Pindah Rumah

Pindah Rumah

Pagi telah menyapa, Angel berdiri dikaca jendela kamar menikmati udara pagi, irama kicauan burung-burung yang terdengar membuat Angel menjadi rilex dan nyaman.rambut hitam sebahu yang menjuntai membuat Angel terlihat cantik bagi siapa pun yang melihatnya.

"Angel, cepat bersiaplah"titah seseorang yang sedari tadi memperhatikan Angel dari sudut sofa kecil dikamar tersebut.seseorang tersebut tidak lain Evan.

"Bersiap kemana?"tanya Angel.

"Kita akan pindah kerumah ku"ucap Evan.

"Rumah Prof?"tanya Angel.

"Iya, bersiaplah.aku akan menunggu diluar".titah Evan berlalu keluar kamar.

"Pria ini tidak ada manis-manisnya.apa susah nya tersenyum saat mengatakanya.setidaknya aku tidak salah tingkah ketika melihat dia sedang bicara"gumam Angel sembari bersiap-siap. setelah selesai, Angelpun keluar kamar mencari Evan.setiba nya diruang kumpul keluarga, Angel .mendapati Evan dan juga tante Sely yang telihat duduk sedang mengobrol.Angel menghampiri tanta Sely dan Evan.

"Pagi tante"sapa Angel.tante Sely yang baru menyadari kedatangan Angelpun membalas sapaan Angel.

"Selamat Pagi sayang.kok tante? panggil Mama dong"ucap tante Sely.

"Eehh maksud Angel, Mama"Angel terlihat sangat canggung dengan sebutan baru untuk Sely.rasanya ia sangat tidak terbiasa.sementara tante Sely tersenyum ke Angel.Sely tau jika Angel masih malu-malu dan canggung memanggilnya dengan sebitan Mama.

"Ma, Evan akan pindah kerumah Evan hari ini Ma"tutur Evan, ia duduk menghadap Mamanya untuk memberitahukan kepindahanya.

"Apa tidak bisa tinggal dirumah ini saja? Mama kan ingin terus melihat menantu kesayangan Mama"ucap Sely. rasanya enggan membiarkan Angel tidak bersamanya.

"Kami akan sering datang kesini Ma.jadi Mama tidak perlu kawatir"bujuk Evan menenangkan Mamanya.ia tau jika Mamanya tidak begitu ikhlas dengan kepindahanya.

"Yasudah, Angel akan sering-sering bertemu ya?"Sely rasanya sangat berat membiarkan Angel jauh darinya.namun, mengingat keputusan Evan ingin membawa Angel kerumah miliknya, Sely harus membiarkan putranya tersebut pindah.karena Sely tau benar bagaimana Evan putranya itu.jika sudah memutuskan sesuatu, maka ia tidak akan berubah pikiranya lagi.

"Iya Ma, Angel akan sering Menemui mama"Angel menyalami tante Sely dan memeluknya.Evan yang memperhatikan, hanya diam tanpa ekspresi.

"Prof, bagaimana dengan baju-baju ku?"tanya Angel. karena tadi Evan mengatakan kepindahan mereka secara mendadak, membuat Angel tidak sempat membereskan baju-bajunya untuk dibawa.

"Masalah spele.nanti biar Mbok Rini yang mengantarkanya"tutur Evan.Angel pun mengangguk dan mengiyakan.

"Evan, jangan memperlakukan Angel seenaknya disana.awas ya kalau menantu Mama dibuat kecewa dan tersiksa"Sely melirik Evan dengan tatapan mematikan.

"Mama sembarangan saja.tidak ada gunanya mengecewakan dia"balas Evan.

"Baguslah jika tidak ada gunanya"batin Angel.

"Evan dan Angel pamit dulu Ma"Evan menyalami Ibunya dan ikuti oleh Angel yang ikut menyalami Ibu mertuanya.

"Mama antar sampai diluar"Sely mengantar Evan dan juga Angel sampai diluar rumah.

"Ma, Angel pamit ya"Angel memeluk Sely kembali.sebenarnya Angel juga merasakan hal yang sama dengan Sely.Angel juga sudah merasa nyaman ketika bersama dengan tante Sely.itulah mengapa Angel juga ingin selalu dekat dengan Ibu mertuanta tersebut.

"Iya sayang, tolong bantu Mama menjaga Evan ya"balas Sely.kedua tanganya ikut memeluk Angel.

"Insa Allah Ma.Angel akan menjadi istri yang baik"tutur Angel dan anggukan oleh Sely.seusai berpelukan, Angel pun mengikuti Evan memasuki mobil.

"Evan pamit ya Ma.jangan sedih begitu, Evan akan sering menjenguk Mama."Evan memeprhatikan Sely yang terlihat sedih dengan kepindahanya.

"Baiklah.kalian hati-hati dijalan"Sely melambaikan tanganya.

"Iya Ma"saut Angel.Sely memperhatikan mobil yang dikendarai Evan sampai mobil tersebut menjauh dantak terlihat lagi.

****

2 jam berlalu, sampailah mereka di rumah milik Evan.Evan turun dari mobil diikuti Angel dibelakangnya.kedua mata Angel memperhatikan penampakan rumah tersebut yang ternyata tidak kalah mewah dari rumah mertuanya.rumah tersebut benar-benar sangat mewah dan elegant menurut Angel.dengan bunga-bunga diperkarangan rumah yang semakin membuat rumah itu sangat indah dilihat.jujur saja jika ini adalah rumah impian Angel dari dulu.dimasa kecip dulu, Angel selalu berkhayal mempunyai rumah sebagus ini.

"Angel, masuklah"Evan memangil Angel yang terlihat masih berdiri didepan rumah.

"Iya Prof."Angel pun memasuki rumah tersebut dengan tidak henti-hentinya mengagumi.

"Apa perlu sebegitunya memperhatikan seisi rumah.aneh"gumam Evan.kedua matanya memperhatikan Angel yang melihat-lihat dekirasi hiasan rumah dengan begitu kagum.

"Bukan begitu Prof.aku hanya heran saja, kenapa semua yang ada dirumah ini sangat mirip dengan rumah yang aku gambarkan saat kecil dulu.apa aku sedang bermimpi atau bagaimana"ucap Angel.Evan yang mendengarpun hanya terdiam dan tak membalas ucapan Angel lagi.

"Sudahlah.berhentilah mengaggumi rumah yang tak seberapa ini.apa kau lupa dengan tugas mu?"Evan mengingatkan Angel.

"Tugas?tugas apa?"tanya Angel.

"Salinan?apa kau sudah menyalinya?"tanya Evan.

"Tidak Prof.aku tidak akan menyalinya.tugas gila begitu siapa yang akan menurutinya"Angel memicingkan matanya dengan malas.

"Terserah disalin atau tidak.nilai juga terserah saya."balas Evan kedua suami istri tersebut terlihat saling tidak mau mengalah satu sama lain.Angel yang tidak disimlin dan juga Evan yang sangat disiplin.

"Kejam sekali"kesal Angel.

"Tugas tatap tugas.jadi kerjakan dan kumpulkan ke saya saat kuliah dijam saya."titah Evan.yang kemudian meninggalkan Angel yang masih mematung.

"Dasar jahat.tugas tidak masuk akal.coba saja jika aku kaya sudah ku tuntut!"ucap Angel dalam hatinya.Angel kemudian mengikuti Evan yang memasuki kamar.setibanya dikamar ia mendapati Evan yang terlihat duduk disofa bersamaan dengan laptop.Evan terlihat mengontak-antik tombol laptopnya dengan serius dan tidak menghiraikan Angel yang memperhatikanya.

"Prof.bagaimana saya menyalinya? laptob saya ketinggalan dirumah Ibu."tutur Angel menjelaskan.

"Tidak ada alasan"Evan masih terfokus dengan layar laptobnya dan tanpa melihat ke Angel.

"Tapi Prof.bagaimana cara menulisnya?"Angel mendekati Evan.

"Bukan urusan saya"balas Evan.karena merasa kesal dengan jawaban Evan, Angelpun keluar dari kamar dengan menahan kekesalanya.sementara Evan masih sibuk dengan laptopnya tanpa tau Angel yang kesal denganya.ia menghabiskan beberapa jam dilayar laptob hingga tidak terasa hari sudah siang dan sudah waktunya makan siang.karena merasa lapar, Evan memesan makanan nasi padang dua porsi untuk dirinya dan juga Angel.setelah makanan sampai, Evan menyantap makanannya begitupun Angel yang juga merasa sangat lapar.disaat makan, yang terdengar hanya dantuman sendok yang beriringan.tak ada percakapan antara Angel dan Evan.

Terpopuler

Comments

Bunda Hira

Bunda Hira

salam dari "tak hanya sebatas bayangan" 😘

2022-02-06

1

pecinta hijau

pecinta hijau

next up 💪😊

2021-03-20

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!