Maafkan Sara Mah...

"Mah, apa yang harus Sara lakukan. Kita udah gak punya apa-apa lagi" Isaknya didepan Mamahnya yang sedang koma itu.

"Mamah bangun dong, kuatin Sara" Ujarnya dengan menangis.

Sara pun mengusap air matanya dan mencium kening mamahnya itu,

"Sara pergi dulu ya mah" Pamitnya setelah mencium kening Mamahnya itu.

Dia tidak boleh begitu terus, dia harus cari kerja buat bayar rumah sakit orang tuanya yang masih koma itu, apalagi sekarang tidak ada lagi barang yang bisa dijual.

"Sekarang cari kontrakan dulu" iyaaa Semangat" Ujarnya menyemangati dirinya sendiri.

Setelah berkeliling akhirnya Sara mendapatkan kontrakan dengan bayaran termurah, meskipun seperti kandang ayam.

"Tidak apa-apa" Dia pun merapihkan kontrakan itu, dia yang dulu tak pernah memegang sapu dan pelan, kini dia lakukan.

Setelah itu dia merapihkan pakai-pakaiannya.

"Harus bisa Sara" Ucapnya yang terus menyemangati dirinya itu.

.

.

"SiSara kemana sih, Udah dua minggu gak masuk kuliah, Masa iya dia marah gara-gara gue cuman mau nginep" Gurutu, Amel begitu kesepian karna gak ada Sara itu.

Ari yang mendengar gerutuan Amel pun melihat bangku kosong yang sering Sara pakai itu. Karna memang dia juga ketemu Sara 2minggu lalu saat mengerjakan tugas.

.

"Maaf tidak ada lowongan dek"

"Bagian ob juga gapapa ko mba" Paksa Sara, ini udah ke 7 perusahaan yang Sara datangi pagi ini, namun tak ada satu pun menerima.

Dengan langkah gontai dia pun meninggalkan perusahaan itu.

kemana dia harus cari kerja, matahari yang semakin terik pun terus saja menyoroti langkahnya.

"Air mineralnya bu satu" Ucapnya pada pedagang kaki lima itu.

"Cari kerja neng?" Tanyanya sambil menyodorkan minum yang dipesan Sara itu.

"Iya bu, tapi gak ada lowongan" ungkapnya.

"Iya neng, dikota gini aga susah cari kerja,, kalau kerja haram banyak" Ujarnya sedikit tertawa.

"Maksudnya bu?" Tanyaku tak mengerti.

"Iya, banyak anak kampung merantau ke kota, niatnya cari kerja. eh malah pada jadi pelacur" Ucapnya lantang.

"Ini bu uangnya" Sara pun beranjak meninggalkan tempat itu, dia sedikit merinding jika dia harus menjual diri hanya untuk uang. Dia pun kembali melangkahkan kaki kerumah sakit sebelum pulang, sudah menjadi kebiasaannya sekarang, kaki mulus kulit putih tidak lagi menjadi pioritasnya sekarang.

Dia mengintip diluar ruangan melihat satu-satu keadaan orang tuanya itu.

"Baru sampai Ra, gak masuk?" Tanya dokter Ikbal.

"Eh dok,,Ngak.. Saya masih ada urusan" Ujarnya sambil pergi meninggalkan dokter itu sendirian.

Sara pulang kekontrakan sebelum berangkat kuliah, ini udah 2minggu dia tidak kuliah. Dia harus bisa sukses buat bangain orang tuanya, Dia yakin orang tuanya pasti bisa sembuh.

Sara menunggu bus dihalte untuk sampai keKampusya, meskipun dia tidak pernah naik angkutan umum tapi dia juga sering mendengar Amel cara pakai angkutan umum itu.

Setelah menunggu 15Menit, akhirnya bus pun datang. Untung masih ada kursi kosong jadi dia tak perlu berdiri untuk waktu yang lama.

" Sara Anjani," Teriak Amel, saat Sara baru saja mau masuk kelas. Membuat penghuni kelas itu menatap ke arah orang yang masih berdiri diambang pintu.

"Kemana aja sih, gak ngasih kabar, gak kuliah?" Tanyanya beruntun.

"Eh bentar deh, ko lo agak kusaman sih dan ini betis, kenapa jadi kaya talas bogor!! Lo abis maraton ya Ra??"

"Apaan sih lo lebay banget" Sara pun tak menjawab pertanya-pertanyaan Amel itu.

"Gue serius, lo 2minggu gak kuliah kemana aja" Tanyanya sedikit pelan, tidak seperti tadi.

"Gue gak enak badan" Jawabnya bohong.

"Kenapa gak ngabarin gue, lo tau gak gue kaya anak yang kehilangan induknya" Guraunya dengan meragakan gaya lebaynya itu.

"Lebay lu ah,"

"Sara dipanggil Keruangan Kepala sekolah" Ujar salah satu siswa.

" Iya"

Sara pun beranjak memenuhi panggilannya itu. Kenapa dia merasa kalau ini soal uang, tapi ya sudahlah lihat dulu.

Tok

tok

tok

"Masuk"

"Bapak manggil saya?"

"Duduk dulu" Titahnya

"Ada apa ya pak?" Tanyanya lagi.

"Sara, saya sudah mendengar berita tentang orang tua kamu".. Saya hanya mau ngasih tau soal uang semester kamu, sebentar lagi kamu mau ujian semester saya harap kamu bisa secepatnya melunasi pembayaranya kalau mau ikut ujian" Ujarnya panjang lebar.

"Ini kamu bisa liat pembayaran untuk semester sekarang"

Sara gak nyangka ternyata uang setiap semester yang keluar itu bukanlah uang yang sedikit, apalagi dengan keadaan yang sekarang ini.

Dimana dia harus nyari uang sebanyak ini, bahkan uang untuk makan hari ini pun dia sudah tak punya.

Sial”. Aku ingin menjerit, ingin berteriak, dan ingin menjerit mengatakanya. Tapi yang bisa aku lakukan hanyalah berbisik “Saya baik-baik saja.

Saya benci perasaan ini. Seperti aku di sini, tapi aku tidak disini. Seperti ada seseorang yang peduli, tapi tidak ada yang peduli. Seperti aku berada di tempat lain, tapi masih saja disini.

Saya lelah karena berusaha menjadi lebih kuat dari yang saya rasakan.

Mereka bertanya,” Bagaimana keadaanmu? “Tapi sebenarnya yang mereka maksud adalah” Apakah Anda sudah mengatasinya? “Bibir saya berkata,” Baik, terima kasih “, tapi mataku menceritakan cerita yang berbeda, hatiku bernyanyi Selaras, dan jiwaku hanya menangis.Sulit untuk menjawab pertanyaan – Apa yang salah? – padahal sama sekali tidak ada yang benar.

Rasanya seperti ini tidak akan pernah berakhir. Dunia tidak akan berhenti runtuh sampai tidak ada yang tersisa dariku kecuali debu.

Malam tak selamanya sepi. Sekalipun sendiri, aku sadar di ujung sana, ada seseorang yang akan mengulurkan tangannya padaku.

iya aku percaya itu!!

dttt drtttt

"Kemana aja sih, aku telponin dari tadi" Omel Amel disebrang saja.

"Gur ketiduran Mel, maaf" Jawabnya.

"Tadi lo dipanggil ada apa, ko malah langsung pulang sih, bikin gue khawatir aja"Tanyanya masih sedikit khwatir.

"Gapapa, tadi gue disuruh pulang dulu katanya." Jawabnya bohong.

"Seriusan?"Tanyanya sesikit tidak percaya.

"Iya"

"Lo gapapa kan?"

"Hah?? kenapa memangnya"tanyanya balik.

"Ya lo aneh aja akhir-akhir ini, lo lagi gak nyembunyiin apa-apakan Ra?" Tanyanya sedikit menuntut.

"Gue baik-baik aja ko, lo tenang aja Mel!!"

"Oh syukur deh, kalau ada apa-apa lo cerita sama gue,"

"Siap bos"

"Udah ah, gue cuman mau nanya itu aja"

"hmmmm"

tut

tut

Panggilan telpon pun terputus, Apakan jalan yang Sara Ambil ini benar, tapi dia takut untuk melangkah. Apa yang harus dia lakukan!!

Keadaan kedua orang tuanya yang semakin hari semakin memburuk, dan pihak rumah sakit yang selalu minta biaya administrasinya dilunasi, dan uang semester yang harus dibayar.

"Mamah, Papah semoga kalian maafin aku" Ujarnya pada cermin Yang memperlihatkan dirinya yang sudah rapih itu.

Dengan langkah yang berat dia mengambil tasnya dan melangkahkan kakinya ke sebuah hiburan malam bintang lima itu, Suara dram musik pun mengema dipenjuru ruangan itu.

"Cari siapa dek" Tanya salah satu waitres disana.

"Itu, anu ka" Jawabnya gugup.

"???"

"Ituu, pemilik tempat ini ada?" Tanyanya sedikit gugup.

"Oh, mari saya antar" Ujarnya mengantarkan Sara pada bosnya itu.

Dengan perasaan gugup dan langkah yang berat benar benar membuat sara seperti robot yang berjalan.

"Tok

tok

"Masuk" Suara wanita, apa bosnya seorang wanita?.

Wanita yang sedang bersama laki-laki itu pun menatap kearah datangnya tamu itu.

"Maaf mami, ada yang ingin bertemu" Ujar pelayan tadi"

"Oh, silahkan masuk" "Baby kamu keluar dulu ya" Ujarnya Manja pada brondongnya itu.

"Silahkan duduk" "Ada keperluan apa mencari saya?" Tanyanya sopan"

"Itu bu, saya ...saya"

Wanita paruh baya itu pun mengeryit heran melihat tingkah Sara yang gugup itu.

"Minum dulu" Sodornya.

"Saya, ingin bekerja disini" Ujarnya sedikut gugup.

Wanita itu menatap Sara dari atas sampai bawah. Perempuan dihadapannya itu memang sangat cantik dan masih muda.

"Aku sudah kebanyakan pelayan, jadi tidak ada pekerjaan untukmu" Ujarnya sambil menyalakan sebatang roko.

"kecuali" Sembusan asap itu menerpa wajah cantik Sara.

"Kau, mau bekerja menjadi pekerja ****" Ujarnya sambil kembali mensesap batang rokoknya itu.

"Berapa bayaran untuk itu" Tanyanya sesidikit gugup, Ada perasaan takut menjalar diseluruh tubuhnya.

"Apa kau masih gadis?" Tanyanya.

"Iya"

"Berapa yang kau inginkan untuk menjual kegadisanmu itu?" Tanyanya, Sara sedikit bingung. Dia ingin memberikan ini untuk suaminya kelak, tapi semesta tak mengijinkannya.

"2 miliyar?" Jawabku

"Hahahah" Kenapa wanita ini tertawa, apa itu terlalu mahal!!..

"Oke, " Jadi wanita ini setuju.

"Baca surat perjanjian ini, selama masa kontrakmu belum habis, kau harus membayar 30 persen dari uang yang kau dapatkan, dan kau harus membekukan rahimmu selama kontrak itu berlangsung!! Jika kau setuju kau bisa tanda tangani ini" Ujarnya sambil menyodorkan berkas itu pada Sara.

Sara membaca secara teliti tiap Kata yang tertulis dalam berkas itu.

"Maafkan Sara"Batinnya. Sara pun mentanda tangani berkas itu.

"Riko, panggil dokter itu masuk" Teriak Wanita paruh baya itu.

Aku sedikit syok dan tak menyangka kalau brondong yang bersama wanita ini itu dokter kandungan.

"Apa ada lagi sayang" Tanya.

"Lakukan seperti biasa, dia penghuni baru tempat kita" Ujar wanita itu, atau sering disebut Mami.

" Oke"

Aku pun disuruh kesebelah ruangan itu untuk melakukan pencegah kehamilan , apakah jalannya ini sudah benar.

"Jangan tegang" Kau harus rileks" Ucapnya sedikit berbeda dari tadi saat dia bersama dengan Mami.

Dokter itu pun menyuntikan cairan penunda kehamilan sebelum benar-benar melakukan pencegah kehamilan dengan jangka panjang seperti IUD, karna Sara yang masih gadis.

"Ah iyaa,"

"Maafin Sara, ya Mah, Pah. Kalau ada kesempatan lagi untuk Sara. Sara akan jadi anak yang baik untuk kalian"

Terpopuler

Comments

netizen maha benar

netizen maha benar

ini novel yg suami ku seorang gay bukan....bagus ini novel...laen drpd yg laen...

2021-04-11

1

Pertiwi Tiwi

Pertiwi Tiwi

gak bisa komen apa. apa dulu

2021-03-20

1

Cinta Suci

Cinta Suci

jgn bikin novel wanita jdi penghibur napa

2021-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 Berita Duka
2 Maafkan Sara Mah...
3 Jiwa yang hilang
4 Mamah sudah sadar
5 Tawaran kerja
6 Bule gila
7 Leon Victor Rembet
8 Pikirkan baik-baik baby
9 Mengajak ketemuan
10 Marahnya Gordan
11 Bule disambut petasan
12 Berita media
13 Senyum sinis Claudy
14 Bisa lupa diri kalau gini
15 Dasar bule pelit
16 Kaya cerita novel aja..
17 Tiket?
18 Pingsan!!
19 Truth of Dare
20 Dosen pembimbing
21 Aku mulai tertarik
22 Aku jadi ingin punya bayi..
23 Sakitnya diabaikan
24 Aku Rindu..
25 LEON dan Lagu Rindu
26 Wajah yang kurindukan
27 Gara-gara obat.
28 Bunga yang tak terlihat
29 Perkara ikan asin, dan foto yang menyebalkan
30 Berhenti menyebalkan!!!
31 Aku nunggu baso..
32 Aku cariin Kemana-mana..
33 Hargai selagi ada.
34 Ternyata Hanya mimpi buruk..
35 Sisi kelam Candra
36 Obat diare
37 Sandwich
38 Menemani belanja
39 Terima kasih Sara
40 Siapa?
41 Aku pegal bersandiwara.
42 Tidak ada yang sempurna
43 Syukur-syukur dia gak pulang
44 Penyesalan yang tidak berguna..
45 Ke syokan SARA
46 Visual..
47 Kecewanya orang tua Gina
48 Kedatangan Sara
49 Jangan khawatir,
50 Bukti ketulusan.
51 Yang aku tau, dia istriku SEKARANG.
52 Tidak ada yang penting selain kamu!!!
53 Dia kira aku bodoh!!
54 Aku akan menjaga wanita keduaku..
55 Kapan lagi kita bisa menyenangkan orang tua kita.
56 Hati seorang ibu.
57 Kejutan ditanggal cantik 4-3-21
58 Minum es kelapa
59 Biarkan waktu berhenti sejenak..
60 Baso mercon
61 Aku tidak suka suamiku didoa wanita lain
62 Aku hanya ingin terus seperti ini..
63 Terimakasih sudah berjuang untuk anak-anak kita
64 Itu milik Dedy
65 Kisah kita sudah selesai untuk berjuang..
66 Ekstra part (Tamat)
67 S2.. Eps 1
68 S2..Eps 2
69 S2..Eps 3
70 S2.. Eps 4
71 S2.. Eps 5
72 S2.. Eps 6
73 S2.. Eps 7 & Visual
74 S2.. Eps 8
75 S2.. Eps 9
76 S2... Eps 10
77 S2..Eps 11
78 S2.. Eps 12
79 S2.. Eps 13
80 S2.. Eps 14
81 S2.. Eps 15
82 S2.. Eps 16
83 S2.. Eps 17
84 S2.. Eps 18
85 S2.. Eps 19
86 S2.. Eps 20
87 S2.. Eps 21
88 S2.. Eps 22
89 S2.. Eps 23
90 S2.. Eps 24
91 S2..Eps 25
92 S2.. Eps 26
93 S2.. Eps 27
94 S2.. Eps 28
95 S2.. Eps 29
96 S2.. Eps 30
97 S2.. Eps 31
98 S2.. Eps 32
99 S2.. Eps 33
100 S2.. Eps 34
101 S2.. Eps 35
102 S2.. Eps 36
103 S2.. Eps 37
104 S2.. Eps 38
105 S2.. Eps 39
106 S2.. Eps 40 (Tamat)
107 Ekstra part
108 Terekstra Part
109 promosi karya baru.
110 Promosi Cerita anak-anak Sean
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Berita Duka
2
Maafkan Sara Mah...
3
Jiwa yang hilang
4
Mamah sudah sadar
5
Tawaran kerja
6
Bule gila
7
Leon Victor Rembet
8
Pikirkan baik-baik baby
9
Mengajak ketemuan
10
Marahnya Gordan
11
Bule disambut petasan
12
Berita media
13
Senyum sinis Claudy
14
Bisa lupa diri kalau gini
15
Dasar bule pelit
16
Kaya cerita novel aja..
17
Tiket?
18
Pingsan!!
19
Truth of Dare
20
Dosen pembimbing
21
Aku mulai tertarik
22
Aku jadi ingin punya bayi..
23
Sakitnya diabaikan
24
Aku Rindu..
25
LEON dan Lagu Rindu
26
Wajah yang kurindukan
27
Gara-gara obat.
28
Bunga yang tak terlihat
29
Perkara ikan asin, dan foto yang menyebalkan
30
Berhenti menyebalkan!!!
31
Aku nunggu baso..
32
Aku cariin Kemana-mana..
33
Hargai selagi ada.
34
Ternyata Hanya mimpi buruk..
35
Sisi kelam Candra
36
Obat diare
37
Sandwich
38
Menemani belanja
39
Terima kasih Sara
40
Siapa?
41
Aku pegal bersandiwara.
42
Tidak ada yang sempurna
43
Syukur-syukur dia gak pulang
44
Penyesalan yang tidak berguna..
45
Ke syokan SARA
46
Visual..
47
Kecewanya orang tua Gina
48
Kedatangan Sara
49
Jangan khawatir,
50
Bukti ketulusan.
51
Yang aku tau, dia istriku SEKARANG.
52
Tidak ada yang penting selain kamu!!!
53
Dia kira aku bodoh!!
54
Aku akan menjaga wanita keduaku..
55
Kapan lagi kita bisa menyenangkan orang tua kita.
56
Hati seorang ibu.
57
Kejutan ditanggal cantik 4-3-21
58
Minum es kelapa
59
Biarkan waktu berhenti sejenak..
60
Baso mercon
61
Aku tidak suka suamiku didoa wanita lain
62
Aku hanya ingin terus seperti ini..
63
Terimakasih sudah berjuang untuk anak-anak kita
64
Itu milik Dedy
65
Kisah kita sudah selesai untuk berjuang..
66
Ekstra part (Tamat)
67
S2.. Eps 1
68
S2..Eps 2
69
S2..Eps 3
70
S2.. Eps 4
71
S2.. Eps 5
72
S2.. Eps 6
73
S2.. Eps 7 & Visual
74
S2.. Eps 8
75
S2.. Eps 9
76
S2... Eps 10
77
S2..Eps 11
78
S2.. Eps 12
79
S2.. Eps 13
80
S2.. Eps 14
81
S2.. Eps 15
82
S2.. Eps 16
83
S2.. Eps 17
84
S2.. Eps 18
85
S2.. Eps 19
86
S2.. Eps 20
87
S2.. Eps 21
88
S2.. Eps 22
89
S2.. Eps 23
90
S2.. Eps 24
91
S2..Eps 25
92
S2.. Eps 26
93
S2.. Eps 27
94
S2.. Eps 28
95
S2.. Eps 29
96
S2.. Eps 30
97
S2.. Eps 31
98
S2.. Eps 32
99
S2.. Eps 33
100
S2.. Eps 34
101
S2.. Eps 35
102
S2.. Eps 36
103
S2.. Eps 37
104
S2.. Eps 38
105
S2.. Eps 39
106
S2.. Eps 40 (Tamat)
107
Ekstra part
108
Terekstra Part
109
promosi karya baru.
110
Promosi Cerita anak-anak Sean

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!