarak kamu Ngel, perempuan-perempuan pada tergila-gila semua terkecuali kamu Ngel" sembur Vani.
"Tipe ku tidak sama sepertimu Van"Angel merapikan kerudungnya tanpa memeperdulikan ucapan Vani padanya.
"Naruto tipe idealmukan? tipe sakit jiwa.mana ada Naruto didunia nyata.bersiaplah jomblo sampai tua"Vani tertawa cecekikan.pun Angel hanya terdiam tidak perduli.
Angel memang racun Anime.terutama Naruto.Vanipun tak habis pikir dengan sahabatnya tersebut.
"Baiklah, karena waktu saya sudah habis.jadi kita lanjutkan lagi besok ya"Evan mengakhiri mata kuliahnya pagi itu.
"Prof, ada yang belum Prof beritahukan pada kami,"Vani dengan beesemangatnya membuka suara.
"Beritahu tentang apa?"tanya Evan dengan raut wajah datar namun dapat melelehkan hati mahasiswinya.
"Kita belum perkenalan Prof.kami belum tau nama Prof dan asal Prof?."Vani dengan bersemangatnya bertanya kepada Evan, sementara Angel terlihat tak begitu peduli.
"Apa itu perlu?"tanya Evan.
"Tentu perlu Prof"imbuh Vani dengan tersipu.
"Saya Evan dan tinggal dikota S.apa ada lagi hal yang ingin ditanyakan?"Evan memperhatikan mahasiswi yang menatapnya dengan tatapan menggelikan menurut Evan. tidak bisa dipungkiri kegantenganya,membuat semua gadis selalu melihatnya dengan mata yang bersinar.hal itulah membuat Evan tidak begitu suka dengan wajahnya sendiri.
"Apa Prof sendiri atau bagaimana?"saut mahasiwi lain yang ikut bertanya.
"Apa hal semacam itu juga perlu dipertanyakan?"tanya Evan dengan heran.bagaimana bisa mahasiswi berani mempertanyakan hal semacam itu padanya.
"Jawab saja Prof.agar bisa keluar lebih cepat."ucap Dhio seorang pemilik bangku didepan Angel.
"Saya punya seseorang yang saya cintai."tutur Evan.
"Patah hati sekampus"Vani memasangkan raut wajah yang terlihat sedih.begitupun mahasiswi lainya terkecuali Angel yang menahan tawanya menetap Vani.
"Sudah semuanya.silakan keluar dulu, terkecuali Angel kamu tetap diruangan ini."titah Evan.Angel yang mendengarpun begitu tersentak.
"Saya Prof?"tanya Angel ragi-ragu.
"Iya.Apa ada yang bernama Angel dikelas ini selain kamu?".Evan menatap Angel dengan serius.kedua matanya memperhatikan Angel yang terlihat bingung dan malas.
"Van, apa tadi Prof melihatku telat?"Angel bertanya ke Vani dengan suara yang pelan namun masih tedengar ditelinga Vani.
"Sepertinya begitu.bersiaplah kena hukuman ratu telat"kekeh Vani sambil berlalu keluar kelas dan meninggalkan Angel.
****
Setelah semua keluar kelas terkecuali Angel dan Evan.suasana kelas tersebut terlihat sunyi dan sepi tak ada lagi kebisingan.
"Dingin sekali cara ia menatapku"batin Angel.rasanya ingin sekali Angel cepat-cepat keluar dari ruangan tersebut.
"Angel, apa kamu tau kenapa saya memanggilmu?"Evan memangkukan kedua tanganya dan menyandarkan punggung dikursinya.
"Tau Prof."balas Angel gelagapan.
"Sini maju kedepan" titah Evan.Angelpun dengan ragu-ragu maju kedepan menghadap Evan.
"Tau apa?".tanya Evan.
"Tau karena saya telat kan Prof?"Angel tersenyum canggung ke Evan yang melihatnya.
"Apa lagi selain telat?"Evan memperhatikan Angel yang terlihat bingung didepanya.
"Selain telat? apa Prof?"tanya Angel.ia memutar otaknya berusaha mengingat-ingat kesalahan apa selain telat.
"Seingatku aku hanya telat saja."batin Angel.
"Kamu masuk mengedap-edap apa itu tidak termasuk kesalahan?."Evan beratanya dengan nada suara yang terdengar tegas.pun Angel yang mendengarpun membuatnya sedikit takut.
"punya berapa mata Prof ini.hal spele saja ia mengintimidasiku begini."ucap Anhel pelan namun masih bisa didengar oleh Evan.
"Apa kamu sedang mwngataiku Angel?".Evan menajamkan kedua matanya menatap Angel.
"Tidak Prof.mana berani aku mengatai Prof"Angel memasang raut wajah tenang saat mwnghadapi Evan agar ia setidaknya hukumanya tidak terlalu berat.
"Apa kamu tau tata krama kampus?telat ialah hal yang memalukan.apa kamu tidak malu?."nada suara Evan terdengar santai,namun begitu mengena dihati Angel.
"Maaf Prof.lain kali tidak saya ulangi lagi"Angel meminta maaf ke Evan dengan menundukan kepalanya.
"Maaf tidak berlaku.salin semua isi buku ini dan selesaikan dalam jangka waktu dua hari.setelah selesia kumpulamkan kessaya."Evan menyodorkan buku Matematik sebanyak tiga buku tebal.Angel yang melihatpun seperti ingin serangan jantung.bagaimana busa ia menyalin buku-buku tebal ini dalam jangka waktu dua hari?yang benar saja.
"Tapi Prof.bagaimana bisa saya menyalin tiga buku tebal ini dalma waktu dua hari?"tutur Angel.kedua matanya menatak buku-buku tebal tersebut dengan keputusaasaan.
"Itu bukan urusan saya.saya iging salinan buku tersebut dalam dua hari.dan tidak ada banyahan lagi."Evan berdiri dari duduknya tersebut untuk keluar dari ruangan tersebut.
"Prof.tunggu"teriak Angel.
"Ada hal lain lagi?saya masih ada jam dikelas lain."Evan menatap jam yang melingkar ditangan kirinya.
"Prof, apa tidak ada hukuman lain selain menyalin buku?"Angel berusaha membujuk Evan untuk menegosiasi hukumanya.
"Tentu saja ada.apa kamu mau tau?."ujar Evan.
"Apa Prof?"Angel terlihat tersenyum dan lega jika ia tidak akann menyalin buku tiga buku tebal itu.
"Salinan saya tukar kenilai saja.misalnya E dinilai kamu bagaimana?".tutur Evan dengan tersenyum.pun Angel yang tadinya tersenyum perlahan pudar mendengarnya.
"Tidak Prof.saya akan menyalin buku ini saja"Angel mengambil tumpukan buku tebal tersebut diatas meja.sementara Evan berlalu keluar dari kelas tersebut dengan santai.
"Dosen sialan! masalah spele dibesar-besarkan.salinan?buku setebal ini bagaimana bisa aku sanggup menyalinya."Maki Angel setelah Evan menghilang dibalik pintu.Angel benar-benar dibuat kesal oleh Profnya tersebut.bagaimana tidak? menyalin tiga buku tebal dalam jangka waktu dua hari ialah hal yang tidak mungkin saja.
(Visual Evan)
(Visual Angel)
Gimana nih? gantengkan Evan😂
Rencana lamaran
Seperti biasanya,sepulang kuliah Angelpun menaiki Gojek yang biasanya ia pesan untuk mengantarnya langsung pulang kerumah.30 menit berlalu sampailah Angel didepan rumahnya.Angepun turun setelah memberi uang kepada seorang laki-laki paruh baya tersebut yang tak lain bapak Gojek yang mengantarnya.
"Orang kaya mana yang memarkirkan mobil mewah didepan rumah?"gumam Angel ketika melihat mobil Fortuner berwarna silver yang terparkir dihalaman rumahnya.karena rasa penasaranya, Angel mempercepat langkahnya memasuki rumahnya.setibanya didalam rumah, Angel mendapati ibunya yang teelihat sedang asik bercerita dengan sworang wanita paruh baya yang tidak asing menurut Angel.wanita itu menepiskan senyumnya ketika melihat Angel.Angel yang melihatpun membalas senyumnya tersebut.
"Angel, udah pulang?sini dulu Nak"panggil ibu.Angelpun menghampiri ibunya.
"Iya bu."Angel menyalami tangan ibunya.
"Nak, salam dulu sama tante Sely"ujar ibu.
"Halo tante."sapa Angel sambil menyalami tangan tante Sely.
"Hallo sayang.Angel sekarang udah semakin cantik ya"puji tante Sely.Angel yang mendengar pujian tante Sely membuatnya tersipu malu-malu.
"Terima kasih tante, pujianya."balas Angel dengan tersenyum ke tante Sely.
"Nak, apa kamu masih ingat tante Sely?yang dulu tetangga kita dikota A."tanya Ibu.
"Iya bu.Angel ingat"balas Angel.
"Angel duduk dulu sini,Ada yang ingin ibu dan juga tante Sely bicarakan ke Angel"pinta Ibu.Angel pun mengiyakan dan menduduki bokongnya yang bersebelahan dengan ibunya dan tante Sely.
"Susan bilang,Angel masih kuliah?"tanya tante Sely ke Angel.
"Iya tante."balas Angel yang terlihat sedikit malu-malu.
"Angel kuliahnya semester berapa?"tanya tante Sely kembali.
"Semester enam tante, perjalanan tiga semester lagi hehe".Angel tersenyum ke tante Sely dan ibu.
"Berarti tidak lama lagi ya.tidak terasa waktu berlalu begitu cepat"tutur Sely.tangannya menyentuh bahu Angel dengan lembut.pandangan kedua matanya tak henti-henti melihat Angel dengan penuh kebahagian,sampai-sampai membuat Angel semakin malu-malu.sementara Ibu hanya tersenyum melihat putrinya tersebut terlihat bingung dengan tingkah tante Sely padanya.
"Nak,boleh ibu meminta satu keinginan pada Angel?"tanya ibu dengan serius.kedua tanganya menggenggam tangan Angel dengan lembut.
"Keinginan apa Bu?apapun itu tentu saja boleh"balas Angel dengan senyuman.tante Sely yang melihatpun ikut tersenyum.
"Tante Sely yang akan memberitahukan langsung ke Angel"ucap Ibu dengan pandangan mengarah ke tante Sely.
"Memberitahukan tentang apa tante?"Angel bertanya dengan perasaan yang tidak sedikit curiga dan heran.
"Ehm... begini Nak.maksud tante kemari bertujuan untuk menjodohkan Angel dengan anak tante."tutur Sely.rasanya sedikit berat membicarakan secara langsung ke Angel.
Angel yang mendengarpun, begitu tersentak saat mendengar kata perjodohan.mata bulatnya melebar dengan penuh keterkejutan.Angel berusaha memutar pikiranya bahwa yang diucapkan tante Sely hanya sebuah candaan saja.
"Hahaaha....candaan tante dan Ibu ada-ada saja."balas Angel dengan senyuman yang ia paksa.
"Tante dan Ibu serius.tante sedang tidak bercanda"tante Sely menatap menggenggam tangan Angel dengan lembut.
"Jadi ini serius?."tanya Angel yang sudah benar-benar tersentak.
"Iya Nak."sambung Ibu.
"Dengan siapa Bu, tante?"Angel masih tidak percaya.ia benar-benar dibuat terkejut oleh pembicaraan hal perjodohan.
"Dengan anak tante.Evan"Tutur Sely.kedua matanya tak henti-hentinya menatap Angel dengan penuh pengharapan.
"Evan?tapi Angel sungguh tak tau siapa Evan" jelas Angel.
"Evan anak tante.tenang saja Evan laki-laki yang baik Nak"tutur tante Sely.kedua tanganya membelai kepala Angel yang ditutpu kerudung dengan lembut.
"Iya Nak.masa Angel lupa Evan"sambung Ibu.
"Maaf Bu,tante.tapi Angel benar-benar tidak tau Evan siapa."ujar Angel.ia benar-benar tidak tau siapa laki-laki yang bernama Evan.
"Angel menerima lamaranya.jadi kapan Evan kemari Sely?"Ibu dengan cepatnya mengiyakan perjodohan tersebut tanpa menunggu Angel untuk berfikir lebih dulu.
"Tapi Bu,Angel belum menerima perjodohan ini.Angel belum tau siapa Evan.dan juga Angel belum ingin menikah."Angel berusaha keras memebela dirinya dihadapan Ibu dan juga tante Sely.
"Angel,tadi kan Angel mengatakan akan menuruti permintaan Ibu.nah ini lah permintaan Ibu.Ibu ingin Angel menikah bersama Evan."tutur Ibu.Angel yang mengingat ucapannya tadi begitu tidak percaya betapa bodohnya dirinya yang langsung mengiyakan saja permintaan Ibunya sebelum mendengar permintaan Ibunya lebih dulu.
"Tapi, tadi Angel belum tau jika Permintaan Ibu tentang perjodohan Angel".tutur Angel.kedua matanya terlihat berkaca-kaca menahan tangis.bagaimana bisa Ibu tega menyuruhnya menikah.
"Tidak ada lagi bantahan."ucap Ibu.pun Angel hanya terdiam karena Angel bukan lah gadis yang suka membantah Ibunya.
"Kalau bisa secepatnya San,nanti malam Evan datang kerumah bagaimana?"tanya Sely.tidak lupa tangan kanan nya masih membelai kepala Angel dengan lembut.
"Lebih cepat,lebih baik."Ibu menatap Angel sambil tersenyum.karena senyuman Ibunya,Angelpun pasrah dengan perjodohan tersebut.karena melihat lengkungan senyum Ibunya menyejukan hati Angel.menurut Angel kebahagiaan Ibunya lah yang terpenting.
"Baiklah tante, Angel akan menerima lamaranya."kata Angel seusai dari perdebatanya sebelumnya.
"Terima kasih Nak."Ibu memeluk Angel kepelukanya drngan hangat.sementara Angel hanya terdiam.
Ibu dan tante Sely terus berbicara tentang pernikahan dan adat-adat yang mereka pakai.hingga waktu berlalu.tante Sely pun pamit untuk pulang.
"Ya sudah,kalo begitu saya pamit dulu dan memberitahukan langsung berita bahagia ini keEvan."tutur tante Sely.
"Baiklah Sely.saya senang jika Evan benar-benar menjadi suami Angel."ucap Ibu.
"Apalagi saya Sus,tentu saja lebih senang.saya pamit dulu ya".pamit Sely. Angel dan Ibu mengantarkan tante Sely sampai keluar rumah.setelah tante Sely tak terlihat lagi,Angel begitupun Ibu kembali masuk kerumah.
"Nak,terimakasih sebab mau menerima permintaat Ibu."Ibu memeluk Angel sesampainya didalam rumah.
"Sama-sama bu.Angel turut bahagia jika Ibu bahagia"ucap Angel.ia membalas pelukan hangat Ibunya.Angel memang lah seorang yang selalu menuruti apapun yang ibunya minta padanya.sebab bagi Angel, kebahagiaan Ibunya lah yang penting baginya.
"Maafkan Ibu Nak,Ibu tau kamu sangat tersiksa dengan perjodohan ini.tapi Ibu yakin Evan bisa membahagiakanmu.Ibu hanya tidak ingin kamu salah memilih nantinya dan akhirnya berakhir sama seperti Ibu.Ibu ingin kamu bahagia saja Nak"ucap susan dalam hati.susan tau jika permintaannya membuat putrinya sedih dan tersiksa.namun sebenarnya Susan hanya tidak ingin Angel menikah dengan laki-laki yang salah sama seperti dirinya dimasa lalu.Susan peenah menikah dengan laki-laki yang salah dimasa lalu.laki-laki yang sama sekali tidak bertanggung jawab,laki-laki yang meninggalkan dirinya dan Angel demi perempuan lain.laki-laki itu tak lain ayah kandung Angel.
mengingat kepahitanya dimasalalu,membuat Susan trauma dan takut jika Angel putri satu-satunya mengalami hal serupa sama halnya dengan dirinya yang salah memilih pasangan.itu lah sebabnya Susan memaksakan putrinya untuk menerima perjodohan tersebut.ia yakin jika Evan ialah laki-laki yang baik untuk Angel, laki-laki yang tidak akan menyakiti Angel dan laki-laki yang bertanggung jawab.
Pertemuan mengejutkan
Malam itu, Angel terlihat berdiri didepan kaca dikamarnya.angin malam berhembus masuk melewati kaca jendela yang masuk kekamarnya yang saat itu sengaja Angel buka.malam ini Angel terlihat murung menatap dirinya dikaca.malam ini Angel akan bertemu calon suaminya yang Angel sendiri belum tau siapa sosok laki-laki tersebut.
Lucu memang.namun, harus bagaimana lagi.jika boleh Angel tidak ingin ada sebuah peejodohan ini.namun, mengingat ini permintaan Ibunya membuat Angel berusaha menerima dengan lapang dada.belum lagi mengingat senyum Ibunya yang sangat jarang tadi siang membuat Angel turut bahagia.untuk saat ini Angel lebih memilih kebahagiaan Ibunya saja.
"Nak,ayo keluar.tante Sely dan Evan udah datang."Ibu memanggil Angel dari ruang tamu dengan suara yang sedikit berteriak.karena jarak ruang tamu dan kamar Angel sedikit jauh membuat Susan membesaraka sedikit Volume suaranya agar terdengar oleh Angel.
Angel yang mendengar Ibunya memangginya dari ruang tamu, Angelpun keluar dari kamar untuk keruang tamu.
"Demi Ibu Ngel, jadi tidak apa-apa"Angel menguatkan dirinya untuk terlihat baik-baik saja didepan Ibunya maupun tante Sely.
"Masya Allah.Angel cantik sekali."Puji wanita yang sebaya dengan Ibunya yang tak lain ialah tante Sely.tante Sely memperhatikan Angel yang memakai stelan panjang ala-ala muslim korea.stelan yang senada dengan kerudungnya membuat Angel terlihat cantik dengan sesederhana itu.
"Terima kasih tan,tapi tante lebih cantik kok"balas Angel.pun tante Sely tersenyum senang dengan pujian Angel.
"Sini duduk disebelah tante."tante Sely menarik tangan Angel dengan lembut untuk duduk bersebelahan denganya.Angel pun mengiyakan.
"Evan, sini masuk.maaf ya Angel.Evan sedikit telat karena ada sedikit perkerjaan."Tante Sely memegangi tangan Angel sambil tersenyum.
"Evan?nama yang terdengar tidak asing"batin Angel. Angel dengan tak sabar untuk melihat siapa lelaki tersebut.
seorang laki-laki berkemeja hitam masuk dan menghampiri mereka yang berada diruang tamu rumah Angel tersebut.Angel yang melihatpun begitu tersentak bukan main.
"Silakan duduk Nak,"Ibu mempersilakan Evan duduk dikursi yang berhadapan dengan Angel.Angel hanya terdiam beberapa saat.
"Dosen dingin itu?jadi dia yang dijodohkan denganku.yang benar saja."ucap Angel didalam hatinya.
"Nak, ini Evan anak tante."tante Sely memperkenalkan Evan ke Angel yang saat itu masih terdiam.sementara Evan terlihat biasa saja menghadapi Angel yang menatapnya dengan bingung.
"Evan, semakin tampan saja ya."puji Ibu dan dibalas senyumaan oleh Evan.
"Prof?, jadi Prof laki-laki yang akan dijodohkan denganku?atau apa penglihatanku yang salah."Angel masih tidak percaya jika ini benar kenyataanya.
"Kalian saling kenal?Angel masih ingat Evan Nak?"tanya Ibu dan tante Sely.seingat mereka Angel tidak begitu ingat Evan.
"Aaha.begini Bu, Evan atau Prof ini Dosen Angel dikampus.Angel tidak tau jika Prof anak tante Sely."jelas Angel.
"Jadi Angel kuliah dikampus tempat Evan mengajar?kebetulan sekali ya."tante Sely melirik Evan dengan tawaan kecil.
"Angel, kapan tanggal pernikahan akan dilakukan?."Evan bertanya spontan tanpa basa-basi.Angel yang mendengar semakin terkejut bukan main.tanggal pernikahan?yang benar saja.kedatangan Evan saja membuat Angel sangat terkejut.dan sekarang ia menanyakan hari pernikahan.
"Tanggal pernikahan?."tanya Angel. Angel menelan salivanya dengan berat.begitu banyak kejutan yang menurut Angel sangat tidak ia sukai hari ini.
"Angel, kapan tanggal pernikahan dilakukan?,"Susan mengulangi pertanyaan Evan pada Angel.
"Bagaimana jika Angel menyelesaikan kuliah lebih dulu dan setelah selesai baru menikah?."tutur Angel.Evan yang mendengarpun menatap Angel dengan tatapan tidak suka.begitupun susan.
"Tidak perlu.Ibu ingin Angel menikah lebih dulu.kalau masalah kuliah Angelkan bisa setelah menikah."tutur Ibu.pun tante Sely ikut membenarkan.
"Iya.Evan juga setuju dengan Ibu.setelah menikah Angel tetap saya izinkan untuk menyelesaikan kuliahnya."Evan duduk dengan menyandarkan punggungnya dikursi.
"Bu, apa Angel bisa menyelesaikan kulaih Angel lebih dulu dan setelah itu baru menikah?"tanya Angel.
"Pernikahan itu harus cepat dilakukan Nak.kalau bisa dalam waktu cepat kenapa harus menunggu lama, yakan Nak Evan?" tutur Ibu. kedua tanganya memegangi bahu Evan sambil tersenyum.
"Iya benar Bu."balas Evan.
"Ibu? dia memanggil orang tuaku dengan sebutan Ibu?hah yang benar saja.belum jadi menantu tapi sudah mencuri Ibuku."batin Angel.
"Jadi,kapan tanggal pernikahannya?"tanya tante Sely yang terdengar begitu semangat.
"Menurut Evan, lebih baik hari senin ini saja Ma,Bu"Evan mencoba memberi pendapat agar pernikahanya dipercepat.
"Ibu setuju."balas Ibu dan tante sely.sementara Angel hanya terdiam, ia tidak mengiyakan dan tidak menolak.
"Karen Ibu dan Mama setuju, Angel Jadi tiga hari lagi pernikahan kita dilakukan."jelas Evan.
"Profesor sakit jiwa.bagaimana bisa menyiapkan perniakahan dalam jangka tiga hari?."ucap Angel dalam hatinya.jika tidak melihat Ibunya, Angel benar-benar tidak akan mau dijodohkan dengan Evan.laki-laki yang dingin dan sangat kejam menurut Angel.bagaimana tidak?mengingat hari pertama bertemu saja Angel diberi hukuman menyalin tidak buku tebal.yang benar saja.namun, mengingat permintaan Ibunya membuat Angel harus menerima lamaran dan segala rencana pernikahan tersebut.
"Masalah acara pernikahan, handalkan aku saja"tutur tante Sely. semuanya mengiyakan terkecuali Angel yang hanya terdiam.
"Tante,Ibu.boleh Angel meminta satu permintaan?"tanya Angel.kedua matanya terlihat seolah memohon ketante Sely dan Ibunya.
"permintaan apa?"tanya Ibu.
"Di acara pernikahanya, jangan mengundang teman-teman Angel ya"Angel memegangi tangan Ibu.
"Apa boleh begitu Evan?"Ibu menanyai pendapat Evan.Evan memperhatikan Angel sejenak.
"Terserah Angel saja Bu" balas Evan.
"Yasudah.kalau begitu terserah Angel saja."tutur Ibu sembari tersenyum.
"Terimakasih tante,Ibu."Angel merasa lega jika tidak ada teman-temanya yang tau dia akan menikah nantinya.
susan terlihat tersenyum senang karena Evan yang akan menjadi suami putrinya.begitu juga dengan tante Sely yang juga sangat senang menerima Angel sebagai menantunya.setelah pembicaraan mereka sama-sama telah disetujui dan diterima oleh Angel dan Evan,tante Sely dan Evanpun berpamitan untuk pulang.Ibu dan Angel mengantarkan tante Sely dan Evan keluar rumah.saat mobil Fortuner Silver yang dinaiki tante Sely dan Evan sudah tidak terlihat lagi,Angel dan Ibunya pun kembali masuk kerumah dan menutup pintu rumah dengan rapat.Angel dan Ibunya kembali kekamar masing-masing untuk tidur mengistirahatkan tubuh mereka sejenak serta rasa kantuk yang sedari tadi ditahan.
'
'
'
'jika terdapat kesalahan dalam penulisan author mohon maaf
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!