Chapter 2

Hari ini Setelah pulang sekolah, Alesia terlihat jengkel. Pasalnya ia mendapat teman sebangku yang aneh. Namanya Thomas Tampson. Anak yang kelewatan ceria, bodoh, banyak tingkah dan sembrono. Ia masuk kamar dan membanting pintu.

"Kakak! Kenapa? Di hukum guru ya? Haha." Ronald datang mengejek kakaknya.

"Aghkk! Kamu pergi sana!" Alesia jengkel.

"Ihh kakak ngusir, yaudah." Ronald pun keluar bermain dengan teman floranya.

"Aghrrkkk, apa sih maunya dia? Mana tadi aku di hukum gara-gara dia lagi, ahh! Terus ngak boleh pindah juga." Alesia melempar bantal pada tembok terus menerus melampiaskan kekesalannya.

"Kak, Kenapa? Kok pulang-pulang langsung marah-marah." Maria berada di depan pintu anak sulungnya.

"Al sebel ibu. Tadi di sekolah ada teman sebangku yang nakal."

"Emm, sekarang Kakak makan dulunya. Ibu tadi masak, adikmu sudah makan."

Krekk.....

Suara pintu terbuka, Alesia mengenakan kaos lengan pendek dan celana pendek. Berjalan ke meja makan. Terlihat di sana beberapa masakan ibunya. Mereka kemudian makan berdua di meja makan.

Di tempat lain.

"Haha lihat itu si gila! Haha dia pasti mau main sama teman pohon kesayangannya. Haha." kata anak dengan surai pirang menghadang jalan.

"Hah! Apa? Mau apa kalian?" kata Ronald mencoba tak takut.

"Wah, si gila mulai berani."anak bersurai kemerahan ikut berbicara.

"Ronald! Lawan saja akan ku bantu." Ronald mendengar pohon di sebelah jalan berkata.

"Hei, aku tak takut dengan kalian. Minggir sana." Ronald melawan.

"Ohh, kamu nantangin kita?" kata anak dengan bintik di mukanya.

"Iya! Kenapa? Takut?" Ronald melihat tak suka.

"Sini maju, aku tak takut." si rambut kemerahan berkata lantang.

Ronald melangkah pelan. Seraya tersenyum membuat tiga anak di depannya bergidik ngeri. Tiba-tiba daun dan ranting mulai berguguran. Berjatuhan menimpa tiga anak nakal itu.

"Hah? A-apa ini? Kenapa ranting dan dedaunan berjatuhan." tiga anak itu mulai kebingungan.

"Hei, apa yang kau lakukan?" anak bersurai merah menunjuk Ronald.

Kini Ronald diam tak berekspresi.

"Hih! Menyeramkan. A-yo pergi."

Mereka lari menjauh, sedangkan Ronald tak berekspresi hilang.

"Huh. Terima kasih ya." Ronald pergi kemudian melambaikan tangan pada temannya itu.

Semua orang melewati harinya masing-masing. Sore pun tiba. Ronald yang asyik bermain harus pulang kerumah. Di tengah jalan ia bertemu dengan ayahnya. Ayahnya mengendarai mobil, ia pulang bekerja. Mobil berhenti dan Ronald pun naik mobil.

Mereka pulang. Sampai di rumah semua sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Alesia sedang sibuk membaca buku, sedangkan Maria sedang menyiapkan air hangat untuk mandi anaknya.

"Kami pulang." pasangan anak dan ayah yang saling menuntun itu memasuki rumah.

"Selamat datang. Oh kalian sudah pulang. Ayo mandi! Airnya sudah siap." Maria menyambut anak dan suaminya itu.

"Baiklah, ayo Ronald kita mandi bersama!" Ajak Arnold pada anaknya.

"Emm." Ronald mengangguk.

"Baiklah, sayang! Tas dan jasmu akan ku bawakan." kata Maria mengambil tas dan kemeja suaminya.

Mereka kini sibuk masing masing. Alesia masih setia di kamar dengan buku-bukunya, dan Maria kini di dapur hendak menyiapkan makan malam. Dan Ronald kini malah bermain air dengan ayahnya.

"Ayah! Lihat ini aku bisa membuat ombak!" Ronald membelah air dengan tangannya.

"Haha, kalau begitu ayah buat hujan!"Arnold menguyur Ronald dengan air.

"Huwaa." Ronald terguyur air senang.

"Baiklah, mandi sudah selesai ayo ganti baju." Kata Arnold melilitkan baju pada pinggangnya dan juga tubuh anaknya.

"Oke!"

Mereka berdua hendak berpakain. Sedangkan Maria masih memasak makan malam. Alesia yang mulai jenuh pun keluar kamar menuju dapur. Terlihat ibunya yang memasak banyak makanan.

"Ibu, bukannya kau masak terlalu banyak?" Alesia mendekati ibunya.

"Emm, karena hari ini usia kandungan ibu sudah empat bulan jadi ibu ingin merayakannya." Maria menjelaskan pada putri sulungnya.

"Wah. Sudah empat bulan ,tidak terasa ya. Selamat ibu!"

"Em, tidak terasa." Maria mengangguk pelan seraya tersenyum.

"Eh, hari ini sepertinya masak banyak." Arnold berada di muka pintu mengendong anak laki-lakinya.

"Iya, kamu ingat berapa usia kandunganku?" Maria bertanya.

"Eh, tunggu hari ini sudah empat bulan bukan. Wah selamat sayang." Arnold menghampiri istrinya, dan mencium pucuk kepalanya dari belakang.

"Hmm, terima kasih."Semburat merah terlihat di pipinya, dengan senyum kecil menghiasi wajah Maria.

"Baiklah Ronald. Ayah akan membantu ibu kau duduk di sini ya." Ronald mendudukkan anaknya di kursi.

"Aku juga ingin membantu!" Ronald mengangkat tangannya.

"Kau bantu menghabiskan makanan ya." kini Maria yang angkat suara.

"Iya, kau tak akan membantu tapi merusuh!" Alesia juga ikut mengngkat suara.

"Ummm, pokoknya aku akan membantu! Aku bisa membawa piring kr meja makan." Ronald keras kepala, ia kini turun dari kursi dab menuju rak piring.

"Hei, hati-hati sini ku bantu! Kau ini malah merepotkan." Alesia turun tangan, mrnghadapi kelakuan adiknya yang keras kepala.

"Hehe, kalau begitu tolong ya anak-anak." Arnold tersenyum melihat kelakuan anaknya.

Mereka kini bergotong royong menyiapkan makanan. Alesia dan Ronald menyiapkan alat makan. Sedangkan Arnold dan Maria menyajikan makanan. Meja itu mulai penuh. Maria memang memasak banyak, ada ayam dan pasta juga sayur juga beberapa lainnya.

Keluarga itu sudah menempatkan dirinya pada kursi masing-masing. Maria masih mengambilkan nasi untuk suami dan anak-anaknya.

"Selamat makan." Arnold memulai makan malam di ikuti istri dan anaknya.

Makan malam sangat menyenangkan. Disertai obrolan yang seru, untuk beberapa waktu mereka tertawa. Sungguh keluarga yang harmonis.

Selesai makan Maria dan Alesia memebersihkan piring, sedangkan Arnold membawa Ronald ke kamar untuk tidur. Ronald cepat tertidur di atas kasur, di tutupi selimut dan memeluk guling kesayangannya. Arnoldpun beranjak keluar dari kamar. Dan kini di dapur terasa aura penasaran dari Alesia.

"Ibu." Alesia memberanikan diri bicara.

"Iya sayang?" Maria menanggapi.

"Apakah ibu tahu tentang keanehan Ronald?" Alesia bertanya.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

🐾 t a a`

🐾 t a a`

Crazy Up Thor 🎉

2021-02-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!