Pagi Harinya
Karna hari libur Ara bermalas malasan dikamar, saat terbangun ia melihat wajah Ares yang sedang terlelap dengan damai, ia baru menyadari kalau sedang ada Ares dengannya, Ara melihat ada pergerakan dari Ares ia pura pura tidur kembali.
Cup...cup...ares mencium wajah Ara dua kali hingga ia merasa geli, dan akhirnya Ara membuka matanya. Ares melihat Ara membuka mata ia langsung memeluk Ara.
"pagi mommy...,"dengan senyum manisnya.
"pagi juga sayang," jawabnya sambil mencium pipi Ares
"mandi yuk...mommy yang mandi in atau Ares mandi sendiri?,"
"mommy yang mandi in," jawabnya senang karna ia ingin tau bagaimana rasanya di mandiin oleh mommy, walau sore kemaren Ara yang mandiin tapi belum kerasa, biasanya Daddy yang mandi in kalau ngak bibi pengasuhnya.
"ya udah sini mommy mandi in,"
Ara mengendong Ares ke kamar mandi, tiba dikamarandi Ara memandikan kan Ares dengan telaten, menggosok tubuh Ares dengan lembut dan tak lupeenyuruh pria kecil nan tampan itu untuk mengosik gigi, selesai memandikan Ares Ara mengendong nya lagi keluar kamar mandi dan langsung memakai kan baju Ares.
"Selesai...sekarang udah rapi dan juga wangi," ucap Ara seraya mencium pipi Ares.
"makasih ya mom," sahut sambil mencium pipi Ara juga,"
"iya sayang...ya udah mommy mandi dulu yaa, tunggu mommy,"
"iya mom," jawabnya dengan senyum manis yang tak luntur di wajah imutnya.
Ara langsung membersihkan dirinya, tak lama ia pun keluar dengan pakaian santainya, setelah merias sedikit wajahnya Ara pun mengajak Ares keluar dari kamar untuk sarapan.
Ketiganya sudah berada dimeja makan, Ares merengek minta disuapi oleh Ara, Ara pun tak bisa menolak permintaan Ares apa lagi melihat tatapan sendu pria kecil itu. Ares begitu menikmati nasi goreng buatan mama Ara ia makan dengan lahapnya, sungguh suasana sarapan pagi ini begitu hangat melihat tingkah Ares yang lucu dan juga mengemaskan.
Selesai sarapan pagi, Ara membawa Ares ketaman belakang untuk sekedar bersantai.
"Ares mommy boleh tanya ngak?," jujur saja Ara masih penasaran kenapa anak ini menangis di depan halte bis, sambil memangil manggil mommy nya, ada dengan mommynya apa ia sengaja meningalkan Ares ataukah Ares hilang dari pengawasannya, bermacam prasangka muncul di kepala Ara.
"boleh....mommy mau nanya apa?." sahutnya santai.
"kenapa waktu itu putra mommy ini ada di halte bis?, tanya Ara dengan hati hati."
Seketika bocah itu menundukkan kepalanya dan diam tak menjawab pertanyaan Ara, Ara yang penasaran hungga ia mengulangi lagi pertanyaan nya, tapi tetap tak ada jawaban namun kedua mata Ares sudah memerah seakan mau menangis, Ara pun langsung memeluk Ares dan membelai puncak kepalanya.
"maaf kan mommy yaa....sudahlah jangan sedih mommy ngak akan bertanya lagi," ucapnya yang masih memeluk Ares.
"mommy janji yaa, ngak akan tinggalin Ares, Ares sayang sama mommy," ucapnya dengan posisi masih dalam pelukan Ara."
"iya mommy janji ngak akan tinggalin Ares," jawabnya sambil senyum serta mengusap puncak kepala Ares."
"mommy hiks...hiks...Ares sayang mommy," ia terisak membuat Ara merasa kasihan, sekaligus iba akan nasip anak ini, Ara bertanya tanya dalam hati sebenarnya apa yang terjadi dengan Ares.
"mommy juga sayang sama Ares...sudah jangan menangis lagi.
"gimana kalau kita jalan jalan ketaman dekat sini, mau ngak?," tanya Ara sambil menghibur Ares yang terlihat sedih."
"mau mom...ayo mom kita berangkat," jawabnya yang penuh semangat.
"cium dulu dong..."
cup satu kecupan mendarat di pipi Ara.
"hahahaha...makasih sayang."
"yaa mom...jawabnya sambil senyum.
🌿
🌿
🌿
🌿
Dirumah orang tua Ares...
Arkan tiba dirumahnya dan membawa beberapa pesan anaknya, ia melangkah kedalam rumah megah itu dan mencari putranya kesangannya, karna rasa sayangnya ia membawa semua pesanan anaknya.
"Ares...kau dimana sayang, ini Daddy bawakan pesanan mu, sambil menenteng beberapa paper beg yang berisi mainan.
Namun tak ada jawaban dari putranya, Arkan menatap sekeliling tak biasanya putranya tak datang menyambutnya jika ia sudah mendengar suara daddy nya, apa lagi membawa mainan yang ia sukai.
"Ares...ares...teriak Arkan, membuat para pelayan dan pengawal berhamburan keluar dengan gemetaran.
"dimana putra ku?, kenapa ia belum muncul juga," bentak Arkan pada semua yang ada di depannya.
(kecuali alat alat perabotan yaa...😅😅😅)
"ma...ma...af..tu...tuan, tu...tuan muda hilang, ucap salah satu pelayan.
deg...deg...jantung Arkan dan langsung menatap tajam pada semua pelayan dan juga pengawal yang ada di hadapannya.
"apa maksud mu?," tanyanya sambil melangkah ke arah pelayan tersebut.
"cepat jawab aku..." bentak Arkan yang sudah memegang Krah baju pelayan itu.
"maafkan kami atas kelalaian ini tuan, kami tidak tau kapan tuan muda menghilang," jawab pengawal yang bernama roy.
"maaf kata mu?, dasar kalian bodoh, aku tidak tau, cepat kalian cari putra ku sampai ketemu, kalau kau tak menemukannya kalian semua tangung akibatnya," ucap Arkan sambil menunjuk dada roy.
"baik tuan kami akan mencari tuan muda secepatnya,"
"sekarang cari putra ku, kalau sampai kalian tak menemukannya ku bunuh kalian semua," ancam Arkan.
"baik tuan, saya akan usahakan menemukan tuan muda," jawab Roy.
"baik...sekarang kau cari putra ku.
Arkan menaiki anak tangga Tampa menatap para pekerja yang ada di hadapannya.
Arkan Alfarizi Loghan.
Berusia 29 tahun, di usianya yang masih muda ia sudah memiliki seorang putra yang usianya 4 tahun yang sangat ia sayangi. Istrinya sudah meningal kerena penyakit radang paru paru, ia meningal saat usia Ares masih 1 tahun. Itu yang membuat Arkan sangat posesif pada putra semata wayangnya. Kedua orang tuan Arkan juga sudah meningal dunia, saat usia Arkan 20 tahun karena kecelakaan pesawat.
🌿
🌿
🌿
🌿
🌿
Saat ini Ara dan Ares sudah berada di sebuah taman, begitu ramai pagi ini, ada yang sekedar bersantai, ada juga yang berolah raga dan begitu juga dengan makanan tampak banyak berjejer di pinggir jalan tak jauh dari taman.
"sayang...apa kau mau es krim?"
"mau mom..."
"yuk kita beli disana, ajak ara."
Ara mengandeng tangan Ares menuju penjual es krim yang tak jauh dari tempat ia beristirahat, kebahagiaan terpancar dari wajah Ares dengan senyum yang tak pernah pudar dari bibirnya.
"pak es krimnya dua yaa, rasa coklat dan vanilla," ucap Ara.
"baik tunggu sebentar," jawab pedagang es krim itu.
Usai membeli es krim dan membayarnya, mereka kembali ketempat semula, dan duduk santai sambil menikmati es krim tersebut.
"sayang...mau coba tidak es krimnya mommy?,"
"mau mom," jawabnya dengan senyuman.
Ares merasa anak yang paling bahagia hari ini, bagaimana tidak, pagi dimandi in, sarapan disuapin dan sekarang ia menikmati lagi suapan dari mommy nya, pengalaman baru bagi Ares dan kenangan terindah untuk di selalu di ingat.
Ara menyuapi Ares dengan es krim yang ada di tangannya, dan sekarang gantian Ares pula yang menyuapi mommy nya, dengan sengaja Ares mengoles sedikit es krim pada hidung mommy nya, Hinga ia tertawa terbahak bahak melihat hidung mommynya.
"is...kamu curang yaa...," Ara mengejar Ares yang sudah lari kerena sudah menjahili mommy nya.
Ara yang dapat menangkap Ares pun langsung mengelitiknya, Hinga Ares meminta ampun pada mommy.
"ha...ha..ha..ha..mommy ampun mom...ha..ha.."
Ara langsung memeluk dan mencium seluruh wajah ares.
"udah mom geli, ucapnya."
"ha...ha...ha..," Ara ketawa melihat Ares."
Saat Ara ketawa, Ares pun langsung mencium wajah Ara keseluruhannya.
"udah sayang geli..."
"ha...ha...mom kita beli itu yuk, tunjuk nya pada pedagang bakso."
"ah..baiklah ayo kita kesana."
"mom...kita bungkus aja ya, biar kita makan dirumah sama Oma, ucapnya."
"oke sayang mommy...,"
Setelah pesanan dibayar Ara dan Ares pulang kerumah karna hari sudah semakin siang, dan juga sudah terasa panas, tiba dirumah Ares memangil manggil mama Ara dengan girangnya.
"oma...oma...sini deh," pangilnya.
"iya...ada apa sayang," jawab mama Ara yang sudah berada di meja makan bersama Ara dan Ares.
"ini untuk Oma, mommy dan Ares belikan kita makan sama sama ya oma,"
"ah...cucu Oma baik sekali," puji mama Ara, baiklah kita makan sama sama.
"mom...suapi Ares yaa?"
"tentu sayang, sini duduk dekat mommy,"
Setelah makanan habis, Ara mengajak ares kekamar, tiba dikamar Ara memandikan Ares dan Menganti bajunya, dan setelah itu Ara pun membersihkan tubuh nya, tak lama ia pun keluar dan langsung membawa Ares ketempat tidur untuk beristirahat.
"mom...peluk Ares mom," pintanya dengan manja.
"sini sayang mommy peluk, Ara pun memeluk Ares dan mengusap usap punggung Ares mungkin karna kelelahan akhirnya mereka tertidur lelap.
🌿
🌿
🌿
🌿
🌿
Hay..Reader kesayangan jangan lupa tinggalkan jejak yaa, dengan cara like, komen dan vote serta rate bintang limanya.🙏🙏🙏
Terimakasih
Wasalam.
💖 PasBar, 09 Februari 2021 💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
💞 Adhel 💞
Semoga bertahan sampai bab akhiryaa
2021-12-19
1
Mari ani
kasian ares ,m...ara baik2 ta jagain ares ,entar dpt dadynya cuakep lo
2021-10-10
0
Eka Ofianti
sbb si
2021-10-07
0