"Alasan! " Pria ini benar-benar menyebalkan, harusnya aku tidak berurusan dengan dia.
"Beneran pak! saya enggak alasan, bapak gak liat keringet saya bercucuran, tuh ketek saya aja sampai basah! " jawabku sambil mengangkat ketiak
"Iiihhhh jorok banget sih kamu! " teriaknya seketika
"abis bapak gak percaya! " gumamku
"Ya sudah, sudah, kali ini kamu saya maafkan! tapi ingat gak ada kata terlambat lagi, waktu saya itu sangat berharga, mengerti! " bentaknya
"I-iya pak! tapi bapak juga kalau kasih waktu yang masuk akal dong! " protesku
"Kamu tuh ya! udah terlambat masih aja protes ! " ucapnya kesal
"I-iya maaf pak! " aku tertunduk. Pak Pandu beranjak dari kursi, meraih jas yang menggantung pada standing hanger
"Ikut saya! " ajaknya sambil melangkah di depanku
"Kemana pak? " tanyaku mengikuti langkahnya di belakang
"bisa gak, gak usah banyak tanya! " sahutnya
"Siang pak! " Sapa Bu karin sekertaris pak pandu, Pak Pandu terus berjalan tanpa menghiraukan sapaaan Bu karin.
dasar sombong! gumamku dalam hati.
Jalannya begitu cepat, sehingga aku harus sedikit berlari untuk mengimbangi langkahnya. Dia hanya terdiam, tak ada kata yang keluar dari mulutnya, sampai kami masuk ke sebuah lift.
"Boleh tanya gak? " tanyaku memecahkan keheningan
"Hmmm! " jawabnya. Dia begitu dingin pandangannya fokus pada pintu lift, padahal jelas aku berada di sampingnya
"Kita mau kemana? " tanyaku
"Gak usah kepo! ikut aja! " jawabnya membuatku kesal.
"Aku harus tahu kita mau kemana? nanti kalau bapak bawa saya ke hotel gimana? atau bapak mau jual saya? masa saya diam aja! " tanyaku
Matanya melirik menatapku tajam, dia bahkan mendekatkan kepalanya tepat di wajahku, membuat aku kikuk dan salah tingkah "itu nggak mungkin! " tegasnya
"Terus? " meski ragu ku tegapkan tubuhku, padahal sebenarnya aku sangat grogi
"Kamu ikut aja, diem aja, gak usah banyak tanya! " tegasnya.
Lift berjalan turun hingga ke Ground Floor, di lantai paling bawah ini adalah basemant, tempat para karyawan dan pengunjung memarkirkan mobilnya, Dia terus berjalan tegap dengan langkah yang lebar, sedang aku harus berlari mengikuti di belakangnya. Mataku tertuju pada sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari kami berjalan, dengan cepat aku berlari melewati Pak Pandu.
Brakkk!!!!! ku pukul bagian depan mobil sekuat tenaga, hingga alrm mobil berbunyi "Ini dia nih mobilnya! "
Seorang petugas parkir mendatangiku, karena mendengar suara akrm mobil yang menggema, namun suara itu tak lama berhenti
"Ada apa? " tanya Pak Pandu yang sudah berdiri sambil bertolak pingga di belakangku
"Ini pak mobil yang tadi nyipratin air, sampe baju saya basah dan kotor ! " jawabku kesal
"terus ? "
"Yah saya mau bikin perhitungan sama orang ini, " ucapku kesal "Dasar orang kaya, gak punya otak, mentang -mentang punya mobil mewah, jalan cuek aja, gak liat apa ada genangan air! " aku terus menggerutu kesal "huh dasar! " kali ini ku tendang bagian Ban depannya " Sayang aja nih pak gak ada batu, kalau ada saya pecahin nih kacanya! "
"Ohhhhh! kamu mau pecahin kaca mobil saya! " ucapnya
"Bukan pak! saya mau pecahin kaca mobil ini, bukan mobil bapak! " sahutku dengan polosnya
"Hmmm! itu mobil yang dari tadi kamu pukulin, kamu tendangan dan mau kamu mau pecahin kacanya itu mobil saya! " Aku langsung terdiam tak berdaya,
aduhh Kiand! masalah lagi dah!
"Ohhh ini mobil bapak! " kataku sambil mengelus bagian depan mobil yang kupukul tadi
"Iya itu mobil saya! dari tadi kamu pukul, kamu tendang, kalau baret,atau penyok kamu bisa ganti biaya servicenya? " bentaknya
"Yahhh pak! gak bisa sih! tapi kalau penyok bawa aja ke ketok magic, kata temen saya biayanya gak mahal kok! "
"huh!!!! " Pak Pandu nampak kesal, ia mengepal kedua tanganya gemas, kemudian berjalan ke samping mobil
"Woy masuk, mau saya tabrak sekalian! " teriaknya setelah membuka pintu mobil dan hendak masuk ke dalam
"I-iya pak! " aku bergegas menuju samping mobil dan membuka pintu
Aduh hukuman apa lagi yang bakal aku dapet
Dia masih tidak bergeming dengan stirnya. fokusnya hanya menatap jalan dengan wajah yang di tekuk, mobil melaju entah kemana, tidak ada keberanian untukku kembali bertanya, setelah aku memukul mobilnya.
Mobil masuk ke dalam halaman mall yang bersebrangan dengan kantor, ia memarkirkan mobilnya tepat di pintu utama mall
"Kita mau kesini pak? " tanyaku memberanikan diri
"Turun! " titahnya tanpa menjawab pertanyaanku, tak ingin mendapatkan masalah lagi, aku segera keluar mobil, dan berjalan menghampirinya
"Ya elah pak! bilang kek mau ke mall! " celetukku, dia hanya menoleh dan menatapku tajam seperti memberi perintah agar aku diam
Kakiku terus berjalan mengikuti ritme langkahnya yang cepat, lumayan ngos-ngosan. Langkahnya terhenti di depan toko khusus pakaian kerja wanita, matanya menatap ke penjuru ruangan, entah apa yang sedang ia cari.
"Bapak mau beli baju kerja? inikan pakaian wanita! " tanyaku
"Masuk! " perintahnya, kamipun masuk ke toko tersebut, seperti yang aku bilang sebelumnya mall ini adalah mall elite, semua yang di jual pastinya barang branded, terbukti saat aku memasuki toko ini, semua bandroll harganya bikin aku melongo hingga sesak napas
"Siang Pak, Bu selamat datang di toko kami! " sapa salah satu pelayan toko
"Mbak, tolong carikan beberapa setel pakaian kerja yang cocok buat dia! " perintah Pak Pandu
"Pak! Bapak serius? mau beliin baju saya disini! " tanyaku terkejut
"Sudah anggap saja sebagai ganti bajumu yang kotor ! " jawabnya
"Beneran pak? " tanyaku tak percaya "gak di potong dari gaji kan? " mataku berbinar-binar senang
Plak!! Dia memukul kepalaku "Menurut kamu? "
"Yahh kali aja bapak jebak saya! " sahutku
"Ngapain juga saya jebak kamu! udah sana cari, jangan sampai saya berubah fikiran! "
"I-Iya Pak! " dengan hati riang, aku mengikuti pelayan toko yang memperlihatkan koleksi pakaian kerja terbaru,
Waw mimpi apa aku semalam, sampe ketiban rizki nomplok kaya gini, bayangin aja, harga satu bajunya aja seharga satu bulan kontrakanku, bahkan lebih, kalau di fikir mending aku minta mentahnya aja! beli deh di pasar, harga jauh lebih murah!
"Mbak ini koleksi terbaru kita, kalau mbak mau coba bisa langsung ke kamar pass! " jelas seorang pelayan toko sambil menyerahkan beberapa kemeja dan rok mini
"Ohh iya baik Mbak! " Aku segera mencoba baju yang pelayan tafi berikan di kamar pas
emang kalau baju mahal itu gak bohong, nyaman banget di pakainya sahutku kagum saat menatap pantulan diri di kaca
Aku keluar untuk melihatkan pakaian yang ku kenakan pada Pak Pandu
dia terlihat duduk di sofa panjang yang tersedia, pandangannya fokus pada ponsel di tanganny
"Pak! " panggilku. Pak Pandu langsung menoleh ke arahku, "Bagus gak? "
"Hmmm! sudah yang itu kamu pakai saja, lagian baju kamu kan kotor! " jawabnya dingin, entah terbuat dari es kutub bagian mana hatinya.
"Oke! " aku pun kembali ke kamar pas untuk mencoba baju berikutnya, setelah di rasa cocok aku kembali keluar memperlihatkannya pada Pak Pandu.
"Sudah ambil semuanya! " titahnya saat aku menanyakan model pakaian mana yang harus ku pilih
"Bapak yakin ambil semuanya?" tanyaku terkejut, karena satu pakaian saja harganya sama dengan satu bulan kontrakanku.
"sudah cepat! kita gak punya banyak waktu! " sahutnya sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya
"Makasi banyak ya pak! " ucapku girang, dan refleks menyentuh lengan Pak Pandu
"Gak usah pegang-pegang! " Dia menghempaskan tanganku dati lengannya
"Ohh iya maaf! " sahutku.
"Ayo ke kasir! " Dia memasukan ponsel ke dalam kantung jasnya, lalu beranjak dari duduknya
"Pak! " panggilku
"Apa lagi sih kiand? "
"Boleh gak aku minta satu stel lagi! " pintaku
"memangnya itu masih kurang? " tanyanya
"Bukan buat aku, buat temenku, dia juga belum pernah ngerasain baju mahal pak! "
Pak Pandu nampak menarik napas panjang "Ambil cepat, abis itu bawa ke kasir! Dasar Matre! ".
" Beneran pak? " tanyaku meyakinkan
"Hmmm! cepetan! waktunya tiga menit! "
aku memeluk tubuh tegapnya karna kegirangan, "Makasi banyak pak! "
"Kiand lepasin! "
"ohh i-i-ya maaf pak! " kulepaskan pelukanku, dan mencoba merapikan jasnya
"Huh! " dia berbalik menuju meja kasir, beberapa pelayan toko menahan tawa melihat kelakuanku pada Pak Pandu.
"Ini pak! " aku menaruh satu stel pakain kerja di atas meja kasir.
"Pak! " panggilku saat dia tengah fokus pada seorang pelayan kasir
"Hmmm! "
"Makasi ya! " ucapku sekali lagi
"Hmmm! "
"Permisi Pak! totalnya jadi tujuh juta empat ratus ribu rupiah" Pelayan itu menyebutkan jumlah nominal pembelanjaanku
"Hah! serius Mbak? coba mbak hitung lagi! salah kali! " sontak aku terkejut, mataku terbelalak seperti akan keluar
"Biasa aja kali ! " sahutnya santai
"Ini mbak! " Pak Pandu menyerahkan sebuah kartu pada pelayan kasir, rasanya aku tak enak! baru kali ini seseorang membelanjakan ku sebanyak itu
"Silahkan pin nya ya pak! " Dengan cepat Pak Pandu memasukan Pin nya pada mesin pembayaran, aku hanya menatapnya bingung, sebenarnya apa yang sedang dia fikirkan?
"Oke terima kasih pak! ini barang belanjaannya! " Pelayan tersebut memberikan dua paper bag yang bertuliskan nama toko
"Ambil belanjaan kamu! " perintah Pak Pandu
"Makasi ya mbak! " ucapku saat mengambil papper bag tersebut, si mbak hanya tersenyum, mungkin fikirnya aku ini simpanan Pak Pandu kali ya!
"Sama-sama Bu! selamat datang kembali! " Prlayan itu tersenyum ramah menyatukan trlapak tangannya, dan menaruhnya di dada
Kami keluar dari toko tersebut, dan bergegas menuju mobil Pak Pandu yang masih terparkir di halaman depan pintu utama Mall.
"Kemana lagi kita pak? " tanyaku saat sudah berada di dalan mobil
"Gak usah banyak tanya bisa gak sih? " seperti biasa dia selalu menjawab pertanyaan ku dengan nada yang ketus
Aku hanya diam sepanjang perjalan, sesekali mataku melirik ke arahnya, dia nampak tampan saat menyetir, sayangnya dia begitu dingin, kadang aku berfikir mimpi apa aku semalam bisa berurusan sama atasanku sendiri pake acara jadi pacar pura-pura lagi!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
BirVie💖🇵🇸
rejeki nomplok yaa Kiand dapet baju baru mahal2 pula...
2022-12-27
0
Liz Prasetyo
novel otor,, emang selalu bagus
2021-11-03
0
yu2nnh
mari kita berhalu...seandainya ya..
2021-09-18
1