Bab 4 Pasta Carbonara

POV Pandu

Pertemuan dengan karyawan baru bernama Kiand sukses menguras kantongku, bodohnya aku, kenapa saat itu refleks merangkul Kiand. Aku ingin memperlihatkan pada Bintang jika aku bisa move on darinya, dan yang paling utama, aku ingin tahu apa Bintang akan cemburu, jika aku bersama wanita lain, tapi nyatanya dia terlihat santai, Candra memang pangeran yang Bintang gambar saat kecil dulu.

Setelah membelikannya beberapa setel baju, aku mengajaknya makan siang, bagaimanapun dia harus makan sebelum melanjutkan pekerjaannya. Aku membawanya ke salah satu Resto yang biasa ku kunjungi bersama Bintang.

Aku dan Kiand sudah berada di Dabiel Vigone Resto, Restoran bergaya Itali ini menjadi tempat favorite kami saat ingin melepas penat, atau hanya untuk mengisi perut yang berteriak karena kami terlalu sibuk dengan pekerjaan, Bintang sangat menyukai pasta itu alasan utama kenapa tempat ini menjadi tempat favorite kami.

"Pak! " panggil Kiand, dia tampak aneh berada di restoran mewah. terlihat dari matanya yang terus memutar, menatap sekeliling resto yang di dominasi dengan lampu gantung mewah dan elegan.

"Kenapa? " tanyaku menahan tawa

"Kenapa kita kesini sih? " Pertanyaan yang seharusnya tidak perlu di tanyakan menurutku, karena sudah jelas kita mau makan.

Aku mendengus pelan "Bodoh"

"Apa? bapak bilang saya bodoh? " Nadanya meninggi membuat beberapa pengunjung memperhatikan meja kami

"Bisa gak kamu pelanin suara kamu, liat deh, kita jadi pusat perhatian karena suara kamu yang pengang dan bikin telinga sakit! " titahku sedikit malu

"Yah... abis, tadi bapak bilang saya bodoh! " sahutnya sambil melipat kedua tangan dan menaruhnya di dada

"Yah jelas! kita ke tempat makan memangnya mau mancing, udah tau mau makan, pake nanya mau ngapain? " kataku kesal

"Yahh.. maksud saya kenapa kesini!" sahutnya "Liat deh, aku aja gak bisa baca menunya! apa lagi makannya! "

"Jadi, kamu belum pernah makan di restoran itali? " tanyaku heran, selama ini banyak wanita yang memilih restoran itali untuk mereka ngedate, atau makan bersama teman-temannya, dan ku fikir pasta sudah menjadi makanan yang lumrah di Indonesia terutama di kota besar seperti jakarta.

Dia menggelengkan kepala" Saya biasa makan di warteg, atau di pecel lele! "

"Ya udah, mulai sekarang, kamu harus terbiasa makan, makanan seperti ini!" tekanku

"Tapi pak! "

"Udah percaya aja sama saya! " potongku, saat dia mulai protes

Setelah melihat menu makanan, aku memanggil pelayan Resto untuk memesan beberapa makanan yang biasa ku pesan saat aku bersama Bintang. Aku berharap makanan itu bisa cocok di lidahnya

" Saya pesan Pasta Carbonara dan Risotto , hmm minumnya lime sitrose soda satu dan... " aku berhenti sejenak, menatap Kiand yang masih fokus pada buku menu "Kamu mau minum apa? " tanyaku pada Kiand

"Hmm apa ya pak? saya bingung pak! " Dia terlihat menggaruk kepalanya yang tak gatal, sedang matanya masih fokus pada buku menu

"Ya sudah Ice teanya satu! " jelasku pada pelayan resto yang berada di sampingku

"Ohh baik Pak! ada lagi? " tanyanya

"Itu aja! " jawabku

Pelayan itu meninggalkan meja, sedang Kiand masih bergulat dengan buku menu di tangannya, bibirnya terlihat berusaha mengeja nama makanan yang tertulis di buku menu

"Laaa-sag-naaa...! " ejanya terlihat begitu sulit

" Lah-Za-nya..! " sahutku membenarkan cara bacanya

Dia menganggukan kepala "Ohhhhhhh!!! "

"Bru-che-ta... " dia membaca menu lainnya

"Bukan begitu, Bru-sket-ta! " jelasku

"Ahhhh susah ahhh! enak juga di wateg tinggal tunjuk, ini, itu kenyang! " ujarnya menutup buku menu yang ia pegang dan menaruhnya di atas meja.

"kamu belum coba aja makanan itali! " gumamku

"Yahhh pak! saya harus mikir ribuan kali untuk beli pizza, atau spageti, " jelasnya membuatku miris

"Permisi ini pesananya! " Seorang pelayan menaruh sepiring pasta carbonara, dan risotto di atas meja, serta minuman ice tea, dan lime sitrose soda.

Kiand nampak semakin bingung saat semua menu yang ku pesan sudah berada di atas meja

Aku menyodorkan sepiring pasta untuknya " Ini namanya Pasta Carbonara"

"Cara makannya gimana? " tanyanya

"Yah tinggal di makan, masukin ke mulut! " jawabku "Kamu pernah makan mie instankan? "

"Pernah " jawabnya manja

"Ya udah sama aja, kamu bisa makan pakai garpu atau pake sumpit " jelasku sambil menyodorkan garpu dan sumpit yang sudah di sediakan "Gitu aja repot, udah jangan banyak tanya saya lapar, energi saya terkuras kalau dekat kamu! "

Aku segera mengambil sepiring Rissoto dan melahapnya dengan kesal, Ku lihat Kiand masih belum menyentuh makanannya dia, dia masih memperhatikan pasta itu dengan wajah bingung

"di makan bukan di liatin! " sahutku sambil menyantap makananku

"Pak! disini gak ada ayam goreng, atau mie goreng gitu? " tanyanya seperti tidak selera

"Ada! " jawabku

"Ya udah pesen itu aja pak! " pintanya

"Di warung tenda depan! " sahutku

"Ihhh, saya serius! " ujarnya kesal

"Saya juga serius, di depan biasanya suka ada warung tenda yang jual pecel ayam atau mie goreng! " jelasku

"Saya gak mau makan! " Dia mendorong piring menjauh darinya

"Orang tuh kalau nemu sesuatu yang baru di coba dulu, jangan langsung menolak, dan beranggapan kamu gak suka ! " kataku sambil menatapnya dengan kedua tangan yang masih memegang sendok dan garpu

"Iya deh! " Dia kembali menarik piringnya, dan memakan selembar pasta menggunakan garpu

"Hmmm gimana? " tanyaku setelah pasta itu sudah berada di dalam mulutnya, Dia hanya mengagguk, keningnya berkerut, seperti sedang membayangkan sesuatu

"Kaya spageti ya pak! cuman memang bentuknya lebih lebar, sama sausnya agak aneh! " jelasnya

"Namanya juga pasta Kiand, masih satu familly cuman beda bentuk! " jawabku sedikit kesal.

"Ohhhh...! " jawabnya panjang.

Kami menikmati makan siang dengan sepiring risotto dan pasta carbonara, Kiand adalah wanita kedua setelah Bintang yang bisa duduk berdua bersamaku di sebuah meja makan, Entah kenapa aku melihat ada sisi berbeda dari Kiand, kepolosannya, sikapnya yang sedikit bertingkah , dan kecerobohannya justru membuat aku melihat sudut pandang lain dari seorang wanita.

Terkadang ekspetasi seorang pria pada wanita itu terlalu tinggi, terutama untukku yang terbiasa melihat Bintang, yang canyik, pintar, dan lemah lembut, dan saat ini aku di hadapkan oleh wanita yang berbeda 180 derajat dengan Bintang, tapi entah kenapa aku merasa tahan, dengan semua sikapnya yang aku fikir itu menyebalkan

"Pak, ini udah jam dua, aku pasti di cariin! " Kiand terlihat panik sambil menatap jam dari ponselnya

"Kamu tenang aja, bilang saja kamu pergi sama saya! " jawabku

"Ohh gitu, tiap hari aja pak kaya gini! " sahutnya, dan ku balas dengan tatapan setan yang langsung tepat pada bola matanya yang hitam

"Jangan ngarep kamu! " sahutku

"Iya.. iya..! " dia menundu kan kepala sambil menyesap ice tea yang ku pesan

Setelah selesai makan siang dan membayar tagihan, aku kembali ke kantor, banyak orang yang memperhatikanku dan Kiand, mungkin mereka berfikir bagaimana aku bisa bersama karyawan seperti Kiand, sedang semua orang kantor tahu, tidak biasanya aku membawa wanita lain kecuali Bintang.

"Saya langsung ke ruangan.hutangku sudah lunas ya! jadi jangan berfikir untuk pecahin kaca mobil saya! " tegasku

"Heheh siap pak! " jawabnya sambil menaruh ujung jari di keningnya

Aku bergegas ke ruangan kerja menggunakan lift khusus direksi sedang Kiand menggunakan lift satunya, saat aku masuk ruangan ku lihat Candra sudah duduk di sofa panjang, sambil membaca majalah

"Ngapain lo mas! " tanyaku terkejut

"Gak boleh mas main ke ruangan kamu? " tanyanya sambil menutup majalah dan menaruhnya di atas meja

"Boleh! tumben aja! " jawabku sambil menghempaskan tubuhku di atas kursi hitam di balik meja kerja

Mas Candra berjalan dan duduk di kursi sebrang meja kerja "Cewek itu, beneran pacar kamu? " tanyanya penuh curiga

"Iya! kenapa? "

"Gak papa, cuman aneh aja, dia sangat berbeda dengan Bintang sepertinya? "

"Maksud lo apa? " tanyaku. Saat itu penampilan Kiand memang jauh dari kata baik, rambut acak-acakan, baju kotor, dan tak ada make up seperti yang biasa Bintang pakai

"Yah, mas kok liatnya, dia kaya karyawan baru ya? " tanyanya

"Dia memang karyawan baru" jawabku "dia orang fit out! "

"Ketemu dimana kamu? "

"Bukan urusan lo! " jawabku ketus "Kalau gak ada yang di tanyain lagi, mending pergi deh! " usirku geram

"Lo masih marah sama mas?" tanyanya, sebenarnya aku gak mau membahas masalah Bintang atau hubungan mas candra dengan Bintang, itu sama aja menggoreskan luka di tempat yang sama "Mas minta maaf! mas gak pernah bermaksud, ngerebut Bintang dari lo, mas fikir lo sama bintang hanya berteman gak lebih" penjelasan yang sudah sering aku dengar. Mas candra memang tak sepenuhnya salah, Hubunganku dan Bintang memang tidak ada yang tahu, karena kebersamaan kita yang intense dan kebiasaan orang memandang kami hanya bersahabat, padahal kami sudah komitmen tapi sayang, Perasaan Bintang sama seperti pandangan orang hanya sahabat

"Udah lah mas! gue lagi gak mau bahas! " ujarku

Mas Candra menatapku, dia menepuk punggung tangaku yang ku taruh di atas meja "Jangan pernah mencari pelampiasan , karena luka di hati kamu! "

Dia beranjak dan meninggalkan ruangan kerjaku. Rasanya hatiku semakin sakit, rasa sayangku untuk bintang sudah terlalu besar, bagaimana mungkin aku bisa melihat mereka di acara pertunangannya nanti. Minggu depan adalah hari dimana dunia ku runtuh, harapanku musnah dan impianku hancur. Wanita yang ku impikan akan menjadi pasangan hidupku akan bertunangan dengan laki-laki lain, yang adalah kakak kandungku, orang yang dulu selalu aku banggakan, orang yang tak pernah lelah melindungi ku, di saat aku selalu melakukan kesalahan.

"Aggghhhhhhhh! " aku melempar buku agenda yang berada di atas meja

Sulit untuk bisa menerima keadaan yang terjadi saat ini. Ku usap wajahku beberapa kali, berharap emosiku mereda. Di saat seperti ini, alkohol adalah sebaik-baiknya penenang.

Terpopuler

Comments

BirVie💖🇵🇸

BirVie💖🇵🇸

buruan move on Pandu ..
lagian Candra mau aja yaa sama Bintang yg notabene adalah pacar Pandu 🤔

2022-12-27

0

yu2nnh

yu2nnh

kasian banget kamu kiand..weh masih polos nih pandu..sikaat

2021-09-18

0

lyani

lyani

pakai pepatah dong Ndu....hilang satu bertunas ribuan 😂😂😂

2021-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 awal sebuah perjuangan
3 Bab 2 Tantangan di mulai
4 Bab 3 Bersama Pacar
5 Bab 4 Pasta Carbonara
6 Bab 5 Masalah baru
7 Bab 6 hati yang bergetar
8 Bab 7 Sesuatu di dadaku
9 episode 8 Makan siang 1
10 Bab 9 makan siang II
11 Episode 10 Pelukan hangat
12 episode 11 high heels
13 Episode 12 too Good at goodbyes
14 Episode 13 setiap luka selalu ada obat, tapi tidak dengan luka hati
15 episode 14 Semangkuk Bakso
16 episode 15 terjebak di dalam lift
17 episode 16 Kiqnd terjebak di dalam lift
18 episode 17 Rasa yang aneh
19 episode 18 cinta sendiri
20 eisode 19 Hati yang hancur
21 episode 20 Luka yang perih
22 episode 21
23 episode 22 hujan
24 episode 23 senyum Kiand
25 episode 24 keributan di rumah
26 episode 25 tangan itu ....
27 episode 26 lunh box
28 episode 27 Kesal
29 episode 28 pelukan Kiand
30 episode 29 sebuah rasa
31 episode 30 Hati yang rapuh
32 episode 31 keputusan
33 episode 32 cemburu
34 episode 33 ke khawatiran kiand
35 epusode 34 kecewa
36 eisode 35 rasa ini
37 episode 36 jatuh cinta 1
38 episode 37 jatuh cinta 2
39 episode 38 Bintang Lainnya
40 episode 39 mencintaimu
41 episode 40 segelas minuman
42 episode 41 mabuk
43 episode 42 sebuah siraman
44 epiaode 43 makan siang
45 episode 44 terluka
46 episode 45 air mata
47 episode 46 memilih pergi
48 episode 47 arti sakit tapi tak berdarah
49 episode 48 menjauh lebih baik
50 episode 49 hal menakutkan
51 episode 50 tentang sebuah cinta dan pengorbanan
52 episode 51 waktu terasa terhenti
53 episode 52 ketakutan terbesar
54 episode 53 kesempatan
55 eoisode 54 penyamaran
56 episode 55 Ungkapan Cinta lagi
57 episode 56 kebernian
58 episode 57 hati yang berbunga
59 episode 58 tersipu
60 episode 59 jebakan
61 episode 60 perasaan yang meluap luap
62 episode 61 air mancur
63 episode 62 bingung
64 episode 63 sebatas teman
65 episode 64 haruskah aku pergi?
66 episode 65 rahasia yang di sembunyikan
67 episode 66 misteri yang mulai terbuka
68 episode 67 tingkat tertinggi mencintai adalah merelakan
69 episode 68 hasil yang memuaskan
70 episode 69 pertemuan
71 bab 70 di hadapkan pilihan sulit
72 episode 71 it's about heart
73 silahkan 72 menghabiskan malam
74 episode 72 please stay! 1
75 episode 74 please stay! 2
76 episode 75 please stay! 3
77 episode 76 Tersudut 1
78 episode 77 tersudut 2
79 episode 78 sudah kuputuskan
80 episode 80 rahasia yang di ketahui
81 episode 81 Hari Baru
82 episode 82 luka itu kembali
83 episode 83 Hati yang hancur
84 epusode 83 i'm still missing you
85 episode 84 Hangatnya sebuah Cinta
86 episode 85 kehidupan yang berbeda
87 episode 86 haruskah semua usai?
88 episode 87 it's just begin
89 episode 90 terenyuh
90 episode 89 Masak bersama
91 episode 90 last love
92 episode 91 hamil!
93 episode 92 perubahan
94 episode 93 kejutab
95 episode 94 kekuatan cinta
96 episode 95 titik terang
97 episode 96 keyakinan
98 episode 97 antara kasih sayang dan keadilan 1
99 episode 98 antara kasih sayang dan keadilan 2
100 episode 99 sebuah kejutan
101 epesiode 100 terbuka
102 episode 101 kala sebuah rasa tak terlihat
103 episode 102 cinta terbaik
104 episode 103 menjaga dua hati
105 104 senyum itu
106 episode 105 makan malam
107 episode 106 meraih kembali
108 episode 107 perawatku
109 episode 108 masalah reina
110 episode 109 untuk cinta terbaik
111 episode 110 harapan cinta
112 episode 111 makan siang
113 episode 112 ujung tombak
114 episode 113 semua akan indah pada waktunya
115 episode 114 mabuk
116 episode 115 apa aku sanggup?
117 episode 116 melepaskan
118 episode 117 kesempatan
119 episode 118 hati yang galau
120 episode 119 menjelang pernikahan
121 episode 121 God, I Love Her
122 Episode 122 : hari bahagia
123 Episode 122 : Bertahan atau pergi
124 Episode 124 Bagaimana akhirnya?
125 Episode 125 : jari manis
126 the wedding
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 awal sebuah perjuangan
3
Bab 2 Tantangan di mulai
4
Bab 3 Bersama Pacar
5
Bab 4 Pasta Carbonara
6
Bab 5 Masalah baru
7
Bab 6 hati yang bergetar
8
Bab 7 Sesuatu di dadaku
9
episode 8 Makan siang 1
10
Bab 9 makan siang II
11
Episode 10 Pelukan hangat
12
episode 11 high heels
13
Episode 12 too Good at goodbyes
14
Episode 13 setiap luka selalu ada obat, tapi tidak dengan luka hati
15
episode 14 Semangkuk Bakso
16
episode 15 terjebak di dalam lift
17
episode 16 Kiqnd terjebak di dalam lift
18
episode 17 Rasa yang aneh
19
episode 18 cinta sendiri
20
eisode 19 Hati yang hancur
21
episode 20 Luka yang perih
22
episode 21
23
episode 22 hujan
24
episode 23 senyum Kiand
25
episode 24 keributan di rumah
26
episode 25 tangan itu ....
27
episode 26 lunh box
28
episode 27 Kesal
29
episode 28 pelukan Kiand
30
episode 29 sebuah rasa
31
episode 30 Hati yang rapuh
32
episode 31 keputusan
33
episode 32 cemburu
34
episode 33 ke khawatiran kiand
35
epusode 34 kecewa
36
eisode 35 rasa ini
37
episode 36 jatuh cinta 1
38
episode 37 jatuh cinta 2
39
episode 38 Bintang Lainnya
40
episode 39 mencintaimu
41
episode 40 segelas minuman
42
episode 41 mabuk
43
episode 42 sebuah siraman
44
epiaode 43 makan siang
45
episode 44 terluka
46
episode 45 air mata
47
episode 46 memilih pergi
48
episode 47 arti sakit tapi tak berdarah
49
episode 48 menjauh lebih baik
50
episode 49 hal menakutkan
51
episode 50 tentang sebuah cinta dan pengorbanan
52
episode 51 waktu terasa terhenti
53
episode 52 ketakutan terbesar
54
episode 53 kesempatan
55
eoisode 54 penyamaran
56
episode 55 Ungkapan Cinta lagi
57
episode 56 kebernian
58
episode 57 hati yang berbunga
59
episode 58 tersipu
60
episode 59 jebakan
61
episode 60 perasaan yang meluap luap
62
episode 61 air mancur
63
episode 62 bingung
64
episode 63 sebatas teman
65
episode 64 haruskah aku pergi?
66
episode 65 rahasia yang di sembunyikan
67
episode 66 misteri yang mulai terbuka
68
episode 67 tingkat tertinggi mencintai adalah merelakan
69
episode 68 hasil yang memuaskan
70
episode 69 pertemuan
71
bab 70 di hadapkan pilihan sulit
72
episode 71 it's about heart
73
silahkan 72 menghabiskan malam
74
episode 72 please stay! 1
75
episode 74 please stay! 2
76
episode 75 please stay! 3
77
episode 76 Tersudut 1
78
episode 77 tersudut 2
79
episode 78 sudah kuputuskan
80
episode 80 rahasia yang di ketahui
81
episode 81 Hari Baru
82
episode 82 luka itu kembali
83
episode 83 Hati yang hancur
84
epusode 83 i'm still missing you
85
episode 84 Hangatnya sebuah Cinta
86
episode 85 kehidupan yang berbeda
87
episode 86 haruskah semua usai?
88
episode 87 it's just begin
89
episode 90 terenyuh
90
episode 89 Masak bersama
91
episode 90 last love
92
episode 91 hamil!
93
episode 92 perubahan
94
episode 93 kejutab
95
episode 94 kekuatan cinta
96
episode 95 titik terang
97
episode 96 keyakinan
98
episode 97 antara kasih sayang dan keadilan 1
99
episode 98 antara kasih sayang dan keadilan 2
100
episode 99 sebuah kejutan
101
epesiode 100 terbuka
102
episode 101 kala sebuah rasa tak terlihat
103
episode 102 cinta terbaik
104
episode 103 menjaga dua hati
105
104 senyum itu
106
episode 105 makan malam
107
episode 106 meraih kembali
108
episode 107 perawatku
109
episode 108 masalah reina
110
episode 109 untuk cinta terbaik
111
episode 110 harapan cinta
112
episode 111 makan siang
113
episode 112 ujung tombak
114
episode 113 semua akan indah pada waktunya
115
episode 114 mabuk
116
episode 115 apa aku sanggup?
117
episode 116 melepaskan
118
episode 117 kesempatan
119
episode 118 hati yang galau
120
episode 119 menjelang pernikahan
121
episode 121 God, I Love Her
122
Episode 122 : hari bahagia
123
Episode 122 : Bertahan atau pergi
124
Episode 124 Bagaimana akhirnya?
125
Episode 125 : jari manis
126
the wedding

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!