Pagi ini mama Maya balik ke Belanda nampak kesedihan di wajahnya, entahlah ada perasaan mengganjal di hatinya. Sudah dua minggu mama Maya di indonesia, biasanya tidak seperti ini. Tiga tahun ia pulang pergi belanda indonesia dan meninggalkan Jack dengan alasan ingin tinggal di sini , tapi perasaan kali ini berbeda.
"Ah sudahlah mungkin cuma perasaanku saja." batin mama Maya.
Mama maya memasuki mobil yang sudah di siapkan Ryan. mama Maya memulai pembicaraan.
"Aku ingin bicara denganmu, aku titip Jack, usahakan kamu bimbing dia di kantor. Jangan kau lepas dia sebelum benar benar sanggup dan mahir untuk memimpin perusahaan. jangan sampai Jack menemuai masalah, kamu ajari dia bagaimana menghadapi saingan bisnis. Untuk masalah pribadi ,aku gak mau dia menjadi orang lemah. aku tau sifat Jack yang gampang di pengaruhi dan emosional. Jadikan dia orang hebat. Mungkin ini terdengar konyol dan memaksa tapi kamu tau Ryan...seorang ibu akan melakukan apapun buat anaknya, aku mengandalkanmu Ryan." Ucap mama maya
"Iya nyonya , selama ini tuan muda sepulang sekolah langsung saya antarkan ke kantor, tuan muda sudah mulai mahir menjalankan bisnis di perusahaan. Kedepannya saya akan mengajari cara menghadapi lawan bisnis tapi tidak secara langsung nyonya, agar tuan muda tidak merasa canggung dengan saya." Jawab Ryan.
"Baiklah Ryan sebelumnya aku terima kasih padamu, usia kamu tidak lebih jauh dengan anakku tapi kamu sangat pintar."
Beberapa saat kemudian Jack berlari kecil menuju mamanya yang sejak tadi menunggunya di mobil. " Sorry mam lama menungguku, barusan dapat telepon dari kampus U, Jack di terima."
"Selamat Jack, doa mam selalu untukmu. Dan sampaikan salamku buat Al."
"Ya mam nanti akan ku sampaikan."
"Kuliah di mana Al?"
"Tidak kuliah mam, Jack sudah menawarkan bantuan supaya Al bisa kuliah bersamaku di kampus yang sama, tapi dia selalu menolak kebaikan Jack, mam."
Jack menampakkan ekspresi wajah yang sedih.
Mama Maya prihatin dengan kisah cinta anak kesayangannya.
Mama Maya berharap Jack tidak salah langkah.
"Sudahlah, mungkin Al punya alasan sendiri. Kamu jangan memaksa. Kalau kamu menyukainya lakukan sesuatu yang membuat dirinya nyaman, jangan memaksanya."
Mobil bergerak perlahan menuju bandara. Langit nampak cerah dan agak sedikit macet karena ada proyek galian kabel yang lagi dikerjakan.
Setelah sampai bandara Sukarno Hatta, Jack mengantarkan mama Maya ke pintu keberangkatan. Mereka berpelukan lama. mama Maya tau kesedihan anaknya.
"Jack kamu jaga diri ya. Kamu harus memahami Al. Dia gadis yang baik."
"Yes mam"
Mama Maya melambaikan tangan.
xxxxx
Di tempat lain seorang gadis baru saja mendapat SMS dari seorang pemuda dan mengabarkan kalau baru saja di terima di kampus U. Dia langsung membalas SMS tersebut dengan ucapan selamat ya... tidak lupa di sertai emoticon senyum.
Setelah membalas SMS tersebut dia melihat ada notifikasi lain bahwa dia di terima untuk bekerja di sebuah Mall yang terbesar di kota M.
Gadis itu berteriak kepada ibunya. " Ibu...aku di terima kerja, kedepannya ibu tidak usah jadi buruh cuci lagi biar Al saja yang kerja." Wajahnya menggambarkan kebahagiaan.
"Ibu tetap bekerja untuk kebutuhan dapur dan rumah, dan uangmu simpanlah sendiri untuk di tabung siapa tau kamu membutuhkannya nanti." ucap ibunya
"Tidakkah ibu ingin istirahat, biar Al yang kerja."
"Ibu tau Al , kamu sangat menyayangi ibu , nanti kalau ibu butuh akan meminta uang padamu, ibu janji . tapi selagi ibu sehat dan kuat biarkan ibu bekerja. Dan Al bukankah kamu belum kerja? kenapa sudah bicara tentang gaji. Dasar anak nakal."
Ibu mencubit hidung Al dengan lembut.
"Hehehe kan gak papa bu, bahkan Al sudah tulis daftar apa saja yang akan di beli setelah gajian nanti."
Ibunya menggeleng gelengkan kepala sambil tersenyum melihat putrinya yang selalu ceria.
Happy reading semua. Sehat selalu dan bahagia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments