Setiap pagi aku selalu mengejar - ngejar Bus umun agar tidak terlambat, karena aku harus mengantar Arga adikku satu-satunya ke sekolah yang tak jauh dari tempat kerjaku, setelah itu aku akan menggunakan transjakarta untuk sampai di kantor.
"Dadah kakak! semangat ya! " Arga berteriak sambil mengepalkan tangannya di udara
"Dadah, kamu belajar yang rajin ya! " ku balas lambaian tangan Arga dengan senyum
Pagiku tidak pernah mudah! pagi-pagi sekali aku harus bangun menyiapkan sarapan untukku dan Arga, sekalian untuk bekal kami berdua, maklum penghasilanku hanya cukup untuk bayar kontrakan, uang jajan Arga, makan dan ongkos aku kerja, jadi kami selalu membawa bekal agar tidak jajan di luar, lumayan uangnya, lebih baik di tabung untuk bayar rumah.
Setelah mengantar Arga aku kembali ke halte, untuk menyebrang jalan, agar aku bisa menaiki transjakarta, saat itu hujan terus mengguyur ibu kota, sehingga terdapat beberapa genangan air di jalanan.
Baru saja aku ingin menaiki anak tangga penyebrangan, sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi, dan mengenai genangan air, hingga menyiprat ke bajuku yang putih
"Shiiittt! " aku mengumpat karena bajuku jadi kotor
"Woy...! jalan hati-hati! " teriakku, sambil membersihkan kemeja putih dengan cukup kesal
"Dasar orang kaya gak punya otak! dia fikir ini jalanan nenek moyangnya, main jalan seenak perutnya aja! mana baju gue putih! " gerutu ku sambil terus melanjutkan langkahku menaiki satu demi satu anak tangga, hingga akhirnya sampai di halte transjakarta
"Kiand! baju lo kenapa? " seseorang yang kukenal sudah berdiri di pintu masuk halte transjakarta, Dia adalah Nauval, kami sering bertemu di halte ini, dia bekerja di transjakarta sebagai penjaga karcis.
"Noh! ada orang gak punya otak, bawa mobil berasa di sirkuit! " jawabku ketus,
"Hahhah apes banget lo pagi-pagi, makanya kalau pagi mandi jangan cuci muka! " ejeknya
"berisik! " Aku langsung tapping kartuku untuk membuka pintu masuk
"Good luck Kiand! " Goda Naufal sambil melambaikan tanganku. Beruntunglah aku, tak perlu lama menunggu, transjakarta yang ingin ku naiki sudah terlihat dan berhenti di halte.
...****************...
Aku berlari menuju lobby Gedung PT Cahaya Bagaskara Group, ini adalah tempat kerjaku, gedung ini sungguh menggambarkan kemewahan sebuah bangunan di pusat kota.
"Kiand! " seseorang memanggilku dari dalam gedung, aku sangat sulit mencari dari mana arah suara tersebut, karena terlalu banyak orang hilir mudik di gedung yang memiliki 21 lantai.
"Kiand! " panggilnya lagi, kali ini terdengar lebih dekat
"Woy! " aku terkejut ternyata itu adalah Dian, teman pertamaku di kantor ini, kami bertemu saat wawancara, hingga training, dan sekarang ternyata kita satu kantor
"Lo Di, bikin gue kaget aja! " aku mengelus dada karena terkejut dengan ulah Dian yang mengejutkan ku dari belakang
"Baju lo kenapa? " tanya Dian saat melihat noda di baju putihku
"Tadi ada orang gila naik mobil kenceng banget, ampe gak liat ada genangan air, kena deh gue! sayang tuh mobil jalannya kenceng banget, kalau enggak, udah gue lempar pakai batu" jawabku menggebu-gebu.
"Ya ampun, hari pertama kerja apes banget lo! " kata Dian sambil melingkarkan tangannya di leherku. Aku berjalan menuju lift yang berada di ujung gedung, disini ada tiga lift, tapi entah mengapa lift di sebelahnya terlihat kosong tak ada yang mengantri, apa mungkin lift itu rusak? tapi tidak ada petunjuk apapun jika lift itu rusak, ahh entahlah!
"Sini Kiand! " Dian menarikku menerobos keremunan, di depan pintu lift yang berada di tengah . Saat aku sedang mengantri seseorang bertubuh tegap, memakai pakaian kerja stylish berjalan sambil melihat ponselnya, dengan santai ia masuk ke sebuah lift yang berada di samping kananku
Itu tidak rusak gumamku dalam hati.
Sebelum pintu lift tertutup dengan cepat aku masuk kedalam lift yang berada di samping kananku, Tadinya aku menarik Dian, tapi sayangnya terlepas hingga aku tersungkur mengenai tubuh pria tersebut
BRAKKKK !!!!! ponsel pria tersebut jatuh ke lantai,
Kiand! ceroboh banget si lo!
"Maaf, maaf pak, saya minta maaf! "
Melihat kemeja pria itu kusut, aku berinisiatif merapikannya dengan kedua tanganku.
"Nggak usah! " Si pria itu menghalau tanganku dari kemejanya, sehingga membuatku mendongak
Astaga... Ganteng banget, gambaran pria sempurna.
Aku teringat ponselnya yang terjatuh, dengan cepat aku kembali menunduk untuk mengambil ponselnya, tanpa aku tahu diapun melakukan hal yang sama, hingga tangan kami bersentuhan di atas ponsel miliknya
"Punya mata tuh di pake! " Kata si pria itu dengan kasar, membuat aku yang tadi mengangguminya berubah menjadi kesal
"Ya maaf, mana tahu kalau saya bakal kesandung! " sahutku santai, di lift ini tak ada lagi orang yang masuk, hanya ada aku dan pria itu
"Kamu tahu ponsel saya ini ponsel mahal! " Bentaknya sambil menunjukan ponsel yang sedikit retak di bagian layarnya
"Kan saya udah minta maaf pak, namanya juga gak sengaja! " Aku masih terus menyahut, tampak kekesalan di wajahnya.
"Kamu iniiii! " Dia mengepalkan tangan, sambil menggit bibir bawah menahan rasa kesal ,
Tiba-tiba lift terbuka, kulihat seorang Pria dengan pakaian kantor yang tak kalah stylish , menggandeng seorang wanita, hendak masuk ke dalam lift. Dengan cepat sebuah tangan melingkar di atas leherku, dan menarik tubuhku hingga tidak ada jarak antara aku dan dia, aku sudah berusaha berontak, tapi dia membulatkan matanya untuk memberi kode agar aku diam dalam rangkulannya
"Pandu! " Panggil Pria yang baru saja masuk
Ohh jadi pria menyebalkan itu namanya pandu.
"Itu siapa Du? " tanya wanita yang berada di sebelah pria yang menggandenganya tadi, dia begitu cantik, dan anggun mengenakan dress merah dengan balutan syal berwarna hitam.
"Hmm, ohhh i-ini cewek gue! " jawabnya ragu. Sontak aku terkejut, aku langsung menatap matanya dengan tatapan kesal, Tapi matanya lebih bulat, hingga aku hanya bisa diam mengikuti alur cerita yang dia buat
"Pacar maksud lo? " tanya Pria di sebalahnya lebih pada menegaskan
"I.. iya, ini pacar gue! " jawabnya. Pria itu terlihat bingung dan saling berpandangan dengan wanita di sampingnya
"Wahhh selamat ya! " Wanita itu mengulurkan tangannya ke arahku, aku yang masih tak mengerti dengan keadaan hanya menatap tangan putih nan lembut wanita itu, sungguh tangannya membuat aku insecure beda jauh dengan tanganku yang hitam dan kasar.
"Syuttt! " Pria yang ku tahu bernama Pandu mencolek pinggangku, membuyarkan lamunanku pada tangan mulus yang sudah terulur di depanku
Aku langsung membalas uluran tangannya dengan ragu-ragu " ma-maaf"
"Bintang! " Dia mengucapkan namanya dengan lembut
"Hmmm...!! Kiand" balasku berusaha lembut
"Nama yanga bagus! " puji Bintang, dari namanya aja sudah waw "Bintang" sesuatu yang selalu bersinar di malam hari
Aku hanya tersipu, baru kali ini namaku di puji, oleh wanita cantik lagi!
"Saya kakaknya Pandu, Candra! " Pria di sebelahnya mengulurkan tangan kepadaku, aku merasa jadi seseorang yang penting saat ini, padahal aku karyawan baru, yang gak tahu apa-apa
"Kiand" balasku
"Bajumu kenapa Kiand? " tanya Bintang saat matanya tertuju pada noda yang jelas di baju putihku
"Oh.. i-ini ta-di! "
"Ini tadi kena kopi, aku gak sengaja numpahin kopi! " Potong Pandu cepat
kopi? numpahin kopi? bisa juga nih cowok ngelesnya
"ehhh i-iya tadi kopi hehhe, itu ehh pandu, pandu, numpahin kopi! " tambahku dengan nada kikuk, bagaimana tidak, aku yang tak tahu apa-apa, dia bilang aku pacarnya, kenal aja nggak! pake acara bajuku kena kopi!
"Ohh...! kalau kamu mau cari baju, di depan ada mall, bajunya bagus-bagus! " jelas Bintang.
Mall! buat makan aja aku ketar-ketir, gimana aku bisa belanja di Mall? dan yang aku tahu, Mall di sebrang itu Mall Elite, semua barang branded
"I-iya! gampang! " jawabku gugup
Lift terhenti di lantai 12,Bintang dan Candra pamit untuk keluar lebih dulu, jadi aku dan pandu kembali berdua di dalam lift
Aku menarik napas panjang, mengumpulkan semua kekesalanku yang kupendam sedari tadi, rasanya tanganku udah gatel mau nampar pipi cowok mesum ini
PLAKKkk! tanganku melayang membuat tanda merah di pipinya
"AKkkhhhh! " Erangnya sambil memegagi pipi kananya
"Dasar cowok mesum, bisa-bisanya Anda peluk saya seenaknya, segitu random nya anda cari pacar ? " kataku pada Pria itu, kebetulan pintu lift terbuka aku langsung berbalik pergi meninggalkannya, Beberapa orang yang keluar dari lift di sampingnya menatapku heran, mereka memperhatikanku dari atas sampai bawah, apa mungkin karena baju kotorku, Ahh perduli apa aku, aku harus segera ke lantai 15, karena kemarin HRD sudah menginformasikan bagi karyawan baru untuk berkumpul di ruang meeting yang berada di lantai 15. Aku pun langsung berlari menaiki tangga darurat karena lift sudah berada di lantai 16. Lumayan ngos-ngosan, sepertinya hari ini, benar-benar hari sial ku, semoga setelah ini tidak ada kejadian aneh lagi!
"Kiand! " Dian terlihat melambaikan tangannya dari ujung ruangan, disana sudah berkumpul beberapa orang dengan baju persis seperti yang ku pakai, kemeja putih, dan rok mini hitam, itu berarti mereka anak baru.
Aku menghampiri Dian dengan napas yang tersisa
"Lo gimana sih? lo gak baca lift yang lo masukin itu lift khusus direksi! " Perkataan Dian cukup membuat sisa napasku terhenti sejenak
"Khusus Direksi? maksudnya? " bukan hanya napasku yang tinggal setengah, ternyata otakku juga
"Iya, itu khusus atasan kantor ini! jadi yang di dalam itu atasan kita! " Jelas Dian.
"Matiii gue! " aku menepuk jidatku
"Kenapa emangnya? " Dian mulai penasaran
"Aduuuh Dian, tadi gue nampar cowok itu, namanya Pandu! " jelasku ketar ketir
"Hah! kok bisa? " Mata Dian membulat seperti akan keluar
"Panjang ceritanya! " jawabku lemah
"Bagi karyawan baru silahkan masuk ke ruangan, karena sesi perkenalan akan segera di mulai" Terdengar suara seorang wanita dari ambang pintu ruangan meeting yang berukuran seperti lapangan sepak bola
Aku dan Dian pun masuk menyatu dengan karyawan baru lainnya,
"Silahkan duduk, di tempat yang di sediakan! " ucap Wanita yang menggunakan Blazer biru bertuliskan PT Cahaya Bagaskara Group
Aku duduk di baris ketiga dari belakang, di ruangan ini ada 15 karyawan baru yang mulai bekerja hari ini
"Oke selamta pagi semuanya! selamat datang di PT Cahaya Bagaskara Group, pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat kepada kalian, karena kalian sudah terpilih menjadi anggota keluarga cahaya bagaskara group. Perkenalkan nama saya Yulia, saya bagian HRD disini, ini teman saya Agnes dia juga bagian HRD disini, sebelum saya melanjutkan ke sesi berikutnya, tadi saya dapat informasi, jika salah satu atasan Perusahaan ini, ingin berkenalan dengan kalian semua, jadi tolong duduk rapi, ingat pakain harus bersih dan rapi, ! " Wanita bertubuh gemuk yang bernama Yulia itu menjelaskan panjang lebar, rasanya aku tersindir saat dia bilang harus memakai baju yang rapi dan bersih, lah bajuku aja kotor banget!
"Di.. syuuttt Dian! " panggilku pada Dian yang berada di kursi samping
"Apa? " jawabnya pelan
"Baju gue gimana? " tanyaku berbisik sambil menunjukan noda yang menempel di baju
"Syuuut, lo diem aja pura-pura bego, kalau ditanya baru lo bilang! " jawab Dian . Benar juga kata dia, selagi gak di tanya cuek aja.
Tak lama sosok pria berjas hitam pun datang ke depan kami.
Ketika aku melihatnya, mataku membulat, karena atasan yang sekarang berdiri di depanku adalah Pandu, pria yang ku tampar di lift tadi
Ahhhh abis gue, perjuangan gue bakal sia-sia gumamku dalam hati
Akupun terus menundukan wajah 90 derajat seperti mengheningkan cipta, agar pria itu tidak melihatku. Sesekali aku mengedarkan pandanganku ke samping sambil menutupinya dengan tas.
" Selamat Pagi! Nama saya Pandu, Saya wakil Presiden Direktur disini, biasanya saya tidak pernah terjun mengecek karyawan baru, tapi saya ingin tahu, dan ingin kenal siapa saja karyawan baru yang berhasil di terima di perusahaan ini. " ucapnya dengan berdiri tegap di hadapan para karyawan baru. Dia memang sempurna, memiliki hidung yang mancung, wajah yang bersih, tubuh yang proporsional, tapi sayangnya dia mesum
" Perlu kalian tahu, saya paling tidak suka karyawan yang lalai dan ceroboh, semua harus disiplin, dari mulai waktu dan kebersihan diri. " tambahnya
"Hmm kamu! "
Aku sedikit menengok untuk melihat siapa yang dia panggil
"Iya itu kamu! yang ada di belakang! " Pandu menunjuk ke arah kursiku otomatis semua mata tertuju padaku,
Hmmm sial banget sih hari ini
"I-ya Pak! " Aku berdiri dengan wajah tertunduk malu
"Kalian lihat cara pakaiannya, saya tidak mau kalian seperti itu, ini adalah contoh karyawan yang tidak niat bekerja! " Pria mesum itu berhasil mempermalukan ku di hari pertama aku bekerja
"I-ya, ma-maaf Pak! " Rasanya kalau bisa aku menggali tanah, aku akan menggali tanah untuk menutupi rasa maluku
"Angkat wajah kamu, biar orang ingat karyawan seperti kamu tidak akan berhasil! " Rasanya ubun-ubunku mulai mendidih
sabar Kiand, sabar! ingat masa depanmu, karirmu
"I-ya maaf pak! " Ku angkat wajahku perlahan, lagi-lagi aku menjadi pusat perhatian, sepertinya dia ingin memberi perhitungan atas tamparanku tadi
"Setelah ini saya tunggu kamu di runangan saya! " titah Pandu
Abis gue! kelar perjuangan gue, sia-sia semuanya
"Ba-baik Pak! "
"Ya sudah, setelah ini Agnes dan Yulia akan memberi tahu kalian, SOP dan JOB DESK kalian masing-masing" Akhirnya ketegangan di ruangan ini berakhir setelah pria mesum itu pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
BirVie💖🇵🇸
Pandu...judes amat hihihi
2022-12-27
1
cengar cengir
bilang aja mau buat kesepakatan jadi pacar boongan.
2022-06-05
0
sulastri arriza_03
lama gak baca karyamu thor
2022-05-31
0