”Seperti sejuknya mentari dipagi hari, demikianlah kehadiranmu sosok yang mampu menyejukkan relung jiwa yang kosong akan cinta.”
•••
”Ell, Sean kalian sudah selesai belum mengerjakan tugas dari dosen-
Ahhh lelah dan bosan aku terlalu banyak tugas..” keluh Nike dengan wajah lesunya.
"Masa diminta merangkum buku-buku setebal itu terus durasi waktunya terlalu cepat..." Keluh ketiga sahabat tersebut.
"Iaa betul aku juga kurang tidur jadinya dan mata sudah seperti mata panda!”
”Yasudah kita cari camilan ke depan dulu.”
Seperti masa-masa kuliah pada umumnya, Elora, Nike dan Sean memiliki persahabatan yang sangat karib.
Perpustakaan memang tempat paling sunyi dan kakak senior itu masih saja bisa dengan tenang membaca buku tanpa ada interaksi dengan orang-orang.
Hpmmp... ”kapan aku bisa bicara dengan kakak berhati es itu..” batin Elora sambil mandang ke arah senior idolanya.
Lelaki itu disebut ”Kakak senior berhati es”, karena memiliki pribadi/ watak yang sangat cuek dengan lingkungan sekitar. Sifat pendiam namun pembelajar menambah pesonanya bagi Elora.
...
”Nik, Sean jujur aku sebenarnya menyukai seseorang kakak senior kita!” ucap Elora dengan wajah sendu.
”Ohh yah siapa?” balas Nike antusias.
”Itu kakak senior itu..” Ell memandang ke arah senior idolanya.
”Oo my God, Ell kamu seleranya yang begitu?”
”Sudahlah jangan terlalu banyak berharap sudah terlihat jelas, kakak berhati es itu cuek dan tidak mungkin bisa kamu dapatkan.” Tegas Sean
”Iya aku tahu, tapi aku hanya sekedar mengaguminya dan aku tahu aku tak mungkin bisa sama kaka senior berhati es itu..” balas Ell dengan wajah sendu sambil memandang senior tersebut.
Beberapa waktu kemudian....
”Sebentar lagi akan diadakan wisuda loh...-”
”Yah sebentar lagi Elora tidak akan bisa bertemu kakak senior berhati es itu deh ahhaahaa kasian sekali..” ejek Nike.
Sebuah perkenalan singkat Elora bersama kakak senior berhati es.
Elora yang sangat mengagumi sosok senior itu, hanya bisa terdiam terlebih lagi sampai akhirnya senior itu pergi, Elora tidak pernah tahu siapa nama senior itu.
Selama kurang lebih hampir lima tahun berlalu dan senior tersebut sudah tidak pernah lagi menjadi perbincangan mereka.
...
”Aku tahu jika aku bukanlah seseorang yang kau inginkan bahkan masuk dalam kriteria wanita idamanmu bahkan mungkin aku sangat jauh namunkuharap kau tahu bahwa aku selalu mengagumimu..”
***
Lima tahun kemudian...
•
•
•
”Hampir lima tahun sudah berlalu tapi pesona si kakak berhati es ini msih sangat terasa hangat dalam hatiku..”
.
.
”Hallo, Sean kamu sama Wisma sibuk atau tidak?”
”Kita bertemu di kafe mana tempat biasa yah!” Elora yang baru saja menelepon sahabat-sahabatnya selama berada di kampus beberapa tahun lalu.
”Mereka memang sahabat terbaikku..” Ucap Elora setelah menghubungi sahabat-sahabatnya.
***
”Haiho Sean, Wisma kalian apa kabar sekarang?”
”Hemm baik-baik saja ada gosip besar apa kamu sampai meminta kita bertemu? haha...” Ucap Wisma yang merupakan sahabat Ellena sejak kuliah.
”Iya nih Ellena sepertinya kita akan mendengar rahasia besar yah hahaa...”
”Sekarang sambil bawa makanan ayok cari tempat duduk yang nyaman!”
”Oke sekarang apa aku boleh bertanya tapi harus jujur?”
”Iyaaa Wisma, apaan pasti jujur!" ucap Sean dan Elora.
”Bagaimana Elora, Sean, apakah sudah bertemu gebetan? maybe di tempat kerja kalian?” tanya Wisma dengan penuh semangat ingin tahu.
”Kalau aku sih belum ada yah.
Entahlah kalau Ellena biasanya selalu ada!” balas Sean.
”Kalau aku jujur saja belum ada laki-laki yang aku suka tapi kalian ingatkan kakak senior ini?” sambil menunjukkan akun sosmednya senior berhati es.
”Ohh ini sudah cerita lama sekali kok bisa sih kamu masih berharap?”
”Aku pun tak mengerti tapi aku sedang membalas chatnya kakak senior itu.. Entah kenapa tiba-tiba dia minta kontakku, jujur aku sangat bahagia.”
”Hmm semoga dia jadi terbaik untukmu Ell tapi jangan terlalu berharap takutnya kamu yang sakit sendiri nanti!” Tegas Wisma
”Iya aku tahu Wisma, tapi si kakak senior juga cukup perhatian, dan aku pun bisa salah paham kalau lama-lama begini!” balas Ell sembari memandang layar ponselnya.
Mereka pun melanjutkan makan serta obrolan mereka sementara itu Elora yang sedang kasmaran pun fokus chatting dengan senior idolanya.
Semakin lama Elora dan seniornya semakin dekat, namun seolah tak kunjung ada kepastian hingga akhirnya Ellena merasa jenuh.
”Maksudnya kakak senior apa sebenarnya, ingin menggantung hubungan kami! tapi aku tidak bisa banyak berharap.”
”Aku benar-benar tak bisa berhenti memikirkan kakak senior.”
...
Elora tiba-tiba merasa sangat sakit dan menangis tersedu-sedu karena sedang berada dalam kegundahan hatinya apakah seniornya benar serius atau hanya sebagai teman komunikasi.
Komunikasi diantara mereka berdua pun semakin dekat bahkan senior berhati es, tak segan-segan memberikan perhatiannya kepada Elora,, Elora pun semakin jatuh hati.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
citra_ucit
sedikit bingung bacanya
2020-10-14
0