Jam 13:20 menit Ara terbangun dari tidurnya, perlahan lahan ia turun dari atas ranjang agar tidur Ares tidak tergangu, Ara pun melangkah ke kamar mandi untuk mengambil wudhu, selesai mengambil wudhu kemudian melaksankan sholat zuhur.
Siap sholat Ara melipat mukenahnya ia melihat Ares masih tidur lelap, Ara pun memutuskan untuk keluar dari kamar dan langsung menuju dapur untuk mengambil minuman karna ia merasa haus, tak lama mama Ara keluar dari kamarnya dan melihat putrinya lagi minum.
"Ara...kau sudah bangun? mana Ares
?."
"baru saja...Ares masih tidur maa."
"Ara, apa kau sudah tanya sama Ares dimana ia tingal pasti keluarganya sedang mencarinya sekarang."
"sudah maa....tadi Ara tanya tapi ia malah diam dan menangis, jadi Ara tidak bertanya lagi."
"sepertinya ia anak dari kalangan atas deh, lihat saja baju yang pertama ia pakai pasti mahal."
"Ara berfikir juga begitu maa....trus kita harus gimana maa pasti keluarganya sangat khawatir sekarang karena dari kemaren Ares ngak pulang."
"nanti coba mama bujuk Ares yaa."
"ah..baiklah maa..semoga saja ia mau bicara."
"mudah mudahan."
Ara dan mama asik bercerita hinga tak terasa waktu sudah pukul 15:35 menit, Ara pergi kekamarnya dan melihat Ares masih terlelep dengan usilnya ia mengusik tidur Ares dengan cara menciumi seluruh wajah hingga ia terbangun.
"hahahahaha...maafkan mommy yaa yang sudah membangunkan mu, karna kau sudah bangun sebaiknya kita mandi yuk, sudah sore,"
"ya..baiklah mom," jawab Ares dengan senyumnya.
"cup..itu karna mommy sudah membangun kan aku, Ares mau dimandi sama mommy lagi,"
"jadi ciuman itu sogokan hm...," ucap Ara sambil mengelitik Ares
"hahahahaha...mommy ampun...hahaha,"
"ya..sudah sini mommy mandikan,"
Selesai memandikan Ares, Ara memakaian kan baju nya, setelah Ares terlihat rapi dan semakin mengemaskan Ara pun mencium nya, seteah itu ia pun langsung membersihkan dirinya dan mengambil wudhu, Ara keluar dengan pakaian santainya ia pun segera melaksanakn sholat asyar dan mengajak Ares untuk melaksanakan sholat tersebut.
"mom...kita foto bareng yuk."
"ah baiklah."
Ara mengambil ponselnya dan memotrek dirinya dan Ares dengan berbagai gaya, Ares yang sangat antusias dan barbagai gaya lucunya dan Ara memilih fotonya yang paling lucu ia jadikan sabagai wallpaper di ponselnya.
"wah..lucu mom."
"ya..dong apa kamu suka hm.."
"suka mom..mom Ares mau cemilan."
"yuk keluar, kita lihat di kulkas."
"ayok mom..mom gendong," rengekannya sambil merentangkan kedua tangannya."
"ih..manja amat sih."
Cup satu kecupan mendarat dipipi Ara.
"kok dicium lagi mommy nya."
"biar mommy mau gendong Ares."
"udah pintar yaa sekarang nyogok mommy hm.., Ara langsung mengelitik Ares dan memciuminya."
"hahahahaha....mom geli,"
"hahahaha ya udah kita keluar yuk,"
Tiba didapur Ara dan Ares membuka kulkas dan melihat cemilan ternyata tidak ada.
"yaa...sudah habis, kita beli aja disupermaket depan yuk,"
"oke mom..," jawab Ares dengan semangat."
"bilang sama oma dulu kalau kita keluar, mommy mau ngambil dompet dikamar."
"oma..oma..Ares sama mommy mau beli camilan."
"iyaa..hati hati."
"iya..oma."
Ara dan Ares keluar dari rumah dan berjalan menuju supermakat yang tak jauh dari gang rumah Ara, supermaket itu berada tepat disebelah halte bis.
Saat mereka berjalan Arkan yang lewat saat itu melihat Ares digendong seorang wanita, karna penasaran Arkan menepikan mobilnya dan mengikuti mereka masuk kedalam supermaket tersebut. Karna tak ingin memgangu Arkan memutuskan untuk menungu Ares dan wanita itu di luar.
"mom..Ares mau ini," ucap Ares saat melihat cemilan kesukaannya."
"boleh..tapi jangan banyak banyak yaa."
"iya mom."
Ares pun mengambil cemilan kesukaannya dan memasukkannya dalam troli.
"mom..ini boleh ngak," ucap Ares sambil menunjuk es crim."
"boleh"
Ares pun mengambil berbagai rasa es crim dan ia pun memasukkannya kedalam troli, saat melewati rak buku ia ingin dibacakan cerita saat tidur oleh mommynya.
"mom...Ares mau buku itu, nanti mommy bacakan yaa untuk Ares."
"oke..putra mommy mau buku yang mana?."
"gendong Ares mom, Ares mau pilih bukunya."
Ara pun mengendong Ares dan Ares pun milih buku yang ia suka, ia mengambil buku cerita sikancil.
"buku ini mom."
"ah..baiklah..sekarang ada lagi yang Ares mau?."
"ngak, kita pulang aja mom."
"baiklah kita bayar dulu yaa, ara pun mendudukkan Ares didalam troli dan Ara pun mendorong Ares."
"hahahaha...mom Ares serasa jadi bayi lagi,"
"hahahaha..ya ngak apa apa kalau Ares mau."
"Ares ngak mau mom."
"hahaha...ya sudah kita kekasir dulu yaa."
"oke mom..."
Setelah membayar belajaannya, Ara dan Ares keluar dari supermaket tersebut saat tiba diluar Ares mematung melihat sosok yang sangat ia kenal, Ares menarik tangan Ara untuk lari tapi belum sempat beranjak dari tempat ia berdiri, daddy sudah berada didepannya.
"sayang kenapa...apa ada lagi yang Ares mau?," ucap Ara yang belum mengerti kenapa Ares mengengam tangannya, Ara pun belum menyadari kalau daddy Ares sudah berada didepan Ares."
"mom..."
"sayang..apa kau tak merindukan daddy mu, daddy ngak bisa tidur mikirin kamu, kita pulang yuk sayang,"
Ara melihat kearah suara yang menyebutnya daddy, Ara kaget melihat bosnya yang berada di depannya, begitu juga dengan Arkan ia juga kaget melihat sekretarisnya lah yang dipangil mommy oleh putranya.
"daddy maafkan Ares yang pergi dari rumah tampa memberi tahu daddy, Ares hanya ingin merasakan kasih sayang seorang mommy dan hangatnya pelukanya," i
ucap Ares dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
Arkan merasa sakit hati mendengar ucapan putramya, yang menyiratkan kesepian dan kerinduan serta kehangatan seorang ibu.
"tapi sayang daddy kengen sama kamu, ayo kita pulang nak, nanti kita main lagi sama mommy mu," ucap Arkan yang membujuk anaknya.
"ngak..ngak," ucap Ares langsung lari menyusuri jalan tampa menghiraukan teriakan Arkan dan Ara, Ara mengejar Ares
"sayang...teriak Ara saat melihat mobil melaju dengan kencang mendengar terikan Ara, Ares melihat mobil yang melaju kearahnya ia pun memejamkan matanya.
bruukkk...suara hantaman dari tengah jalan raya, Ares yang merasa tubuhnya didorong hinga ia terjatuh dan langsung membuka matanya, ia meihat Ara tidak sadarkan diri tergeletak di aspal dan tubuhnya penuh dengan darah.
"mommy......teriak Ares histeris ia pun langsung lari ke Arah ara, Arkan yang menyaksikan itu pun tak dapat berkata apa apa lagi ia pun ikut menyusul ke arah Ara dan Ares, dan segera mengendong Ara kedalam mobilnya kemudian membawanya Ara kerumah sakit milik nya.
Ares yang duduk disamping mommy nya tak henti hentinya menangis sambil memeluk tubuh mommy nya yang belumuran darah.
Tiba dirumah sakit Ara langsung dibawa keruamg operasi, karena Ara mengalami patah tulang dan sedikit cedera dikepalanya.
"dok..tolong selamat ia, apa pun caranya," ucap Arkan pada salah satu dokter yang akan menangani operasi Ara."
"baik tuan akan kami usahakan."
Arkan dan Ares duduk di kursi tungu didepan ruang operasi, tak lama ponsel Ara pun berdering Arkan melihat siapa yang menelpon ternyata mama Ara.
"halo Ara kalian dimana ini sudah hampir magrib, kalian belum pulang juga."
"maaf tante ini saya daddy nya Ares, Ara mengalami kecelakaan sekarang sedang berada dirumah sakit xxx.
"astagfirullah apa yang terjadi? baiklah tante akan segera kesana.
"baiklah tante.
Setelah sambungan telpon terputus Arkan melihat anaknya menangis sambil memeluk kedua lututnya.
"Ares...Arkan memangil anaknya sambil mendektinya.
"dad..hiks...hiks..
"jangan menamgis mommy mu akan baik baik saja, ucap arkan yang membujuk Ares.
"๐๐๐๐๐๐๐ก๐ข ๐ ๐๐ฆ๐๐๐๐๐ฆ๐ ๐๐โ ๐๐๐ข ๐๐๐๐ ๐๐ข๐ก๐๐ ๐๐ข, โ๐๐๐๐ ๐๐๐ข ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ฆ๐๐ค๐ ๐๐ข ๐ ๐๐๐๐๐๐?, ๐๐๐ข ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ข ๐ค๐๐๐๐ข ๐๐๐ ๐๐ข๐ ๐๐๐๐๐๐ฆ๐, ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ก๐๐".
Tak lama mama Ara pun tiba dirumah sakit, ia pun bertanya pada resepsionis dimana putrinya dirawat, jantunganya berdetak dengan cepat saat mendengar putri diruangan operasi.
Tiba didepan ruangan operasi, ia melihat Ares menangis dan seorang pria yang berusaha menangkan Ares.
"Ares..ucap mama Ara."
"oma..hiks..hiks...hiks...mommy oma, ucap Ares sambil lari kearah mama Ara.
"jangan menangis mommy baik baik saja percayalah, jawab mama Ara.
Mama Ara meihat baju Ares penuh dengan darah yang masih basah.
"oma...ini salah Ares, hingga mommy seperti ini ucap Ares sambil memeluk mama Ara.
"sebenarnya apa yang telah terjadi, tanya mama Ara pada daddy Ares.
"sebenarnya Ares ini anak saya, saya sudah mencarinya kamana mana bersama orang orang suruhan saya tapi kami tak menemukannya, tapi saat saya mau pulang kerumah saya melihat Ares digendong oleh sorang wanita, karna penasaran saya mengikuti mereka masuk ke sebuah supermaket, aku
melihat putra ku dimanja oleh wanita itu, akhirnya aku memelih menungu diluar supermakat tersebut saat mereka keluar aku melihat mereka dan aku mendekti Ares..bla....bla....bla...Arkan menceritakan semuanya pada mama Ara tampa ada yang terlewatkan, hinga berkahir seperti ini.
"maafkan saya tante, ucap Arkan sambil menunduk."
"sudahlah ini bukan salah mu, ini musibah, ucap mama Ara yang berusaha kuat walau sebenarnya ia pun khawatir dengan keadaan putrinya semata wayangnya."
Arkan melihat putra nya begitu tenang dipelulan mama Ara ia pun merasa haru dengan kedekatan anaknya dengan keluarga Ara, yang begitu menyanginya.
"nak...sebaiknya kau bersih bersih dulu ya lihat lah baju Ares masih dipenuhi darah."
"baiklah...tante Arkan pun langsung menghubungi Roy, untuk mengatar pakaian Ares dan pakaiannya kerumah sakit, tak lama roy pun tiba dirumah sakit dan memeberikan pakaian yang diminta arkan."
Arkan pun mengajak putra nya untuk bersih bersih, selesai bersih bersih Arkan dan Ares pun kembali ke ruangan operasi, ia melihat mama Ara yang begitu tenang."
"nak apa kau sudah siap? tante titip Ara yaa tante mau sholat dulu, ucap mama Ara."
"baiklah tante, ucap Arkan."
Mama Ara pun pergi kemesjid untuk melaksanakan sholat. Selesai sholat mama Ara kembali keruangan operasi ia melihat Ares yang tertunduk sedih.
Setelah menungu selama 4 jam, akhirnya lampu ruangan mati mananda kan operasi sudah selesai, mama Ara pun menghampiri dokter yang menangani opetasi Ara.
"bagaimana keadaan putri saya dok? tanya mama Ara."
"operasinya berjalan lancar dan pasien akan dipindahkan keruangan rawat, hanya saja karena benturan keras dikepalanya pasien dinyatakan koma.
Mama Ara benafas lega mendengar apa yang disampaikan oleh dokter, meski Ara dinyatakan koma, ia yakin kalau Ara akan bangun.
"terimakasih dokter, ucap mama Ara.
๐ฟ
๐ฟ
๐ฟ
๐ฟ
๐ฟ
๐ป๐๐๐ ๐ ๐๐๐ข๐๐๐ฆ๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐ข๐๐ ๐ก๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐ฆ๐, ๐๐๐๐ข๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐ฃ๐๐ก๐.
๐๐โ๐๐ ๐๐ข๐๐ข๐๐๐๐๐๐ฆ๐ ๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐ ๐ฆ๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐ก๐๐.
๐ต๐๐๐ ๐ฆ๐๐๐ ๐ ๐ข๐๐โ ๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐โ ๐ฆ๐, ๐๐๐
๐๐๐๐ ๐ต๐๐, 12 ๐น๐๐๐๐ข๐๐๐ 2021๐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Ati Rohayati
othor ,itu pasbar ,pasar baru bukan
2023-04-02
1
Triwik Anggraeni
๐ฅบ๐ฅบ
2022-10-08
1
Kod Driyah
lanjut
2022-04-28
1