Seorang wanita sedang berada dibawah kendali laki-laki yang memberinya uang.
Wanita cantik itu pura-pura menikmatinya padahal dia sangat jijik.
"Sialan ini aki-aki kenapa gak berhenti berhenti sih."Umpatnya dalam hati
Sara menerima takdirnya, menerima semua yang sudah digariskan tuhan untuknya, tapi dia berharap ada seseorang yang mengulurkan tangan untuknya keluar dari neraka dunia ini.
Sara membersihkan dirinya, setelah itu dia meroko dikursi sofa hotel itu. Hisapan-hisapan asap roko melambung memenuhi ruangan itu. Dia menatap lelaki paruhbaya itu dengan sinis sebelum memadamkan api rokoknya. Dia memakai baju seksinya dan mengambil tasnya sebelum pergi dari hotel itu. Karna Sara selalu mengambil bayaran sebelum berhubungan, makannya setelah tamunya tidur dia bisa langsung pergi.
Sara pun kecafe terdekat untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan itu, sudah hampir 6bulan setelah kepergian Papahnya itu, mamahnya masih belum sadarkan diri. Bahkan dia saja masih belum berbaikan dengan Amel.
"Sandwith sama susu kedelai ya ba" Ujarnya setelah dia memanggil pegawai cafe itu.
Sekarang memang masih terbilang cukup pagi. Apalagi Sara yang masih memakai baju seksi tanpa lengan itu.
"Ini mba pesananya"
"Makasih"
Sara pun mulai menyantap sarapannya itu. Suara angin pagi dengan gemercik air yang mulai turun dari langit membuat pagi yang semakin sejuk.
Sara pun menghabiskan waktu yang lama dicafe itu, hanya untuk bersantai dan bermain game.
Dia benar-benar kesepian, seperti tidak ada tempat untuk dia bersuara.Hanya terdengar suara rintik hujan di luar yang menemani. Aku tak kuasa hidup dalam kesendirian dan kesepian. Di mana hanya ku dengar gema dari pikiranku sendiri, terputus dari seluruh dunia, tenggelam dalam obsesi dan kenangan.
"Belom pulang?" Tanya Pemilik cafe itu.
"Hah!! Iyaaa" kekehnya, karna dia sudah biasa mampir kesini setiap pulang dari hotel.
"Apa gak dingin?? Padahal diluar lagi hujan lo"
"Sedikit, gapapa ko udah biasa.!!"
Sandi atau pemilik cafe ini sungguh menyayangkan gadis secantik Sara yang dia kenal 2bulan lalu itu ternyata bekerja seperti itu yang bayarannya sangat fantastis itu. Namun, dia akan melihat Sara yang berbeda setiap kali sendiri. Sandi seperti melihat adiknya setiap kali bertemu Sara. Sara seperti 2 orang yang berbeda dalam satu jiwa.
"Aku bawain teh anget, sambil nunggu ujan reda" Ucap Sandi.
"Makasih" jawab Sara sopan.
Sara pun meletakan hpnya, dia mesesap teh hangat yang diberikan Sandi itu.
"Sepertinya udah reda, aku duluan ya" Pamitnya sambil merapihkan barang-barangnya itu.
"Iya, hati-hati dijalan"
"Hmmm" Sara pun hanya melesatkan senyum manisnya itu.
.
.
Sara kembali kekontrakan kecilnya itu, uang yang dia hasilkan dari air licin itu pun hanya dia pakai untuk pengobatan mamahnya dan sisanya dia simpan diatm. Bahkan uang itu sudah mencapai 3miliyar.
Entah dia terbiasa hidup dikontrakan berpetak ini atau dia memang tak mau membuat orang curiga dengan pekerjaannya itu.
Dia hanya menjawab kalau dia pulang pagi dia dari rumah sakit atau kerja sip malam, hingga tetangganya pun tak curiga.
Dttttrr
Dtrrrrr
"Hallo dokter Ikbal"
"Sara, Mamah kamu udah siuman" Ucap Dokter Ikbal disebrang sana.
Sara yang lelah pun seketika langsung berenergi mendengar itu.
"Serius dok" Sara begitu bahagia mendengar ibunya yang sudah sadar itu. Hampir setahun ibunya berbaring dirumah sakit.
Sara pun langsung bersiap-siap untuk menemui ibunya.
Dengan cepat dia mengstop taksi dan melesat menuju Rumah Sakit.
Setelah perjalanan 45menit akhirnya Sara sampai dirumah sakit itu.
Ceklek.
"Sara"
"Mamah" Sara langsung menghambur memeluk Mamahnya itu, dia begitu rindu.
"Makasih ya sayang, udah berusaha buat mamah" Ucapnya.
"Mamah ngomong apaan sih, sekarang mamah istirahat biar bisa cepat pulang" ucapnya yang masih terisak itu.
Sara pun mengecup seluruh wajah mamahnya itu.
"Kamu membuat wajah mamah bau" Guraunya.
"Biarin, Sara nemuin dokter dulu ya, mamah istirahat jangan banyak gerak"
"Iya bawel""Apa-apaan ini!!" Teriak seorang Ceo perusahan, bahkan dia melempar Ipad yang dipegangnya hingga hancur.
"Iya tuan, scandalmu sudah tercium publik. Membuat harga saham kita menurun" Ujar Assisten itu..."Sepertinya Tuan juga harus mengurangi bertemu dengan pacar-pacar brondong tuan itu, untuk mencegah hal ini terjadi lagi"
Leon yang mendengar itu pun mengerang kesal. Penyuka sesama jenis memang sangat umum diNegaranya, tetapi berbeda di Indonesia. Hal itu sangat ilegal.
dtttrr
drtttt
"Ahhh siall!!" Umpatnya, setelah tau siapa penelpon itu.
"Anak kurang ajar!! sudah kukatakan untuk tidak membuat scandal!!
Leon yang mendengar Papahnya marah pun hanya bisa mendengus jengkel.
"Aku akan urus, kau tenang saja" Jawab Leon pada papahnya itu.
"Aku gak mau tau ya, kalau sampai bisnisku hancur karna ulahmu!!.
Leon melempar hp setelah papahnya menutup telponnya itu, lelaki bule dengan postur tubuh yang tinggi dan gagah, namun memiliki ganguan seksual itu pun beranjak dari duduknya.
"Urusi semua ini Mike, Aku mau pergi" Ujarnya berlalu meninggalkan Mike.
Leon melajukan mobilnya keApartemen elit, dengan langkah gagahnya dia menaiki lift untuk sampai kelantai 10.
Ting
tong.
"Siapa sih!!
Ting
tong
"Sebentar"...Ceklekkkkk (Pintu terbuka)
Leon pun masuk tanpa permisi setelah pintu itu pun terbuka.
"Oh baby, kenapa tidak mengabari jika mau kesini?" Tanya Candra.
Ternyata Leon menemui salah satu kekasihnya itu.
"Sepertinya kau butuh kesenangan"Ujarnya sedikit menyerigai.
"Layani aku"Titahnya, dengan sigap Candra langsung melayani Tuannya itu. Candra melayani Leon bukan karna iya penyuka sesama jenis juga, namun karna uang diatas segala-gala. Karna semenjak menjadi Gigolo lelaki bule ini, hidup Candra 90%Berubah. Dia bisa tinggal dikawasan elit, uang banyak, mobil berjajar. Hidup itu emang seperti itu, saat uang diatas segala-gala apapun dilakukan.
Setelah melakukan itu mereka membersihkan diri, Candra pun langsung mengambil minuman didalam lemari penyimpanannya.
Dia langsung menuangkan minuman igu dicawan kecil, dan dengan gerakan cepat Leon menghabiskannya.
"Sepertinya kau sedang ada masalah, Baby?"Tanya Candra, kembali menuangkan minuman beralkohol itu.
"Scandalku tercium, saham ku langsung merosot!!" Marahnya kembali meneguk minumannya.
Candra mengeryitkan keningnya sambil tersenyum menyerigai.
"Kenapa kau tak cari wanita saja untuk menutupinya!" Usulnya.
"Wanita itu sungguh merepotkan. Aku tidak mau!!"Bantahnya.
"Kau bayar dia saja untuk menjadi kekasih bohongmu! Bereskan."
Leon pun tampak berpikir mendengar penuturan Candra itu.
Dia pun meninggalkan apartemen itu.
Saat dibasmen apartemen hp Leon berbunyi, dan itu panggilan dari orang tuannya.
"Ada apa, Pah?" Tanyanya sedikit malas.
"Kau tanya ada apa!! Darimana saja kau hah!! Lihat label saham, sudah semakin merosot" Marahnya mengebu-gebu.
Dengan panggilan yang masih tersambung Leon pun melajukan mobilnya meninggalkan basment itu, bahkan tak sekali papahnya itu memarahinya ditelpon membuat kuping Leon yang memiliki kulit putih itu jadi memerah.
Dia pun menepikan mobilnya dicafe untuk membeli kopi.
"Aku akan urus, papah tenang saja"Jawabnya yang masih tersambung itu.
"Jika kau belom menyelesaikannya, jangan pernah mengakui ku papahmu lagi!!." Tutupnya sambungan itu.
Leon pun mematikan sambungannya dan menyimpan hpnya dimeja sebari menunggu pesanannya itu.
Sepertinya dia harus menyuruh Mike mencari teman kencan buta untuknya.
" Ini tuan pesanannya" Ujar pelayan cafe itu membawa pesanan Leon. Leon pun langsung membayar cofenya dan pergi.
Sara yang baru akan duduk dimeja bekas Leon pun langsung menegok kekiri kekanan.
"Hp siapa ini"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Indah050
kayaknya mirip banget sama jalan cerita "suami ku gay" ya kak...apa judulnya dganti...
2021-04-05
1
Nopi Yanti Amanah
baca dr awal lg tp aku seneng thor 🤗
2021-02-11
0
Hamida Anggraeni
nyimakk
2021-02-11
0