Bab 1 awal sebuah perjuangan

Setiap pagi aku selalu mengejar - ngejar Bus umun agar tidak terlambat, karena aku harus mengantar Arga adikku satu-satunya ke sekolah yang tak jauh dari tempat kerjaku, setelah itu aku akan menggunakan transjakarta untuk sampai di kantor.

"Dadah kakak! semangat ya! " Arga berteriak sambil mengepalkan tangannya di udara

"Dadah, kamu belajar yang rajin ya! " ku balas lambaian tangan Arga dengan senyum

Pagiku tidak pernah mudah! pagi-pagi sekali aku harus bangun menyiapkan sarapan untukku dan Arga, sekalian untuk bekal kami berdua, maklum penghasilanku hanya cukup untuk bayar kontrakan, uang jajan Arga, makan dan ongkos aku kerja, jadi kami selalu membawa bekal agar tidak jajan di luar, lumayan uangnya, lebih baik di tabung untuk bayar rumah.

Setelah mengantar Arga aku kembali ke halte, untuk menyebrang jalan, agar aku bisa menaiki transjakarta, saat itu hujan terus mengguyur ibu kota, sehingga terdapat beberapa genangan air di jalanan.

Baru saja aku ingin menaiki anak tangga penyebrangan, sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi, dan mengenai genangan air, hingga menyiprat ke bajuku yang putih

"Shiiittt! " aku mengumpat karena bajuku jadi kotor

"Woy...! jalan hati-hati! " teriakku, sambil membersihkan kemeja putih dengan cukup kesal

"Dasar orang kaya gak punya otak! dia fikir ini jalanan nenek moyangnya, main jalan seenak perutnya aja! mana baju gue putih! " gerutu ku sambil terus melanjutkan langkahku menaiki satu demi satu anak tangga, hingga akhirnya sampai di halte transjakarta

"Kiand! baju lo kenapa? " seseorang yang kukenal sudah berdiri di pintu masuk halte transjakarta, Dia adalah Nauval, kami sering bertemu di halte ini, dia bekerja di transjakarta sebagai penjaga karcis.

"Noh! ada orang gak punya otak, bawa mobil berasa di sirkuit! " jawabku ketus,

"Hahhah apes banget lo pagi-pagi, makanya kalau pagi mandi jangan cuci muka! " ejeknya

"berisik! " Aku langsung tapping kartuku untuk membuka pintu masuk

"Good luck Kiand! " Goda Naufal sambil melambaikan tanganku. Beruntunglah aku, tak perlu lama menunggu, transjakarta yang ingin ku naiki sudah terlihat dan berhenti di halte.

...****************...

Aku berlari menuju lobby Gedung PT Cahaya Bagaskara Group, ini adalah tempat kerjaku, gedung ini sungguh menggambarkan kemewahan sebuah bangunan di pusat kota.

"Kiand! " seseorang memanggilku dari dalam gedung, aku sangat sulit mencari dari mana arah suara tersebut, karena terlalu banyak orang hilir mudik di gedung yang memiliki 21 lantai.

"Kiand! " panggilnya lagi, kali ini terdengar lebih dekat

"Woy! " aku terkejut ternyata itu adalah Dian, teman pertamaku di kantor ini, kami bertemu saat wawancara, hingga training, dan sekarang ternyata kita satu kantor

"Lo Di, bikin gue kaget aja! " aku mengelus dada karena terkejut dengan ulah Dian yang mengejutkan ku dari belakang

"Baju lo kenapa? " tanya Dian saat melihat noda di baju putihku

"Tadi ada orang gila naik mobil kenceng banget, ampe gak liat ada genangan air, kena deh gue! sayang tuh mobil jalannya kenceng banget, kalau enggak, udah gue lempar pakai batu" jawabku menggebu-gebu.

"Ya ampun, hari pertama kerja apes banget lo! " kata Dian sambil melingkarkan tangannya di leherku. Aku berjalan menuju lift yang berada di ujung gedung, disini ada tiga lift, tapi entah mengapa lift di sebelahnya terlihat kosong tak ada yang mengantri, apa mungkin lift itu rusak? tapi tidak ada petunjuk apapun jika lift itu rusak, ahh entahlah!

"Sini Kiand! " Dian menarikku menerobos keremunan, di depan pintu lift yang berada di tengah . Saat aku sedang mengantri seseorang bertubuh tegap, memakai pakaian kerja stylish berjalan sambil melihat ponselnya, dengan santai ia masuk ke sebuah lift yang berada di samping kananku

Itu tidak rusak gumamku dalam hati.

Sebelum pintu lift tertutup dengan cepat aku masuk kedalam lift yang berada di samping kananku, Tadinya aku menarik Dian, tapi sayangnya terlepas hingga aku tersungkur mengenai tubuh pria tersebut

BRAKKKK !!!!! ponsel pria tersebut jatuh ke lantai,

Kiand! ceroboh banget si lo!

"Maaf, maaf pak, saya minta maaf! "

Melihat kemeja pria itu kusut, aku berinisiatif merapikannya dengan kedua tanganku.

"Nggak usah! " Si pria itu menghalau tanganku dari kemejanya, sehingga membuatku mendongak

Astaga... Ganteng banget, gambaran pria sempurna.

Aku teringat ponselnya yang terjatuh, dengan cepat aku kembali menunduk untuk mengambil ponselnya, tanpa aku tahu diapun melakukan hal yang sama, hingga tangan kami bersentuhan di atas ponsel miliknya

"Punya mata tuh di pake! " Kata si pria itu dengan kasar, membuat aku yang tadi mengangguminya berubah menjadi kesal

"Ya maaf, mana tahu kalau saya bakal kesandung! " sahutku santai, di lift ini tak ada lagi orang yang masuk, hanya ada aku dan pria itu

"Kamu tahu ponsel saya ini ponsel mahal! " Bentaknya sambil menunjukan ponsel yang sedikit retak di bagian layarnya

"Kan saya udah minta maaf pak, namanya juga gak sengaja! " Aku masih terus menyahut, tampak kekesalan di wajahnya.

"Kamu iniiii! " Dia mengepalkan tangan, sambil menggit bibir bawah menahan rasa kesal ,

Tiba-tiba lift terbuka, kulihat seorang Pria dengan pakaian kantor yang tak kalah stylish , menggandeng seorang wanita, hendak masuk ke dalam lift. Dengan cepat sebuah tangan melingkar di atas leherku, dan menarik tubuhku hingga tidak ada jarak antara aku dan dia, aku sudah berusaha berontak, tapi dia membulatkan matanya untuk memberi kode agar aku diam dalam rangkulannya

"Pandu! " Panggil Pria yang baru saja masuk

Ohh jadi pria menyebalkan itu namanya pandu.

"Itu siapa Du? " tanya wanita yang berada di sebelah pria yang menggandenganya tadi, dia begitu cantik, dan anggun mengenakan dress merah dengan balutan syal berwarna hitam.

"Hmm, ohhh i-ini cewek gue! " jawabnya ragu. Sontak aku terkejut, aku langsung menatap matanya dengan tatapan kesal, Tapi matanya lebih bulat, hingga aku hanya bisa diam mengikuti alur cerita yang dia buat

"Pacar maksud lo? " tanya Pria di sebalahnya lebih pada menegaskan

"I.. iya, ini pacar gue! " jawabnya. Pria itu terlihat bingung dan saling berpandangan dengan wanita di sampingnya

"Wahhh selamat ya! " Wanita itu mengulurkan tangannya ke arahku, aku yang masih tak mengerti dengan keadaan hanya menatap tangan putih nan lembut wanita itu, sungguh tangannya membuat aku insecure beda jauh dengan tanganku yang hitam dan kasar.

"Syuttt! " Pria yang ku tahu bernama Pandu mencolek pinggangku, membuyarkan lamunanku pada tangan mulus yang sudah terulur di depanku

Aku langsung membalas uluran tangannya dengan ragu-ragu " ma-maaf"

"Bintang! " Dia mengucapkan namanya dengan lembut

"Hmmm...!! Kiand" balasku berusaha lembut

"Nama yanga bagus! " puji Bintang, dari namanya aja sudah waw "Bintang" sesuatu yang selalu bersinar di malam hari

Aku hanya tersipu, baru kali ini namaku di puji, oleh wanita cantik lagi!

"Saya kakaknya Pandu, Candra! " Pria di sebelahnya mengulurkan tangan kepadaku, aku merasa jadi seseorang yang penting saat ini, padahal aku karyawan baru, yang gak tahu apa-apa

"Kiand" balasku

"Bajumu kenapa Kiand? " tanya Bintang saat matanya tertuju pada noda yang jelas di baju putihku

"Oh.. i-ini ta-di! "

"Ini tadi kena kopi, aku gak sengaja numpahin kopi! " Potong Pandu cepat

kopi? numpahin kopi? bisa juga nih cowok ngelesnya

"ehhh i-iya tadi kopi hehhe, itu ehh pandu, pandu, numpahin kopi! " tambahku dengan nada kikuk, bagaimana tidak, aku yang tak tahu apa-apa, dia bilang aku pacarnya, kenal aja nggak! pake acara bajuku kena kopi!

"Ohh...! kalau kamu mau cari baju, di depan ada mall, bajunya bagus-bagus! " jelas Bintang.

Mall! buat makan aja aku ketar-ketir, gimana aku bisa belanja di Mall? dan yang aku tahu, Mall di sebrang itu Mall Elite, semua barang branded

"I-iya! gampang! " jawabku gugup

Lift terhenti di lantai 12,Bintang dan Candra pamit untuk keluar lebih dulu, jadi aku dan pandu kembali berdua di dalam lift

Aku menarik napas panjang, mengumpulkan semua kekesalanku yang kupendam sedari tadi, rasanya tanganku udah gatel mau nampar pipi cowok mesum ini

PLAKKkk! tanganku melayang membuat tanda merah di pipinya

"AKkkhhhh! " Erangnya sambil memegagi pipi kananya

"Dasar cowok mesum, bisa-bisanya Anda peluk saya seenaknya, segitu random nya anda cari pacar ? " kataku pada Pria itu, kebetulan pintu lift terbuka aku langsung berbalik pergi meninggalkannya, Beberapa orang yang keluar dari lift di sampingnya menatapku heran, mereka memperhatikanku dari atas sampai bawah, apa mungkin karena baju kotorku, Ahh perduli apa aku, aku harus segera ke lantai 15, karena kemarin HRD sudah menginformasikan bagi karyawan baru untuk berkumpul di ruang meeting yang berada di lantai 15. Aku pun langsung berlari menaiki tangga darurat karena lift sudah berada di lantai 16. Lumayan ngos-ngosan, sepertinya hari ini, benar-benar hari sial ku, semoga setelah ini tidak ada kejadian aneh lagi!

"Kiand! " Dian terlihat melambaikan tangannya dari ujung ruangan, disana sudah berkumpul beberapa orang dengan baju persis seperti yang ku pakai, kemeja putih, dan rok mini hitam, itu berarti mereka anak baru.

Aku menghampiri Dian dengan napas yang tersisa

"Lo gimana sih? lo gak baca lift yang lo masukin itu lift khusus direksi! " Perkataan Dian cukup membuat sisa napasku terhenti sejenak

"Khusus Direksi? maksudnya? " bukan hanya napasku yang tinggal setengah, ternyata otakku juga

"Iya, itu khusus atasan kantor ini! jadi yang di dalam itu atasan kita! " Jelas Dian.

"Matiii gue! " aku menepuk jidatku

"Kenapa emangnya? " Dian mulai penasaran

"Aduuuh Dian, tadi gue nampar cowok itu, namanya Pandu! " jelasku ketar ketir

"Hah! kok bisa? " Mata Dian membulat seperti akan keluar

"Panjang ceritanya! " jawabku lemah

"Bagi karyawan baru silahkan masuk ke ruangan, karena sesi perkenalan akan segera di mulai" Terdengar suara seorang wanita dari ambang pintu ruangan meeting yang berukuran seperti lapangan sepak bola

Aku dan Dian pun masuk menyatu dengan karyawan baru lainnya,

"Silahkan duduk, di tempat yang di sediakan! " ucap Wanita yang menggunakan Blazer biru bertuliskan PT Cahaya Bagaskara Group

Aku duduk di baris ketiga dari belakang, di ruangan ini ada 15 karyawan baru yang mulai bekerja hari ini

"Oke selamta pagi semuanya! selamat datang di PT Cahaya Bagaskara Group, pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat kepada kalian, karena kalian sudah terpilih menjadi anggota keluarga cahaya bagaskara group. Perkenalkan nama saya Yulia, saya bagian HRD disini, ini teman saya Agnes dia juga bagian HRD disini, sebelum saya melanjutkan ke sesi berikutnya, tadi saya dapat informasi, jika salah satu atasan Perusahaan ini, ingin berkenalan dengan kalian semua, jadi tolong duduk rapi, ingat pakain harus bersih dan rapi, ! " Wanita bertubuh gemuk yang bernama Yulia itu menjelaskan panjang lebar, rasanya aku tersindir saat dia bilang harus memakai baju yang rapi dan bersih, lah bajuku aja kotor banget!

"Di.. syuuttt Dian! " panggilku pada Dian yang berada di kursi samping

"Apa? " jawabnya pelan

"Baju gue gimana? " tanyaku berbisik sambil menunjukan noda yang menempel di baju

"Syuuut, lo diem aja pura-pura bego, kalau ditanya baru lo bilang! " jawab Dian . Benar juga kata dia, selagi gak di tanya cuek aja.

Tak lama sosok pria berjas hitam pun datang ke depan kami.

Ketika aku melihatnya, mataku membulat, karena atasan yang sekarang berdiri di depanku adalah Pandu, pria yang ku tampar di lift tadi

Ahhhh abis gue, perjuangan gue bakal sia-sia gumamku dalam hati

Akupun terus menundukan wajah 90 derajat seperti mengheningkan cipta, agar pria itu tidak melihatku. Sesekali aku mengedarkan pandanganku ke samping sambil menutupinya dengan tas.

" Selamat Pagi! Nama saya Pandu, Saya wakil Presiden Direktur disini, biasanya saya tidak pernah terjun mengecek karyawan baru, tapi saya ingin tahu, dan ingin kenal siapa saja karyawan baru yang berhasil di terima di perusahaan ini. " ucapnya dengan berdiri tegap di hadapan para karyawan baru. Dia memang sempurna, memiliki hidung yang mancung, wajah yang bersih, tubuh yang proporsional, tapi sayangnya dia mesum

" Perlu kalian tahu, saya paling tidak suka karyawan yang lalai dan ceroboh, semua harus disiplin, dari mulai waktu dan kebersihan diri. " tambahnya

"Hmm kamu! "

Aku sedikit menengok untuk melihat siapa yang dia panggil

"Iya itu kamu! yang ada di belakang! " Pandu menunjuk ke arah kursiku otomatis semua mata tertuju padaku,

Hmmm sial banget sih hari ini

"I-ya Pak! " Aku berdiri dengan wajah tertunduk malu

"Kalian lihat cara pakaiannya, saya tidak mau kalian seperti itu, ini adalah contoh karyawan yang tidak niat bekerja! " Pria mesum itu berhasil mempermalukan ku di hari pertama aku bekerja

"I-ya, ma-maaf Pak! " Rasanya kalau bisa aku menggali tanah, aku akan menggali tanah untuk menutupi rasa maluku

"Angkat wajah kamu, biar orang ingat karyawan seperti kamu tidak akan berhasil! " Rasanya ubun-ubunku mulai mendidih

sabar Kiand, sabar! ingat masa depanmu, karirmu

"I-ya maaf pak! " Ku angkat wajahku perlahan, lagi-lagi aku menjadi pusat perhatian, sepertinya dia ingin memberi perhitungan atas tamparanku tadi

"Setelah ini saya tunggu kamu di runangan saya! " titah Pandu

Abis gue! kelar perjuangan gue, sia-sia semuanya

"Ba-baik Pak! "

"Ya sudah, setelah ini Agnes dan Yulia akan memberi tahu kalian, SOP dan JOB DESK kalian masing-masing" Akhirnya ketegangan di ruangan ini berakhir setelah pria mesum itu pergi.

Terpopuler

Comments

BirVie💖🇵🇸

BirVie💖🇵🇸

Pandu...judes amat hihihi

2022-12-27

1

cengar cengir

cengar cengir

bilang aja mau buat kesepakatan jadi pacar boongan.

2022-06-05

0

sulastri arriza_03

sulastri arriza_03

lama gak baca karyamu thor

2022-05-31

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 awal sebuah perjuangan
3 Bab 2 Tantangan di mulai
4 Bab 3 Bersama Pacar
5 Bab 4 Pasta Carbonara
6 Bab 5 Masalah baru
7 Bab 6 hati yang bergetar
8 Bab 7 Sesuatu di dadaku
9 episode 8 Makan siang 1
10 Bab 9 makan siang II
11 Episode 10 Pelukan hangat
12 episode 11 high heels
13 Episode 12 too Good at goodbyes
14 Episode 13 setiap luka selalu ada obat, tapi tidak dengan luka hati
15 episode 14 Semangkuk Bakso
16 episode 15 terjebak di dalam lift
17 episode 16 Kiqnd terjebak di dalam lift
18 episode 17 Rasa yang aneh
19 episode 18 cinta sendiri
20 eisode 19 Hati yang hancur
21 episode 20 Luka yang perih
22 episode 21
23 episode 22 hujan
24 episode 23 senyum Kiand
25 episode 24 keributan di rumah
26 episode 25 tangan itu ....
27 episode 26 lunh box
28 episode 27 Kesal
29 episode 28 pelukan Kiand
30 episode 29 sebuah rasa
31 episode 30 Hati yang rapuh
32 episode 31 keputusan
33 episode 32 cemburu
34 episode 33 ke khawatiran kiand
35 epusode 34 kecewa
36 eisode 35 rasa ini
37 episode 36 jatuh cinta 1
38 episode 37 jatuh cinta 2
39 episode 38 Bintang Lainnya
40 episode 39 mencintaimu
41 episode 40 segelas minuman
42 episode 41 mabuk
43 episode 42 sebuah siraman
44 epiaode 43 makan siang
45 episode 44 terluka
46 episode 45 air mata
47 episode 46 memilih pergi
48 episode 47 arti sakit tapi tak berdarah
49 episode 48 menjauh lebih baik
50 episode 49 hal menakutkan
51 episode 50 tentang sebuah cinta dan pengorbanan
52 episode 51 waktu terasa terhenti
53 episode 52 ketakutan terbesar
54 episode 53 kesempatan
55 eoisode 54 penyamaran
56 episode 55 Ungkapan Cinta lagi
57 episode 56 kebernian
58 episode 57 hati yang berbunga
59 episode 58 tersipu
60 episode 59 jebakan
61 episode 60 perasaan yang meluap luap
62 episode 61 air mancur
63 episode 62 bingung
64 episode 63 sebatas teman
65 episode 64 haruskah aku pergi?
66 episode 65 rahasia yang di sembunyikan
67 episode 66 misteri yang mulai terbuka
68 episode 67 tingkat tertinggi mencintai adalah merelakan
69 episode 68 hasil yang memuaskan
70 episode 69 pertemuan
71 bab 70 di hadapkan pilihan sulit
72 episode 71 it's about heart
73 silahkan 72 menghabiskan malam
74 episode 72 please stay! 1
75 episode 74 please stay! 2
76 episode 75 please stay! 3
77 episode 76 Tersudut 1
78 episode 77 tersudut 2
79 episode 78 sudah kuputuskan
80 episode 80 rahasia yang di ketahui
81 episode 81 Hari Baru
82 episode 82 luka itu kembali
83 episode 83 Hati yang hancur
84 epusode 83 i'm still missing you
85 episode 84 Hangatnya sebuah Cinta
86 episode 85 kehidupan yang berbeda
87 episode 86 haruskah semua usai?
88 episode 87 it's just begin
89 episode 90 terenyuh
90 episode 89 Masak bersama
91 episode 90 last love
92 episode 91 hamil!
93 episode 92 perubahan
94 episode 93 kejutab
95 episode 94 kekuatan cinta
96 episode 95 titik terang
97 episode 96 keyakinan
98 episode 97 antara kasih sayang dan keadilan 1
99 episode 98 antara kasih sayang dan keadilan 2
100 episode 99 sebuah kejutan
101 epesiode 100 terbuka
102 episode 101 kala sebuah rasa tak terlihat
103 episode 102 cinta terbaik
104 episode 103 menjaga dua hati
105 104 senyum itu
106 episode 105 makan malam
107 episode 106 meraih kembali
108 episode 107 perawatku
109 episode 108 masalah reina
110 episode 109 untuk cinta terbaik
111 episode 110 harapan cinta
112 episode 111 makan siang
113 episode 112 ujung tombak
114 episode 113 semua akan indah pada waktunya
115 episode 114 mabuk
116 episode 115 apa aku sanggup?
117 episode 116 melepaskan
118 episode 117 kesempatan
119 episode 118 hati yang galau
120 episode 119 menjelang pernikahan
121 episode 121 God, I Love Her
122 Episode 122 : hari bahagia
123 Episode 122 : Bertahan atau pergi
124 Episode 124 Bagaimana akhirnya?
125 Episode 125 : jari manis
126 the wedding
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 awal sebuah perjuangan
3
Bab 2 Tantangan di mulai
4
Bab 3 Bersama Pacar
5
Bab 4 Pasta Carbonara
6
Bab 5 Masalah baru
7
Bab 6 hati yang bergetar
8
Bab 7 Sesuatu di dadaku
9
episode 8 Makan siang 1
10
Bab 9 makan siang II
11
Episode 10 Pelukan hangat
12
episode 11 high heels
13
Episode 12 too Good at goodbyes
14
Episode 13 setiap luka selalu ada obat, tapi tidak dengan luka hati
15
episode 14 Semangkuk Bakso
16
episode 15 terjebak di dalam lift
17
episode 16 Kiqnd terjebak di dalam lift
18
episode 17 Rasa yang aneh
19
episode 18 cinta sendiri
20
eisode 19 Hati yang hancur
21
episode 20 Luka yang perih
22
episode 21
23
episode 22 hujan
24
episode 23 senyum Kiand
25
episode 24 keributan di rumah
26
episode 25 tangan itu ....
27
episode 26 lunh box
28
episode 27 Kesal
29
episode 28 pelukan Kiand
30
episode 29 sebuah rasa
31
episode 30 Hati yang rapuh
32
episode 31 keputusan
33
episode 32 cemburu
34
episode 33 ke khawatiran kiand
35
epusode 34 kecewa
36
eisode 35 rasa ini
37
episode 36 jatuh cinta 1
38
episode 37 jatuh cinta 2
39
episode 38 Bintang Lainnya
40
episode 39 mencintaimu
41
episode 40 segelas minuman
42
episode 41 mabuk
43
episode 42 sebuah siraman
44
epiaode 43 makan siang
45
episode 44 terluka
46
episode 45 air mata
47
episode 46 memilih pergi
48
episode 47 arti sakit tapi tak berdarah
49
episode 48 menjauh lebih baik
50
episode 49 hal menakutkan
51
episode 50 tentang sebuah cinta dan pengorbanan
52
episode 51 waktu terasa terhenti
53
episode 52 ketakutan terbesar
54
episode 53 kesempatan
55
eoisode 54 penyamaran
56
episode 55 Ungkapan Cinta lagi
57
episode 56 kebernian
58
episode 57 hati yang berbunga
59
episode 58 tersipu
60
episode 59 jebakan
61
episode 60 perasaan yang meluap luap
62
episode 61 air mancur
63
episode 62 bingung
64
episode 63 sebatas teman
65
episode 64 haruskah aku pergi?
66
episode 65 rahasia yang di sembunyikan
67
episode 66 misteri yang mulai terbuka
68
episode 67 tingkat tertinggi mencintai adalah merelakan
69
episode 68 hasil yang memuaskan
70
episode 69 pertemuan
71
bab 70 di hadapkan pilihan sulit
72
episode 71 it's about heart
73
silahkan 72 menghabiskan malam
74
episode 72 please stay! 1
75
episode 74 please stay! 2
76
episode 75 please stay! 3
77
episode 76 Tersudut 1
78
episode 77 tersudut 2
79
episode 78 sudah kuputuskan
80
episode 80 rahasia yang di ketahui
81
episode 81 Hari Baru
82
episode 82 luka itu kembali
83
episode 83 Hati yang hancur
84
epusode 83 i'm still missing you
85
episode 84 Hangatnya sebuah Cinta
86
episode 85 kehidupan yang berbeda
87
episode 86 haruskah semua usai?
88
episode 87 it's just begin
89
episode 90 terenyuh
90
episode 89 Masak bersama
91
episode 90 last love
92
episode 91 hamil!
93
episode 92 perubahan
94
episode 93 kejutab
95
episode 94 kekuatan cinta
96
episode 95 titik terang
97
episode 96 keyakinan
98
episode 97 antara kasih sayang dan keadilan 1
99
episode 98 antara kasih sayang dan keadilan 2
100
episode 99 sebuah kejutan
101
epesiode 100 terbuka
102
episode 101 kala sebuah rasa tak terlihat
103
episode 102 cinta terbaik
104
episode 103 menjaga dua hati
105
104 senyum itu
106
episode 105 makan malam
107
episode 106 meraih kembali
108
episode 107 perawatku
109
episode 108 masalah reina
110
episode 109 untuk cinta terbaik
111
episode 110 harapan cinta
112
episode 111 makan siang
113
episode 112 ujung tombak
114
episode 113 semua akan indah pada waktunya
115
episode 114 mabuk
116
episode 115 apa aku sanggup?
117
episode 116 melepaskan
118
episode 117 kesempatan
119
episode 118 hati yang galau
120
episode 119 menjelang pernikahan
121
episode 121 God, I Love Her
122
Episode 122 : hari bahagia
123
Episode 122 : Bertahan atau pergi
124
Episode 124 Bagaimana akhirnya?
125
Episode 125 : jari manis
126
the wedding

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!